luhanay blog Follow Dash Owner

Rabu, 25 Oktober 2017

Cerita Sore



Gadis itu merapikan rambutnya, mengikat rambut hitam panjang itu asal. Dia tidak mempedulikan kerpaihan saat ini. Dia menarik nafas dalam, lalu tersenyum tipis sebelum akhirnya menaiki sepedanya. Mengayuh benda beroda dua itu secepat dia bisa, membiarkan angin membelai tubuhnya kasar, mencoba mengosongkan pikirannya dari banyak hal rumit yang ditakutinya. Tapi ternyata, dia tidak sekuat yang diinginkannya. Hanya bertahan beberapa detik senyuman tipis itu bertahan di bibirnya, karena air matalah yang akhirnya kembali menghias wajahnya. Dia, gadis berambut panjang itu, hanya ingin pergi dari cerita buruknya, tapi dia tidak tahu darimana dia bisa mendapatkan kekuatan untuk menggerakkan kakinya, untuk berlari  pergi dari ceritanya. Hanya sekali saja, hanya untuk saat ini saja, mungkin dia boleh mengatakan kalimat itu. Bahkan dia boleh menjerit jika bisa. “Kenapa dunia bisa menjadi tidak adil untukku?”

Tidak, bukan berarti dia egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri, karena dia juga tahu tentang mereka yang ceritanya lebih buruk darinya. Tapi kekuatan yang terus berkurang itu, harapan yang perlahan terkikis itu, dan semangat yang menghilang bersama hela nafasnya, membuatnya tidak ingin melakukan apapun. Dia tidak menganggap ceritanya adalah yang paling buruk dari semua orang, tapi dia berharap ceritanya menjadi yang paling buruk sekarang, agar dia bisa menjerit dan menangis menghabiskan air matanya, lalu menghilang bersama datangnya mentari pagi. Sekarang, tidak peduli dengan sebutan pengecut yang akan melekat padanya, dia hanya ingin memilih pilihan kedua, yaitu menyerah.

Suaranya tidak terdengar lagi, jeritan itu menarik suara miliknya. Air mata itu tidak datang lagi, dan rasanya perih, karena tangis itu menguras semua air matanya. Dia meleburkan sisa kekuatan yang masih dimilikinya bersama angin, angin yang dingin pagi itu. Dan akhirnya, dia tersenyum. Senyuman terindah yang pernah dia miliki. Dia bahagia, rasa lelah dan sakit itu perlahan menghilang bersama datangnya sang surya yang keluar dari persembunyiannya dibalik gunung. Hembusan angin terakhir itu, membawa dirinya pergi, mengakhiri ceritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR