luhanay blog Follow Dash Owner

Senin, 17 April 2017

Stay [FanFiction]



Tittle: Stay
Genre: Fluff || Length: Ficlet || Rate: 12
Main cast: Koo Junhoe | Lee Hyein
Author: Cifcif Rakayzi
======= ======= =======

Oke, basa-basi dulu.
Saat itu, aku menulis ‘Today, I think I’m sick ...’ diujung atas sebuah kertas, lalu berfikir, dan menambah satu kertas lagi. Akhirnya aku membuat coretan pada dua lembar kertas itu.
Waktu itu, Senin 14 Maret 2016, dan sekarang 15 April 2017 saat aku menemukan kertas itu lagi. Woah daebak. Lalu, daripada dibuang, mending di post, siapa tahu ada yang suka dengan coretan ini.
Yah begitulah.
Sebelum dan sesudahnya, selaku penulis, aku ucapkan terima kasih banyak sudah meluangkan waktu berharganya untuk membaca ini. Semoga bisa menghibur, dan semoga bermanfaat.
======= ======= =======
 
“Uri... geuman kajja.”
Entahlah, mungkin hanya aku atau memang benar kalau udara semakin dingin. Saat angin berhembus, rasanya terasa seperti diserang angin dari ribuan kipas angin raksasa. Sungguh sangat dingin.
Atau mungkin karena berdiri disini? Atap adalah tempat tertinggi dari sebuah bangunan, jadi mungkin angin akan lebih banyak terasa saat berhembus. Tapi atap adalah tempat yang aku suka di sekolah ini, dan aku pasti akan merindukannya setelah lulus nanti.
Dan juga, aku tidak tahu kenapa tidak ada lagi kata yang kami ucapkan, setelah tiga kata itu. Hanya diam membeku, membiarkan salju dan angin membuat kita menjadi es. Aku merasa seperti gelas kaca yang dilempar batu, tapi aku juga merasa seolah melangkah mundur dari tepi jurang. Mungkin semuanya akan baik-baik saja.
“Mianhae,”
Aku menoleh, meliriknya lagi saat dia mengucapkan kata itu. Aku tidak tahu, aku benci dia mengatakan itu, dan sebenarnya dia tidak harus mengatakan itu. Ini bukan kesalahan, dia tidak harus mengatakan itu padaku.
Aku membencinya.
Dia tidak menatapku, pandangannya jauh kedepan. Mungkin kedua matanya sengaja menghindariku, dia tidak ingin melihatku. Tapi itu bagus. Aku tidak ingin air mataku keluar jika dia menatapku.
“Aku tidak memaksamu untuk mengerti, mungkin lebih mudah jika kau membenciku. Maafkan aku.”
“Kenapa?” aku tetap mengunci tatapanku padanya. Entahlah, aku hanya ingin melihatnya dan mendengar alasan laki-laki jahat itu mengakhiri ini.
“Setelah lulus nanti, keluargaku akan pindah ke Daegu, dan aku harus kuliah disana. Ini permintaan Appa.”
Angin yang berhembus kembali menggoyangkan rambut hitamnya, membuat tatanan rambut itu rusak. Yah, aku tahu kalau dia sangat tampan, bahkan sampai membuatku gila.
“Mianhae...”
Aku menggenggam sebelah tangannya, berhenti menatap laki-laki tinggi itu dan memalingkan tatapanku ke depan. Aku hanya menghela nafas, tapi itu bahkan terasa seperti menelan duri.
“Berhenti mengatakan itu. Aku mengerti.” Aku semakin mengeratkan genggaman tanganku, menjadi bodoh dengan membiarkan bibirku mengatakan itu.
“Tidak, mungkin lebih baik jika aku bersamamu dan_”
“Andwae. Kau harus pergi ke Daegu, kau harus bersama keluargamu. Aku tidak apa-apa, jangan khawatir.”
Sudut mataku merasa kalau sekarang dia menatapku, tatapan yang entah apa artinya. Dan aku, tidak tahu kenapa malah berakting tegar seperti ini. Berkata ‘Tidak apa-apa’ untuk hubungan yang tiba-tiba berakhir setelah hampir empat tahun ini. Ah babo.
“Junhoe-ya, aku punya banyak teman, jadi aku tidak akan pernah kesepian jika bersama mereka. Dan juga, karena tadi kau sudah melepasku, mungkin aku akan memikirkan untuk menerima salah satu namja yang mengejarku...”
“Lee Hyein! Kau jangan berani-berani bersama pria lain.”
Ah, dasar laki-laki aneh. Dia melepaskan tanganku, memutar badanku menghadapnya. Seakarang tatapannya marah padaku. Hey, bukankah tadi dia sudah mengakhirinya? Jadi, kenapa dia marah?
“Wae? Kau bilang kalau kita putus, jadi?”
“Dengar, jika kau dan aku ditakdirkan bersama, maka kita akan kembali bersama, walaupun entah kapan. Tapi percayalah kalau aku akan kembali padamu. Jadi, jangan bersama dengan orang lain.”
Sungguh, aku tidak bisa menahan senyumanku. Matanya yang melotot menegaskan itu padaku, benar-benar lucu. Dengan mendengarnya berkata seperti itu, aku bisa perca kalau laki-laki tinggi ini mencintaiku.
Yah, baiklah, Koo Junhoe, aku tidak akan melepaskanmu.
“Maaf. Aku pikir ini akan jadi lebih baik jika aku mengakhirinya, karena aku tidak tahu kemana kau akan pergi nanti, dan apa aku akan kembali menemukanmu. Tapi aku akan berusaha untuk menemukanmu dan kembali padamu. Jadi simpan hatimu untukku.”
Laki-laki tidak punya abs ini menarik tanganku, membawaku pada pelukannya, dan menyatukan bibir kami.
“Saranghae...” bisiknya setelah itu.
Angin dingin yang berhembus tidak lagi dingin jika aku dalam pelukannya, dan aku akan terus memeluknya, dan bersamanya. Aku sudah bilang kalau aku tidak akan melepaskannya.
Aku tidak tahu sampai kapan bisa memeluknya seperti ini, aku tidak tahu apakah ini ciuman terakhirku dengannya, dan aku takut kalau ini akan menjadi yang terakhir. Tapi tidak, aku harus percaya kalau perpisahan bukanlah segalanya, juga bukan akhir bahagia sebuah cerita.
Aku akan percaya kalau kami ditakdirkan untuk bersama. Dan aku akan menunggunya. Aku akan menjaga hatiku untuknya, juga memastikan tidak ada laki-laki lain yang bisa berdiri disampingku selain dirinya. Aku tidak akan pergi kemanapun, agar dia bisa kembali menemukanku.
            -Fin-

3 komentar:

  1. hi, bw here^^ ke blogku ya... www.giftasblog.co.vu
    kamu bisa pakai tutorial dari blogku

    BalasHapus
  2. keren ceritanya.. byaper saia.. salken ya kak, salam sesama kpopers ^^

    BalasHapus

iklaan

SUPER JUNIOR