luhanay blog Follow Dash Owner

Selasa, 08 September 2015

[FF[ Junior Royal







Tittle                : Junior Royal
Genre              : Romance, Comedy, Marriage life
Length             : Oneshot
Rate                 : 15
Author             : cifcif Rakayzi
Cast                 : JR NU’EST | Joy RedVelvet | Kim Seungsoo aka Royal Kim | other cast

------- ---
“Junior Royal, putra tunggal pemilik Royal Group dikabarkan memang sudah kembali ke Korea. Namun, sampai saat ini belum ada klarivikasi yang jelas mengenai kasus pemukulan seorang pelayan restaurant yang dilakukan Junior. Begitu juga pihak Royal Group yang masih belum memberikan tanggapan perihal kasus ini ...”
“Putra pengusaha Kim Seungsoo sekaligus pewaris tunggal Royal Group itu dilaporkan pada polisi oleh seorang pelayan restaurant bintang lima atas kasus pemukulan ...”
“Junior Royal dilaporkan telah terlibat perkelahian dengan seorang pelayan restaurant bintang lima, dan sekarang kasus ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut ...”
“Kim Seungsoo atau yang terkenal sebagai Royal Kim harus kembali mendapat masalah atas kelakuan putra semata wayangnya, Junior Royal, yang kembali lagi setelah hampir setahun menghilang ...”
Itulah trending topic sekarang. Dimana-mana hanya membicarakan tentang hal itu, media sosial, media cetak, dan media elektronik masih terfokus pada berita pemukulan yang dilakukan Junior Royal, anak dari pengusaha Royal Kim.
Yah, sepertinya setengah berita itu memang benar. Junior Royal sudah kembali ke Korea. Karena kalau dia tidak ada, mana mungkin ada berita itu. Dasar anak itu, selalu membuat masalah dimanapun keberadaannya.
--- --
“Astaga! Apa-apaan ini semua, kenapa semuanya terus bertanya tentang berita itu?”
“Joseonghamnida Sajangniem, saat ini kami tidak bisa memberikan klarifikasi sebelum menemukan Junior”
“Jadi benar dia sudah kembali, kalau begitu dimana dia sekarang?”
“Saya masih mencarinya”
“Sebenarnya apa maunya anak itu! Sekretaris Jung, tolong cari Junior dan bawa dia padaku secepatnya. Dan juga kau urus masalah berita ini sampai bersih”
“Ne, algaseumnida Sajangniem”
Sekretaris Jung pergi meninggalkan Royal Kim yang sekarang sedang marah itu, apa lagi yang membuatnya marah kalau bukan Junior Royal dan kelakuannya yang luar biasa.
“Kalau terus begini, sepertinya aku harus mencari wanita untuknya. Apapun yang aku lakukan padanya, selalu gagal dan berantakan. Membuatku sakit kepala ...”
Dengan sedikit senyuman ‘evil’, Royal Kim duduk di depan komputernya dan mulai memainkan jarinya menelusuri media sosial tentang berita Junior. Membacanya, tertawa, memukul meja dan kadang berteriak. Semua ini gara-gara Junior Royal.
--- --
Walupun melihat gadis dihadapanya tidak berhenti menangis, pria berbadan besar dan kumis tebal itu tetap tidak menurunkan suaranya. Dia terus berteriak menyuruh gadis itu untuk pergi.
“Aku mohon jangan lakukan itu ... hiks hiks”
“Jadi apa yang harus aku lakukan hah? Apa aku harus membiarkanmu pergi dengan utang Ayahmu yang banyak itu begitu saja, Joy kau pikir aku bodoh. Sekarang cepat pergi ..”
Tidak tahu apa lagi yang harus dia lakukan, gadis itu perlahan berlutut dibawah kaki pria yang sebenarnya adalah seorang mucikari.
“Aku berjanji akan mengembalikan uang itu, tapi jangan lakukan ini padaku. Aku tidak mau untuk melakukannya ...”
“Kau punya uang darimana memangnya, bekerja saja tidak bisa. Sudah bagus aku menolongmu, malah menangis. Hei dengarkan anak manis, kau ini masih segar jadi akan banyak yang membayar mahal untukmu. Buktinya malam ini aku berhasil membujuk pria membayar mahal untukmu ..”
“Baiklah, aku akan melakukanya ... tapi, dimana Ayahku?”
“Dia ada, setelah kau selesai malam ini aku akan memberikan Ayahmu. Jadi cepat bangun dan lakukan tugasmu, kau mengerti perkataanku Joy?”
Gadis yang baru saja tadi siang merayakan kelulusannya setelah tiga tahun di SMA, sekarang harus melakukan tugas yang sebenarnya akan menghancurkan hidupnya sendiri. Tapi apa daya, dia harus menyelamatkan Ayahnya dan membayar semua utangnya. Dia terpakasa melakukan itu, tidak ada saudara yang bisa dia mintai bantuan, dia hanya hidup berdua dengan Ayahnya yang penjudi.
Gadis yang Ayahnya panggil Joy itu menghapus air matanya. Mencoba berdiri walaupun rasanya kedua kaki itu sangat berat berdiri, sekarang dia harus melakukan itu. Joy harus menjual tubuhnya malam ini, hanya untuk menyelamatkan Ayahnya sebelum pria berbadan besar itu membunuhnya.
“Halo, ada yang bisa dibantu?”
Melihat seorang pria muda yang baru saja datang, pria berbadan besar alias mucikari itu atau kita panggil sajalah dia Seochung, langung mendekatinya dengan senyuman.
“Emh saat ini aku butuh sebuah .. kamar, yah sebuah kamar yang aman ..”
“Tentu saja, bisa disiapkan. Apa kau juga membutuhkan teman untuk malam ini?”
“Teman? yah boleh saja ..”
“Baiklah, kalau begitu silahkan tunggu disini. Aku akan segera kembali dengan pesanannya” Seochung pergi dan pria itu juga duduk , melihat sekelilingnya.
“Ya ampun dimana aku sekarang, tempat apa ini? Semua wartawan itu membuatku lelah, aku harus bersembunyi dan berlari. Aku haus ... ah hei kau tunggu!”
“Aku?”
“Yah, kau. Siapa lagi. Aku haus, jadi dimana aku bisa mendapatkan air minum?” tanpa ragu atau perasaan malu, pria muda itu, yang sebenarnya adalah Junior Royal langsung menghentikan Joy yang baru saja keluar dari kamar.
“Sebentar, aku ambilkan dulu ..”
“Tidak perlu, kau antar saja aku kesana. Kajja ..”
“Ne? Baiklah kalau begitu”  Joy akhirnya mengantar Junior mengambil sebuah minuman. “Disini kau bisa minta makanan atau minuman apapun pada pelayannya, sekarang aku harus pergi”
“Sure. Thanks”
Joy yang sudah berganti pakaian dan menambahkan sedikit riasan di wajahnya itu harus segera pergi sebelum Seochung kembali dan memarahinya lagi, dia harus melakukan tugasnya.
“Hei Tuan, disini rupanya. Aku sudah menyiapkan sebuah kamar yang bagus, dan wanita ini yang akan menemanimu kesana ..”
Seochung datang bersama seorang wanita yang sexy tapi terlihat lebih tua untuk Junior, dengan tersenyum lebar Seochung memperkenalkan wanita itu padanya.
“Baiklah. Come on ..” Junior melangkah mengikuti wanita yang sudah lebih dulu berjalan di depannya. Mereka masuk ke sebuah kamar.
--- --
Mendengar suara pintu yang perlahan terbuka, Joy semakin tidak bisa menahan air mata untuk tidak keluar dari matanya. Tubuhnya semakin lemas, dia rasanya ingin mati saja.
Pria itu sudah datang. Pria yang malam ini menjadi pelayan pertama bagi Joy, dan semoga ini juga menjadi yang terakhir baginya.
Joy hanya diam, dia tidak menyambut pelanggannya seperti seharusnya. Rasa takut dan pikiran yang semakin kacau terus menyelimutinya, membuatnya tidak mau mengangkat wajahnya melihat pria yang sekarang sudah ada di hadapannya.
“Omo! Kau masih sangat muda, mungkin kau seumuran putriku. Apa kau benar akan tidur denganku malam ini?”
“... ne ..”
“Aku tidak peduli berapa umurmu, aku hanya ingin melakukannya malam ini ...” pria itu perlahan melepas jas dan kemeja yang dipakainya, juga melepas sepatu dan semua yang menempel ditubuhnya kecuali celana pendek yang masih ia pertahankan.
“ .. hiks .. ak-aku ...”
“Kau menangis? Sudahlah jangan menangis, walau ini yang pertama tapi aku pastikan tidak akan menyakitkan untukmu. Ayolah ...” pria itu semakin mendekat dan mengusap tangan Joy.
“Tidak ... aku ...” Joy menghindar dari pria itu, dia melangkah mundur dan menjauh.
“Hey ada apa, ini akan menyenangkan ...”
“Aku tidak mau ...”
“Kau harus mau Nona, aku sudah membayar mahal untukmu malam ini. Jadi kau harus memperlakukanku dengan baik, kemarilah ...” pria itu perlahan menghampiri Joy yang terus menangis dan menghindar.
“... tidak. Aku mohon jangan lakukan itu ... hiks hiks”
“Ya! Kau membuatku tidak sabar, kemarilah!” pria itu semakin mendekat dan menarik tangan Joy.
“ hiks hiks ... aku tidak mau ....” Joy mendorong pria itu menjauh darinya, dia berlari kesudut kamar dan terus menangis. Tubuhnya gemetar dan dia sangat takut.
“Ayolah anak manis, kemarilah ...”
“I’m so sorry, but .. I don’t know where can I going now ...”
Dan, tiba-tiba saja pintu kamar yang tidak terkunci itu terbuka dan datang Junior Royal yang terengah-engah.
“Hei siapa kau?” sontak saja kedatangannya membuat pria itu dan Joy kaget, dan sebenarnya memberikan sedikit cahaya terang untuk Joy.
“My name is Junior, but you can call me anything, nice to meet you” dengan senyuman yang menurutnya manis, Junior berjalan dan mengulurkan tangannya pada pria itu.
“Apa yang kau lakukan, kenapa bisa masuk ke kamarku?”
“Oh mian Ahjushi. Keundae pintunya juga tidak terkunci, jadi aku masuk kesini begitu saja”
“Astaga. Lelucon apa ini?” akhirnya pria itu pergi keluar meninggalkan kamar.
Bersamaan dengan pria itu pergi, Joy akhirnya terjatuh kelantai. Kakinya yang terasa sangat lemas, seperti tidak kuat menahan beban tubuhnya sendiri. Joy menangis tersedu-sedu, dia sangat takut dan disisi lain senang dengan kedatangan pria ini.
“Oops. Apa aku mengganggu kalian?” Junior mendekati Joy dan memperhatikannya, dia tidak tahu kenapa wanita itu menangis dan pria itu pergi.
Tidak ada jawaban, Joy masih terduduk menangis dan menutup wajahnya.
“Are you fine?” Junior semakin mendekat dan duduk dihadapan Joy. “Hey, maafkan aku jika tadi itu aku datang tiba-tiba dan mengganggu. Aku tidak tahu kalau kalian ... sedang__”
“Anio. Gamsahamnida .. jeongmal gamsahamnida ..” rasanya seperti bebas dari pedang yang siap memenggal leher, Joy sangat mensyukuri apa yang sekarang terjadi ini. Khususnya kedatangan Junior.
“Wae, kenapa kau minta maaf padaku?”
“Kau sudah menolong hidupku, sungguh aku berterima kasih padamu” Joy menghapus air mata yang sudah membasahi kedua pipinya, dia mencoba tersenyum. Joy mengangkat wajahnya menatap Junior.
Disana, kedua mata itu, mereka bertemu. Saling menatap dan menjelajahi tatapan itu. Perasaan yang berbeda entah kenapa muncul dan memberikan kesan yang berbeda pula untuk pertemuan pertama mereka itu. Walaupun sebenarnya itu bukan yang pertama ...
“Hey kau yang diluar tadi?” Junior tersenyum, baru ingat kalau mereka bertemu tadi diluar saat dia meminta minum. “Apa yang sedang kalian lakukan tadi?”
“Hei hei Tuan, apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau seharusnya di kamar dengan wanita tadi, kenapa disini?” Seochung dan pria tadi datang dengan wajah marah.
“Sepertinya dia tidak cocok untukku, dia ingin memangsaku. Jadi aku berlari dan tidak sengaja masuk kesini, sorry”
“Tidak seharusnya juga kau datang ke kamarku!”
“Hei kau bapak berkumis ...” Junior mendekati Seochung. “Apa bisa jika aku mengambil dia saja, akan aku bayar dua kali lipat dari pria itu. Dan berikan juga pria itu gantinya yang lebih bagus dari dia, bisa ya?”
“Kau tidak bisa seenaknya begitu!”
“Baiklah, aku bayar empat kali lipat. Kamarnya juga. Dan kau, aku kembalikan juga uang yang kau pakai untuk membayar gadis kecil itu, bagaimana?” Junior mengeluarkan dompetnya, dan memberikan semua uang yang ada disana.
“Ah baiklah, jika kau memaksa. Terima kasih, semoga kalian senang malam ini ...” akhirnya, Seochung dan pria itu mengambil semua uang Junior dan pergi meninggalkan mereka berdua. Uang memang segalanya.
“Ke-kenapa kau melakukan itu?”
“Molla. Hanya saja aku tidak tahu tempat apa ini, sepertinya aku tidak cocok disini. Orang-orangnya terlalu ...you know, wild .. seperti Savana di Afrika”
“Apa?”
“Mungkin kau tidak seperti mereka, aku lihat kau berbeda. Apa kau juga pekerja disini, kau masih muda. Kenapa kau menangis?”
“Aku tidak bekerja disini, sebenarnya ini hanya yang bisa aku lakukan untuk menolong Appa ...”
“Appa? Kau disini karena disuruh Appa-mu?”
Tidak ada jawaban, Joy terdiam untuk beberapa saat.
 “Realy? Eoh apa aku mengacaukan pekerjaanmu?”
“Aku dipaksa untuk melakukan ini, karena kalau tidak Ayahku akan dibunuh oleh Seochung, pria berkumis tadi” air mata kembali keluar dari kedua mata Joy.
“Jadi kau bukan pekerja disini? Sudah kuduga, kau memang terlihat tegang Nona ...”
“Tapi sekarang, kau yang sudah membayarku. Jadi lakukan apapun yang kau inginkan padaku, aku akan melayanimu”
“Ah sudah lupakanlah pekerjaanmu, aku bukan pria seperti itu”
“Lalu ke-kenapa tadi kau membayarku?”
“Karena kau menangis ...”
“Ne?” Joy kembali menatap Junior yang sekarang berdiri disampingnya.
“Aku tidak tahu kenapa kau menangis, aku pikir itu karena aku mengacaukan acaramu tadi. Tapi kau berterima kasih padaku, jadi mungkin aku sedikit mengerti keadaanmu. Kau takut dengan pria yang bersamamu kan?”
“Apa maksudmu .. kau hanya menolongku?”
“Yes. Help you. I don’t  need your body”
Joy tersenyum lega. Rasanya ini sebuah keajaiban untuknya, dia bertemu orang yang baik. Walau sedikit aneh. “Gamsahamnida. Aku tidak tahu bagaimana jika tidak ada kau ...”
“Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Hey siapa namamu?”
“Aku Joy. Siapa namamu tadi?”
“Namaku Junior, tapi kau panggil saja aku Jun. Sepertinya kau lebih muda dariku, dan aku tidak suka dipanggil Junior oleh orang lebih muda. Itu terdengar seperti .. aku sangat kecil”
“Jun? Lalu kenapa namamu Junior, apa kau dari luar negeri?”
“Bukan, aku orang korea. Tapi tepatnya aku baru saja kembali kesini, aku tinggal di Chicago”
“Benarkah? Kalau begitu siapa nama aslimu, apa Junior itu nama aslimu?”
“Real name? Ah mollaseo. Aku sudah lama melupakan itu, tapi aku bisa menanyakannya pada Royal Kim. Tunggu sebentar ...” Junior mengambil ponsel dari saku jaketnya dan menelfon seseorang.
“Nugu Royal Kim?” Joy hanya mengernyitkan alis tidak mengerti. Junior itu aneh menurutnya, dia terlihat seperti aktor yang tidak mengerti tokoh yang diperankannya.
Junior              : Annyeong Appa ..
Royal Kim       : Ya! Jigeum eodiya?
Junior              : Jangan berteriak, aku hanya ingin menanyakan sesuatu. Bisa?
Royal Kim       : Kau ingin bertanya padaku? Tentang apa?
Junior              : Apa kau masih ingat nama asliku?
Royal Kim       : Namamu Junior. Nama apa lagi maksudmu?
Junior              : Nama Korea-ku, bukan Junior. Kau tahu?
Royal Kim       : Seingatku, namamu Kim Jonghyun. Memangnya kenapa?
Junior              : Ok. Aku sudah tahu, gomawo Appa. Annyeong ..
Junior menutup telfonnya dan melempar ponselnya keatas ranjang. Dia tersenyum lalu kembali berdiri dihadapan Joy. “Namaku Kim Jonghyun”
“Apa kau baru saja menanyakan itu pada Appa-mu?”
“Iya, itu karena aku tidak tahu. Bukankah kau yang menanyakan tentang itu ...”
“Bukan maksudku untuk__” perkataan Joy terpotong karena ponsel yang dilempar Junior berdering.
“Appa menelfon lagi ... apa yang har__ Eoh astaga! Oh My God. Itu bodoh sekali, aku bodoh ... benar-benar bodoh!” Junior tiba-tiba berteriak dan melempar ponselnya kelantai, tapi itu masih tetap berdering.
“Kenapa?”
“Apa kau tahu?”
“Tidak, bagaimana aku bisa tahu?”
“Aku datang kesini adalah untuk bersembunyi, aku menghindari wartawan dan pengawal Royal Kim. Tapi baru saja aku menelfonnya ... ah sial. Joy, apa kau tahu apa artinya itu?”
“Apa?”
“Royal Kim akan menemukanku. Dia mengejarku! Astaga kenapa bisa sebodoh ini. GPS ... ponselku ada GPS dan pasti semuanya akan tahu ... Apa yang harus aku lakukan?”
“Maaf, tapi aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi?”
“Apa yang harus aku lakukan? Ponsel .. ponselku harus mati .. ini terlalu bahaya. Aku tidak ingin tertangkap dan dihukum, aku ingin bebas ...” dengan panik Junior mengambil kembali ponselnya dan mencabut baterai ponselnya lalu melemparnya kedinding. Dia berjalan kesana kemari seperti orang ling-lung dan terus bicara tidak jelas.
“Apa aku bisa membantumu?” Joy yang melihat itu sedikit bingung harus bagaimana, dia juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Junior. Penangkapan? Apa itu artinya.
“Joy, kau mau menolongku?”
“Jika aku bisa, aku akan menolongmu”
“Kita harus pergi! Aku harus lari sebelum mereka datang kesini dan menangkapku. Sekarang ayo kita pergi dan kau tunjukan jalan keluar yang aman dari sini ...” Junior langsung menarik tangan Joy dan keluar dari kamar. Mereka berdua pergi dan keluar dari tempat itu.
“Didepan kau bisa naik taxi atau apapun, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini” mereka berhenti dipertigaan jalan.
“Apa kau tidak mau ikut denganku, Joy?”
“Aku tidak bisa. Aku harus mencari Appa. Kau pergilah ...”
“Tapi aku tidak tahu harus kemana dan naik apa? Kau harus ikut denganku, Joy!”
“Maafkan aku, tapi aku tidak bisa. Aku harus mencari Appa. Terima kasih karena sudah menolongku tadi, aku tidak bisa membalas kebaikanmu selain dengan berterima kasih”
“Ah kalau begitu aku ikut denganmu saja. Kita akan mencari Appa!”
“Kau tidak bisa ikut”
“Kenapa? Aku ini pria tampan yang tangguh. Aku bisa menolong Appa sepertimu”
“Tapi dia itu Appa-ku”
“Yah, maksudku Appa-mu. Sudahlah cepat kita pergi mencarinya”
Dan akhirnya dengan semua keanehan itu, Joy dan Junior pergi kembali kedekat tempat tadi untuk mencari Ayah Joy yang sebelumnya dikurung di gudang. Mereka mengendap, perlahan membuka gerbang dan masuk kegudang.
“Joy, apa kau merasa kalau ini mengerikan?”
“Aku harus mencari Appa” Joy terus berjalan pelan melihat sekeliling gudang yang gelap.
“Disini banyak nyamuk dan serangga, ini menyeramkan, Joy. Kau tahu aku ini insectofobia?” Junior terus memegang erat tangan Joy dan berjalan dibelakangnya dengan penuh ketakutan.
-Insectofobia adalah ketakutan berlebihan terhadap serangga atau hewan kecil sejenisnya-
“Hey siapa disitu?”
Tiba-tiba sebuah suara yang lumayan besar terdengar dan menghentikan langkah mereka. Gudang menjadi terang dengan sinar lampu yang menyala.
“Joy? Apa itu kau?”
Joy berbalik dan melihat seorang pria sedikit tua berjalan menghampirinya. “Ahjusshi ...”
“Syukurlah aku menemukanmu Joy, aku sudah mencarimu kemana-mana”
“Ahjussi, apa kau tahu dimana Appa?” Joy langsung berlari menghampiri pria yang dulu adalah teman Ayahnya, dan dia adalah pelayan disini.
“Itu yang mau aku beri tahukan padamu. Ayahmu, dia ...”
“Kau tahu dimana Appa?”
“Joy, maafkan aku. Ini salahku tidak bisa membantunya, Seochung sudah ...”
“Apa? Apa yang terjadi pada Appa?”
“Seochung sudah membunuh Ayahmu ...”
“Apa?” air mata seketika turun begitu saja, bersamaan dengan jatuhnya tubuh Joy. Junior langsung menahan tubuh Joy agar tidak terhempas kelantai, karena dia yang berada dibelakangnya. “Tti-tidak mungkin ...”
“Maafkan aku Joy, kalau saja aku datang lebih cepat mungkin Ayahmu masih bisa kutolong”
“Tapi dia bilang akan membebaskan Appa setelah malam ini ... kenapa ... Tidak mungkin, Ahjusshi pasti bercanda, Appa tidak mungkin meninggal!”
“Aku mohon maafkan aku, Joy”
“Ahjusshi, apa benar Ayahnya sudah meninggal?”
“Iya. Kemarin sore Seochung menembak kepalanya. Aku tidak tahu kenapa, tapi jika saja aku datang lebih cepat ... pasti semuanya tidak akan seperti ini. Kau siapa?”
“Aku Jun. Nice to meet you ..” Junior tersenyum, walaupun disaat seperti ini.
“Appa ... dimana Appa? Aku harus mencarinya ..” Joy beranjak dan melihat sekelilingnya.
“Joy tenanglah, aku mohon tenangkan dirimu. Jasad Ayahmu sudah dibawa pergi bersama beberapa wanita yang juga dia bunuh kemarin, aku tidak tahu kemana dia membawanya”
“Appa sudah meninggal?”
“Kau harus tenang, Ayahmu sudah pergi ketempat yang lebih baik”
“Tapi aku ...” Joy kembali menangis. Dia tidak tahu harus bagaimana mempercayai kalau Ayahnya sudah meninggal, ini begitu tiba-tiba dan menyakitkan.
“Apa kau teman Joy?”
“Yah entahlah. Aku bisa menjadi temannya ..”
“Apa kau bisa membawa Joy pergi dari sini dan menjaganya?”
“What? Are you sure?”
“Disini tidak aman untuknya. Karena mungkin kalau Seochung tahu, dia juga tidak akan segan membunuhnya. Apa kau bisa membawanya bersamamu?”
“Ahjusshi, dengar, aku tidak bisa membawanya karena aku juga tidak tahu kemana aku harus pergi. Aku sedang bersembunyi ..”
“Terserah, kemanapun kau pergi. Asalkan kau menjaganya. Aku minta padamu, disini terlalu berbahaya untuknya”
“Joy? Tapi ... aku harus kemana?”
“Apa dia disana?” tiba-tiba keributan terdengar mendekat. Banyak suara pria yang semakin mendekat, mereka sepertinya menabrak semua benda yang ada, atau mungkin mereka sengaja menjatuhkan semua benda yang ada.
Mendengar itu Junior langsung mendekat pada Joy dan Ahjusshi tadi. “Apa itu suara mereka yang membunuh Ayah Joy?”
“Entahlah, aku tidak tahu. Yang jelas kalian harus segera pergi dari sini, cepatlah!”
“Tapi kemana?”
“Cepat pergi sebelum mereka menemukanmu!”
“Tunggu! Junior melepaskan tangan Joy dan diam mendengar suara-suara pria diluar. “Sepertinya aku tahu suara itu. Kedengarannya itu seperti ... Jung Minhyuk ..??”
“Dia ada disini!”
Bersamaan dengan Junior mengucapkan nama itu, beberapa orang datang dari pintu belakang dan seorang pria juga datang dari depan. Pria itu adalah Jung Minhyuk, Sekrtaris Royal Kim.
“Samcheon?” Junior melihat Sekretaris Jung berjalan menghampirinya. Dia sudah tidak bisa lari lagi sekarang, pengawalnya sudah mengepung. (cielah bahasanya kaya film action)
“Annyeong. Selamat datang di Korea, Junior Royal ...” dengan senyuman khas-nya yang menurut Junior mengerikan, Sekretaris Jung semakin mendekat. “Kau tertangkap”
Beberapa pengawal langsung berdiri mengapit Junior, seolah tidak akan membiarkannya kabur. Lagi.
“Siapa mereka?”
“Seharusnya aku pergi saja tadi. Ah menyebalkan! Ahjusshi, mereka itu pengawalku. Dan sekarang aku sudah tertangkap, jadi aku tidak bisa membawa Jo__ hey Joy ...”
Joy tiba-tiba saja terjatuh. Dia pingsan.
------- ---
Joy membuka matanya, melihat sekelilingnya, sebuah kamar asing yang dia tidak kenal. Joy bangun dan membereskan ranjangnya lalu mengendap keluar dari kamar, dia berjalan mencari seseorang yang bisa memberitahunya dimana sekarang.
Joy berhenti disamping pintu yang setengah terbuka, dia merapatkan tubuhnya kedinding dan sedikit mendengarkan pembicaraan dua pria didalamnya.
“Sebenarnya apa yang kau inginkan?”
“Mian Appa, aku hanya takut kau marah. Jadi aku bersembunyi ...”
“Lalu kenapa kau tiba-tiba pulang ke Korea tanpa memberi tahu aku atau siapapun, kau malah berkelahi dengan pelayan hotel. Itu memalukan!”
“Tapi pelayan itu yang menyebalkan, dia menumpahkan makanan padaku. Kalau Appa menjadi aku disana, pasti akan melakukan hal yang sama denganku”
“Hanya karena itu kau berkelahi dan membuat berita dimana-mana?”
“Bukan begitu maksudku, I’m so sorry”
“Junior, kau ini menyebalkan. Kau tahu?”
“Yah, aku tahu. Appa sudah pernah mengatakannya dulu”
“Lalu kenapa kau masih tetap menyebalkan? Kau ini sudah besar, cobalah untuk menjadi dewasa dan jangan membuat masalah. Sekarang kenapa kau pulang?”
“Appa, di New York itu terlalu panas, naega an joha. Dan juga, uangku sudah habis ...”
“Aigoo. Dasar kau ini! Kalau begitu sudah aku putuskan, aku akan menikahkanmu”
“Mwo?”
“Aku akan mencari wanita untuk menjadi istrimu”
“What do you say? Are you sure? Aissh michogeoya ... Andwae andwae!”
“Kalau kau tetap seperti ini, apa boleh buat. Aku tidak ingin kau menghancurkan perusahaan”
Joy terkejut saat seorang pria keluar dan melihatnya.
“Eoh?”
“Nuguseyo?”
“Maafkan aku, aku tidak bermaksud menguping. Aku hanya__”
“Appa kau tidak bisa seperti itu!” Junior juga keluar dan melihat Royal Kim yang menatap Joy. “Joy, kau sudah bangun. Apa kau baik-baik saja?”
“Iya, aku tidak apa-apa. Maaf, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian tadi”
“Siapa dia?”
“Appa, dia itu temanku. Namanya Joy ...”
“Annyeonghaseyo, Joy imnida”
“Teman? Apa benar kau ini teman Junior?” Royal Kim sedikit tertawa mendengar kalau Junior Royal yang dikenalnya ‘gila’ bisa mempunyai teman seorang wanita.
“Yeah memang kami baru kenal, tapi dia temanku, Appa. Kau tidak boleh me-remehkan seorang Junior Royal ...”
“Annyeonghaseyo Sajangniem” Sekretaris Jung datang.
“Eoh wasseo. Apa kau juga mengenal Joy?”
“Joy? Apa maksud Anda dia? Ah iya, tadi saat kami menemukan Junior, mereka sedang bersama. Tapi tiba-tiba Nona ini pingsan, dan Junior ingin membawanya pulang bersama”
“Pingsan? Kenapa pingsan, apa kau sakit?”
“Animida. Tadi hanya__”
“Ayah Joy baru meninggal, jadi dia sangat sedih”
“Benarkah? Ah maaf aku tidak bermaksud untuk membuatmu kembali mengingat itu”
“Gwaenchaseumnida. Aku sudah lebih baik”
“Apa bisa aku bicara denganmu sebentar?”
“Ne? Tentu saja”
“Kita sebaiknya bicara di ruanganku saja, disini banyak telinga”
“Ya Appa! Apa maksudmu itu aku salah satunya?”
“Tapi Sajangniem, makan malam sudah siap”
“Kau dan Junior makan saja dulu, kami akan menyusul sebentar lagi. Kajja Joy ...” akhirnya Royal Kim dan Joy masuk kedalam ruangannya. Sementara Junior hanya menatap Sekretaris Jung.
“Samcheon, apa yang akan dilakukan Appa padanya?”
“Aku tidak tahu. Sudah cepatlah turun, kau harus makan jika tidak ingin Appa-mu itu marah lagi. Bukankah tadi kau juga dimarahi?” Sekretaris Jung melangkah meninggalkan Junior yang coba menguping.
“Ah yeah, kau tahu yah. Appa memang marah padaku tadi ..”
“Jadi cepatlah, jangan menguping!”
“Aish baiklah” Junior berlari mengejar Sekretaris Jung turun untuk makan malam.
“Kau ini menyebalkan dan merepotkan. Kau tahu?”
“Ish kenapa semua orang mengatakan itu. Aku juga tahu kalau aku ini menyebalkan, tapi tidak bisakah kau jangan mengatakan itu dengan nada seperti ini, Samcheon?”
“Karena ulahmu, aku harus membersihkan semua berita tentang pemukulanmu itu. Tapi kau nanti harus membantuku ...”
“Entahlah Samcheon, aku tidak bisa menjamin aku akan membantumu”
“Ya! Dasar kau ini. Kalau saja tidak ada ‘Royal’ dibelakang namamu, pasti sudah aku tinju”
“Eoh Samcheon ingin meninjuku?”
“Tidak. Itu hanya sebuah cita-cita. Sudahlah jangan banyak bicara, sekarang cepat makan. Aku sedang banyak pekerjaan!”
“Apa maksudmu, aku tidak mengerti ...”
“Cepat makan!” Sekretaris Jung memberikan tatapan elang untuk membuat Junior diam dan akhirnya memakan makanannya.
------- --
Makan malam sudah selesai. Sekarang ini Junior sedang sibuk memainkan game di ponselnya, dan mengabaikan semua perkataan Joy yang dari tadi hanya mengiringi perjalanan game-nya itu.
“Hey apa kau mendengarkanku?”
“Ani”
“Aigoo. Kenapa aku bisa bertemu dengan orang menyebalkan sepertimu, jika begini lebih baik aku tetap ditempat itu”
“Hey! Are you crazy?” Junior mendadak melempar ponselnya dan menatap Joy sangat dekat. “Apa kau masih ingin berada ditempat seperti itu setelah apa yang terjadi padamu itu? Kau ini gila atau bodoh ... Aku tidak mengerti pikiranmu!”
“Hey ... kka-kau kenapa berteriak seperti itu?” perlahan Joy mundur menjauh dari hadapan Junior yang menatapnya lekat.
“Aku hanya sedikit ... marah. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan”
“Aku hanya mengatakan itu saja, bukan berarti aku serius dengan ucapanku. Lagi pula siapa yang mau tetap ditempat gila seperti itu?”
“Hey Joy, memangnya apa yang kau katakan tadi?”
“Aku hanya ingin berterima kasih padamu ...”
“For what?”
“Karena kau sudah menolongku keluar dari sana, kau juga membawaku kesini. Yah walaupun aku tidak tahu ini dimana, tapi terima kasih sudah membuatku aman”
“Aman? Kau fikir kau akan aman bersamaku?”
“Benar juga, aku sempat memikirkan itu. Tapi ... Ayahmu bilang__”
“Ya! Apa yang tadi kalian bicarakan?” Junior kembali mendekatkan jarak mereka, membuat Joy kembali mundur menjauhinya.
“Jangan memotong. Tadi itu kami hanya sedikit membicarakan sesuatu, dan Ayahmu memberikan permintaan untukku. Tapi aku tidak tahu harus menerimanya atau tidak, aku tidak mengerti. Aku baru saja lulus SMA, aku tidak tahu harus bagaimana ...”
“Wah bicaramu cepat sekali, apa kau seorang rapper?”
“Itu bukan jawaban!” Joy memalingkan wajahnya.
“Memangnya permintaan apa yang diberikan Appa padamu?”
“Tidak bisa aku katakan, itu rahasia. Aku hanya diminta untuk tinggal disini dan memikirkan jawabannya”
“Mwo? Kau akan tinggal disini? Bersamaku? Joy tinggal bersama Junior Royal?”
“Kenapa kau seperti itu, apa aku tidak pantas?”
“Bukan begitu, hanya saja aku sedikit tidak percaya. Dirumah ini belum pernah ada wanita selain pelayan, jadi aku fikir itu akan menyenangkan. Appa tidak pernah memeinta wanita untuk tinggal dirumah ini ...”
“Jeongmal? Memangnya kemana Ibumu?”
“Molla. Saat aku kecil, hanya ada Appa bersamaku. Ah ani, Samcheon juga sering bersamaku”
“Siapa pamanmu?”
“Sekretaris Jung. Dia yang menangkapku bersamamu digudang, kau ingat?”
“Geurae, aku ingat. Jadi dia itu paman kandungmu?”
“Ani. Dia hanya sekretaris Appa yang sudah bekerja sejak aku kecil, jadi aku memanggilnya Samcheon karena sudah kuanggap sebagai keluarga juga di rumah ini”
“Aku juga tidak bersama Ibuku. Dia meninggal saat aku masih kecil, sejak itu aku hidup bersama Appa yang penjudi ... itu sedikit melelahkan untukku, tapi rasanya setelah Appa pergi aku merasa kalau aku .. tidak ingin dia pergi ...”
“Hey hey sudahlah jangan menangis lagi, biarkan Ayahmu tenang disana”
“Ne. Jadi ... menurutmu, apa aku harus menerimanya?”
“Apa?”
“Permintaan Ayahmu”
“Memangnya apa permintannya? Cobalah katakan saja padaku, aku ini pria yang bisa menjaga rahasia. Mungkin aku bisa membantumu, Joy”
“Ayahmu memintaku untuk ... emh ini sedikit_”
“Apa, katakan cepat!”
“Memintaku untuk menikah denganmu ...”
“Mwo?” Junior berteriak keras sampai membuat ponsel yang dibaru diambilnya jatuh lagi kelantai. Dia membulatkan kedua matanya menatap Joy tidak percaya, terus mendekat untuk meyakinkan kalau dia tidak salah mendengar.
“Kau tidak mau? Yah aku juga tidak mau ...”
“Benarkah Appa memintamu menikah denganku? Apa kau serius? Atau ini hanya sebuah lelucon untuk menghukumku?”
“Anio, ini serius. Ayahmu memintaku menikah denganmu dan membuatmu lebih baik dari sekarang. Aku tidak tahu kenapa permintannya seperti itu, tapi aku__”
“Joy! Kau harus menolak itu, apapun yang terjadi kau harus menolaknya. Menikah itu bodoh sekali, jadi kumohon jangan kau jawab ‘iya’ pada Appa. Ara?”
“Tentu saja, aku tidak akan menerimanya. Aku tidak mengenalmu dan saat ini .. aku baru lulus sekolah, aku juga tidak akan menghancurkan hidupku untuk hidup bersama namja aneh sepertimu”
“Ya ya! Apa kau bilang? Aku aneh?”
“Tidak, aku tidak bilang apapun!”
“Jelas-jelas kau bilang aku aneh, kenapa mengelak?”
“Jelas-jelas juga kau mendengarnya, kenapa masih bertanya?”
“Aish jeongmal. Kau ternyata lebih menyebalkan dari yang kukira!”
“Kau fikir kau tidak menyebalkan hah? Kau itu sangat super menyebalkan, kenapa aku harus bertemu denganmu. Sepertinya akan lebih baik jika aku pergi dari sini”
“Fine, kalau begitu pergilah yeoja aneh!”
“Aish!” Joy mendengus kesal, dia lalu beranjak meninggalkan Junior.
--- --
Royal Kim terus berjalan menyusuri lantai kantornya, sesekali dia tersenyum dan menyapa karyawannya yang sebenarnya membicarakannya dibelakang. Tapi itu sudah biasa. Masih butuh beberapa langkah lagi sebelum dia sampai diruangannya.
“Annyeong Sajangniem” Sekretaris Jung menghampiri Royal Kim didepan pintu ruangannya.
“Ada apa?”
“Tentang berita Junior, apa kita masih harus membuat klarifikasi?”
“Tentu saja, itu sangat penting. Dan aku tidak mau jika terjadi sesuatu dengan perusahaan hanya karena kelakuan anak nakal itu. Orang-orang sudah banyak membicarakannya”
“Lalu bagaimana dengan Junior? Apa kau sudah bicara padanya?”
“Belum. Kau saja yang memberitahunya, dan pastikan kalau dia tidak bisa menolak atau melarikan diri”
“Ne, Sajangniem. Algaseumnida”
Mereka berdua melanjutkan semua itu didalam, tentunya sebelum itu mereka harus terlebih dahulu masuk kedalam ruangannya jika ingin berada didalam ruangan. Ah apa sih Author.
“Appa!”
“Jeosonghamnida Sajangniem, saya sudah berusaha menahannya masuk ..”
Seorang karyawan juga tiba-tiba datang dibelakang Junior, setelah Junior begitu saja masuk dan berteriak.
“Tidak apa-apa, lanjutkan pekerjaanmu”
“Ne, Sajangniem” karyawan itu pergi.
“Appa! Ada apa ini, kenapa kau meminta Joy untuk menikah denganku?”
“Ah .. kau sudah tahu, baru saja aku akan memberi tahumu”
“Ya! Kenapa Appa bisa bersikap tenang seperti ini, ditengah mati dan hidupku?”
“Mwo?” ucap Royal Kim dan Sekretaris Jung bersamaan, mereka tertawa bersama juga.
“Hey apa yang kalian tertawakan?”
“Memangnya apa hidup dan matimu hah? Dasar anak payah, kau ini ... kalau bicara yang benar, kau juga harus mengerti maksud dari perkataanmu itu”
“Appa barusaja mengataiku payah?”
“Tidak”
“Astaga! Kenapa tidak ada satupun orang yang menyukaiku?” Junior berdecak kesal, dia lalu duduk disofa disamping Sekretaris Jung.
“Jun, apa kau tidak ingin menikah?”
“Tentu saja tidak!”
“Selamanya? Seumur hidupmu kau tidak mau menikah?”
“Aish bukan begitu, aku hanya tidak mau menikah sekarang, Appa!”
“Lalu kapan? Kau akan menikah saat umurmu 65 tahun, begitu?”
“Tidak seperti itu juga! Aigoo. Kenapa Appa mempermainkanku seperti ini, tiba-tiba menyuruhku menikah, dengan yeoja yang tidak aku kenal pula ... ini menyebalkan!”
“Gadis itu sepertinya baik, dia sopan dan cantik. Kau tidak menyukainya?”
“Aku tidak mengenalnya”
“Kau bisa berkenalan dengannya, jadi aku menyuruhnya untuk tinggal bersama kita”
“Ya! Appa tidak mengerti?”
“Mwoya?”
“Aku tidak mau menikah sekarang, Appa. Aku hanya ingin menikah saat aku mau, dan dengan wanita yang aku sukai. Tidak dadakan seperti ini!”
“Tapi kapan? Aku tidak bisa terus seperti ini, kau itu tidak bisa diatur, Junior. Appa hanya ingin yang terbaik bagimu”
“Keundae Appa__”
“Gadis itu yang terbaik, dia pasti bisa membuatmu lebih baik. Sampai kapan kau akan terus kekanak-kanakan seperti ini hah, sampai kapan kau akan terus bermain tidak jelas dan merepotkanku?”
“Emm jeosoenghamnida Sajangniem, sepertinya pekerjaanku masih banyak” Sekretaris Jung membawa kembali beberapa dokumen yang dibawanya lalu dengan cepat pergi. Dia tidak ingin terlibat dengan pertengkaran mereka yang pasti akan sangat memusingkan.
“Aku tidak bermain-main, dan aku juga tidak kekanak-kanakan, Appa!”
“Benarkah? Lalu apa yang bisa kau jelaskan padaku tentang pemukulan di hotel itu?”
“Aih itu ... haha Appa, tidak usah mengingatnya ne? Aku kan sudah menjelaskannya waktu itu ..” Junior hanya terkekeh malu, dia mendekati Appanya dan berusaha membujuknya.
“Kalau saja semua kelakuanmu tidak akan mempengaruhi perusahaanku, pasti aku tidak akan mengatur hidupmu. Tapi ini berbeda Junior, mau tidak mau, kau itu selalu dikejar media”
“Ah aku mengerti Appa, maafkan aku”
“Kau juga harus berfikir, tidak semuanya masalah akan selesai dengan kata maaf!”
“Iya iya aku tahu, tapi itu hanya kecelakaan kecil ... maafkan aku”
“Sudahlah, aku lelah berteriak padamu. Beberapa hari lagi kau akan jumpa pers untuk mengklarifikasi kecelakaan kecil-mu itu, siapkan dirimu dan jangan buat masalah lagi. Sekarang pergilah, aku harus bekerja”
“Appa ... aku tidak mau jumpa pers, itu memalukan. Aku mohon ... tolonglah yah yah?” Junior mencoba lagi membujuk Appa-nya.
“Security, tolong diruanganku__”
“Ah ne, ara ara! Hentikan itu” Junior langsung menutup telfon yang dipakai Appa. “Kenapa memanggil security, memangnya aku apa?”
“Kalau begitu cepat pergi!” Sajangniem membulatkan matanya, menyerang Junior dengan tatapan lasernya.
“Aish menyebalkan ...” Akhirnya Junior pergi, dengan masih mengumpat tidak jelas.
--- --
Joy beranjak dari ranjangnya, dia bergegas membuak pintu kamar yang sudah diketuk beberapa kali oleh seseorang diluar.
“kka-kau?”
Joy terkejut, dia berjalan mundur perlahan saat ternyata yang datang adalah Junior. Entah kenapa tatapan Junior padanya saat ini, begitu membuat jantungnya berdebar lebih cepat. Junior tidak mengatakan apapun, dia hanya berjalan maju terus menatap Joy yang juga terus berjalan mundur menghindarinya.
“Aap-apa yang kau lakukan?” Joy sudah merapat kedinding, dia tidak bisa lagi berjalan mundur menghindari namja aneh yang masih saja menatapnya lekat tanpa sepatah katapun.
“Hey ... apa yang kau lakukan? Mau apa kau?”
“Joy!”
“Mmwo-ya?”
“Apa kau mau menikah denganku?”
“Mwo?” Joy semakin membulatkan kedua matanya, jantungnya semakin cepat berdetak dan mungkin Junior juga bisa mendengarnya. Tidak ada jawaban.
“Kau tidak mau? Yah ... sudah kuduga, karena aku juga tidak mau. Hey Joy, kita berdua tidak saling mengenal, jadi bagaimana bisa kita menikah dadakan seperti ini?”
“Apa?”
“Kalau begitu, kau dan aku harus lebih keras membujuk Royal Kim untuk membatalkan pernikahan ini. Aku tidak mau jika tiba-tiba terjadi sesuatu pada kita, kau setuju?”
“... eu yah, ne. Aku setuju!”
“Bagus. Aku sudah bicara dengannya, tapi dia marah padaku. Jadi kau yang coba bicarakan tentang ini padanya, oke Joy?”
“Iyah, baiklah. Aku akan membujuk Ayahmu untuk tidak menikahkan kita”
“Daebak! Semoga kau beruntung ...” Junior tertawa lalu begitu saja pergi meninggalkan Joy. Memang benar-benar namja aneh.
“Padahal, hampir saja jantungku lepas dari tempatnya ...” Joy memegang kedua pipinya yang dia rasakan memanas, dia sudah salah duga barusan.
--- --
“Annyeong yeorobun ...” Junior mengembangkan senyuman lebar diwajahnya dan terus berjalan menuju meja makan yang sudah dihiasi banyak makanan untuk sarapan pagi ini.
“Ada apa denganmu?” Royal Kim menatap sekilas Junior yang masih tersenyum itu, lalu kembali mem-fokuskan matanya pada koran yang sedang dia baca.
“Kenapa? Memangnya tidak boleh aku tersenyum seperti ini, bukankah aku manis?”
“Menjijikan” Royal Kim meneguk kopinya.
“Joy, apa aku tidak manis memangnya?” Junior beralih menatap Joy yang sedang menyuapkan nasi kedalam mulutnya.
“Anio, hanya gula yang manis” Joy tersenyum.
“Cih. Menyebalkan” Junior meneguk kasar segelas air putih dihadapannya. “Appa, aku tidak mau menikah, dan Joy juga tidak mau menikah denganku”
Royal Kim melipat korannya dan beralih menatap Joy. “Joy?”
“Ne? Ah emm .. maksudku, aku tidak bisa menikah dengan Junior Oppa karena kita belum saling mengenal lebih dekat”
“Bukankah kau sudah mengatakan itu, jadi tidak ada alasan lain?”
“Appa, kenapa kita harus terus menikah?”
“Entahlah, tapi keputusanku sudah bulat. Kalian harus menikah. Baiklah, aku berangkat” Royal Kim membawa jasnya yang disematkan dikursi, lalu dia pergi dengan mobilnya.
“Menyebalkan. Lihatkan Joy, dia benar-benar keras kepala”
“Lain kali jangan langsung bicara seperti itu, kita harus memikirkan alasan yang tepat untuk Ayahmu. Jangan sampai salah, ara?”
“Geurae. Kita butuh rencana yang matang ...” Junior tersenyum lalu mulai memakan makanan dihadapannya.
--- --
Junior melemparkan jaketnya kedalam mobil, dia sedikit merapikan rambutnya sebelum dia juga masuk kedalam mobil.
“Oppa ... gidaryeo Oppa”
Junior kembali mematikan mesin mobilnya dan melihat Joy yang berlari kearahnya, Junior membuka kaca mobilnya dan memperhatikan Joy yang sedang mengatur nafas terengah-engahnya.
“Wae?”
“Ah sebentar, aku sesak” Joy memegangi dadanya dan merapikan rambut panjangnya, lalu memberikan telfon pada Junior.
“Sekretaris Jung menelfon, katanya kau tidak mengangkat telfn darinya?”
“Ah ne, ponselku hilang. Aku lupa menaruhnya dimana, kemarikan ...” Junior mengambil telfonnya dari Joy.
“Yeoboseyo ... Mwo? ..” Junior menjatuhkan telfonnya, dia tidak mengatakan apapun walaupun sedikit terdengar suara yang memanggilnya dari telfon.
“Oppa, waeyo?”
Tapi Junior sama sekali tidak mengatakan apapun. Tidak lama, beberapa pelayan juga datang berlari menghampiri Junior.
“Tuan muda ...”
“Kenapa kalian menangis?” Joy melihat beberapa pelayan wanita dengan mata berkaca, mereka terlihat sangat panik.
“Sajangniem, dia kecelakaan ...”
“Mwo?” Joy langsung membulatkan kedua matanya mendengar itu. Jadi itu penyebab Junior hanya diam dan tidak mengatakan apapun setelah menerima telfon dari Sekretaris Jung.
--- --
“Royal Kim, Presdir dari Royal Group, dikabarkan telah mengalami kecelakaan pagi tadi. Diduga, mobil yang dia tumpangi tertabrak mobil lain dan membuat mobilnya menabrak pembatas jalan dan terguling ke jurang ...”
“Sebuah kecelakaan  mobil telah terjadi pagi ini, dan dikabarkan salah satu korbannya adalah pemilik Royal Group, Royal Kim ...”
“Pasca mengalami kecelakaan maut yang juga menewaskan seorang korban, kondisi Royal Kim diketahui masih kritis. Dan belum ada konfirmasi terkait mengenai kecelakaan tersebut”
Dan begitulah, berita kecelakaan itu sangat cepat menyebar. Para netizen dan wartawan tidak menyerah untuk terus mencari informasi tentang kecelakaan ini ataupun tentang kondisi Royal Kim sekarang.
Dan juga karena banyaknya wartawan yang datang ke Rumah Sakit, Junior harus terus mencari jalan lain untuk masuk kedalam dan melihat Ayahnya.
“Eoh Junior wasseo ...” Sekretaris Jung langsung menghampiri Junior yang berlari kearahnya.
“Bagaimana Appa? Apa dia akan sembuh? Apa dia membuka matanya?”
“Junior, aku mohon tenanglah. Ayahmu akan baik-baik saja”
“Bagaimana bisa kau bilang dia baik-baik saja sementara dia masih tidak membuka matanya?”
“Maafkan aku” Sekretaris Jung memeluk Junior yang langsung menampiknya, sekarang ini Junior sangat tidak baik.
“Oppa tenanglah ...” Joy juga ikut menenangkan Junior yang sekarang sudah tidak bisa menahan air matanya. Disaat seperti ini, tidak ada kata kalau ‘pria tidak boleh menangis’.
Seorang dokter bersama dua perawatnya keluar dari ruang ICU, mereka langsung diserbu oleh Junior dan sekretaris Jung.
“Dokter bagaimana?”
“Kondisinya sangat parah, walau hanya kaki kirinya yang patah, tapi benturan dikepalanya sangat keras dan membuat tulang tengkoraknya sedikit retak. Dia sudah banyak sekali mengeluarkan darah”
“Dokter, lakukan apapun untuk menyembuhkannya!” Junior bahkan sempat menarik kerah baju Dokter itu.
“Junior, tenanglah!”
“Saya dan tim dokter akan berusaha semaksimal mungkin. Dan untuk tindakan operasi, saya minta keluarganya untuk menandatangani beberapa dokumen dibagian administrasi”
“Tentu saja”
Setelah mengurus beberapa dokumen dan lainnya, akhirnya Royal Kim menjalani operasi. Dan selama operasi itu berjalan, Junior tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri karena kecelakaan ini.
“Sudahlah Jun, ini bukan salahmu. Seharusnya aku menemani Sajangniem pagi itu, ini salahku”
“Tidak, aku yang selalu membuatnya marah. Ini salahku”
“Ayolah, kenapa kalian berdua malah seperti ini sekarang. Seharusnya kalian berdoa untuk kelancaran operasinya” Joy yang mulai bingung harus bagaimana menghadapi dua pria ini tidak tahu harus berkata apa lagi untuk membuat mereka berhenti bertengkar tidak penting.
“Maaf ...” tiba-tiba seorang dokter keluar dari ruang operasi itu.
“Do-dokter, bagaimana?”
“Pasien sudah sangat kehilangan darahnya, dan akan sedikit bermasalah jika kami terus memberinya tranfusi darah dari orang lain. Bisakah keluarganya memberi donor darah?”
“Mwo?”
“Apa kau anaknya? Golongan darahmu mungkin akan sama dengannya, bisa kau sedikit donorkan darahmu?” Dokter itu menatap Junior, meminta kesediannya.
“Tapi ... ini tidak bisa ...” Junior sedikit melangkah mundur.
“Apa tidak bisa jika pasien mendapat donor dari orang lain saja? Dia tidak mempunyai keluarga lain”
“Bukankah dia anak__”
“Anio ...”
“Dokter, tapi Junior bukan anak kandungnya ...” Sekretaris Jung memelankan suaranya, dia tidak ingin membuat Junior lebih terpukul dengan ini.
“Benarkah? Apa tidak ada keluarga lain dari pasien?”
“Tidak ada Dokter, jadi mohon lakukan yang terbaik”
“Kalau begitu baiklah, kami akan melakukan apapun yang terbaik untuknya” lalu dokter itu kembali masuk kedalam ruang operasi.
Dan sekarang, menyisakan Junior yang terduduk lemas dilantai. Sementara Joy hanya diam tidak mengerti dengan apa yang baru saja dia dengar. Begitu juga Sekretaris Jung yang tidak mengerti harus bagaimana pada Junior.
“Jun, aku mohon jangan seperti ini. Royal Kim akan baik-baik saja, yakinlah kalau dia akan kembali tersenyum padamu”
“Samcheon ... aku tidak tahu harus bagaimana” Junior memeluk Sekretaris Jung.
--- --
Operasi masih berjalan, sudah hampir tiga jam waktu berlalu. Untungnya, Junior sudah lebih mengerti dengan keadaan ini. Dia tidak lagi berteriak dan menangis tidak jelas, sekarang dia tidur dikursi tunggu. Mereka masih didepan pintu ruang operasi.
“Maaf Sekretaris Jung, apa aku boleh bertanya?” Joy akhirnya membuka pembicaraan diantara mereka, setelah keheningan yang lama.
“Silahkan. Keundae, jangan panggil aku seperti itu. Kau bisa panggil aku Samcheon, seperti Junior”
“Gamsahamnida, Samcheon”
“Lalu apa yang ingin kau tanyakan?” Sekretaris Jung tersenyum melihat Joy yang duduk disampingnya.
“Apa yang kau katakan itu benar? Maksudku Junior ...”
“Ah itu ...” Sekretaris Jung sedikit menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya. “Aku harap ini hanya antara kita, karena selama ini tidak ada yang tahu tentang ini”
“Ne, aku akan merahasiakannya”
“Sejak istrinya meninggal, Kim Seungsoo atau Royal Kim selalu sendirian. Dia kehilangan semangatnya, yang dia lakukan hanya diam dan hidup seperti orang mati. Sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang anak di panti asuhan, seorang anak laki-laki. Dia sangat menyukainya, dan akhirnya memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak”
“Apa anak itu Junior?”
“Geurae, anak laki-laki itu Jonghyun, menjadi Kim Jonghyun. Royal Kim sangat menyayangi anak itu, dia melakukan apapun untuknya, semua dia berikan. Dan Jonghyun tumbuh menjadi Junior Royal yang selalu membuat harinya berwarna dengan semua kenalakannya. Tapi apapun yang Junior lakukan, Royal Kim akan selalu menyayanginya”
“Lalu kenapa tidak ada orang yang tahu?”
“Sebenarnya Royal Kim tidak bermaksud menyembunyikannya, tapi sayangnya dulu sudah tersebar berita kalau Junior adalah anak Royal Kim dari hubungan gelap. Dan akhirnya, tidak ada yang tahu tentang ini kecuali aku”
“Apa Junior tahu kalau dia bukan anak Royal Kim?”
“Tentu saja, saat itu usianya sudah lima tahun. Dia sudah mengerti tentang itu”
“Royal Kim pasti sangat menyayangi Junior ...” Joy tersenyum kecil menatap Junior yang masih damai dengan tidurnya.
Drrrt .. drrrt .. drrrtt. Sekretaris Jung langsung mengeluarkan ponselnya yang bergetar.
“Wae? ..... Mwo?” Sekretaris Jung langsung mengakhiri pembicaraannya dengan seseorang disebrang sana. Dia lalu membuka sesuatu diponselnya.
“Ada apa?”
“Entahlah, tapi sepertinya berita kalau Junior bukan anak Royal Kim sudah tersebar di internet”
“Mwo? Kenapa bisa terjadi?”
“Aku tidak tahu, ini pasti ulah seseorang di rumah sakit ini”
“Apa dokter tadi?”
“Anio, tidak mungkin dokter itu melakukannya. Mungkin saja perawat atau wartawan yang berkeliaran disini. Aku harus segera membersihkan berita ini sebelum Junior tahu”
Dan, entah kenapa keadaan bertambah buruk.
--- --
“Sebuah kenyataan baru saja terungkap. Ternyata, Junior Royal yang selama ini kita kenal sebagai anak dari Royal Kim, bukan anak kandungnya ...”
“Junior Royal, anak Royal Kim yang dari hasil hubungan gelapnya dulu, ternyata itu tidak benar. Karena ternyata, Junior Royal bukan anak kandung Royal Kim ...”
“Royal Kim diduga sudah berbohong dan merahasiakan kebenaran. Anak yang selama ini dia perkenalkan sebagai pewaris tunggal Royal Group, ternyata bukan anak kandungnya dari hasil hubungan gelap ...”
“Setelah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, sekarang Royal Kim kembali diberitakan perihal Junior Royal yang ternyata bukan anak kandungnya ...”
“Tidak tahu malu kah Junior Royal yang ternyata bukan anak Royal Kim itu sudah hidup sebagai pewaris tunggal Royal Group dan banyak membuat malu nama Ayahnya?”
“Luar biasa. Selama ini Junior Royal selalu membuat sensasi dengan kelakuannya yang ‘menggila’ dan ratusan kali membuat masalah, ternyata sekarang terungkap bahwa dia bukan anak kandung dari Royal Kim, pria yang selama ini menjadi Ayahnya. Apakah dia benar-benar beruntung atau tidak mempunyai rasa berterima kasih?”
Itu semua yang terdengar sekarang ini, berita itu sudah menjadi Hot topic dimana-mana. Dan, sudah terlambat untuk Sekretaris Jung menyembunyikan ini dari Junior. Junior sudah mengetahuinya.
Walaupun sekarang Royal Kim sudah melewati masa kritisnya, tapi dia masih tidak bisa bernafas lega karena berita ini. Yang dia khawatirkan bukan tentang dirinya, perusahaannya, ataupun kehidupannya nanti. Tapi yang dia pikirkan adalah Junior Royal, perasaan Junior yang mungkin sangat terpukul dengan menyebarnya berita ini.
“Dimana Junior sekarang?”
“Sajangniem, aku mohon jangan terlalu mengkhawatirkan tentang ini. Aku akan berusaha membersihkan semuanya dengan baik”
“Apa aku bisa tidak memikirkan Junior sekarang ini? Dia pasti sangat tertekan, dua hari ini berita itu selalu memenuhi telinganya. Apa kau pikir aku bisa tidak mengkhawatirkan anakku yang sekarang dikejar wartawan?”
“Jeosonghamnida Sajangniem”
“Junior?” tatapan Royal Kim langsung tertuju pada pintu ruangannya yang baru saja terbuka dan menunjukkan Junior yang sangat dia khawatirkan.
“Appa ...” Junior berjalan menghampiri Ayahnya.
“Gwaenchana?”
“Mianhae Appa”
“Ani, kau tidak perlu minta maaf. Ini semuanya salahku, aku yang harus minta maaf padamu”
“Appa mianhae, selama ini aku hanya membut masalah untukmu. Aku sama sekali tidak berguna untukmu, aku hanya bisa menghancurkan hidupmu. Maafkan aku ...”
“Anio Junior, kau tidak seperti itu. Kau anakku ...”
“Tidak, aku bukan anakmu. Aku hanya anak yang tidak tahu malu. Aku hanya anak bodoh yang membuatmu menderita, maafkan aku ...”
“Junior dengarkan Appa! Dari dulu, sekarang, dan sampai nantipun kau akan tetap menjadi anakku. Junior Royal anak dari Royal Kim. Selamanya akan seperti itu, kau mengerti?”
“Tidak, aku tetap bukan siapa-siapa untukmu. Aku ini hanya pembawa masalah. Dan mungkin sebaiknya dari dulu aku pergi, maafkan aku ...” Junior pergi meninggalkan Royal Kim walaupun dia terus berteriak memanggilnya.
Sekretaris Jung sudah berusaha mengejarnya, mengerahkan semua pengawal untuk membawa kembali Junior. Tapi sayangnya, Junior sudah lebih cepat pergi dan menghilang. Junior Royal tidak ada.
--- --
Joy tidak tahu harus bagaimana lagi, ini sudah seharian Junior hanya diam dan sesekali memukulinya sendiri. Setelah Junior pergi meninggalkan Royal Kim, dia jadi menghancurkan dirinya sendiri.
“Oppa, aku mohon makanlah sesuatu. Kau akan sakit jika terus seperti ini ...”
“Joy-ya, mianhae. Kau tidak seharusnya ikut denganku”
“Tidak, aku akan mengikutimu kemanapun. Aku akan selalu bersamamu”
“Aku hanya orang yang tidak berguna, aku selalu membuat masalah”
“Oppa, jangan bicara seperti itu. Semua yang sudah terjadi biarlah menjadi masa lalu, sekarang kau hanya harus menjadi dirimu yang baru, yang lebih baik. Ayahmu pasti sangat merindukanmu ...”
“Dia bukan ayahku, aku tidak punya siapapun”
“Oppa, sampai kapanpun dia akan tetap menjadi ayahmu. Royal Kim adalah Ayahmu”
“Sudah kubilang kalau dia bukan Ayahku, dia hanya orang yang selalu aku buat masalah!” Junior berteriak dan melempar beberapa piring yang dibawa Joy.
“Oppa, apa kau tidak merindukannya? Dia sangat menyayangimu lebih dari dirinya sendiri, kau adalah segalanya. Kau adalah harapannya, kau adalah penyemangat hidupnya. Aku mohon jangan seperti ini Oppa, kembalilah padanya. Dia sangat merindukanmu”
“Andwae Joy-ya, aku tidak akan pernah memaafkan diriku jika aku kembali menyakitinya”
“Sekretaris Jung pernah mengatakan sesuatu padaku, dia bilang kalau kau adalah anak kecil yang berhasil mengembalikan hidup Royal Kim. Kau yang mengembalikan senyumannya, kau yang membawa kembali semangat untuk hidupnya. Apa sekarang kau akan pergi dan menghancurkan hidupnya?”
“Mwo?”
“Kau adalah Junior Royal, sampai kapanpun akan tetap menjadi Junior Royal anak Royal Kim. Aku tahu kau sangat menyanyanginya, jadi jangan seperti ini dan menghancurkan Ayah yang sangat kau sayangi itu ...” Joy menyalakan TV di penginapan itu, dia tahu kalau Royal Kim sedang mengadakan membuat klarifikasi.
“ ... Benar, semua yang kalian beritakan itu adalah benar. Junior Royal bukan anak kandungku, dia adalah anak yang aku angkat dari panti asuhan sembilan belas tau lalu”
“Lalu kenapa kau menyembunyikan ini dan memperkenalkan Juniro sebagai anakmu dari hasil hubungan gelap?”
“Aku tidak pernah membenarkan itu, sejak awal aku tidak pernah mengatakan kalau Junior adalah anak kandungku dari hasil hubungan gelap”
“Jadi kenapa kau tidak membuat sebuah pernyataan tentang Junior?”
“Aku hanya tidak ingin Junior yang baru saja datang dalam kehidupanku menjadi tidak nyaman dengan semua pembertiaan yang kalian buat, aku hanya ingin melindunginya. Jadi aku tidak pernah membenarkan dan membuat kelarifikasi tentang Junior sampai berita itu menghilang dengan sendirinya”
“Dan sekarang dimana Junior Royal? Apa dia menghilang karena kebenarannya sudah terungkap?”
“Dulu, aku pernah kehilangan hidupku. Sangat menderita sampai aku tidak punya kekuatan untuk kembali berjalan melanjutkan hidupku. Dan saat aku bertemu dengannya, melihat dua bola mata kecil yang bercahaya, aku merasakan sebuah cinta yang sangat besar kembali dalam hidupku. Bola mata itu milik seorang anak kecil, anak laki-laki yang sudah mengembalikan semangat dalam hidupku. Anak laki-laki itu adalah Junior ...”
“Apa kau menyukai anak yang selama ini hanya memberimu banyak masalah itu?”
Walalupun sekarang sudah jelas terlihat bahwa Royal Kim yang duduk dikusi roda itu tengah bersusah payah menahan air matanya, tapi wartawan-wartawan itu masih saja mengajukan pertanyaan padanya.
“Aku sangat menyayangi Junior, anakku. Tidak pernah aku menganggapnya sebagai pembuat masalah atau anak yang tidak tahu malu, karena dia adalah cahaya dalam hidupku. Walaupun dia selalu membuatku marah, tapi semua kelakuannya adalah warna dalam hidupku. Aku akan selalu mencintainya, sampai kapanpun dia adalah Junior Royal-ku, anakku”
Junior melihat semua itu, dia mendegar semua itu, semua yang dikatakan Royal Kim disana. Tanpa melihat akhir dari wawancara itu, Junior langsung berlari meninggalkan tempat itu, disusul dengan Joy. Junior mengemudikan mobilnya sangat cepat, berharap tidak ada kata terlambat untuknya kembali pada Royal Kim.
--- --
Sekarang Royal Kim sudah kembali berbaring ditempat tidurnya, walaupun masih dirumah sakit itu.
“Apa kau masih belum menemukan Junior?”
“Belum Sajangniem. Tapi ada laporan kalau Junior berada disebuah penginapan diperbatasan kota, dan saya sudah mengutus pengawal kesana”
“Ini salahku, seharusnya Junior tidak mengalami ini ...”
“Appa ...”
Dan tiba-tiba, sebuah suara yang sangat dikenal dan dinanti Royal Kim terdengar, memecah pembicaraan mereka.
“Junior?”
“Appa mianhae” Junior langsung berlari menghampiri Royal Kim, memeluknya erat seakan tidak mau pergi meninggalkannya lagi.
“Kau kembali padaku”
“Ne, Appa. Aku tidak akan pergi lagi, aku akan selamanya bersamamu. Mianhae Appa”
“Dan jangan pernah mengatakan kalau kau bukan anakku lagi, ara?”
“Arasseo. Selamanya aku adalah anakmu, aku adalah Junior Royal”
“Haha ... bagus, itu baru anakku”
Dan akhirnya, tawa kembali terdengar diantara mereka, mengakhiri tangisan dan air mata yang hampir menghancurkan mereka.
“Mulai sekarang aku akan menjadi Junior Royal yang baru, aku akan menjadi anak Royal Kim yang baik. Maaf selama ini sudah membuatmu__”
“Hajima. Jangan katakan apapun lagi, kau tahu kakiku sudha patah? Jadi apa kau masih ingin membual, Jun?”
“Mwo? Haha ... geurae, arasseo”
Satu masalah sudah berakhir manis.
--- --
Junior dan Joy masih berdiri dibalkon rumah sakit itu, mereka masih diam dan melihat orang berlalu-lalang dibawah sana.
“Ah aku bosan, untuk apa kita terus disini?”
“Ya! Bukankah Oppa yang mengajakku kesini, kenapa marah padaku?” Joy melirik Junior yang merenggangkan tangannya.
“Ah benar, aku lupa itu. Sebenarnya aku ingin bicara denganmu”
“Bicara apa? Bukankah kita juga sedang bicara?”
“Tidak, ini mungkin serius. Aku ingin bertanya padamu?”
“Mwoya?”
“Joy, kita memang tidak saling mengenal awalnya. Tapi sekarang, setelah apa yang terjadi, aku ... ah bagaiamana aku menagtakannya”
“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?”
“Joy, apa kau mau menikah denganku?”
“Mwo?” Joy langsung membulatkan matanya menatap Junior yang hanya menggaruk kepalanya.
“Aku tahu ini memalukan, tapi aku tidak tahu harus bagaimana”
“Oppa, kenapa? Bukankah kau tidak mau menikah denganku, tapi kenapa sekarang kau ...”
“Joy-ya, sudah banyak yang terjadi padaku dan Appa. Aku hanya ingin membuatnya merasa kalau aku bukan anak yang selalu membuat masalah, aku ingin memperbaiki semuanya”
“Keundae Oppa ...”
“Jika kau tidak mau, aku bisa mengerti. Tidak usah berkata ‘ya’ dan memaksakan dirimu untukku, aku juga tidak tahu kenapa aku bicara seperti ini”
“Oppa, Junior Oppa ...”
“Mmh wae?”
“Apa ini hanya untuk Ayahmu?”
“Euh ... se-sebarnya tidak, tapi aku ... ah aku malu mengatakannya padamu. Joy-ya, sebenarnya aku senang bisa bertemu dan bersama denganmu. Aku menyukaimu, dan mungkin akan lebih jika kita terus bersama”
“Apa Oppa akan menjagaku jika kita menikah?”
“Tentu saja. Kau akan menjadi tanggung jawabku jika kita menikah, aku akan berusaha membuatmu bahagia dan ...”
“Dan apa?”
“Dan aku akan mencintaimu ... ah michiseo” Junior menutup wajahnya lalu berjalan hendak membuka pintu untuk masuk.
“Oppa tunggu!” tapi Joy menahan tangan Junior dan membuat mereka kembali berhadapan.
“Wae?”
“Kenapa kau pergi, aku bahkan belum menjawab pertanyaanmu”
“Aku tidak tahu kenapa aku malu, tapi cepatlah jawab saja dan aku akan pergi”
“Kenapa pergi? Apa Oppa akan tetap pergi walau jawabanku iya ...?”
“Mwo?”
“Baiklah, aku mau menikah denganmu. Walau aku sedikit tidak menyukaimu, tapi mungkin kita akan bisa belajar untuk saling mencintai. Bagaimana?”
“Jeongmal?”
“Geurae” Joy menahan senyumnya dan sedikit berlari untuk masuk sebelum Junior yang sekarang menahannya, menariknya kedalam pelukan.
“Joy-ya, keputusanmu ini mungkin sedikit tidak baik. Karena kau akan selalu dalam masalah jika hidup denganku” Junior memberikan senyuman anehnya.
“Apa maksudnya?”
“Aku akan mengatakan ini pada Appa, setelah kita ...”
“Kita apa?”
Tanpa menjawab, Junior langsung mendekat dan mempertemukan bibir mereka. mengakhiri cerita aneh ini. Dan berakhir.
-Hidup adalah pilihan. Semua yang terjadi akan berjalan baik dan buruk tergantung pilihan yang kau ambil. Tapi sebenarnya kau bisa sedikit memperindah jalan hidupmu dengan memilih apa yang hatimu pilih-
Tamat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR