luhanay blog Follow Dash Owner

Minggu, 11 Januari 2015

Byun Baekhyun is my HUSBAND



Author         : cifcif Rakayzi
Tittle          : “Byun BaekHyun is my HUSBAND!”
Genre          : Marriage life
Length         : Oneshoot
Cast   :
-      Byun BaekHyun   (EXO)
-      Lee Hyein    (oc)
-      Kim Taeyeon   (SNSD)

 Prakata ..
Jauh sebelum ada pemberitaan tentang hubungan KTY dan BBH beredar dipublik, ide cerita ini sudah ada. cifcif sudah buat foto covernya malah. dan itu juga dulu, saat masih jadi SONE.
Awalnya ide ini muncul saat cifcif kembali melihat MV Twinkle - TaeTiSeo, dan  akhirnya cerita ini jadi. lalu kenapa KTY di cerita jadi pihak ketiga? karena setelah tidak lagi menjadi SONE, cifcif kesel liat BBH ada di MV itu. jadilaha seperti itu.
Dan akhirnya pemberitaan tentang hubungan mereka di media menyebar semerbak, padahal cerita ini belum selesai. akhirnya berbulan-bulan file ini hanya diam di dalam komputer. sampai akhirnya, uri Abeoji menghapusnya, tapi cifcif buru-buru berkata TIDAK! (ala film laga). dengan susah payah merayu Abeoji, cifcif akhirnya menyelesaikan cerita ini dalam 5 jam. sayang kan kalau dihapus begitu aja setelah berbulan-bulan.
Sudah, jadilah seperti ini ... walaupun tidak nyambung dan tidak dapat di mengerti tapi cifcif tetap posting ini FF.


Acara berjalan lancar sesuai yang direncanakan, dan selesai dengan indah untuk sebagian orang. Karena yang mempunyai acara ini sebenarnya tidak merasa demikian, bisa dibilang acara ini lancar karena keterpaksaan pemiliknya.
Lee Hyein pov.
Apa ini, aku merasa ada sesuatu yang menyilaukan mataku. Sebuah cahaya kuning dari luar jendela seperti memaksaku untuk membuka mata secara tidak langsung, mungkin matahari menyuruhku untuk segera bangun.
Aku membuka mataku perlahan, rasa berat untuk membukanya membuatku mengernyitkan alisku. Aku menatap langit-langit ruangan yang tidak kukenal ini, menormalkan mataku yang masih buram untuk melihat. Tapi tunggu, ruangan yang tidak kukenal? Apa? Lalu aku ada dimana?
Rasanya ada sesuatu yang berat melingkar dipinggangku, kenapa sempit sekali disini? Aku membulatkan mataku dan melirik kesamping, seorang namja yang rambut pirangnya berantakan menutupi hampir seluruh wajahnya tidur disampingku. Astaga, kenapa aku merasa dia tampan.
Perlahan aku mengusap rambutnya, menyisirnya dengan jari tanganku. Sekedar untuk merapikannya agar matanya bisa kulihat, ya .. mata sipit nya yang lucu.
“Emmmhh ...”
Namja itu sedikit merubah posisi tidurnya, menghembuskan nafas lembutnya pada wajahku. Aku merasa ..
“Aaaaaahh! Byun baekhyun!!”
Astaga OMG! Aku ini benar-benar gila, sangat gila. Kenapa bisa aku sampai terbuai dengan semua ini, apa yang terjadi padaku.
“Dasar kau bajingan!”
Aku berteriak dan langsung mendorong badannya menjauh dariku saat aku benar-benar menyadari kalau aku tidur diruangan asing tanpa pakaian dengan seorang pria yang juga tanpa pakaian.
“Aish kenapa berteriak sekencang itu?”
Dengan wajah sayu, namja itu bangun dan menatapku sambil menggaruk-garuk punggungnya.
“Ap .. apa .. apa yang kau lakukan padaku?”
Aku menarik selimut untuk menutupi badanku, sedikit mundur dari hadapannya.
“Aduh .. kepalaku pusing sekali, rasanya aku ingin muntah ..”
“Hei kau jawab aku!”
“Hah apa?”
“Apa yang sudah kau lakukan padaku?”
“Ish kau ini, dengan kau bicara seperti itu memberi kesan seolah-olah aku telah melakukan sesuatu padamu. Dasar kau ini .. Ah kepalaku pusing!”
Namja itu malah menggaruk kepalanya, menyandarkan badannya pada ranjang. Aku hanya diam, mencoba mengingat apa yang terjadi sebenarnya, tapi kepalaku malah pusing. Rasanya tenggorokan ku sangat kering, perutku mual.
“Wow lihat .. kau dan aku telanjang, semalam benar-benar_”
“Tunggu! Apa maksudmu dengan semalam?”
“Kau jangan memotong, aku belum selesai bicara. Apa kau lupa apa yang telah terjadi semalam?”
“Apa yang terjadi?”
“Ish jinjja, kau tidak usah pura-pura seperti itu”
“Aku benar tidak tahu apa yang terjadi, yang aku ingat hanya kepalaku pusing dan aku ...”
“Benar kau tidak mengingatnya?”
“Cepat katakan padaku apa yang terjadi!”
“Semalam setelah tamu-tamu itu pergi, kita makan malam dengan mereka dan kau_”
“Tunggu, maksudmu mereka siapa?”
“Tentusaja orangtuamu dan orangtuaku! Dan mereka memberi wine pada kita, kau meminumnya dan aku juga. Tapi aku terus meminumnya dan kau juga, dan kau malah tidur dimeja. Eommoniem menyuruhku membawamu kekamar, jadi terpaksa aku menggendongmu yang berat minta ampun ... Aku berdiri sambil menggendongmu di lift, dan terus berjalan sampai kesini ..”
“Lalu apa yang kau lakukan padaku?”
“Kau ini memang suka memotong perkataan orang, apa kau tidak diajari sopan santun?”
“Apa kau bilang? Dasar bajingan, kau tidur denganku dan sudah membuatku telanjang!”
Aku melempar bantal disampingku tepat diwajahnya.
“Kau ini! Aigoo .. sepertinya menikah denganmu adalah takdir buruk untukku”
“Menikah?”
“Menjadi suamimu lebih buruk daripada menjadi pelayan bar!”
“Apa kita benar sudah menikah?”
“Sepertinya efek mabuk semalam benar-benar membuatmu amnesia, kau sampai tidak ingat kemarin kita berciuman didepan semua orang?”
Menikah? Astaga YaTuhan, kenapa aku sampai lupa kalau Byun Baekhyun namja disampingku ini adalah suamiku sekarang. Aku menikah dengannya kemarin, tepatnya dipaksa menikah oleh kedua orang tua kami.
“Ssst! Sudah cukup, hentikan. Aku sudah ingat! Sekarang aku harus kekamar mandi ..”
Aku menarik selimut itu dan berjalan kekamar mandi, cepat-cepat berjalan sebelum melihat bagian bawah badannya yang akan terlihat karena aku menarik selimutnya.
“Tapi Yeobo, semalam kau benar-benar hebat!”
“Mwo?”
Teriakannya menghentikan langkahku dan langsung berbalik melihatnya, dia tertawa sambil memunguti beberapa pakaiannya yang berserakan dilantai.
          Flashback. (author pov.)
“Astaga, aku seperti menggendong gajah. Sumpah berat sekali, apa dia memakan batu sampai seberat ini .. Padahal kalau dilihat dia sangat kecil, tapi ternyata itu tampang tipuan!”
Baekhyun terus mengumpat didalam lift, menunggu untuk lift cepat-cepat berhenti dan sampai dilantai apartementnya.
Dengan langkah sempoyongan dan mata yang berat, Baekhyun akhirnya sampai didalam apartement nya. Memasuki kamar pengantin yang sudah disiapkan Eommonim untuk mereka, dan perlahan menidurkan Hyein yang sudah tertidur dari tadi ke ranjang.
“Membawanya dari bawah kesini cukup membuat pinggangku hampir patah! Hah ... sepertinya aku harus mandi ..”
Langkah Baekhyun tertahan saat dirasanya ada sesuatu yang menahan tangannya, tangan Hyein menarik tangannya.
“Kau mau kemana?”
“Hah aku? .. Aku mau mandi”
“Aku pusing sekali, bisakah kau ambilkan segelas air untukku?”
“Mwo? Shireoyo! Aku harus mandi, ambillah minum sendiri ..”
Bekhyun berjalan masuk kedalam kamar mandi, meninggalkan Hyein yang bangun dan sempoyongan berjalan keluar kamar.
“Aish! Dimana airnya?”
Hyein malah berjalan kesana-kemari mencari air minum, padahal ada sebotol air berdiri dimeja dihadapannya. Namun dasar Hyein yang mabuk, dia malah kembali kekamar dan mengetuk pintu kamar mandi kencang.
“Ya! Apa yang kau lakukan, berhenti mengetuk pintu!”
“Hei dimana air minumnya hah?”
“Entahlah aku tidak tahu, pergi keluar dan beli air!”
“Mwo? Aku tidak tahu ini ada dimana, bisakah kau memberiku air keran saja?”
“Aish .. ah wow!”
Baekhyun tertimpa Hyein yang jatuh saat Baekhyun membuka pintu kamar mandinya, dan sekarang mereka hanya bertatapan dengan posisi bertindihan itu.
“Bolehkah aku minum?”
“Ish kau ini, sana mandilah dan minum air sebanyak yang kau mau. Dasar kau, ceroboh sekali!”
Baekhyun membantu Hyein bangun dan keluar menutup pintu kamar mandi, dia lalu berbaring diranjang yang bertaburkan bunga mawar itu.
“Kuno sekali, apa Eomma pikir aku akan senang melihat ranjang yang bau dengan bunga-bunga ini. Apa dia tidak pernah sadar kalau aku tidak suka dengan bunga apapun?”
“Aaaaahhhhk ..”
Tiba-tiba teriakan Hyein terdengan memecahkan suasana malam yang hening itu, membuat Baekhyun langsung berlari menghampiri kamar mandi. Mengetuk pintunya cepat dan kasar.
“Hyein-ah ada apa? Cepat buka pintunya!”
Baekhyun terus menggedor-gedor pintunya kuat, tapi tidak ada jawaban dari Hyein didalam. Sampai Baekhyun sadar kalau pintunya tidak dikunci, dan dia langsung masuk kedalam.
Baekhyun hanya diam melihat Hyein yang masih memakai gaun pengantin itu basah kuyup.
“Apa yang terjadi?”
“Baekhyun-ah, tadi aku mau minum tapi showernya mengeluarkan banyak air padaku”
“Astaga kau ini bodoh sekali, shower airnya memang banyak. Kau minum dari keran saja ..”
Baekhyun mendengus kesal dan berjalan mendekati Hyein, mematikan shower nya lalu menatap Hyein kesal.
“Mwoya? Kenapa kau menatapku seperti itu?”
“Kau bodoh sekali!”
“Ish kau yang bodoh, aku tidak tahu ada keran disini ..”
Hyein mengibaskan rambutnya lalu berjalan melalui Bekhyun keluar dari kamar mandi, tapi bugh ..
Hyein terpeleset dan sekarang Baekhyun sedang menahannya agar tidak jatuh kelantai, dan kembali mereka bertatapan.
Posisi seperti itu terus mereka pertahankan sampai beberapa detik telah berlalu, dan Baekhyun perlahan mendekati Hyein. Semakin mempersempit jarak antara mereka, sampai bibir mereka sudah menempel sekarang.
Mereka diam tanpa pergerakan disana, Hyein menutup matanya lalu perlahan membalas lumatan Baekhyun dibibirnya. Mengikuti permainan lidah Baekhyun yang berubah menjadi lincah dan sangat lincah.
“Tunggu dulu, bisakah kau tidak melihatku sekarang? Aku mau mengganti bajuku!”
Hyein menutupi dadanya dengan kedua tangannya, yah sekarang dia akan mengganti gaun pengantinnya yang ribet dengan baju tidur yang leluasa. Setelah ciuman panas tadi, sekarang Baekhyun hanya menatap Hyein dari ranjangnya.
“Geurae .. Aku akan tidur”
Baekhyun memalingkan wajahnya lalu berbaring, menutupi seluruh badannya dengan selimut.
“Ih ah .. Keundae, Baekhyun-ah bisakah kau ...”
“Wae?”
“Bisakah kau membantuku membuka resleting baju ini? Aku tidak bisa meraihnya, baju ini terlalu ribet”
“Ish kau selalu saja merepotkan!”
Baekhyun bangun dan mengusap wajahnya kasar, berjalan mendekati Hyein yang berdiri didepan cermin lemari besarnya.
Sementara Hyein mengikat rambutnya, Baekhyun dengan kasar membuka resleting gaun Hyein.
“Bisakah kau lembut sedikit padaku?”
“Sudah baik aku menolongmu _”
Mereka diam dan saling memandang dari cermin saat baekhyun membuka resleting sampai akhir dan membuat gaun itu jatuh, memperlihatkan badan Hyein yang hanya dibalut bra dan underware.
“Yak! Byun Baekhyun !!”
Hyein langsung menarik kembali gaunnya, untuk menutupi badannya yang sudah terlihat jelas oleh Baekhyun.
“Mian, aku tidak bermaksud untuk_”
Baekhyun berlari keranjang tapi masih tetap kena pukulan dari Hyein, karena Hyein memukulnya sangat keras dan bahkan menggunakan bantal untuk memukulnya. Tapi dia tidak membenarkan kembali gaunnya, hingga gaun itu lepas lagi karena tingkah Hyein.
Melihat itu, Baekhyu langsung menarik Hyein dan menindihnya diranjang. Membuat Hyein hanya diam menatapnya kaget,
“Yeobo, aku tidak pernah berfikir kalau kau secantik ini”
“emh Byun Baekhyun ..”
“Bolehkah aku ..”
“Mwo?”
Chu- dan Baekhyun kembali mencium Hyein. Kali ini dengan penuh nafsu, membuat Hyein tidak bisa melakukan apapun selain membalas ciumannya.
Perlahan dan tanpa menghentikan ciuman panasnya, Baekhyun menarik gaun Hyein yang sudah melorot itu. Juga membuka bajunya, dan membelai Hyein lembut.
Dan untuk selanjutnya, coba kalian pikirkan apa yang terjadi.
          -Flasback End-
“Byun Bekhyun! Kau kemanakan gaun ku?”
“Aku membawanya ke loundry tadi”
“Loundry?”
“Ne, aku tahu kau pasti tidak akan bisa mencuci baju nya kan?”
“Oh ne, aku memang sedikit tidak bisa mencuci baju sperti itu. Tapi kenapa tidak sekalian kau bawa dengan bajumu dan _”
“Apa aku harus memberikan sprei dengan darah itu pada loundry?”
Baekhyun memelankan suaranya, menatap Hyein malu dan menunjuk sprei diranjang itu.
“Sprei? Aaaah tidak! Aku akan mencucinya sendiri”
Setelah beberapa detik Hyein berfikir, dia langsung berlari membawa sprei itu kekamar mandi.
“Hyein-ah, masaklah sesuatu untukku. Aku lapar sekali!”
“Aku tidak mau, masak saja sendiri!”
“Hei cepatlah buatkan aku makanan!”
“Yak! Kenapa kau selalu menyuruhku hah? Apa aku pembantumu, Byun Baekhyun?”
“Bukankah kau istriku, harusnya kau melayani suamimu dengan hormat”
“Bagaimana aku bisa menghormati orang seperti mu, pekerjaan mu hanya menyuruh dan merepotkan oranglain. Aku tidak mau!”
“Aigoo .. apa kau barusaja berteriak padaku?”
“Ne, memangnya kenapa?”
“Yak! Lee Hyein, memangnya apa aku salah memintamu membuatkanku makanan? Ish dasar kau ini, seenaknya berteriak padaku seperti itu!”
“Aish apa kau mau berkelahi denganku?”
“Baik kalau itu maumu, aku tidak akan mudah kau kalahkan!”
Dan suasana di apartement Bakhyun dipagi hari itu menjadi sangat ramai karena pertengkaran mereka yang terus memuncak, bahkan pertengkaran mereka menjadi-jadi saat Hyein mulai memukul Baekhyun.
          Hyein pov.
“Hyein-ah, bagaimana pernikahanmu?”
Aku menutup buku kuliahku saat beberapa temanku datang menghampiri.
“Pernikahan itu benar-benar menyebalkan!”
“Menyebalkan? Apa yang kau katakan itu, bukankah kau harusnya senang bisa mendapatkan suami yang sempurna seperti Beakhyun oppa?”
“Sempurna? Hah kalian tidak tahu apa yang ada dibalik tampang sempurnanya itu”
“Kenapa kau bicara seperti itu?”
“Memang kalau dilihat dari luar orang akan bilang Byun Baekhyun itu sempurna, dia tampan, pintar, dan lainnya. Tapi kalau kalian sudah mengenalnya, pasti kalian akan menyesal dan lebih baik tidak mengenalnya ..”
“Hyein-ah, aku penasaran. Ayo ceritakan pada kami bagaimana kehidupanmu setelah menikah, sudah lama kan kita tidak ngobrol seperti ini, semenjak menikah kau jarang sekali ada waktu untuk kami, ayolah ..”
Aku melihat wajah mereka merayuku, tapi ini tentang Byun Baekhyun. Namja gila itu, haruskah aku membicarakannya pada mereka?
“Aku sudah satu bulan menikah dengannya, tinggal dan hidup bersamanya selama waktu itu benar-benar membuatku gila. Setiap hari dia selalu menyuruhku untuk ini dan itu, tidak pernah satu haripun dia absen mnyuruhku. Bahkan saat dia sakitpun masih aku yang repot”
“Wah jinjjayo? Pasti senang bisa mengurusi Oppa setampan itu?”
“Wajah tampannya hanya tipuan untuk menutupi sikapnya yang buruk, dia suka berteriak padaku dan memaksaku melakukan keinginannya”
“Apa yang kau maksud dengan ‘keinginannya’ itu adalah sesuatu yang dimainkan diranjang?” aku membulatkan mataku setelah seorang dari mereka menggodaku dengan pertanyaannya yang gila itu. yang benar saja, bahkan aku tidak pernah menyentuh Baekhyun sejak malam pertama itu, selama satu bulan ini tidka ada hal bagus yang kami lakukan, apalagi itu.
“Yak! Pertanyaan macam apa itu?”
“Ah ayolah Hyein-ah, ceritakan pada kami bagaimana Baekhyun Oppa jika sedang diranjang ..”
“Shireoyo! Itu urusanku ..”
“Kalau begitu  bagaimana malam pertamamu?”
“Apa?” Mengingat aku dan Bakhyun telah melakukannya tanpa kesadaran penuh malam itu, apa harus aku ceritakan juga?
“Hei ayolah ceritakan, kami juga ingin tahu bagaimana Oppa kalau sudah diranjang ..”
“Sudahlah aku harus pulang sekarang, aku harus memasak sebelum dia pulang dari kantornya dan berteriak padaku. Annyeong”
Aku cepat membereskan barang-barangku dan berlari meninggalkan mereka, itu karena aku tidak mungkin menceritakan hal yang sangat pribadi seperti itu pada mereka. Mau bagaimanapun aku harus tetap melindungi image ku.
Yah, semuanya tentang Baekhyun sudah aku ceritakan pada mereka, kecuali satu hal. Selama ini walau kami sudah menikah, tapi tetap masih belum membuat kami merasa ada cinta dalam pernikahan kami.
Aku masih tetap tidur dikamar yang terpisah dengan Baekhyun, dan kami juga menjalani kehidupan kami masing-masing tanpa campur tangan. Kecuali aku yang menderita disini karena seolah-olah menjadi pembantu di apartement nya.
Satu hal tentang Baekhyun yang tidak aku ceritakan itu adalah, dia mempunyai pacar. Walaupun aku tidak tahu benarnya wanita yang sering dibawa Baekhyun kerumah adalah pacarnya atau bukan, tapi aku tetap beranggapan kalau dia adalah pacarnya. Karena hubungan mereka yang selalu mesra tidak memberikan kesan kalau itu hanya pertemanan biasa.
Aku pertama mengetahui wanita itu karena dia datang ke apartement saat hari pertama kami tinggal bersama di sini. Dia datang membawa bunga dan mengucapkan ‘selamat’ pada Baekhyun, dan semenjak itu dia sering datang.
Nama wanita itu Kim Taeyeon, mungkin beberapa tahun lebih tua dari Baekhyun karena Baekhyun memanggilnya Noona. Apa Baekhyun berpacaran dengan wanita yang lebih tua? Ish menjijikan.
Tapi walaupun Kim Taeyeon lebih tua, aku rasa dia lebih cantik daripada aku. Badannya bagus dan sexy, wajahnya selalu bercahaya. Penampilannya sangat anggun, jadi mungkin pantas jika Baekhyun mau dengannya walau lebih tua.
          -Hyein pov End-
Hyein beranjak dari kursi dan membuka pintu setelah beberapa kali bell berbunyi,
“Annyeong Hyein-ah” Baekhyun tersenyum dan berjalan masuk dengan menggandeng wanita itu.
“Eoh kalian pulang bersama, kenapa cepat sekali?”
“Rapatku ditunda besok, jadi aku pulang cepat. Emh Hyein-ah, tolong buatkan makanan untuk kami, ne?”
“Geurae, tunggulah!”
Hyein berbalik dan pergi kedapur dengan wajah yang tidak terlalu bagus, dia hanya berpura-pura tersenyum dihadapan mereka.
Sementara Bekhyun dan Taeyeon masuk dan mereka duduk menonton TV bersama.
          Beberapa lama kemudian,
“Baekh_”
Hyein terdiam kaget saat melihat Bekhyun dan Taeyeon sedang berciuman, walau Hyein melihatnya tidak terlalu jelas karena dari belakang tapi itu cukup membuat ekspresi wajahnya semakin tidak bagus.
“Emh emh ... Eonnie, Beakhyun-ah, makanan nya sudah siap!”
“Eoh ne, gomawo”
Taeyeon langsung menghentikan ciumannya, mendorong Baekhyun sedikit menjauh dari hadapannya saat mendengar Hyein dibelakangnya.
“Noona, kajja kita makan”
“Geurae”
Baekhyun dan Taeyeon duduk dimeja makan, sementara Hyein masih berdiri dibelakang kursi tadi.
“Hyein-ah, mana minumanku?”
“Ambil sendiri”
“Aku sedang makan, ambilkan saja”
Hyein membalas teriakan Baekhyun kesal, dia berjalan kedapur sambil mengumpat tidak jelas.
“Ini minuman mu, dasar pemalas!”
“Ish Aigoo, tidak bisakah kau bersikap lembut? Kalau gelasnya tumpah bagaimana?”
“Tidak akan apa-apa, hanya saja bajumu basah mungkin. Setelah makan bereskan sendiri, aku mau keluar sebentar”
“Haruskah aku membereskannya?”
“Kalau tidak mau biar Eonnie yang membereskannya, bukankah kalian yang makan, jadi bereskan juga oleh kalian!”
“Yak! Lee Hyein ...”
Hyein langsung pergi keluar tanpa memperdulikan teriakan Baekhyun padanya.
          Baekhyun pov.
“Kemana dia, sudah larut malam begini masih belum pulang. Apa dia pergi kerumah Eommonim? Tapi tidak mungkin karena Eommonim selalu memarahinya jika kesana tanpa aku, lalu dia kemana?”
Sudah dari sore tadi aku menunggunya pulang, dan selalu memeriksa handphone ku barangkali dia mengirim pesan padaku. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar darinya, bahkan ini sudah larut malam.
Sebenarnya apa yang dia lakukan sampai selarut ini diluar?
Apa dia marah padaku? Tapi aku tidak melakukan apapun padanya hari ini, atau mungkin dia berkencan dengan pria lain?
Aku menutup gordeng jendela, melempar handphoneku dan berbaring diranjang. Memandangi jam yang terus berputar menghabiskan waktu hari ini, ah dia membuatku gila. Aku keluar dari kamar dan,
Dan aku melihatnya baru datang dari luar.
“Ehm, darimana saja kau pulang selarut ini?”
“Bukan urusanmu, aku saja tidak pernah bertanya ‘darimana kau’ saat beberapa hari kau tidak pulang!”
“Apa kau pergi berkencan dengan seseorang?”
“Mwo?”
“Ah anio, mungkin tidak ada pria yang mengajakmu berkencan. Jadi apa kau pergi ke diskotik?”
“Ish kau, dengarkan aku Byun Baekhyun. Mau kemana aku pergi dan jam berapa aku pulang itu bukan urusanmu, jadi terserah aku mau bagaimana mengatur hidupku. Arrasseo?”
Hyein masuk kedalam kamarnya dan membanting pintu, membuatku hanya diam memandangi pintu yang barusaja dia banting itu kosong.
“Benar, memang terserah bagaimana kau mengatur hidupmu. Tapi apa kau lupa aku suamimu sekarang? Walaupun pernikahan kita tidak seperti pernikahan orang lain, tapi apa kau tahu kenapa aku menikahimu?”
Aku mengacak rambutku dan kemabali kekamarku, menjatuhkan badanku diranjang dan mencoba menutup kedua mataku. Melupakan yang barusaja terjadi.
“Ahh astaga apa ini?”
Rasanya baru sebentar aku memejamkan mataku, semalam aku tidak bisa tidur. Dan apa sekarang, membangunkanku sepagi ini.
“Bukan pagi, ini sudah jam sepuluh. Bangunlah, handphone mu terus berdering. Apa kau tidak akan kekantor?”
Kulihat samar-samar Hyein berdiri disamping ranjangku dengan memakai clemek.
“Apa?”
“Kau banyak sekali bilang ‘apa’, cepatlah bangun. Aku membuatkan makanan untukmu, dan aku akan pergi hari ini jadi setelah makan bereskan sendiri!”
“Kau mau pergi kemana?”
“Kemana saja, yang penting aku tidak memakai uangmu!”
Hyein membuka gordeng jendelanya, menarik dan melipat selimutku, lalu kembali kedapur. Aku hanya mengikuti langkah kakinya saja, apa dia sudah tidak marah lagi padaku? Wanita memang benar-benar aneh.
“Hyein-ah, apa kau akan pulang malam lagi?”
“Mollayo, makan saja makananmu. Aku pergi”
Dia membawa tasnya dan pergi, meninggalkanku. Dia memang sudah seperti biasa lagi, tapi sikapnya tidak pernah berubah padaku.
          -Baekhyun pov End-
“Aku tidak habis fikir dengannya, dia selalu melakukan apapun yang dia inginkan. Tapi giliranku melakukan sesuatu, dia pasti memarahiku. Apa dia memperdulikanku?”
“Tentu saja bodoh, dia suamimu!”
“Kemarin Taeyeon datang lagi ke apartement ..”
“Bukankah setiap hari dia datang”
“Memang, tapi kemarin mereka ... mereka sepertinya ..”
“Apa, mereka apa?”
“Kemarin aku tidak sengaja melihat mereka berciuman”
“Mworago?”
“Hah ... aku tidak tahu kenapa saat melihat mereka seperti itu rasanya aku marah sekali, mungkin hubungan mereka akan semakin serius”
“Tidak mungkin seperti itu, pasti ada salah paham. Bakhyun sudah menikah denganmu, mana mungkin akan menikah lagi dengan wanita tua itu!”
“Tapi mereka sudah melakukan itu, bahkan tidak malu saat ada aku disana. Apa lagi yang akan mereka lakukan selain menikah dan tinggal bersama, haruskah aku menceraikan Baekhyun?”
“Ish jangan, kau ini. Coba tanyakan pada nya apa sebenarnya hubungan mereka”
“Bertanya padanya? Itu adalah kiamat untukku”
“Yak! Dasar kau ini, aku sudah tahu semuanya. Semenjak kau menikah kau selalu menceritakan apa yang terjadi denganmu dan Baekhyun, jadi kau tidak bisa berbohong dan menutupi kalau kau tidak men_”
“Ssst diamlah, kau berisik sekali!”
“Hyein-ah, mungkin lebih baik jika kau_”
“Jang Nara! Aku tidak mau semuanya berakhir mengerikan, dan pasti aku sakit hati. Jadi biarlah aku yang mengurus semuanya seperti yang kuinginkan, kau hanya harus mendengarkan aku saja oke?”
“Ah, aku hanya menjadi buku curhatanmu saja. Kau menganggapku apa memangnya?”
“Kau ini sahabatku yang paling baik, tidak banyak orang mengenalmu jadi kau adalah arsip paling aman. Saranghae ..”
Seorang wanita yang bernama Jung Nara itu pergi dari hadapan Hyein, meninggalkannya sendiri di kaffe itu.
“Hufh .. sebenarnya apa yang harus aku lakukan?”
Hyein hanya bergumam tidak jelas sebelum akhirnya dia juga pergi dari kaffe itu, melawan hujan deras yang mengguyur kota.
Hyein pov.
Aku berjalan sepelan mungkin saat aku melihat tv masih menyala, walau sekarang sudah hampir jam duabelas tapi sepertinya Baekhyun masih menonton.
“Hyein-ah, kau sudah pulang?”
Aku langsung berbalik saat Baekhyun sepertinya menyadari aku membuka pintu kamarku, dan aku melihat ada Taeyeon tidur dipangkuan Baekhyun.
“Apa kalian akan tidur bersama?”
“Anio, Noona tertidur setelah nonton tv tadi. Dan karena sudah larut jadi mungkin dia akan menginap disini”
“Baiklah terserah!”
Aku putuskan untuk cepat masuk kamar, aku tidak ingin lama melihat pemandangan yang membuatku mual itu.
“Apa mereka benar akan tidur bersama? Tidak ada kamar lagi disini, tidak mungkin kalau Baekhyun membiarkan Taeyeon tidur di kursi. Dia terlalu menyukainya. Lalu apa peduliku memikirkan itu, tapi apa tadi pagi dia bertanya aku pulang malam atau tidak karena akan tidur dengan Taeyeon?”
Pikiranku terus membayangkan hal-hal aneh, yang tidak seharusnya aku bayangkan. Menjijikan.
Tapi kenapa aku terus memikirkan Baekhyun dan Taeyeon?
Detik jam terus bertambah, sudah beberapa jam aku berusaha untuk tidur. Tapi tetap saja aku tidak bisa tidur walau mataku terpejam, ini karena pikiran anehku. Dari pada terus seperti ini lebih baik aku pergi membeli beberapa botol soju dan ramen, mungkin akan lebih baik.
“Wah astaga! Kau mengagetkanku, sedang apa kau?”
Saat aku membuka pintu kamar, tiba-tiba saja Baekhyun berjalan melewatiku dengan ditutupi selimut putih.
“Aku lapar sekali, apa kau mau memasak untukku?”
“Andwae, aku mau keluar. Masak sendiri!”
Aku berlari keluar menghindari Baekhyun yang kemungkinan bisa mengejarku.
Dan akhirnya aku hanya menghabiskan waktuku minum soju ditemani ramen panas di mini market, menunggu matahari terbit dan mengakiri malam.
“Hei nona, bangunlah nona. Apa kau gelandangan?”
Astaga, sepertinya aku tertidur dimeja ini. Dan sekarang matahari sudah berada diatas kepalaku, juga seorang Ahjusshi yang berdiri disampingku.
“Sekarang jam berapa?”
“Sudah hampir jam satu, dan sepertinya kau disini dari tadi malam. Tapi penampilanmu sangat cantik untuk gelandangan, apa kau tidak punya rumah?”
“Ahjusshi, aku bukan gelandangan. Aku punya rumah dan aku ini seorang mahasiswi. Seenaknya mengatakan aku gelandangan”
“Lalu kenapa dari tadi malam kau tidur disini?”
“Itu karena, aku sedang kabur. Baiklah Ahjusshi, terimakasih sudah membanagunkanku. Aku pergi dulu, annyeonghaseyo”
Aku mengikat rambutku asal, hanya agar tidak menghalangi mataku saja. Pergi meninggalkan toko itu tanpa membuang sampahku dulu, ah aku lupa. Tidak apa-apa mungkinlah. Dan sekarang aku harus kemana?
Aku tidak mau kembali kerumah, pasti mereka sedang bermesraan lagi. dan tidak mungkin jika aku pulang kerumah Baekhyun, Eommonim pasti curiga. Apa lagi kalau aku pulang kerumahku, Eomma pasti menanyakan dimana menantu kesayanganya itu.
“Baiklah, aku akan tinggal di shauna” dan sudah kuputuskan tujuanku sekarang, yaitu tempat dimana aku tidak bisa melihat Baekhyun dan wanita itu bermesraan.
Tapi ternyata, tidak ada juga yang bisa aku lakukan di sini. Pikiranku penuh dengan bayang-bayang Baekhyun dan Taeyeon, mereka membuatku gila. Dari tadi aku hanya duduk di ruang spa ini, melelahkan. Bahakan hari ini aku melewatkan kuliahku dan tugas yang harus aku kumpulkan, semua pikiranku sudah penuh dengan Baekhyun. Namja gila itu.
Sekarang harus bagaimana aku, handphone-pun tidak ada, uang juga habis untuk membayar shauna ini dan makanan tadi, aku tidak mungkin pulang kerumah. Jung Nara pasti masih ada di tempat les-nya, hufh sungguh aku tidak tahu harus apa.
-      Hyein pov. End –
Hujan turun begitu derasnya, sampai membuat laut meluap (ah lebay’y). Jalanan-pun sepi, hanya ada beberapa orang yang berjalan dan itu juga mereka berlari ingin cepat sampai di rumah. Kendaraan juga sedikit yang melaju, hujan deras dan angin dingin ini membuat semua orang ingin tinggal di rumah dan tentunya menghabiskan waktu bersama keluarga.
Tapi berbeda dengan Hyein, karena dia tidak sedang di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Sekarang ini Hyein sedang berjalan sendiri ditengah jutaan tetesan hujan, karena uangnya sudah habis jadi dia terpaksa keluar dari shauna dan berjalan ke rumah Jung Nara.
“Apa itu Baekhyun?” Hyein tiba-tiba berhenti didepan sebuah caffe, melihat seorang pria yang berjalan keluar dengan seorang wanita disampingnya menuju sebuah mobil. Hatinya kembali bergetar melihat orang itu ternyata benar Byun Baekhyun bersama Taeyeon, kakinya lemas dan kekuatan yang berusaha dia pertahankan dari tadi untuk menahan hujan seolah luntur terbawa air.
Ini sudah dua hari Hyein tidak melihat Baekhyun, dan sekarang dia melihatnya dengan wanita yang selalu tidak bisa lepas darinya. Perasaan marah dan sakit semakin membuat Hyein yakin kalau sebenarnya dia tidak ...
Bruk ... Ini terjadi begitu saja. Tubuh Hyein langsung terhempas dan membentur kerasnya jalan sebelum akhirnya dia tidak sadarkan diri dan terbaring lemas, darah segar sudah banyak keluar dari kepalanya dan semakin terlihat banyak karena tercampur air hujan yang menggenang di jalan. Beberapa orang yang melihat termasuk supir dari truk yang menabrak Hyein langsung dengan cepat melihatnya, berusaha menolong dan membawanya ke Rumah Sakit.
Sementara itu,
Jung Nara dengan cemas berusaha menghubungi keluarga Hyein, karena sekarang kondisi Hyein kritis. Dokter harus segera mendapatkan persetujuan pihak keluarga untuk melakaukan operasi, sementara tidak ada yang bisa di hubungi. dan akhirnya, Nara berhasil.
Tidak menunggu lama, Eomma dan Appa Hyein datang dengan cepat. Mereka terlihat sangat kaget dan mengkhawatirkan Hyein, Eommoniem bahkan hampir pingsan saat mendengar Hyein kritis dan harus di operasi.
“Apapun yang bisa menyelamatkannya ayo lakukan Dokter, mohon untuk selamatkan Hyein ...” teriak Eomma Hyein yang memukul-mukul Dokter yang sedang menunggu Appa Hyein mendatangani surat persetujuan. “Baik, tim kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya” dan setelah selesai urusan persetujuan itu, Dokter dan suster pergi membawa Hyein masuk kedalam ruang operasi. Sementara Eomma, Appa, dan Nara hanya bisa duduk menunggu di depan ruang operasi.
Eomma dan Appa Baekhyun berlari menghampiri mereka dengan cemas, tidak kalah khawatirnya dengan Eomma dan Appa Hyein.
“Bagaimana Hyein? apa yang terjadi padanya?”
“Dia masih dalam operasi, keadaannya kritis ...”
“Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa Hyein bisa sampai seperti ini?”
“aah-ahjumma, sebenarnya Hyein tertabrak truk saat akan ke rumahku ..”
“Astaga! Kasihan sekali Hyein-ah, lalu dimana Baekhyun?” dan akhirnya, seseorang diantara mereka menyadari ke-tiadaan Byun Baekhyun selain Nara disini.
“Aku tidak tahu, Hyein hanya sendiri yang aku tahu” Nara menggeleng saat Eomma Baekhyun menatapnya penuh harap tentang keberadaan suami Hyein itu.
“Astaga dasar bocah itu! apa dia gila, disaat istrinya kritis seperti ini malah menghilang ..” Eomma mengeluarkan handphone dari dalam tasnya dan berjalan beberapa langkah untuk menelfonnya.
Akhirnya malam sudah berganti siang, tapi matahari ternyata tidak menampakkan sinarnya karena awan hujan memenuhi langit dan menutupinya. Sejak tadi malam, hujan masih saja turun membasahi semuanya, termasuk mobil Baekhyun yang sedang melaju  kencang itu.
-      Baekhyun pov. –
“Ya! Noona, bisakah kau tenang sedikit?” aku lihat Taeyeon Noona langsung menutup mulutnya dan menatapku kaget, maafkan aku. Hatiku sedang tidak enak.
“Baekhyun-ah ... waeyo?”
“Mianhae Noona, bukan maksudku untuk memarahimu. Tapi sekarang ini banyak sekali yang aku pikirkan, jadi bisakah Noona jangan menggangguku sebentar? Saat ini kita harus segera sampai di Rumah Sakit ...”
“Keundae Baekhyun-ah, aku hanya_”
“Noona!” entah kenapa saat ini aku merasa sangat terganggu dengan dia, berbeda dari biasanya yang aku selalu ingin bersamanya. Sungguh setelah mendengar kalau Hyein kecelakaan tadi malam, hatiku sangat tidak tenang sebelum melihatnya langsung.
Sebenarnya aku ini suami macam apa? Tega membiarkan istrinya melewati masa kritisnya sendirian, sementara aku bersama wanita lain. Ya Tuhan, kenapa baru sekarang aku merasakan kalau aku mempunyai istri?
Jalanan yang padat ini semakin membuatku kesal, aku ingin cepat sampai disana dan melihata bagaimana keadaan Hyein. kecepatan mobilku sudah diatas rata-rata, tapi ini masih belum cukup cepat. Rasanya aku ingin terbang dan dengan cepat melihatnya.
“Ya! Dasar bocah tengik, dari mana saja kau hah?”
Lututku yang bergetar membuat kakiku berhenti berlari, Eomma berdiri menatapku tajam di depan pintu ruangan Hyein.
“Eomma, bagaimana keadaan Hyein?” aku masih berusaha mengandalikan nafasku yang terengah-engah setelah berlari mencari ruangan Hyein, sungguh hatiku berdebar tidak karuan sekarang.
“Kau bertanya bagaimana keadaan istrimu? Kenapa tidak dari semalam kau cari tahu bagaimana keadaannya, bukan malah menghilang dan tidak bisa di hubungi”
“Mianhae Eomma, aa-aku tidak tahu kalau_”
“Baekhyun-ah, Hyein itu istrimu, tanggung jawabmu. Dan sudah seharusnya kau menjaga dia dengan seluruh hidupmu, tapi apa yang terjadi sekarang ... Hyein baru saja melewati masa kritisnya, dan hanya temannya yang menemani dia semalam disini. Apa kau pernah berfikir suami macam apa kau ini?”
Perkataan Eomma benar-benar membuatku tidak bisa berkata apapun, rasanya seluruh tubuhku lemas. Aku memang salah, aku mengakuinya. Yang dikatakan Eomma itu benar, ini semua salahku. Bahkan aku tidak mencarinya saat Hyein sudah dua hari menghilang, dasar bodoh.
“Sudahlah, renungkan semua kedalahanmu itu. Dan jangan berani masuk sebelum kau benar-benar mengakui semua kesalahanmu. Minta maaflah padanya!” Eomma berjalan melewatiku. “Kau? bukankah kau sekretaris Baekhyun ...”
“Ne, saya sekretaris Byun Sajangniem. Kim Taeyeon”
“Ya! Baekhyun-ah, sepertinya Eomma merasa kau lebih sering bersama wanita ini dari pada Hyein. Apa kalia punya hubungan lain?” Eomma kembali menghampiriku, dia bertanya tentang hubungan yang sebenarnya memang ada. Aku dan Noona.
“Eo-eomma aku ...”
“Apa? Apa memang benar kalian berhubungan lebih dari sebatas sajangniem dan sekretaris?”
“Anio Eomma, kami .. kami hanya sering bersama”
“Ommo! Byun Baekhyun, kau ini sudah menikah. Apa kau fikir pantas menjalin hubungan seperti ini di tengah pernikahanmu? Atau jangan-jangan selama ini Hyein juga tahu tentang kalian?”
“Sebenarnya aku dan Byun Sajangiem_”
“Sudahlah hentikan semua ini, Eomma tidak mau mendegar kalian lagi. Dan kau Baekhyun, Eomma minta putuskan siapa yang akan kau pilih. Sekeretaris ini atau istrimu?”
“Eomma?”
Asataga! Apa yang sebenarnya Eomma katakan? Kenapa semakin membuatku lemas dan berdebar, aku tidak bisa memutuskan itu. ini terlalu cepat bagiku.
“Cepat putuskan itu, dan kau tidak boleh bertemu dengan Hyein jika masih belum memutuskan siapa yang kau pilih. Arasseo?” Eomma pergi meninggalkanku begitu saja dengan pertanyaan ini.
Sepertinya aku tidak bisa lagin berdiri dan menopang tubuhku, semua ini membuatku tidak bisa berfikir. Kenapa? Itu semua karena aku tidak bisa memilih antara Noona dan Hyein. Aku menyukai mereka.
“Baekhyun-ah, gwaenchanha?”
Taeyeon Noona memeluk dan mengusap kepalaku, aku merasa nyaman dengannya. Tapi sepertinya ini tidak boleh terjadi.
“Noona, mianhae. Aku butuh waktu untuk sendiri sekarang ...” aku perlahan melepaskan pelukannya dan duduk di kursi tunggu tidak jauh dari ruangan Hyein. sementara Noona hanya berdiri melihatku seperti ini.
Tuhan, tolonglah berikan kepastian pada hatiku untuk memilih. Sebenarnya siapa yang harus aku pilih sekarang?
Sejak aku bekerja di perusahaan itu, aku sudah menyukai Taeyeon Noona. Sifatnya yang lembut dan dewasa membuatku merasa nyaman, dia selalu membuatku tersenyum dan mengerti keinginanku. Aku dan Noona sudah berciuman, kami saling menyukai.
Tapi tunggu, hanya berciuman? Bukankah aku dan Hyein sudah pernah melakukan yang lebih daripada itu? Bahkan status kami adalah suami istri, lebih kuat dari pada status hubunganku dengan Noona.
Hyein yang selalu bertengkah denganku, yang selalu berteriak menolak permintaanku. Walaupun dia tidak mengerti apa yang aku inginkan dan selalu membuatku kesal, tapi saat bersamanya aku bisa tertawa, lebih dari sekedar tersenyum. Tingkahnya yang lucu dan menyebalkan membuatku senang bisa bersamanya.
Dia yang sudah hidup bersamaku setelah satu bulan pernikahan ini. Tanpa aku sadari, berarti selama ini Hyein yang mengurusku. Dia sebenarnya baik, merawatku saat sakit, memasak untukku, mencuci pakaianku, dan melakukan sebagain perintahku.
Astaga! Aku benar-benar jahat. Selama ini aku selalu membawa Noona ke rumah, dan lebih banyak bersamanya dari pada Hyein. tanpa pernah aku pikirkan bagaimana perasaanya padaku. Apa aku egois? Atau aku gila?
“Baekhyun-ah, apa kau masih berfikir tentang itu? Tapi bukankah kau menyukaiku, kenapa tidak langsung menjawab saja?” Noona duduk di sampingku, kembali membelaiku lembut.
“Noona, apa kau menyukaiku?”
“Geuraeyo, aku sangat menyukaimu. Kau pria kecilku, aku sangat menyukaim”
“Keundae Noona, aku ...”
“Aish, kenapa hanya memilih saja lama sekali. Apa sebenarnya kau tidak menyukaiku?”
“Aku menyukaimu, Noona. Kendae .. Aku harus memilih sekarang, dan aku hanya akan memutuskan setelah hatiku benar menentukannya”
Aku beranjak dan berjalan menuju pintu ruangan Hyein. Perlahan tanganku membukanya, walaupun aku masih ingat apa yang dikatakan Eomma. Tapi sepertinya hatiku tidak bisa menahan lagi untuk bertemu dengannya.
“... geurae. Kau ini bodoh!”
“Nara-ya, aku harus bagaimana?”
“Kau masih tidak bisa melakukannya? Lihatlah apa yang terjadi padamu sekarang, ini semua karena dia. Karena hatimu yang tidak kuat menahannya, sekarang beranikan dirimu dan keluarkan semuanya!”
“Aku tidak bisa ..”
“Ya! Kau ini bodoh atau apa, Lee Hyein-ah dengarkan aku, harus berapa lama lagi kau menahannya? Mau sampai kapan kau menyiksa dirimu dengan terus diam diantara mereka, dunia ini tidak akan berubah jika tidak ada tindakan. Kau mengerti?”
“Tapi sepertinya Baekhyun menyukainya, dan mungkin dia akan lebih memilih dia daripadaku. Aku memang istrinya, tapi tidak lebih dari sebatas pengurusnya. Dia tidak menyukaiku ..”
“Apa buktinya? Kau belum mencobanya, dan siapa tahu hubungannya dengan wanita itu hanya sebatas pertemanan. Bandingkan denganmu, kau adalah istri syah Byun Baekhyun. Kau istrinya, Hyein-ah!”
“Tapi aku_”
“Jika memang benar kau mencintainya, katakan yang sebenarnya. Jangan menyiksa dirimu sendiri, atau kau ingin dia benar pergi dengan wanita itu?”
“Andwae! Aku tidak mau Baekhyun pergi, aku sangat mencintainya ....”
Astaga! Apa yang baru saja Hyein katakan? Apa yang aku dengar ini? Dia menyukaiku, Hyein menyukaiku, ternyata selama ini istriku menyukaiku. Rasanya seluruh tubuhku kaku, aku tidak bisa berkata apa-apa. Hatiku bergetar, jantungku berdebar sangat cepat. Entah apa dan kenapa, semua ini membuatku senang. Dan berarti perasaan yang aku rasakan itu benar.
“Baekhyun-sshi ...”
Aku kembali menutup pintu itu setelah mendengar seseorang memanggilku, ternyata itu Eomma Hyein. Dia menghampiriku dan tersenyum. Aku juga melihat uri Eomma yang berdiri dibelakangnya dan menatapku tajam.
“Kau sudah datang”
“Eommoneim, jeongmal mianhae .. seharusnya aku datang saat Hyein tad_”
“Tidak apa-apa, kami mengerti pekerjaanmu. Memang menjadi seorang pemimpin perusahaan lebih banyak tanggung jawabnya, Hyein juga sudah siuman”
“Lalu bagaimana dengan keputusanmu?”
“Keputusan apa?” Eomma Hyein menatapku dan Eomma bergantian.
Lidahku masih terasa kaku untuk menjawabnya, walaupun hatiku sudah menentukan pilihan itu. Rasanya aku belum yakin dengan keputusan yang aku ambil.
Aku menatap Noona yang berdiri di belakang Eomma, aku menyukainya. Mataku beralih menatap sebuah cincin yang melingkar di jari manisku, cincin pernikahanku. Menatapnya mengingatkanku pada Hyein, dan semua yang telah terjadi antara kami. Aku juga menyukainya.
“Baekhyun-ah?” Eomma kembali membuatku menatapnya.
“Eomma ...” Dan sekarang aku sudah tahu, aku sudah yakin dengan pilihanku. Aku menarik nafas dalam, menatap Eomma yakin dengan pilihanku ini. “Eomma, aku memilih istriku ...”
“Ya! Byun Baekhyun ap-apa yang kau katakan? Baekhyun-ah, benarkah itu?”
Sekilah aku melihat senyuman diwajah Eomma, sebelum aku beralih pada Noona yang tiba-tiba menangis dalam pelukanku.
“Kajja kita masuk, Hyein pasti sudah menunggu di dalam ..” Eomma membawa Eommoneim masuk. “Daebak! Eomma suka pilihanmu, kau sudah meyakinkan dirimu” Eomma menepuk pundakku dan akhirnya masuk kedalam. Meninggalkan aku dan Noona.
“Noona, jeongmal mianhaeyo”
“Apa yang katakan, kenapa kau malah memilih dia daripada aku? Apa kau tidak menyukaiku?”
“Aku menyukaimu, tapi sekarang aku tahu kalau sebenarnya aku lebih menyukai istriku, Byun Hyein”
Mengatakan semua ini membuatku lega, rasanya bagaikan bebas dari pedang yang akan memutuskan leherku. Tanpa sadar aku tersenyum.
“Baekhyun-ah, apa kau benar?”
“Aku sangat yakin dengan ini, mianhae Noona ..”
“Ya! Nappeun namja! Mulai sekarang aku berhenti jadi sekretarismu, aku keluar. Dan aku sangat membencimu Byun Baekhyun!” Taeyeon Noona pergi meninggalkanku dengan tangisan dipipinya, aku merasa bersalah. Tapi sebenarnya lebih merasa bahagia karena akhirnya aku menemukan cinta yang sesungguhya. Mianhae Taeyeon Noona, terima kasih untuk semuanya selama ini. Sarangahe.
-      Baekhyun po. End –
Baekhyun membuka pintu dan perlahan melangkah masuk kedalam, memberanikan diri untuk bertemu dengan Hyein.
“Hyein-ah, sudah jangan menangis lagi. Lihat siapa yang datang ..” Eomma melepaskan pelukan Hyein, dan menunjukan kalau sekarang Byun Baekhyun, suaminya sudah ada di hadapannya.
“bb-baek-hyun?” Hyein begitu kaget melihat sosok pria yang sangat dirindukannya itu, pria yang sudah membuatnya menangis.
“Annyaeong, Hyein-ah ..” Baekhyun tersenyum tipis. Sepertinya dia masih tidak bisa menahan malu dan gugup dalam hatinya.
“Emh, sepertinya hujan sudah berhenti diluar. Bagaimana kalau sekarang kita pergi mencari makan siang?” Eomma seolah memberi isyarat pada semuanya untuk memberikan waktu pada mereka, akhirnya kedua Eomma itu dan Jung Nara meninggalkan mereka berdua.
Tapi masih tidak ada kata yang terucap disini, Baekhyun dan Hyein masih diam dan menahan pandangannya satu sama lain.
“Hyein-ah, ak-aku ...” perlahan Baekhyun berjalan mendekati Hyein yang masih duduk di tempat tidurnya. Tapi dengan cepat, Hyein menarik Baekhyun dan memeluknya erat. Sangat erat.
“Baekhyun-ah, bogoshippeoyo. Jeongmal bogoshippeo!” Hyein menangis dalam pelukannya, dia tidak bisa lagi menahan air mata yang sudah sangat menyesakkan hatinya. Kali ini dia memilih untuk menghilangkan rasa takutnya dan mengeluarkan semua perasaan yang selama ini membuat hatinya sakit.
“Hyein-ah, mianhae ..”
“Ani. Aku yang seharusnya minta maaf padamu, selama ini aku sudah menyukaimu dan memendamnya dalam hatiku. Aku mencintaimu Byun Baekhyun!”
“Selama ini aku tidak tahu kalau aku merasakannya, tapi sekarang aku sudah yakin kalau aku juga mencintaimu”
“Benarkah?” Hyein melepaskan pelukannya dan menatap Baekhyun yang sedikit meneteskan air mata di ujung matanya.
“Geurae. Maafkan aku karena selama ini hanya bisa menyakitimu, kau pasti sangat menderita. Tapi sekarang aku sudah memutuskan semuanya, aku memilihmu. Istriku, Byun Hyein ..”
“... bagaimana dengan Eon_”
“Dia sudah pergi meninggalkanku, karena dia sudah tahu kalau aku memilihmu!”
“Baekhyun-ah ..”
“Hyein-ah, dengarkan aku. Kau adalah istriku, dan akan selamanya tetap seperti itu. Aku akan menebus semua kesalahanku padamu, mencoba mengulang waktu yang kita lewati kemarin. Sekarang, kita akan mulai hidup yang baru”
“Jeongmal saranghae ..” Hyein kembali menangis dipelukan Baekhyun, tapi kali ini berbeda, karena tangisan Hyein adalah tangisan bahagia.
“Nado ...” Baekhyun mempererat pelukannya. “Eoh, Hyein-ah, kau ini baru saja melewati masa kritismu. Kau harus istirahat, dan cepat sembuh” Baekhyun melepaskan pelukannya dan memperhatikan balutan kassa yang terpasang dikepala Hyein, mengamati badan Hyein dengan seksama.
“Ne, aku akan istirahat. Keundae ..”
“Mwoya? Apa kau sakit, dimana yang sakit?”
“Aku akan lebih cepat sembuh dengan pelukan suamiku” Hyein tersenyum dan mengisyaratkan Baekhyun untuk berbaring bersamanya.
“Geurae, aku akan membuat istriku cepat sembuh” dan akhirnya Baekhyun ikut berbaring di ranjang pasien itu. mereka berpelukan.
“Keundae Chagi, apa kau mau terapi kesembuhan dariku? Ini akan sangat cepat membuatmu sembuh dari pada obat dokter ..”
“Terapi apa itu?” Hyein mengangkat kepalanya menatap Baekhyun yang tersenyum di hadapannya.
“Kau harus menutup matamu untuk mendapatkannya ..”
“Memangnya apa itu?”
“Sudah cepat tutup matamu, palli!”
Akhirnya Hyein menutuk kedua matanya, dan Baekhyunpun akhirnya memberikan terapinya. Yaitu ‘Baekhyun Kiss Therapy’. Haha
-      TamaT –
Epilog.
“Chagiya palli, sarapanmu sudah siap!” Hyein tidak berhenti berteriak memanggil Baekhyun yang sudah dari tadi masih belum keluar dari kamarnya. Dan akhirnya, Hyein masuk kedalam kamar untuk meelihat apa yang sedang dilakukan suaminya itu. “Ommo! Kau masih belum memakai baju, astaga Baekhyun!” Hyein mendengus kesal dan menghampiri Baekhyun yang berdiri didepan cermin menyisir rambutnya.
“Chagi, aku sedang melihat abs coklatku. Bagaimana, baguskan?”
“Ya! Lihat sudah jam berapa ini, apa kau mau terlambat?”
“Biar saja terlamabat, tidak akan ada yang memecatku”
“Bukankah kau bilang ada penandatanganan kontrak kerja sama pagi ini, lalu apa yang kau lakukan dengan abs-mu itu? kemarilah ..” Hyein menarik Baekhyun dan memasangkan kemeja untuknya, dan juga memasangkan dasi.
“Chagi, aku mau cuti saja dari kantor sepertimu”
“Baekhyun, aku cuti kuliah karenamu. Jika saja aku tidak hamil dan mmmm.....”
Baekhyun menciumnya.
“Jangan sepenuhnya menyalahkanku, kau sendiri yang membuatku melakukannya”
“Ya! Sudahlah, cepat kita sarapan”
“Anio. Aku sudah terlambat, nanti aku pulang untuk makan siang. Aku pergi dulu, jaga cinta kita baik-baik. Katakan padanya kalau aku sangat mencintainya dan juga kau” Baekhyun mengusap dan mencium perut Hyein yang sudah semakin membesar, sementara Hyein hanya tersenyum melihatnya.
Sungguh, kehidupan mereka sekarang benar-benar bahagia. Dan semua kebahagian itu karena cinta.

5 komentar:

iklaan

SUPER JUNIOR