luhanay blog Follow Dash Owner

Selasa, 02 Januari 2018

The Power of Baby [FanFiction] Chapter 2




Tittle           : The Power Of Baby
Genre          : Romance, Marriage life, School life
Length         : Chapter
Author         : cifcif Rakayzi
Since           : 19 Oktober 2014
Cast            : ‘BTS’ Kim Taehyung | Choi Kyuri | Other cast




-Chapter 2-

Kyuri menangis, menunduk dimeja dan menutup wajahnya, dia berusaha menahan tangisannya tapi dia tidak bisa karena tetap saja dia tersedu-sedu menangis disana.
“Kyuri-sshi ...” tiba-tiba sebuah suara terdengar begitu nyaring dikelas yang sepi itu, mengagetkan Kyuri dan membuatnya berhenti menangis. Kyuri memutar kepalanya melihat kebelakang, melihat siapa pemilik suara itu, suara yang memanggil namanya.
Dan ternyata itu Seonju. Membuat Kyuri kecewa karena bukan orang yang dia harapkan. “Waeyo? Kau menangis Kyuri-sshi?” Seonju langsung menghampirinya saat dirasa ada yang aneh pada Kyuri. “Anio. Aku tidak memangis, aku hanya mengantuk karena semalaman tidak tidur” jawab Kyuri sambil menghapus sisa air matanya dan merapikan rambutnya.
“Geojitmal! Aku tahu perbedaan mata yang bengkak karena tidak tidur dan bengkak karena menangis, jujur saja padaku ..” Seonju menarik kursi disampingnya dan duduk dihadapan Kyuri, menatapnya tajam dan meminta penjelasan lebih darinya. “Sungguh, aku hanya kurang tidur dan aku menguap sampai keluar air mata, karena bisasanya memang seperti itu” Kyuri tersenyum dan memijat pelan kedua matanya meyakinkan Seonju. “Atau jangan-jangan kau disini semalaman, benarkah itu?” Seonju kembali memicingkan matanya mendekati Kyuri.
“Tentu saja tidak, aku ada dirumah” Kyuri tertawa kecil kaget mendengar pertanyaan Seonju. “Tapi kenapa kau datang sepagi ini kesekolah?” Seonju masih belum puas memberikan pertanyaan pada Kyuri. “Aku hanya sedang rajin hari ini, lalu kau sendiri?” Kyuri membalikkan pertanyaan berharap Seonju berhenti bertanya padanya, karena itu sangat mengganggu. “Karena hari ini jadwalku menjadi piket kebersihan, tentu saja aku harus datang pagi dan membereskan kelas sebelum semuanya datang dan membuat kelas ini semakin kacau ..” jawabnya panjang lebar. “Geuraeyeo, kalau begitu mulailah membersihkan semuanya ..” secara tidak langsung Kyuri menghentikan Seonju untuk tidak lagi menanyainya dengan berbagai macam pertanyaan yang hanya membuat hatinya bertambah kesal.
Karena hari ini, Kyuri sangat ingin orang yang dia harapkan datang menemuinya untuk sekedar basa-basi ataupun meminta maaf atas apa yang terjadi. Ini semua benar-benar di luar pemikiran, sangat-sangat gila.
Waktu terus berlalu, perlahan anak-anak datang dan memenuhi kelas. Juga tidak absen mengotori kelas yang sudah Seonju bersihkan dengan sangat, tapi apa daya, petugas kebersihan memang selalu menjadi yang terpojok atas tingkah laku semuanya.
Dan ternyata, orang yang di tunggu Kyuri tidak kungjung datang. Sejak pelajaran di mulai tadi pagi sampai sekarang sudah pelajaran yang terakhir, dia tidak berhenti menatap kursi yang kosong di sebelahnya. Dia tidak ada.
Hati Kyuri terasa semakin bergetar, ditambah setiap kali dia mengingat apa yang telah terjadi dan dia yang menghilang entah kemana. Ini semua terasa membingungkan dan tidak bisa di fikir.
***

Jam terus berputar, waktu yang sudah terbuang tidak akan pernah bisa kembali walau apapun alasannya.
Dan ini sudah tiga hari berlalu, Kyuri masih saja menanti kedatangannya. Dia yang tiba-tiba menghilang. Sebenarnya Kyuri ingin sekali menceritakan apa yang sudah terjadi pada Hyesong ataupun Seonju, tapi rasanya ini tidak mungkin. Kyuri terlalu takut untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sudah membuatnya tidak berhenti menangis kurang lebih tiga hari ini.
“Memangnya kau tidak menganggap kami teman?” Hyesong menatap Kyuri dan semakin mendekat padanya. “Lalu kau anggap apa kami ini?” Seonju juga akhirnya megikuti Hyesong dengan menatap Kyuri dan memukul meja pelan.
“Ya! Bukan seperti itu, hanya saja aku memang tidak apa-apa. Tidak ada sesuatu yang aku sembunyikan dari kalian berdua, sungguh aku tidak apa-apa” Kyuri tersenyum, berusaha meyakinkan mereka yang masih bersikeras ingin tahu apa yang terjadi.
“Jeongmal?” tapi tidak begitu saja mereka percaya apa yang di yakinkan Kyuri, justru dengan seperti itu mereka malah semakin berfikir kalau dia memang benar menyembunyikan sesuatu dari mereka. “Aku tidak ada masalah apapun, dan aku tidak menyembunyikan apapun. Percayalah padaku, sungguh aku baik-baik saja” Kyuri kembali tersenyum dan terus membuat kedua teman di hadapannya itu percaya pada apa yang dia katakan.
“Geurae, kami percaya padamu. Tapi jika kau punya masalah apapun kau bisa ceritakan pada kami, karena kami akan berusaha membantumu sebisa mungkin dengan masalah apapun. Dan tentunya rahasia dijamin .. ara?”  Hyesong mengacungkan jari kelingkingnya dan mengajak Seonju juga Kyuri untuk berjanji ala zaman dulu. janji kelingking.
“Emh lihatlah, dia sepertinya kembali ...” pandangan mata Seonju langsung tertuju pada namja yang baru saja masuk kelas. “Setiap dia tidak sekolah, pasti saja kembali dengan wajah yang penuh memar. Tapi sepertinya kali ini dia lebih parah ...” mereka berbisik, membicarakan namja yang sedang berjalan ke arah mereka.
Kyuri membalikan badannya dan melihat siapa yang Hyesong dan Seonju maksud, dan ternyata dia Kim Taehyung yang sekarang datang dengan wajah penuh memar dan darah segar yang keluar dari keningnya.
Matanya langsung mengunci fokus tatapan itu, hatinya berdebar dan jantungnya seperti berhenti berdetak. Aliran darah Kyuri pun serasa begitu menyakitkan, Kim Taehyung benar-benar membuatnya gila.
Langkah Taehyung yang pelan dan seperti gemetar karena menahan sesuatu terhenti, tinggal beberapa langkah lagi dia menuju kursinya dan Kyuri. Tapi seolah mengerti dengan tatapan Kyuri, Taehyung sedikit tersenyum dan Bugh ... dia terjatuh tepat di hadapan Kyuri. Taehyung tidak sadarkan diri.
“Ommo! Apa yang terjadi, kenapa kepalanya berdarah ...” suasana pagi hari itu menjadi ramai, anak-anak panik karena kepala Taehyung yang terus mengeluarkan darah. Sampai akhirnya beberapa dari mereka membawa Taehyung ke Ruang Perawatan Sekolah.
“Aku harus pergi!” Kyuri tiba-tiba beranjak. “Mau kemana kau pergi?” Seonju menahan tangan Kyuri yang terlihat gemetar itu. “Aku harus ke toilet, sebenarnya aku takut darah. Jadi aku harus ..” Kyuri melepaskan tangan Seonju dan berlari keluar meninggalkan kelas. “Mungkin dia mual, aku juga tidak suka melihat darah. Aku ingin muntah ..” Hyesong langsung memalingkan pandangannya dari bercak darah yang terlihat sangat jelas di tengah lantai putih itu.
***

Butuh waktu lama untuk Kyuri memberanikan diri datang kesini, sampai akhirnya Kyuri perlahan berjalan menghampiri Taehyung yang masih terbaring, dia terus berjalan dan semakin mendekatinya. Kyuri berdiri di samping ranjang, menatap kedua manik mata Taehyung yang tertutup. Wajahnya penuh luka dan memar, tangannya juga, dan sekarang kepalanya harus di perban. Sebenarnya apa yang terjadi padanya? Kenapa sampai bisa seperti ini? Kyuri terus memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam fikirannya.
Melihatnya terbaring lemah seperti ini membuat Kyuri melupakan kemarahan yang dia pendam dalam hatinya karena kejadian tiga hari yang lalu, Taehyung yang menghilang dan tidak ada kabar. Sungguh, melihat Taehyung dengan keadaan sekarang hanya membuat Kyuri sedih dan tidak bisa menahan air matanya. Taehyung yang sudah membuatnya gila.
“ ... tt-taehyung-sshi ...” panggilnya pelan, dengan lembut dia mengusap tangan Taehyung yang sedikit di balut kain kasa, menggenggamnya erat. Kyuri tertunduk dan menangis.
“Mianhae ...” tiba-tiba itu terucap pelan dari bibir Taehyung. Dan dengan cepat Kyuri mengangkat wajahnya menatap Taehyung yang sekarang menatapnya dengan rasa bersalah.
“kk-kau bangun?”
“Aku sungguh minta maaf. Kau pergi begitu saja, aku belum sempat minta maaf karena kesalahanku. Aku men-cari-mu ttap-ppii__” perkataan Taehyung terhenti, dia sepertinya sangat kesakitan sekarang. “Taehyung-sshi ...” Kyuri sangat khawatir melihat Taehyung seperti ini. “Gwaenchanha. Aku hanya sedang sedikit buruk” Taehyung tersenyum begitu saja pada Kyuri, walaupun senyuman tipis itu terlihat penuh perjuangan. (Lebay)
“Taehyung-sshi, itu ... Aku tidak sepenuhnya menyalahkanmu, karena aku juga tidak bisa menjaga diriku dengan baik. Ta-tapi kejadian itu ...”
“Tidak, itu kesalahanku. Karena aku, kau pasti marah sekali. Mianhae. Aku sudah membuatmu seperti ini”
“Yang bodoh itu aku. Kau sudah menyuruhku untuk tidak mengikutimu, tapi aku terus mengikutimu sampai sejauh itu. Maafkan aku .. hiks hiks” Kyuri mengangis tertunduk.
“Kyuri-sshi ... a-ku akan ber__” hanya itu yang baru dikatakan Taehyung, tapi sekarang dia menutup matanya dan tidak sadarkan diri.
***

Ini memang sangat menyebalkan. Baru saja Kyuri bertemu dengan Taehyung, dan sekarang Taehyung sudah pergi lagi. Setelah beberapa hari ini dia menangisi namja yang aneh itu, sekarang namja itu kembali membuatnya menangis.
Kemarin saat Taehyung kembali tidak sadar, beberapa orang pengawal dan seorang wanita tua yang orang lain bilang mereka itu adalah para pelayan Taehyung membawanya pergi. Entah kemana. Sampai sekarang, setelah hari berganti dua kali, Kyuri masih tidak menemukan dimana Taehyung. Bahkan rumah yang waktu itu dia dan Taehyung datangi sekarang dikunci.
Dan malam ini juga Kyuri masih terlihat diam, dari tadi dia hanya melihat-lihat buku yang di pegangnya. Pelajaran dari tadi pagi juga sepertinya tidak ada yang masuk satupun padanya, dia hanya memikirkan Taehyung.
“Masih ada waktu lima belas menit sebelum pulang, kalian kerjakan latihan halaman dua tujuh dan kumpulkan saat aku kembali ..” Seonsangniem keluar dari kelas.
“Ya! Waktu ini kenapa lama sekali berputar, belajar sampai malam membosankan. Ayo kita pergi sekarang ..” ucap seseorang dari belakang. “Seonsaengniem akan kembali sebentar lagi, diamlah dan kerjakan latihanmu!” ketua murid Shin berusaha menenangkan suasana agar mereka tidak membuat masalah.
Deg .. Tiba-tiba jantung Kyuri berdetak sangat kencang, hatinya bergetar. Rasanya seperti Taehyung memanggil namanya. Kyuri bergegas membereskan bukunya dan beranjak.
“Kyuri-sshi, mau kemana?” Hyesong menahan tangan Kyuri. “Aku harus pergi!” Kyuri melepaskan tangannya dari Hyesong dan berjalan menuju pintu sebelum ketua kelas akhirnya menahannya juga. “Tapi Seonsaengniem akan kembali sebentar lagi, tunggulah sampai bell berbunyi” ketua murid Shin kembali menutup pintu yang sudah dibuka Kyuri. “Aku harus pergi sekarang, uri-Eomma menyuruhku segera pulang” tanpa basa-basi Kyuri mendorong ketua murid dan berlari pergi dengan cepat.
“Hei ada apa dengannya?” Ketua murid Shin mengumpat kesal karena tidak bisa menahannya. “Ya Seonju-ya, Kyuri sepertinya memang sedang bermasalah” Hyesong berlari mendekati meja Seonju. “Sudah aku bilang dia itu sedang meyembunyikan sesuatu, dan sepertinya ini ada hubungannya dengan namja yang___”
“Diam semua, Seonsaengniem datang!” ketua murid Shin menarik Hyesong untuk kembali ke mejanya dan duduk. Dan menit terakhir pelajaran hari itupun kembali dimulai.
Sementara itu di halaman sekolah, Kyuri berhenti berlari dan terdiam. Yang dia cari sekarang ada di hadapannya.
“Annyeong Kyuri-sshi ..” Taehyung tersenyum dan berjalan mendekati Kyuri. “Taehyung-sshi?” sementara Kyuri sedikit melangkah mundur dari hadapannya.
“Aku mencarimu. Maaf kemarin aku menghilang lagi, aku sedikit tidak baik. Apa kelas sudah bubar, tapi ini belum waktunya kurasa ..”
“Aku pergi dari kelas”
“Apa kau sangat marah padaku?”
“Aku salah karena mengikutimu, dan aku juga sangat membencimu atas semuanya. Aku tidak tahu harus bagaimana, kau terus menghilang. Aku sangat marah padamu!”
“Aku mengerti. Ini tidak seharusnya terjadi. Aku tidak mengenalmu, tapi aku tidak akan menghilang lagi ..”
“Tidak, aku sudah memikirkan semuanya. Kau ... aku sudah memaafkanmu”
“... sungguh aku sangat minta maaf padamu, membuatmu seperti ini juga aku tidak mengerti. Tapi kau tidak harus melakukannya, laporkan saja aku pada polisi atau siapapun terserah padamu ..”
“Andwae. Aku bilang aku sudah memaafkanmu!”
“Kyuri-sshi, aku mohon jangan seperti ini___”
Dengan yakin, Kyuri melangkah mendekati Taehyung dan berhenti setelah berada sangat dekat di hadapannya. Kyuri menarik nafas dalam. “Kim Taehyung-sshi, apa kau tahu kenapa aku mengikutimu dan mencari tahu tentangmu?”
“Kau mungkin suruhan Go Namseon dan akan membunuhku atau kau adalah teman Jinyoung yang sedang mengincarku?”
“Aku tidak akan membunuhmu dan aku bukan teman Jinyoung ataupun Go Namseon. Aku hanya seorang Choi Kyuri, dan aku ... “ Kyuri melangkahkan kakinya lagi, semakin dekat. “Na, do johahae ... Kim Taehyung!”
Mendengar apa yang baru saja dikatakan Kyuri, Taehyung tidak menjawab apapun. Dia terdiam dan menatap lekat kedua mata Kyuri yang berkata jujur.
“Apa yang kau katakan?”
“Aku marah padamu karena kejadian itu, tapi sepertinya aku tidak bisa lebih marah lagi karena aku menyukaimu. Aku menyukaimu sejak aku pertama kali melihatmu, Kim Taehyung-sshi”
“Ya! Apa kau sadar dengan apa yang kau bicarakan?”
“Aku sangat sadar. Butuh waktu lama untukku mengatakan ini, setelah kejadian itu hatiku memang sakit, tapi aku kembali berfikir. Dan rasanya fikiranku sudah rusak karenamu, aku menyukaimu Kim Taehyung!”
“Dengar, apapun yang kau katakan sekarang ini aku anggap tidak pernah kau ucapkan. Dan sekarang lakukan apapun yang ingin kau lakukan padaku untuk menghilangkan rasa marahmu ..”
“Baiklah, jika kau tidak percaya padaku, aku akan melakukannya ...”
Dan tiba-tiba saja Kyuri semakin mendekat dan Chu-. Kyuri mencium Taehyung.
Dengan keadaan seperti ini mereka hanya diam, tidak ada dari mereka yang melakukan apapun. Benar-benar hanya diam. Mereka mematung dan waktu seolah berhenti. Yang terdengar hanyalah detak jantung keduanya yang semakin cepat dan menimbulkan sensasi panas dingin (LebaY).
“Ya ya! Apa yang terjadi? Lihat mereka ...” sebuah teriakan terdengar sangat keras ditengah kesepian malam ini, seorang murid melihat mereka dari jendela kelasnya dan membuat orang lain juga melihat mereka.
Kyuri melepaskan tempelan (?) bibir mereka dan menatap Taehyung yang diam menatapnya lekat, mereka seolah tidak memperdulikan teriakan orang-orang dari atas yang membuat keadaan menjadi ramai, mereka hanya saling menatap dan diam.
“Kau bilang aku boleh melakukan apapun padamu untuk menghilangkan rasa marahku, ya .. dan itu adalah pilihanku” Kyuri memalingkan wajahnya lalu melangkah pergi.
Tapi tangan Taehyung cepat menahannya, membuat Kyuri kembali berbalik kehadapannya. Mereka kembali bertatapan.
“Apa yang kau katakan itu benar?”
“Geurae. Aku sangat menyukaimu ...”
“Kyuri-sshi ... kka-kalau begitu, apa ki-ta harus ber-paca-ran?” perkataan yang ragu, seakan terpaksa, terseret-seret dan penuh penekanan itu terucap sangat mengejutkan dari Kim Taehyung.
“Mwo?” Kyuri menatap Taehyung serius.
“Aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja setelah apa yang terjadi, jadi apakah kita harus berpacaran?” Taehyung memalingkan kedua tatapan matanya dari Kyuri, dia menunduk memijat tengkuknya pelan.
“Apa yang terjadi, aku mohon jangan kau bicarakan lagi. Itu adalah kesalahan kita berdua, jadi anggap itu hanya mimpi buruk atau itu tidak pernah terjadi. Aku tidak apa-apa, asal ... kau - denganku ...” Kyuri tersenyum, walaupun hatinya berdebar tapi dia senang karena tidak pernah terpikir akan seperti ini jadinya.
“Gwaenchanha?” Taehyung kembali menatap kedua mata Kyuri, meyakinkan apa yang dikatakan Kyuri tadi.
“Nan gwaenchanta”
“.... mianhae ..”
Chu- Dan itu kembali terjadi. Kali ini Taehyung yang menjatuhkan bibirnya pada bibir Kyuri, mempertemukan kedua bibir itu untuk berpagut.
Dengan apa yang terjadi, sorakan-sorakan dari atas semakin ramai terdengar. Suasana malam itu menjadi sangat ramai karena beberapa kelas yang lainpun ikut bersorak dan melihat apa yang terjadi dari kelasnya.
“Ya! Apa yang terjadi? Ke-kenapa Kyuri dengan dia ...” Hyesong dan Seonju berteriak histeris melihat Kyuri dan Taehyung berpagutan dibawah. Mereka berfikir apa yang sudah terjadi sampai Preman Taehyung bisa melakukan itu pada Choi Kyuri yang merupakan murid baru. Ini benar-benar akan menjadi ‘kabar terpanas’ disekolah, dan itu mungkin dimulai dari besok.
***

Sekarang, Kyuri dan Taehyung duduk diam tanpa kata. Mereka hanya berayun pelan di ayunan taman ini, padahal sudah hampir sepuluh menit mereka hanya diam seperti ini. Tapi sepertinya butuh nafas panjang dan keberanian yang lebih untuk mengatakan sepatah katapun saat ini, karena tidak ada kata yang bisa menggambarkan atau mewakili suasana canggung dan perasaan antara mereka berdua. Dan yang tepat hanya diam.
Tapi jika terus diam seperti ini, maka waktu yang berputar akan terbuang sia-sia dan menyakitkan. Akhirnya dengan segenap kekuatan yang dimiliki, Kim Taehyung membuka pembicaraan.
“Apa kau tahu siapa aku disini?”
“Ne, aku sudah mendengar tentangmu dari teman-teman”
“Aku pasti akan membuatmu menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan kau pasti tidak akan bisa bersamaku ..”
“Sejak pertama kali bertemu denganmu, hatiku sudah bergetar. Aku merasa sesuatu yang berbeda darimu, dan aku selalu tertarik untuk mencari tahu tentangmu lebih dan lebih. Dan setelah beberapa kali mengikutimu, aku yakin kalau kau tidak sepenuhnya seperti apa yang oranglain katakan tentangmu ..”
“Kenapa kau begitu yakin?”
“Entahlah aku tidak tahu, hanya saja hatiku mempercayaimu”
Taehyung tersenyum kecil, dia sekilas menatap Kyuri sebelum kembali memalingkan tatapannya. Membuat Kyuri menatapnya.
“Waeyo?”
“Molla. Aku tidak mengerti apa yang terjadi ...”
“Apa aku boleh bertanya?”
“Mwo?”
“Kenapa kau menangis?”
Senyuman diwajah Taehyung langsung menghilang, dia diam dan memalingkan wajahnya.
“Kau melihatku menangis?”
“Ne, aku sudah dua kali melihatmu menangis ..”
“Aku tidak pernah menangis, mungkin kau hanya salah lihat. Lupakan pertanyaan itu, dan jangan pernah bertanya lagi padaku. Apapun pertanyaannya!” Taehyung beranjak dari ayunan dan pergi.
“Kim Taehyung-sshi ...”
“Pulanglah!”
Kyuri juga beranjak dan berlari mengejar Taehyung sebelum beberapa orang pria besar menghampiri Taehyung dan memukulinya.
Mereka berkelahi, Taehyung dengan lima orang pria dewasa yang tubuhnya lebih besar daripadanya. Sementara Kyuri hanya bersembunyi dan melihat mereka dari balik pohon. Kyuri tidak tahu apa yang terjadi disana, siapa mereka dan kenapa mereka berkelahi. Sekarang ini dia hanya mengkhawatirkan Taehyung, yang baru saja memar di wajahnya membaik.
Perkelahian itu berhenti, pria-pria itu tidak lagi memukuli Taehyung sekarang. Tapi seorang pria yang masih memakai seragam sekolah berjalan pelan menghampiri Taehyung, dia tersenyum. Mereka membicarakan sesuatu.
Beberapa lama mereka bicara dengan serius, Taehyung sudah berjalan menjauhinya sebelum pria itu berteriak dan membuat Taehyung berlari kembali dan memukulnya. Mereka kembali berkelahi, hanya saja sekarang hanya Taehyung dan pria itu.
Kyuri sudah tidak tahan terus bersembunyi dan hanya diam menyaksikan semua ini, Taehyung sudah terbaring lemas dijalan. Pria itu menginjak dada Taehyung dan membuatnya berteriak.
Akhirnya dengan sekuat tenaga Kyuri memberanikan diri untuk menghampiri Taehyung. “Hajima ....” Kyuri mendorong pria yang menginjak Taehyung dan langsung terduduk memeluk Taehyung yang sekarang sudah dipenuhi bercak darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.
“Ya! Siapa kau ini?”
“Aku mohon hentikan, jangan memukulnya lagi. Hentikanlah ....”
Kemunculan Kyuri memang berhasil membuat mereka berhenti memukuli Taehyung, tapi entah apakah ini akan menyelesaikan masalah atau malah sebaliknya dan membuat keadaan semakin memburuk.
“Hei Kim Taehyung, sekarang rupanya kau menggunakan wanita untuk melindungimu hah? Dasar pengecut ... cih”
“Ya! Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku mohon hentikan. Jangan menyentuh dia sedikitpun, atau ...”
“Atau apa?” pria yang memakai seragan itu tersenyum kecil dan mendekati Kyuri.
“Atau aku akan menelfon polisi ..”
“Polisi? Kau fikir kami takut dengan polisi, Nona manis? Silahkan telfon saja”
Karena tidak tahu lagi harus apa, Kyuri mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan mulai menekan tombol.
Praaakk ... Dan akhirnya pria itu merebut ponsel itu lalu melemparnya membentur pohon sampai menjadi patah beberapa bagian.
“Ya! Taehyung-ah, aku masih punya PR untukmu! Ayo pergi ...”
Tapi pria itu dan teman-temannya pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri dengan Kyuri. Di taman itu, malam seperti ini, mereka berdua dengan keadaan seperti ini.

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR