luhanay blog Follow Dash Owner

Selasa, 02 Januari 2018

The Power of Baby [FanFiction]



Tittle           : The Power Of Baby
Genre          : Romance, Marriage life, School life
Length         : Chapter
Author         : cifcif Rakayzi
Since           : 19 Oktober 2014
Cast            : ‘BTS’ Kim Taehyung | Choi Kyuri | Other cast



-Chapter 1-

Keadaan di lapang olah raga itu semakin ramai, suasana semakin memanas saat Jinyoung membalas pukulan Taehyung dan membuat pelipis matanya sedikit berdarah. Taehyung yang marah kembali memukul Jinyoung, dan menjadikan perkelahian itu bertambah gila. Walaupun Jinyoung sudah bercucuran darah, tapi tidak menghentikan Taehyung untuk memukulnya.
Dalam keadaan seperti ini, tidak ada seorangpun murid yang berani melerai perkelahian mereka, atau bahkan memanggil Seonsaengniem. Semuanya tidak ingin berakhir seperti Jinyoung karena melawan Taehyung. Dan akhirnya pelajaran olah raga itu berubah menjadi pertarungan.
“Ya! Geumanhae Hyung jebal ..” teriak Jinyoung menahan Taehyung, tapi itu tidak bisa membuat Taehyung berhenti.
“Cih. Memangnya siapa kau berani memerintahku? Apa aku belum cukup memberimu pelajaran Jinyoung-aah?” Tehyung tersenyum kecil dan kembali berjalan menghampiri Jinyoung yang sudah terbaring lemah ditanah.
“Kau memang benar-benar bajingan!” tiba-tiba Jinyoung bangun dan memukul Taehyung tepat dipipi kanannya, membuat ujung bibirnya berdarah. Dan mereka kembali berkelahi, saling memberikan pukulan diwajah dan tubuh lainnya.
“Ya! Haksaeng geuman!” dan seorang Seonsaengniem tiba-tiba datang, berlari menerobos kerumunan orang-orang yang menonton perkelahian itu. “Berkelahi bukan bagian dari pelajaran olah raga hari ini, jadi apa yang kalian lakukan?” tapi kemarahan Seonsaengniem tidak dihiraukan oleh Taehyung dan Jinyoung yang masih saling pukul memukul.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa diam saja, ayo pisahkan mereka!” Seonsaengniem berteriak pada murid-murid yang menjadi diam semenjak kedatangannya. Dan akhirnya, perkelahian itu berhenti setelah Taehyung ditarik paksa oleh Seonsaengniem sementara Jinyoung dibawa oleh murid lain.
“Apa urusanmu menghentikanku?” Taehyung melepaskan tangannya dan menatap tajam Seonsaengniem.
“Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, apa urusanmu sampai membuat adik kelasmu seperti ini?”
“Kau Jinyoung, ini belum selesai!” tanpa menjawab pertanyaan Seonsaengniem, Taehyung pergi begitu saja meninggalkan lapangan.
“Aish anak itu benar-benar. Baiklah semuanya kembali kekelas dan tiga orang tolong bantu aku membawa Jinyoung.
Akhirnya perkelahian yang dimulai hanya gara-gara hal sepele itu selesai, Jinyoung sudah dibawa ke Rumah Sakit. Sementara Tehyung menghilang entah kemana.
***

Suasana menjadi tenang sejak seonsaeengniem masuk kedalam kelas mereka, dan hal lain yang membuat mereka diam adalah seorang yeoja yang berdiri disamping Seonsaengniem.
“Semuanya, hari ini ada seorang teman baru yang akan bergabung menjadi bagian dari kita. Dia baru pindah dari Gangnam ke Seoul, dan mulai hari ini dia menjadi murid disini. Bisa kau perkenalkan dirimu, Haksaeng?” Seonsaengniem tersenyum melihat yeoja baru itu.
“Ne. Naneun Choi Kyuri imnida. Kepindahanku kesini karena keluargaku memutuskan untuk memulai hidup baru di Seoul, setelah kehidupan yang tidak begitu baik yang kami alami di Gangnam. Jadi mohon bantuannya. Mannaseo bangapseumnida, gamsahamnida”
“Gomawoyo Choi Kyuri-sshi, semoga kau dan keluargamu bisa memulai hidup baru yang bahagia disini”
“Ne, gamsahamnida Seonsaengniem”
“Baiklah, ada pertanyaan untuk Choi Kyuri-sshi?” Seonsaengniem melihat muridnya dari sudut kesudut. “Opseo? Geurae, silahkan kau duduk di bangku yang kosong itu Choi Kyuri-sshi. Dan untuk semuanya, mari kita mulai pelajaran kita hari ini, silahkan buka buku catatannya ...”
Pelajaranpun dimulai. Murid baru bernama Choi Kyuri itu juga mulai beradaptasi dengan teman-teman barunya yang begitu baik menyambutnya.
“Sst Ya! Annyeong ..” bisik seorang yeoja dari belakang Kyuri. Dia menoleh dan tersenyum membalas senyuma dari yeoja itu.
“Namaku Hyesong, apa kita bisa berteman?”
“Ne, tentu saja. Mulai sekarang kita berteman ..”
“Gomawo. Aku suka denganmu, kau terlihat baik”
“Aku memang baik, bukan hanya sekedar terlihat saja. Haha”
“Ish ya, kau lucu haha ...”
Tapi tiba-tiba Seonsaengniem menghentikan perkataannya saat melihat seorang namja membuka pintu kelas dengan kasar, membuat semua pandangan tertuju padanya yang masih berdiri didepan pintu.
“Ya! Tatapan macam apa yang kalian berikan?” dan semua murid langsung memalingkan tatapannya saat namja itu mengeluarkan suaranya tadi, mereka tidak ingin terlibat masalah dengan namja gila ini. Seonsaengniem kembali melanjutkan perkataannya tetang pelajaran yang mereka bahas tadi.
“Siapa namja itu?” bisik Kyuri pada Hyesong. “Dia Kim Taehyung. Namja paling mematikan disini, sudahlah jangan perdulikan dia jika kau tidak ingin bermasalah dengannya” jawab Hyesong sangat pelan, karena Taehyung sedang berjalan kearah mereka sekarang.
Kedua mata Kyuri bertemu dengan Taehyung saat dia tidak sengaja melihat Taehyung yang duduk dibangku samping kanannya. Beberapa detik kedua mata itu saling menatap sampai akhirnya Kyuri memalingkan tatapannya karena teringat dengan perkataan Hyesong tentang Taehyung.
Tapi Kyuri penasaran dengan pikirannya sendiri, penasaran siapa Kim Tehyung itu. Kenapa Seonsaengniem atau bahkan siapapun tidak ada yang bertanya alasan dia terlambat, kenapa semuanya seolah tidak memperdulikannya, dan kenapa wajahnya penuh dengan luka memar. Sebenarnya siapa dia? Pikiran itu yang terus membuat Kyuri tidak bisa memperhatikan penjelasan Seonsaengniem didepan, dan hanya memikirkan namja bernama Taehyung itu.
Rasa itu membuat Kyuri kembali memalingkan wajahnya melihat Taehyung, dan ternyata dia juga masih melihatnya. Hati Kyuri tiba-tiba berdebar kencang saat melihat senyuman kecil disudut bibir Taehyung padanya, sontak membuat Kyuri dengan cepat membuka buku ditangannya dan membacanya untuk menenangkan hatinya.
Apa namja itu baru saja tersenyum padaku? Itu yang terus dicerna dalam pikiran Kyuri sekarang ini. Dan karena tidak menemukan jawaban yang dapat menenangkan hatinya, dia kembali melihat kearah Taehyung. Tapi sayangnya dia hanya melihat Taehyung tertunduk dimeja, menutupi wajahnya dengan buku. Apa dia tidur? Sudahlah ini bukan sesuatu yang penting yang harus dipikirkan, sekarang harusnya aku membaca bukuku dan kembali memperhatikan Seonsaengniem.
Pada akhirnya Kyuri menenangkan hatinya sendiri dengan pikiran yang juga dibuatnya sendiri. Walaupun sebenarnya rasa penasaran terhadap Kim Taehyung semakin memenuhi pikirannya dan membuatnya tidak bisa berkonsentrasi pada pelajaran.
Sampai saat jam pelajaran berakhir dan bell istirahat berbunyi, Kyuri masih tidak bisa mengerti dengan keadaan disekitarnya. “Ya Kyuri-sshi?” Dan akhirnya dia baru tersadar dari lamunannya saat Hyesong berteriak dihadapannya untuk kesekian kalinya.
“Emh waeyo?” Kyuri langsung melihat keadaan di sekelilingnya, dan dia baru sadar kalau tinggal mereka berdua dikelas. “Apa yang kau pikirkan?” Hyesong melihat buku yang dari tadi Kyuri pegang dan ikut melihat sekelilingnya. “Apa sekarang tinggal kita berdua disini? Di-dimana dia?” Kyuri berdiri dan melihat keluar jendela disampingnya.
“Dia siapa?” Hyesong juga melihat keluar jendela. “Kim Taehyung” Kyuri menunjuk bangku yang tadi Taehyung duduki. “Oh dia, entahlah mungkin sudah pergi. Memangnya kenapa dia?” Hyesong menatap Kyuri yang terlihat kaget karena kehilangan orang yang membuatnya dari tadi tidak bisa belajar. “An-anio. Bukan apa-apa ...” Kyuri tersenyum membalas tatapan Hyesong, menghilangkan pikirannya dari namja itu. “Geurae, kajja kita makan siang bersama ..” Hyesong menarik tangan Kyuri keluar dari kelas.
Tapi langkah mereka terhenti saat mendengar keributan dilorong sekolah, orang-orang berkerumun dan beberapa dari mereka sedikit berteriak. Sebagian orang berlari ikut dalam kerumunan itu, dan sebagian lagi berlari keluar meninggalkan kerumunan itu. “Hei apa yang terjadi?” tanya Hyesong pada seorang yeoja yang berjalan melewatinya meninggalkan kerumunan itu. “Taehyung berkelahi lagi ..” jawabnya singkat lalu berlari meninggalkan mereka. “Ommo! Dia memang benar cari gara-gara, siapa lagi yang sekarang dia siksa. Kajja Kyuri-sshi kita lihat mereka ..” Hyesong langsung berlari menghampiri dan masuk kedalam kerumunan itu, sementara Kyuri mengikutinya dari belakang.
Taehyung berkelahi? Kim Taehyung yang tadi duduk disampingku? Benarkah itu namja yang tadi datang terlambat? Dan pertanyaan itulah yang menyerang pikiran Kyuri sekarang ditengah penasarannya melihat siapa yang berkelahi.
“Aigoo Kyuri-sshi, lihatlah dia. baru kemarin dia menyiksa Hoobae-nya, dan sekarang dia membuat ulah lagi ..” Hyesong menunjukkan dua orang namja yang sedang saling pukul dilantai pada Kyuri, dan ternyata benar. Dia adalah Kim Taehyung sekarang sedang berkelahi dengan adik kelasnya, walaupun kemarin juga dia baru saja membuat Jinyoung kritis di Rumah Sakit.
Disana, dalam perkelahian itu, Taehyung menghajar Hoobae-nya hanya karena tadi Hoobae itu menghalangi jalannya. Tapi hal sekecil apapun yang membuat Taehyung marah, maka akan berakibat buruk bagi pelakunya. Karena seorang Kim Taehyung tidak akan pernah membiarkan orang lain hidup tenang.
Orang-orang yang menonton sedikit demi sedikit menghilang dan menjauh dari mereka, karena ternyata seorang Seonsaengniem sedang berjalan kearah mereka. jadi orang lain pergi untuk mencari aman. Begitu juga dengan Hyesong dan Kyuri yang pergi kembali kekelas.
“Kalau saja dia bukan anggota kelas kita, pasti kita semua sudah bebas dari dulu. Tidak akan terkena imbas kegilaannya ...” ucap beberapa orang yang membicarakan perkelahian Taehyung. “Geurae, dia hanya membawa dampak buruk bagi kelas kita. Dan seharusnya dia dikeluarkan dari dulu ..” jawab beberapa orang lagi.
“Hyesong-sshi, memangnya apa yang terjadi?” Kyuri menahan malunya dan memberanikan diri bertanya tentang Taehyung. “Tadi kau sudah liatkan bagaimana dia berkelahi? Dia itu orang gila ..”  jawab Hyesong sambil memperagakan beberapa bagian perkelahian Taehyung. “Apa maksudnya?” Kyuri berusaha mencari tahu lebih banyak tentang namja yang sudah mencuri perhatiannya sejak pandangan pertama itu.
“Kyuri-sshi, karena kau baru disini, jadi biar aku jelaskan padamu tentang Kim Taehyung. Dia itu sebenarnya adalah cucu dari pemilik sekolah ini. Dulu Ayahnya adalah kepala sekolah, tapi setelah beliau meninggal karena kecelakaan mobil bersama istrinya, jabatan itu diambil alih oleh pamannya. Dan semenjak kematian orang tuanya, Taehyung berubah menjadi preman seperti sekarang ini”
“Lalu dengan siapa dia tinggal sekarang?”
“Sebenarnya dia masih punya keluarga dari Ayahnya, tapi tidak ada satupun yang menemaninya tinggal. Jadi dia dibesarkan oleh para pelayannya sampai sekarang”
“Memangnya kapan orang tuanya meninggal?”
“Saat usianya 9 tahun kalau seingatku, tapi entahlah aku tidak begitu mengingat kehidupan namja gila itu!”
“Kalau begitu siapa yang selama ini membiayai kehidupannya?”
“Walaupun tidak ada yang menemaninya, tapi pamannya masih mengurusi biaya kehidupan Taehyung. Dia masih bergelimang harta, tapi sayangnya dia memilih hidup  seperti ini dibanding hidup baik dengan semua hartanya”
“Apa dia selalu bermasalah disekolah?”
“Ya! Kau ini banyak bertanya sekali, memangnya kau menyukai Taehyung hah? Jangan katakan ‘iya’ padaku Choi Kyuri ..”
“Mwo? An-anio. Aku tidak menyukainya, aku hanya ingin tahu bagaimana orang-orang disekolah ini agar aku bisa mengenal dengan baik sekolah baruku ini ..”
“Ah geurae, kau murid baru ya. Aku lupa itu. mianhae, bukan maksudku untuk seperti itu terhadapmu”
“Gwaenchanha”
“Keundae, aku ingatkan kembali padamu. Jangan sampai kau menyukai Kim Taehyung ne, karena itu sama saja kau masuk kedalam kolam yang penuh dengan hiu pembunuh. Dengarnya, baru saja kemarin dia berkelahi dengan Jinyoung, bahkan kabarnya dia sampai kritis di Rumah Sakit sampai sekarang. Dan kau juga lihat tadi, dia sudah kembali membuat masalah dengan berkelahi lagi. kalau terus seperti itu, aku yakin dia tidak akan lulus ujian tahun ini!”
“Jinjjayo? Siapa tadi yang sampai kritis?”
“Jinyoung, uri Hoobae. Sudahlah kita jangan membahas Taehyung lagi, kita makan siang saja. Kajja!” Hyesong mengajak Kyuri ke kantin, karena tadi rencana mereka tertunda akibat perkelahian Taehyung.
Sampai akhirnya pelajaran hari ini sudah selesai. Dan kalau saja Seonsaengniem tidak memanggil Kyuri kekantor, pasti dia bisa pulang bersama dengan Hyesong dan teman-teman barunya dari tadi. Tapi karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan, akhirnya Kyuri pulang sendiri sekarang.
“.... bisakah aku bebas sekarang ... Eomma .. Eommaaa!”
Sebuah suara yang terdengar pelan membuat Kyuri berhenti melangkah, dia terdiam sebentar dan melihat sekelilingnya. Tapi tidak ada siapapun disini selain dirinya, dan suara itu terdengar lagi. Kali ini dengan sedikit tangisan diujung teriakkannya.
Kyuri akhirnya berjalan menuju asal dari suara itu. Suara teriakan yang berubah menjadi tangisan yang sepertinya berasal dari tangga menuju atap sekolah. Kyuri terus berjalan mengikuti asal suara aneh itu.
Dan sekarang Kyuri sampai di anak tangga yang terakhir menuju  atap, pintu menuju keluar juga terbuka, dan itu semakin membuat Kyuri penasaran untuk melihat siapa yang bersuara itu.
Perlahan Kyuri berjalan keluar, melihat sekeliling dan akhirnya dia menemukan sesosok tubuh yang sedang berjalan. Dia memperhatikan namja pemilik tubuh itu, dan tanpa sadar Kyuri terus berjalan mendekati namja itu. “Aaah!” Kyuri berteriak kaget saat namja itu tiba-tiba terjatuh dilantai.
Dengan sedikit rasa takut, dan banyak rasa penasaran, Kyuri berlari menghampiri namja itu yang sekarang tergeletak dilantai. “Kim Taehyung-sshi?” Kyuri terkejut saat melihat namja yang ternyata itu adalah Kim Taehyung. “Do .. nuguya?” tanya Taehyung pelan saat melihat Kyuri berdiri di sampingnya. “Kim Taehyung-sshi, gwaenchanha?” Kyuri begitu khawatir melihat keadaan Taehyung sekarang, beberapa bagian diwajahnya berdarah dan penuh memar. Seragamnya yang terbuka memperlihatkan perutnya yang penuh luka dan berdarah, apa yang terjadi padanya?
“Memangnya kau siapa berani menanyakan keadaanku? Apa kau suruhan Jinyoung untuk membunuhku .. sekarang bak- ohok ohok .. akh ..” perkataan Taehyung terhenti karena dia batuk dan mengeluarkan darah bersama batuknya.
“ah gwaenchanha? Kim Taehyung-sshi kita harus ke Rumah Sakit, ayo bangunlah ...” Kyuri menarik tangan Taehyung, berusaha membangunkannya. Tapi sepertinya Taehyung terlalu lemas untuk berdiri, dan akhirnya Kyuri terduduk jatuh disamping Taehyung. “Gwaenchanta .. gwaenchanta ..  Eomma gwaenchanta ..” Kyuri melihat Taehyung menangis sambil memegangi perutnya yang memar dan berdarah. Itu membuat Kyuri tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana sekarang, dengan keadaan Taehyung yang seperti itu.
“Kim Taehyung-sshi, apa kau baik-baik saja?” Kyuri semakin khawatir dengan keadaan Taehyung yang terus mengeluarkan darah dari batuknya. “Siapa kau? Apa kau punya Eomma atau Appa? Apa kau hidup bahagia bersama mereka? Haruskah aku menembak kepalaku sendiri untuk bertemu dengan Eomma dan Appaku di surga? Apa kau punya ide bagus untuk hidupku? Tolong katakan kalau aku punya seseorang yang menyayangiku, yang mencintaiku, yang tidak selalu menghinaku, yang tidak akan menghukumku. Tolong katakan sesuatu yang bisa membuatku tersenyum, jebal! Hiks hiks .. ohok ohok .. jeb-jebal hok ohok ..” Kyuri semakin tidak tahu harus bagaimana sekarang, dan akhirnya dia memilih untuk berbaring disamping Taehyung. Memeluknya dan berusaha menenangkannya, berharap dia berhenti menangis dan yang penting adalah dia berhenti mengeluarkan darah dari batuknya.
Kyuri membuka matanya dan bangun, tapi tidak ada siapapun disini. Dia sendiri. Hanya ada bercak darah dilantai, dan itu pasti darah Taehyung. Hanya saja Kyuri masih tidak percaya dia tadi bersama dengan Kim Taehyung, atau bahkan dia tadi tidur bersama dengannya? Tapi sekarang dimana dia, kemana Kim Taehyung pergi?
Hari sudah sangat sore, Kyuri harus segera pulang sebelum langit berubah menjadi gelap. Walaupun dia ingin mencari Kim Taehyung dan memastikan kalau dia tadi benar tidur bersamanya atau itu hanya mimpi. Tapi sepertinya itu kenyataan, karena darah siapa lagi yang menempel di seragam Kyuri kalau bukan darah dari Taehyung.

***
Hyesong dan Seonju menghampiri Kyuri yang hanya diam memandang keluar jendela, seolah memikirkan sesuatu yang sangat serius. “Lihatlah Seonju-aah, teman baru kita sedang melamun ..” canda Hyesong agar Kyuri menyadari keberadaan mereka disampingnya. “Aigoo, rupanya uri Kyuri sudah punya namjachingu disini .. haha” Seonju dan Hyesong terus bercanda menggoda Kyuri yang masih diam dengan lamunannya itu. “Ya! Kyuri-sshi!” dan akhirnya Kyuri tersadar saat Seonju menepukkan tangannya dihadapan Kyuri.
“Wae waeyo?” dengan polosnya Kyuri menatap temannya satu persatu, seolah tidak ada yang berbeda. “Pagi hari yag cerah ini kenapa kau melamun sendiri disini, apa yang kau pikirkan sampai seperti itu?” Seonju duduk dihadapan Kyuri dan menatapnya serius, berharap mendapat jawaban yang serius juga. “Opsseo. Aku tidak memikirkan apapun ..” jawab Kyuri sambil tersenyum kecil pada mereka. “Gojitmal, mana mungkin tidak ada. Sudah tiga hari ini kau selalu melamun jika aku perhatikan, apa kau punya masalah?” Hyesong juga ikut duduk didepan Kyuri, dan seolah membantu Seonju meng-interogasi Kyuri.
“Ani, aku baik-baik saja. Tidak ada masalah sedikitpun, aku juga tidak melamun, seingatku haha ..” Kyuri hanya menjawab pertanyaan mereka dengan tertawa. “Ya! Ayolah cerita pada kami, bukankah kami ini sudah menjadi temanmu?” Seonju masih tetap penasaran dengan Kyuri, dan memaksa apa yang sedang dipikirkannya. “Tidak ada. Aku hanya saja sedang memperhatikan keadaan disekolah ini, masih mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru disini” Kyuri berdiri dan melepaskan tas yang dari tadi dia pakai, lalu dia duduk kembali setelah merapikan seragamnya.
“Ah iya, kenapa yang lain belum datang? Padahal sudah bell masuk sebentar lagi berbunyi ..” Kyuri seolah mengalihkan pembicaraan dengan melihat sekelilingnya yang memang masih sepi karena murid lain belum banyak yang datang. “Mereka pasti kesiangan, karena pelajaran tambahan kemarin malam benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Jadi pantas mereka kesiangan” Hyesong juga melihat sekelilingnya, dan matanya berhenti dibangku Taehyung. “Kemana namja gila itu, sudah tiga hari dia tidak masuk” dan pertanyaan Hyesong itu membuat Kyuri antusias mendengarkannya, karena itulah yang sebenarnya dia pikirkan dari kemarin.
“Jangan pikirkan dia, sudah lebih baik tanpa kehadirannya. Kelas kita menjadi aman tentram dan nyaman, berbeda jika dia sekolah. Keadaan ramai ribut dan kacau ..” Seonju juga ikut memperhatikan bangku Taehyung yang sudah tiga hari ini kosong. “Memangnya kemana dia?” Kyuri sedikit bertanya agar mendapat informasi tentang Taehyung yang sudah menyita pikirannya hari-hari ini. “Nan molla. Tapi menurut berita yangaku dengar, dia akan dipenjara karena masalahnya dengan Jinyoung itu” Seonju mengecilkan volume suaranya, membuat Hyesong dan Kyuri merapat untuk mendengarnya.
“Jinjjayo? Wae, apa yang terjadi dengan Jinyoung?” Hyesong langsung membulatkan matanya mendengar berita Seonju. “Ish apa kau tidak tahu berita ini hah?”  Seonju mengernyitkan kedua matanya melihat Hyesong. “Mollayo, ayo cepat ceritakan padaku!” Hyesong kembali mendekati Seonju untuk mendengar berita ini. “Setelah perkelahian mereka dilapangan waktu itu, Jinyoung dibawa ke Rumah Sakit. Tapi ternyata Taehyung bersama teman-temannya kembali menyerang Jinyoung ke Rumah Sakit, membuat Jinyoung sempat kritis sebelum akhirnya dia meninggal” Seonju semakin memperkecil suaranya, terutama saat mengucapkan kata meninggal.
“Ya! Seonju-aah, benarkah yang kau katakan itu? kau tahu dari mana berita semacam ini, atau kau berbohong ..” Hyesong menatap Seonju tidak percaya dengan apa yang dikatakannya tadi. “Ini benar, aku tahu dari teman sekelasnya Jinyoung. Dan mereka bilang Jinyoung sudah meninggal” Seonju menajamkan tatapannya menatap Hyesong untuk meyakinkan ucapannya. “Benarkah Taehyung yang membunuhnya?” Kyuri akhirnya bersuara juga, setelah dari tadi dia hanya diam. “Kalau itu aku tidak tahu pasti kebenarannya, tapi yang jelas kabar yang beredar Taehyunglah pembunuhnya ..”
“Sebenarnya apa masalah mereka berdua?”
“Masalahnya kecil, saat kami sedang latihan di lapang olah raga waktu itu, Jinyoung datang untuk bicara dengan Youngjae. Tapi tanpa sengaja Jinyoung menabrak Taehyung yang sedang jongkok sampai jatuh, dan dari sanalah perkelahian mereka dimulai. Taehyung yang marah terus melawan Jinyoung yang tidak mau kalah, dan akhirnya perkelahian itu membawa bencana ..”
“Sepertinya memang Taehyung terbuat dari api. Apapun yang tidak disukainya pasti dia lawan, apa dia itu manusia atau setan. Padahal dia adalah keponakan kepala sekolah, tapi kelakuannya benar-benar seperti preman. Pantas saja kepala sekolah tidak mau mengurusnya selama ini ..”
“Sudah-sudah, bell sudah berbunyi. Jangan bicarakan hal menyeramkan ini, lebih baikkita bersiap untuk pelajaran matematika yang menyebalkan dari pada memikirkan Taehyung!” Hyesong beranjak dan duduk dibangkunya karena bell sudah berbunyi dan itu artinya Seonsaengniem akan segera datang untuk memberikan pelajaran.
Dan setelah Seonsaengniem datang, pelajaranpun dimulai. Semua murid dikelas itu hadir, kecuali satu orang. Kim Taehyung yang menghilang beberapa hari ini.
Tapi tiba-tiba seseorang datang. Masuk begitu saja dan duduk, tanpa memperhatikan sekelilingnya yang sebenarnya membicarakannya. Siapa lagi yang berani datang tanpa aturan seperti itu kalau bukan Kim Taehyung. Dia datang setelah pelajaran mau selesai, atau bisa dibilang dia terlambat sepuluh jam pelajaran.
“Kim Taehyung-sshi, dari mana saja kau? Kenapa baru sekarang kau datang?” Seonsaengniem menghentikan kegiatannya dan menghampiri Taehyung yang sekarang hanya duduk diam. “Apa kau ingin menghukumku karena datang terlambat?” Taehyung balas menatap Seonsaengniem yang sekarang berdiri dihadapannya. “Anio. Aku hanya bertanya kemana saja kau tiga hari ini, kenapa tidak sekolah?” Seonsaengniem menegaskan pertanyaannya.
“Itu bukan urusanmu, karena itu urusanku. Kau tidak perlu ikut campur masalahku, arasseo? Dan hari ini sebenarnya aku juga tidak berniat untuk masuk kelas membosankan ini, hanya saja aku ingin melihat keadaan disini setelah tiga hari tanpaku. Geurae, karena sepertinya tidak ada yang menginginkan keberadaanku disini, aku pergi. Annyeong ..” dengan tenangnya Taehyung kembali beranjak dan pergi meninggalkan kelas.
“Sebenarnya untuk apa dia datang kesini?” ucap seseorang. “Sepertinya dia hanya datang untuk bertemu dengan kepala sekolah, karena masalah yang dia buat beberapa hari yang lalu ..” jawab Seonsaengniem sebelum kembali melanjutkan kegiatan mengajarnya.
Tapi dibalik semua itu, kedatangan Taehyung membuat Kyuri kembali memikirkannya. Kyuri mengingat beberapa hari yang lalu saat melihat Taehyung yang menangis, karena disana dia melihat seorang Kim Taehyung yang kesepian. Bukan seorang Kim Taehyung yang buruk dipikiran orang lain.
Kyuri ingin mengejarnya pergi, tapi itu tidak bisa karena pelajaran belum selesai. Dia hanya bisa menunggu sampai Seonsaengniem mengakhiri pelajaran hari ini.
Dan akhirnya setelah menunggu lima menit yang begitu lama baginya, Kyuri bergegas segera pergi. Bahkan meninggalkan beberapa bukunya dimeja, membuat Hyesong, Seonju dan beberapa temannya bingung dengan tingkahnya yang mendadak aneh.
Kyuri berlari kesana-kemari mencari Taehyung, tapi dia tidak bisa menemukannya. Diatap sekolah juga tidak ada, dimanapun tempat yang dia datangi tidak ada Kim Taehyung. Dan akhirnya Choi Kyuri menyerah mencarinya, dia pulang meninggalkan sekolah.
Kyuri menjatuhkan badannya diatas ranjang, merebahkan tubuhnya yang lelah karena berlarian kesana kemari tadi. Tapi dia tidak bisa menyerah memikirkan Taehyung, karena Taehyung selalu melintas dimatanya.
Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku selalu memikirkan dia. padahal sudah jelas orang mengatakan kalau dia adalah orang jahat dan gila, tapi kenapa hatiku seolah tidak percaya semua itu. perasaanku yakin kalau dia tidak seperti yang orang bicarakan, dia hanya seorang anak yang kesepian. Tapi kenapa aku harus merasakan hal itu, apa aku menyukainya? Benarkah ini, apa aku sudah menyukai Kim Taehyung? Perasaan antara harus membenci dan tidak, terus berkecamuh dibatin Kyuri, dia tidak bisa menghilangkan Taehyung dari pikirannya.

***
Keadaan kelas menjadi berbeda, sejak bell berbunyi semuanya hening. Hanya sesekali terdengar bisikan-bisikan beberapa murid yang saling bertukar cerita terdengar pelan memecah keheningan dan ketidak nyamanan dikelas ini. Dan itu semua karena Kim Taehyung.
Kim Taehyung hadir tepat pada waktunya, itu berarti dia tidak kesiangan hari ini. Dia mengikuti pelajaran dengan aman, tidak membuat masalah dan keributan sedikitpun dari tadi pagi sampai malam sekarang ini. Dan itulah yang membuat semua orang diam karena bertanya-tanya apa yang terjadi pada preman Taehyung ini.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Disaat beberapa murid lain diam-diam pergi meninggalkan kelas, Taehyung masih ada dikelas. Hanya saja dia lelap tidur dari tadi, tapi setidaknya hari ini dia sangat baik dan berhasil membuat semua orang heran, termasuk Choi Kyuri.
Akhirnya pelajaran yang melelahkan ini selesai, dan ini juga sudah jam sepuluh. Murid-murid yang lain dengan cepat meninggalkan kelas, karena mungkin kantuk dan lelah sudah menyerang mereka dari tadi sore.
“Kyuri-sshi, kajja kita pulang bersama ..” ajak Hyesong yang tersenyum berdiri di depan Kyuri sekarang. “Ah mian, sepertinya aku akan pulang sebentar lagi. Ada sesuatu yang harus aku selesaikan dikantor, kau pulang saja duluan dengan yang lain. Aku akan pulang sendiri”
“Baiklah kalau begitu, malam ini aku tidak bisa menemanimu sampai selesai. Aku sangat lelah. Kalau begitu kami duluan pulang, annyeong” Hyesong akhirnya pergi bersama yang lain, dan meninggalkan Kyuri dengan Taehyung yang masih terlelap tidur dimejanya.
“Kim Taehyung-sshi .. Ki-kim Taehyung-sshi irreona ..” perlahan Kyuri membangunkan Taehyung, walaupun sebenarnya dia takut saat Taehyung bangun dia akan marah dan melakukan sesuatu padanya. Setelah beberapa lama dia berusaha membangunkan Taehyung, akhirnya dia bangun.
“Annyeong Kim Taehyung-sshi ..” Kyuri tersenyum saat Taehyung sudah membuka mata dan menatapnya. “Nugu?” jawab Taehyung pelan tapi terdengar sangat dingin dan ketus. “Apa kau tidak ingat padaku? Aku yang waktu itu menemanimu diatap ..”
“Apa masalahmu denganku?” Taehyung duduk tegap dan menatap Kyuri tajam, membuat Kyuri takut walaupun penasaran. “Anio. Aku hanya membangunkanmu, semuanya sudah pulang ..” Kyuri berusaha menunjukkan kalau dikelas hanya tinggal mereka berdua sekarang. Tapi tanpa basa-basi, Taehyung dengan cepat membereskan buku-bukunya dan lalu pergi meninggalkan Kyuri begitu saja.
Tidak mau kehilangan dia, Kyuri juga dengan cepat mengambil tasnya lalu berlari meninggalkan kelas mengejar Taehyung yang mungkin belum cukup jauh berjalan. “Chogiyeo .. ah gidaryeo jebal ..” Kyuri masih berlari mengejar Taehyung yang berjalan dengan cepat keluar dari gerbang sekolah. “Gidaryeo jebal ..” dan akhirnya Kyuri berhasil menahan tangan Taehyung, membuatnya berhenti. Sekarang Taehyung menatap Kyuri tajam. “Siapa kau? Apa keuntunganmu mengikutiku, ataukah kau teman Go Namseon?”
“Go Namseon? Siapa itu, aku tidak mengenalnya”
“Ya! Lepaskan aku, dan berhenti mengikutiku. Pergilah!” Taehyung menepis tangan Kyuri yang menahan tangan kanannya lalu dia kembali berjalan meninggalkan Kyuri yang masih berdiri didepan gerbang.
Tapi Kyuri benar-benar tidak mau menyia-nyiakan moment ini, dia tidak ingin melepaskan Taehyung yang sudah didepan matanya sekarang. Perlahan dia berjalan mengikuti Taehyung dibelakangnya, dan Kyuri terus berjalan tanpa sepengetahuan Taehyung. Hingga mereka sampai disebuah restoran kecil, tentunya Kyuri ikut masuk saat Taehyung masuk kedalam.
Beberapa menit Kyuri mengamati Taehyung yang hanya duduk sendiri tanpa melakukan apapun selain meminum bir yang dipesannya, membuat Kyuri akhirnya bosan terus diam memperhatikan Taehyung. Akhirnya Kyuri memutuskan untuk menghampirinya, tapi langkah Kyuri terhenti saat dia melihat Taehyung bergerak. Dia mengambil selembar kertas dari saku bajunya, menatapnya serius dan dia menangis. Melihat itu, Kyuri mengurungkan niatnya untuk menghampiri Taehyung, dan kembali duduk memperhatikan Taehyung dari mejanya.
Sebarnya apa yang terjadi padanya, apa dia selalu menangis? Perasaan Kyuri semakin penasaran dengan tingkah Taehyung yang jauh berbeda jika dia lihat disekolah. Rasanya ingin sekali dia berdiri dan menhampiri Taehyung, melihat kertas apa itu dan bertanya padanya tentang hal yang membuatnya menagis seperti ini, tapi itu sepertinya tidak mungkin. Karena disamping Kyuri takut Taehyung marah, Kyuri juga tidak bisa langsung saja menghampiri Taehyung.
Terlihat Taehyung menyeka air matanya, lalu kembali meneguk bir dari botolnya dan beranjak dari mejanya. Dia membawa sebuah tas berisi bebapa botol bir yang diberikan pelayan sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan restoran, padahal dia masih memegang botol birnya itu yang sesekali dia minum.
Kyuri juga kembali pergi, masih mengikuti Taehyung. Dan sepertinya Taehyung masih tidak menyadari kalau Kyuri mengikutinya, ditambah mungkin karena sekarang dia mabuk setelah menghabiskan  dua botol bir sendirian.
Taehyung dan Kyuri terus berjalan. Karena sekarang sudah tengah malam, tidak banyak orang yang berlalu lalang dijalanan. Hanya sedikit kendaraan yang masih melaju dijalan raya, suasananya tenang dan sedikit sepi.
Kyuri kadang tertawa mendengarkan nyanyian-nyanyian atau yang mungkin lebih pantas disebut teriakan Taehyung, dan kadang juga dia mengernyitkan dahinya tidak mengerti apa yang diteriakkan namja mabuk didepannya itu. Karena Taehyung terus berteriak dari tadi, juga dia masih berjalan walaupun langkah kakinya sempoyongan dan hampir jatuh. Tapi Kyuri masih setia mengikutinya dari belakang, sampai rela berbohong pada Eomma-nya kalau dia menginap dirumah teman karena mengerjakan tugas. Kyuri masih sangat penasaran dan ingin mengenal lebih seorang Taehyung yang sudah membuatnya jatuh hati.
Taehyung berhenti didepan gerbang sebuah rumah, dia hanya diam memandang bell rumah itu. Tapi tiba-tiba dia berbalik dan melihat Kyuri yang sepertinya tidak menyadari kalau Taehyung menemukannya. “Ya! Sudah aku bilang berhenti meng-mengikutiku, kenapa kau tetap saja mengikutiku hah?”
Kyuri yang kaget dan tidak tahu harus menjawab apa hanya diam membalas tatapan Taehyung padanya, Taehyung berjalan kearahnya dan bugh .. tiba-tiba dia jatuh tepat dihadapan Kyuri. “Kim Taehyung-sshi .. irreonayo Taehyung-sshi .. Kim Taehyung-sshi .. Ya!”  teriak Kyuri berusaha membangunkan Taehyung yang sepertinya sudah terlalu mabuk.

***
Sudah sekitar lima menit Kyuri masih diam menatap bangku Taehyung yang kosong, tidak ada sepatah katapun yang dia ucapkan sejak dia datang tadi. Hari ini dia datang sangat pagi ke sekolah, jadi tidak ada siapapun dikelasnya sekarang selain dia sendiri. Itu karena semalam dia  tidur di shauna. Tentu saja alasannya karena dia sudah mengatakan kalau dia menginap dirumah teman, jadi tidak mungkin kalau dia mendadak pulang kerumah tengah malam.
Dan entah terlalu lama memandang kosong bangku itu atau karena suatu hal yang dipikirkannya, sekarang Kyuri menangis. Menunduk dimeja dan menutup wajahnya, berusaha menahan tangisannya tapi dia tidak bisa karena tetap saja dia tersedu-sedu menangis disana.
“Kyuri-sshi ...” tiba-tiba sebuah suara terdengar begitu nyaring dikelas yang sepi itu, mengagetkan Kyuri dan membuatnya berhenti menangis. Kyuri memutar kepalanya melihat kebelakang, melihat siapa pemilik suara itu, suara yang memanggil namanya.

-     Bersambung –

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR