Chapter 4
Hyein
poV.
Aku
mencarinya, tapi aku tidak melihatnya juga hari ini. Apakah dia tidak sekolah
lagi? Aku sudah bertanya pada guru piket tapi dia tidak ada, apa dia tidak
sekolah karena aku? Dia tidak ingin pernikahan itu terjadi, jadi mungkinkah dia
pergi?
“Nara, sepertinya aku tidak
melihat member Bangtan beberapa hari ini ...”
“Ne, tentu saja. Bangtan
sedang konser di Jepang untuk seminggu ini. Waeyo?”
“Aniya, aku hanya bertanya”
“Apa kau sudah menyukai
mereka sekarang?”
“Andwae! Bukan itu maksudku
..”
“Lalu?”
“Aku hanya bertanya saja,
memangnya kenapa?”
“Ani ..”
“Tapi kapan mereka kembali?”
“Kata ARMY lain mereka
pulang lusa atau mungkin beberapa hari
lagi”
“ARMY apa?”
“ARMY adalah nama untuk fans
Bangtan, apa kau juga mau menjadi ARMY?”
“Andwae! Geurae, aku pulang
dulu. Sampai besok”
“Apa kau tidak mau ikut
dengan Kookie?”
“Ani, Kookie sudah pulang
dengan Taetae tadi”
“Jinja?”
“Ne”
“Aish jeongmal, dia bilang
akan pulang bersama denganku, pantas aku tidak melihatnya dari tadi”
“Pulang denganku saja?”
“Andwae. Aku akan naik taxi,
pulanglah. Annyeong” Nara melambaikan tangan padaku dan lalu pergi.
“Geurae” aku masuk ke mobil
yang sudah menungguku.
Ahjussi, supirku membukakan pintu mobil saat kami sampai
dihalaman rumah. “Agashi, masuklah. Eomma dan Appa pergi keluar”
“Jinja? Eodiseo?”
“Molla, masuklah. Aku akan
ada disini”
“Ne, gamsahamnida” aku masuk
kedalam dan naik kekamarku. Saat aku membuka pintu kamar, selimutku menggulung.
“Rasanya tadi aku sudah
melipatnya, kenapa sekarang masih seperti ini?” aku menariknya dan
“Ahhhh! Nuguya? Ireona!”
“yak! Kau tidak perlu
berteriak sekeras itu untuk mebangunkanku ...” seseorang yang tidur disana
bangun dengan mata yang masih terpejam.
“Apa yang kau lakukan
dikamarku? Palli ireona!” aku menarik kaki Suga Sunbae yang tidur diranjangku
itu.
“Ish apa yang kau lakukan,
lepaskan!”
“Andwae! Kecuali kau pergi
dari kamarku sekarang”
“Lima menit lagi, aku lelah
sekali!” Suga Sunbae malah menarik tanganku kuat, dan membuatku jatuh
menimpanya. Dia memelukku erat.
“Apa yang kau lakukan,
lepaskan aku! Palli lepaskan!”
“Diamlah, kalau tidak aku
akan berbuat yang lebih dari ini”
Aku kaget dan sangat takut,
tidak ada yang bisa kulakukan sekarang. Pelukannya sangat erat. Aku hanya bisa
diam sekarang.
“Begini lebih baik!”
“Kau bau alkohol, apa kau
mabuk?”
“Oh ..”
“Kalu kau mabuk lalu kenapa
kau ada dirumahku dan tidur diranjangku?”
“Karena aku mabuk”
“Kau benar-benar mabuk?”
“Eomma dan Appa yang
menyuruhku pulang kesini, aku tidak bisa pulang ke dorm atau ke rumahku!”
“Bukankah kalian pulang lusa
dari Jepang?”
“Ne, tapi aku pulang duluan.
Besok kita akan menikah kan?”
“Bukan besok, tapi lusa. Tunggu ... apa kau menyetujuinya?”
“Aku tidak bisa berbuat
apa-apa lagi, aku tidak mau menikah umur 55 tahun atau tidak menikah seumur
hidupku. Aku juga tidak mau keluar dari boybandku, hyungdeul sudah sangat baik padaku, dongsaengdeul juga sudah
menurutiku. Jadi menikah denganmu tidak apa-apa, lagipula kau lucu. Benarkan
hoobae?”
“Kau sedang mabuk, pasti
saat kau sadar kau akan berkata aku tidak
ingat mengatakannya”
“Hoobae, tapi kenapa kau
wangi sekali?”
“Mwo?”
“Kau wangi sekali, tubuhmu
juga hangat”
“Mwoya?” aku mendorongnya
menjauh dariku, tapi dia masih erat memelukku.
“Aku baru sadar, kau tidak
lucu ... tapi kau cantik! Bibirmu ... kenapa bibirmu indah sekali?”
“Sunbae, apa yang kau lihat?
Bangunlah!”
“Hoobae, sepertinya aku sudah
menyukaimu ...” perlahan dia mendekat. Tapi kenapa aku tiba-tiba tidak bisa
melakukan apapaun? Dan sekarang dia sudah menempelkan bibirnya dibibirku.
Aku mulai mencium aroma
tubuhnya, memang wangi dan hangat. Hanya saja bau alkohol mengalahkan wangi
tubuhnya sekarang.
Tangan kirinya mulai naik
dari pinggang menuju leherku, membelai rambutku lembut, dan akhirnya mengangkat
daguku, menahannya.
Bibirnya yang lembut dan
kenyal mulai melumat bibirku, membuka bibirku perlahan. Memasukan lidahnya
dalam mulutku, memainkan lidahku.
Dia mengemut bibir bawahku,
membuatku merasa semakin berdebar. Tangannya perlahan menutup mataku. Dan
lidahnya semakin lincah memainkan lidahku. Bermain dalam mulutku, menyentuh
semua gigiku.
Dia berbalik dan ada diatasku
sekarang. Tangan kanannya memegang erat tangan kiriku, sementara tangan kirinya
mulai menggerayami bagian-bagian tubuhku.
Dia menghentikan ciumannya,
dan saat itu aku langsung mengambil nafas. Rasanya paru-paruku kehabisan
oksigen, tidak puas dengan hidung aku
bernafas dengan mulut.
“Hoobae, kau bernafas rakus
sekali .. haha” dia tersenyum kecil menatapku.
“Kau yang membuatku
kehabisan nafas!”
“Geurae, bernafaslah
sesukamu ...” dia beralih keleherku.
Menjilatnya pelan, dan
menciuminya. Muach ... sepertinya dia
membuat kissmark dileherku. Dan dia kembali mencium bibirku. Menarik selimut
dan mengerumuni tubuh kami.
Dahee : “Ne, sepertinya dia
ada disini. Aku akan lihat kekamar Hyein ..”
Miso : “Aku menyuruhnya untuk pulang kesana kemarin”
(Hyein Eomma membuka pintu
kamar Hyein, dan masuk)
Dahee : “Ah kyeopta!
Harusnya kau melihat ini, mereka sedang tidur bersama ..”
Miso : “Jinjayo?”
Dahee : “Ne, mereka bahkan
berpelukan”
Miso : “Sepertinya mereka memang sudah dekat, bilang tidak mau
padahal ...”
Dahee : “Tidak mau menikah
tapi mereka tidur bersama .. haha ..”
Miso : “Geurae, kalau begitu sampai bertemu dipernikahan.”
Dahee : “Ne, aku tidak akan
membiarkan Yoon gi kabur dari sini. Haha annyeong”
Miso : “Ne Annyeongahaseyo”
(Hyein eomma menutup
telfonnya dan kembali keluar dari kamar Hye in)
“Emh
... kenapa sesak sekali disini? Ahhh Eomma!” Hyein berteriak keras sekali saat terbangun
dan tersadar ada dipelukan Suga.
“Aigoo ... suara apa ini,
membuat telingaku sakit!” Suga akhirnya terbangun dan hanya melihat Hyein
berteriak sambil menutup telinganya.
“Eomma ....eomma jebal ...”
“Berhentilah, kau membuatku
mual!”
“Apa yang kau lakukan disini
hah? Apa kau tidur bersamaku semalaman?”
“Waeirae? Kenapa berteriak
sekeras itu?” Eomma berlari datang masuk kekamarku.
“Eomma, apa yang sudah
terjadi?”
“Mollayo, kalian yang tahu
...” Eomma berjalan membuka gordeng.
“Ahjumma, tidak ada apapun
yang terjadi. Aku mual sekali, perutku sakit” Suga sunbae memegangi perutnya
dan beranjak.
“Turunlah dan mandi, nanti
kau minum susu hangat”
“Eomma, apa yangkau lakukan?
Anakmu ditiduri oleh pria jalang ini tapi Eomma tidak melakukan apapun? Ish
jinja!”
“Kalian sendiri yang tidur
bersama, Eomma bahkan tidak tahu. Memangnya apa yang harus Eomma lakukan oh?”
“Dia meniduriku Eomma! Pasti
dia melakukan sesuatu padaku ..”
“Andwae Ahjumma ..” Suga
memegang tangan Eomma.
“Apa yang bisa dia lakukan
padamu? Lihatlah, kau juga masih memakai seragammu. Jadi apa yang sudah terjadi?”
“OMG! Dasar kau pria jalang”
“Hyein, apa yang kau
katakan? Bicaramu kasar sekali, ayo minta maaf”
“Andawae!” Hyein memalingkan
wajahnya.
“Kau tidak boleh seperti itu
pada oppa-mu, kau bahkan tidak memanggilnya oppa kan? Minta maaflah! Lagipula
kalian akan segera menikah, jadi apa yang harus Eomma lakukan jika kalian tidur
bersama?”
“Aish jinja! Aku akan
berangkat sekolah ...” Hyein beranjak dari ranjangnya dan pergi kekamar mandi.
“Ahjumma, aku rasanya ingin
muntah .. semalam aku minum banyak”
“Pergilah kekamar mandi,
jangan muntah disini! Nanti kalian harus berangkat bersama, arasseo?”
“uwo
... uwok ...” Suga langsung berlari kekamar mandi dan menutup mulutnya.
“Hoobae, palli!” Suga terus menekan klakson mobilnya
dihalaman.
“Camkanam ... dasar tidak
sabaran!” Hyein berlari dengan roti dimulutnya, sepatu yang belum ditalikan,
dan menenteng tasnya masuk kedalam mobil. Mereka berangkat.
Dreet
.. dreet ... handphone Suga terus bergetar.
“Angkatlah!”
“Naega?”
“Ne, aku sedang menyetir
...”
“Andwae. Kau saja yang
bicara ..” Hyein menempelkan handphone nya ditelinga Suga dan memeganginya.
Annyeong
Hyung, wae? ... Ne, aku sedang dijalan sekarang! ... Wartawan? Geurae, arasseo.
Gomawo hyung ...” Suga menarik handphone nya dan menutup
telponnya.
“Hoobae, kita sekarang akan
membuat keramaian”
“Mwo?”
“Disekolah sudah banyak
wartawan, jadi kita harus sedikit repot untuknya”
“Jinja? Eotthokhae?”
“Gwaencanha, kita hanya
perlu mengadakan jumpa pers. Dan itu sudah diatur manajer kami, jadi kau hanya
tinggal ikuti perkataanku ne?”
“Oh” wajah Hyein langsung
panik. Dia membayangkan yang tidak-tidak akan terjadi padanya sekarang.
“Kajja, kita sampai” Suga melepaskan sabuk pengamannya
dan menatap Hyein. “Waeyo?”
“Aku takut sekali,
eotthokhae?”
“Dengarkan aku, apapun yang
akan terjadi disana nanti kau jangan melepaskan tanganku oke? Tetaplah gandeng
tanganku dan jangan perdulikan orang lain disekitarmu, ara?”
“Ne ..”
Mereka akhirnya keluar dari
mobil, dan langsung menjadi pusat perhatianpara wartawan dan murid lain yang
sudah berkumpul disana.
“Suga,
apa benar kau akan menikah?”
“kabarnya
kau akan menikah dengan murid dari Big Hit School, benarkah?”
“Suga
tolong jelaskan mengenai rencana pernikahanmu?”
“Siapa
calon istrimu? Apakah artis?”
“Sugaaa!
Nappeun namja ..”
“Sugga
oppa!”
“Yak!
Suga oppa ...”
Kamera tidak berhenti
memotret mereka, begitu juga orangnya. Sampai akhirnya manajer dan staff agensi
Bangtan datang dan membawa mereka masuk, melewati kerumunan wartawan dan fans
itu.
“Sekitar satu jam lagi kalian harus menghadiri jumpa
pers” manajer Bangtan memberikan baju untuk Suga.
“Eodiseo?”
“Disini, karena kita sudah
meminta bantuan pihak sekolah untuk mengklarifikasi pernikahanmu. Dan setelah
wawancaranya selesai, Presdir akan meluncurkan pernyataan resmi pernikahanmu di
internet. Jadi kalian tidak akan diejar-kkejar wartawan lagi”
“Ne, arasseo. Oh hoobae,
gwaencanha?” Suga melihat Hyein yang hanya duduk dari tadi.
“Oh? Ne ..” Hyein menatap
Suga yang berjalan menghampirinya.
“Pasti kau kaget sekali
dengan ini, tidak apa-apa semua ini akan segera berakhir” Suga tersenyum dan
memeberikan Hyein minum.
“Uri Suga!” tiba-tiba semua member Bangtan datang
menghampiri mereka.
“Hyung ..”
“Bagaimana?”
“Seperti yang kau lihat,
baik-baik saja!”
“Sekarang kau akan menikah,
kenapa cepat sekali aku rasa. Aku juga belum wamil dan kau sudah menikah ..
haha ..”
“Oh ini Noona?” satu dari
mereka tersenyum dan mendekati Hyein.
“Aniya, aku Hoobae oppadeul
..”
“hoobae?” semuanya menatap
Hyein kaget.
“Ne, dia masih kelas satu.
Kalah muda dengan uri maknae ...” Suga langsung memeluk Jimin dan
menggelitikinya.
“Oh geura, kalau begitu kau
akan segera menikah dengan uri sugar. Chukkha ...”
“Gamsahamnida Sunbaenim”
“Tidak usah seperti itu, panggil
saja kami Oppadeul, ne?”
“Ne ..”
Member Bangtan yang lainnya
bergantian menyalami Hyein, mereka ngobrol sampai suasana antara mereka tidak
canggung lagi. sementara Suga masih belum berhenti bermain dengan Jimin, uri
maknae.
Sampai jumpa pers nya dimulai.
---
Dan
acara itu sudah selesai, keadaan kembali seperti biasa karena informasi sudah
didapat dari manapun. Tinggal Fans yang merepotkan Bangtan, mereka mengikuti
kemanapun Bangtan pergi sampai akhirnya Bangtan masuk kedalam Van-nya dan pergi
dari sekolah.
Sementara Hyein kembali
kekelasnya.
“Hyein ... kau hebat
sekali!”
“Hei kau, kenapa tidak
memberitahu kami hah?”
“Ne, kenapa membiarkan kami
tahu dari TV dan internet?” Kookie, Taetae dan Nara langsung menghampiri Hyein
saat masuk kelas.
“Mian, karena awalnya aku
tidak yakin pernikahan ini akan terjadi ..”
“Kau baru datang kesini dan
tiba-tiba masuk berita akan menikah dengan Suga hyung. Daebak!” Taetae
tersenyum dan menggandeng Hyein.
“Oh oh apa itu dilehermu?”
“Oh? Mwo? Ani .. aniya, ini
hanya noda ..” Hyein langsung menutupi lehernya.
“Ah kau bongong! Itu seperti
....” Taetae dan Kookie terus memperhatikannya.
“Kissmark!” Taetae dan
Kookie saling bertatapan dan tersenyum.
“Aniya! Ini bukan apa-apa”
Hyein sedikit melangkah mundur dari mereka.
“Hyein, apa kau dan Suga
oppa sudah ...” Nara mendekatinya dan menatap Hyein.
“Aniya Nara, dasar kalian
Taetae, Kookie awas kalian yah!” Hyein mengejar mereka berdua yang langsung
berlari menghindarinya.
To be continued -
To be continued -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar