luhanay blog Follow Dash Owner

Selasa, 15 April 2014

Diary Rakayzi



E**** A*****
Hah ... sudah tujuh tahun rasanya aku baru menyebut kembali nama Ibuku. Yah ibu yang sudah tidak ada disampingku lagi, Ibu yang sudah pergi meninggalkanku untuk selamanya.
Entah kenapa aku kaku saat harus mengucapkannya,
Mungkin karena aku lupa kalau aku adalah anak yang lahir dari rahim seorang Ibu, anak yang dibesarkan oleh seorang Ibu. Entah bagaimana aku bisa melupakannya, padahal sekarang aku sudah punya Ibu baru.
Ibu baru?
Ya, aku sudah punya Ibu baru sejak enam tahun lalu. Tapi, aku tidak tahu kenapa aku sampai lupa mempunyai seorang Ibu.
Yang aku rasakan hanyalah aku menjadi seorang anak yang dibesarkan bukan oleh Ibu, tapi oleh internet, TV, radio, musik, buku, dan makanan. Karena mereka lah yang selalu ada untukku, disaat apapun. Sebelum aku tidur dan setelah aku bangun, mereka selalu mengucapkan Hai padaku.
Dimana Ibuku?
Aku tidak tahu dimana dia, mungkin saja dia sibuk dengan pekerjaannya. Karena memang benar, dia selalu sibuk dengan urusan nya saja. tidak beda jauh dengan Ayahku, aku bahkan juga tidak tahu dimana dia sekarang. Mereka sangat sibuk. Atau mungkin mereka juga telah melupakanku. Entahlah, aku tidak mau memikirkan tentang mereka.

Setiap hari aku melihat anak-anak yang berjalan dengan Ibunya, aku sangat benci melihat mereka. Itu karena aku sebenarnya iri pada mereka, karena mereka bisa pergi jalan-jalan dengan Ibu mereka, sedangkan aku? Aku bahkan tidak bisa mendengar suara Ibuku saja.
Apa aku kasihan?
Tidak!
Tentu saja aku tidak kasihan, masih banyak anak yang hidupnya lebih kasihan daripada aku. Yah setidaknya aku masih memiliki orangtua walaupun tidak bisa bersama mereka. Benar?
Sudahlah, jangan pusing dengan hal yang gila seperti itu. Berhenti menangis dan kembalilah sekolah, disekolah banyak teman kan? Bermainlah dengan mereka.
Dan untuk teman-teman yang mungkin sama denganku, Punya orang tua tapi tidak bisa menghabiskan waktu dengan mereka, maka jangan bunuh diri. Lihatlah dunia ini, begitu sayang jika kau tidak menikmatinya, dunia ini indah sekali.

Sekarang berubahlah, jangan murung lagi, jangan menangis lagi, masa lalu biarlah berlalu. Bahkan dulu aku pernah melakukan itu, ya .. aku pernah menusukkan pisau keperutku sampau ujungnya masuk kedalam perutku. Tapi tidak jadi, karena untuk apa?
Lebih baik kita bersenag-senang dengan apa yang sudah ada sebelum masa hidup kita berakhir, sebelum kematian yang sebenarnya menjemput kita kembali pada Tuhan.



aku selalu berharap, Mungkinkah suatu hari nanti aku kembali mendapatkan keluarga yang sebenarnya? Orangtua yang selalu ada disaat apapun waktuku, yang selalu bertanya bagaimana kabarku, dan selalu tersenyum disaat sebelum dan sesudah tidurku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR