luhanay blog Follow Dash Owner

Minggu, 23 Februari 2014

No Name - Bangtan Boys FF Chapter 4


Chapter 4
Hyein poV.
Aku mencarinya, tapi aku tidak melihatnya juga hari ini. Apakah dia tidak sekolah lagi? Aku sudah bertanya pada guru piket tapi dia tidak ada, apa dia tidak sekolah karena aku? Dia tidak ingin pernikahan itu terjadi, jadi mungkinkah dia pergi?
“Nara, sepertinya aku tidak melihat member Bangtan beberapa hari ini ...”
“Ne, tentu saja. Bangtan sedang konser di Jepang untuk seminggu ini. Waeyo?”
“Aniya, aku hanya bertanya”
“Apa kau sudah menyukai mereka sekarang?”
“Andwae! Bukan itu maksudku ..”
“Lalu?”
“Aku hanya bertanya saja, memangnya kenapa?”
“Ani ..”
“Tapi kapan mereka kembali?”
“Kata ARMY lain mereka pulang  lusa atau mungkin beberapa hari lagi”
“ARMY apa?”
“ARMY adalah nama untuk fans Bangtan, apa kau juga mau menjadi ARMY?”
“Andwae! Geurae, aku pulang dulu. Sampai besok”
“Apa kau tidak mau ikut dengan Kookie?”
“Ani, Kookie sudah pulang dengan Taetae tadi”
“Jinja?”
“Ne”
“Aish jeongmal, dia bilang akan pulang bersama denganku, pantas aku tidak melihatnya dari tadi”
“Pulang denganku saja?”
“Andwae. Aku akan naik taxi, pulanglah. Annyeong” Nara melambaikan tangan padaku dan lalu pergi.
“Geurae” aku masuk ke mobil yang sudah menungguku.
            Ahjussi, supirku membukakan pintu mobil saat kami sampai dihalaman rumah. “Agashi, masuklah. Eomma dan Appa pergi keluar”
“Jinja? Eodiseo?”
“Molla, masuklah. Aku akan ada disini”
“Ne, gamsahamnida” aku masuk kedalam dan naik kekamarku. Saat aku membuka pintu kamar, selimutku menggulung.
“Rasanya tadi aku sudah melipatnya, kenapa sekarang masih seperti ini?” aku menariknya dan
“Ahhhh! Nuguya? Ireona!”
“yak! Kau tidak perlu berteriak sekeras itu untuk mebangunkanku ...” seseorang yang tidur disana bangun dengan mata yang masih terpejam.
“Apa yang kau lakukan dikamarku? Palli ireona!” aku menarik kaki Suga Sunbae yang tidur diranjangku itu.
“Ish apa yang kau lakukan, lepaskan!”
“Andwae! Kecuali kau pergi dari kamarku sekarang”
“Lima menit lagi, aku lelah sekali!” Suga Sunbae malah menarik tanganku kuat, dan membuatku jatuh menimpanya. Dia memelukku erat.
“Apa yang kau lakukan, lepaskan aku! Palli lepaskan!”
“Diamlah, kalau tidak aku akan berbuat yang lebih dari ini”
Aku kaget dan sangat takut, tidak ada yang bisa kulakukan sekarang. Pelukannya sangat erat. Aku hanya bisa diam sekarang.
“Begini lebih baik!”
“Kau bau alkohol, apa kau mabuk?”
“Oh ..”
“Kalu kau mabuk lalu kenapa kau ada dirumahku dan tidur diranjangku?”
“Karena aku mabuk”
“Kau benar-benar mabuk?”
“Eomma dan Appa yang menyuruhku pulang kesini, aku tidak bisa pulang ke dorm atau ke rumahku!”
“Bukankah kalian pulang lusa dari Jepang?”
“Ne, tapi aku pulang duluan. Besok kita akan menikah kan?”
“Bukan besok, tapi lusa. Tunggu ... apa kau menyetujuinya?”
“Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku tidak mau menikah umur 55 tahun atau tidak menikah seumur hidupku. Aku juga tidak mau keluar dari boybandku, hyungdeul sudah  sangat baik padaku, dongsaengdeul juga sudah menurutiku. Jadi menikah denganmu tidak apa-apa, lagipula kau lucu. Benarkan hoobae?”
“Kau sedang mabuk, pasti saat kau sadar kau akan berkata aku tidak ingat mengatakannya
“Hoobae, tapi kenapa kau wangi sekali?”
“Mwo?”
“Kau wangi sekali, tubuhmu juga hangat”
“Mwoya?” aku mendorongnya menjauh dariku, tapi dia masih erat memelukku.
“Aku baru sadar, kau tidak lucu ... tapi kau cantik! Bibirmu ... kenapa bibirmu indah sekali?”
“Sunbae, apa yang kau lihat? Bangunlah!”
“Hoobae, sepertinya aku sudah menyukaimu ...” perlahan dia mendekat. Tapi kenapa aku tiba-tiba tidak bisa melakukan apapaun? Dan sekarang dia sudah menempelkan bibirnya dibibirku.
Aku mulai mencium aroma tubuhnya, memang wangi dan hangat. Hanya saja bau alkohol mengalahkan wangi tubuhnya sekarang.
Tangan kirinya mulai naik dari pinggang menuju leherku, membelai rambutku lembut, dan akhirnya mengangkat daguku, menahannya.
Bibirnya yang lembut dan kenyal mulai melumat bibirku, membuka bibirku perlahan. Memasukan lidahnya dalam mulutku, memainkan lidahku.
Dia mengemut bibir bawahku, membuatku merasa semakin berdebar. Tangannya perlahan menutup mataku. Dan lidahnya semakin lincah memainkan lidahku. Bermain dalam mulutku, menyentuh semua gigiku.
Dia berbalik dan ada diatasku sekarang. Tangan kanannya memegang erat tangan kiriku, sementara tangan kirinya mulai menggerayami bagian-bagian tubuhku.
Dia menghentikan ciumannya, dan saat itu aku langsung mengambil nafas. Rasanya paru-paruku kehabisan oksigen, tidak puas dengan hidung  aku bernafas dengan mulut.
“Hoobae, kau bernafas rakus sekali .. haha” dia tersenyum kecil menatapku.
“Kau yang membuatku kehabisan nafas!”
“Geurae, bernafaslah sesukamu ...” dia beralih keleherku.
Menjilatnya pelan, dan menciuminya. Muach ... sepertinya dia membuat kissmark dileherku. Dan dia kembali mencium bibirku. Menarik selimut dan mengerumuni tubuh kami.

Dahee : “Ne, sepertinya dia ada disini. Aku akan lihat kekamar Hyein ..”
Miso    : “Aku menyuruhnya untuk pulang kesana kemarin”
(Hyein Eomma membuka pintu kamar Hyein, dan masuk)
Dahee : “Ah kyeopta! Harusnya kau melihat ini, mereka sedang tidur bersama ..”
Miso    : “Jinjayo?”
Dahee : “Ne, mereka bahkan berpelukan”
Miso    : “Sepertinya mereka memang sudah dekat, bilang tidak mau padahal ...”
Dahee : “Tidak mau menikah tapi mereka tidur bersama .. haha ..”
Miso    : “Geurae, kalau begitu sampai bertemu dipernikahan.”
Dahee : “Ne, aku tidak akan membiarkan Yoon gi kabur dari sini. Haha annyeong”
Miso    : “Ne Annyeongahaseyo”
(Hyein eomma menutup telfonnya dan kembali keluar dari kamar Hye in)
“Emh ... kenapa sesak sekali disini? Ahhh Eomma!” Hyein berteriak keras sekali saat terbangun dan tersadar ada dipelukan Suga.
“Aigoo ... suara apa ini, membuat telingaku sakit!” Suga akhirnya terbangun dan hanya melihat Hyein berteriak sambil menutup telinganya.
“Eomma ....eomma jebal ...”
“Berhentilah, kau membuatku mual!”
“Apa yang kau lakukan disini hah? Apa kau tidur bersamaku semalaman?”
“Waeirae? Kenapa berteriak sekeras itu?” Eomma berlari datang masuk kekamarku.
“Eomma, apa yang sudah terjadi?”
“Mollayo, kalian yang tahu ...”  Eomma berjalan membuka gordeng.
“Ahjumma, tidak ada apapun yang terjadi. Aku mual sekali, perutku sakit” Suga sunbae memegangi perutnya dan beranjak.
“Turunlah dan mandi, nanti kau minum susu hangat”
“Eomma, apa yangkau lakukan? Anakmu ditiduri oleh pria jalang ini tapi Eomma tidak melakukan apapun? Ish jinja!”
“Kalian sendiri yang tidur bersama, Eomma bahkan tidak tahu. Memangnya apa yang harus Eomma lakukan oh?”
“Dia meniduriku Eomma! Pasti dia melakukan sesuatu padaku ..”
“Andwae Ahjumma ..” Suga memegang tangan Eomma.
“Apa yang bisa dia lakukan padamu? Lihatlah, kau juga masih memakai seragammu. Jadi apa yang sudah terjadi?”
“OMG! Dasar kau pria jalang”
“Hyein, apa yang kau katakan? Bicaramu kasar sekali, ayo minta maaf”
“Andawae!” Hyein memalingkan wajahnya.
“Kau tidak boleh seperti itu pada oppa-mu, kau bahkan tidak memanggilnya oppa kan? Minta maaflah! Lagipula kalian akan segera menikah, jadi apa yang harus Eomma lakukan jika kalian tidur bersama?”
“Aish jinja! Aku akan berangkat sekolah ...” Hyein beranjak dari ranjangnya dan pergi kekamar mandi.
“Ahjumma, aku rasanya ingin muntah .. semalam aku minum banyak”
“Pergilah kekamar mandi, jangan muntah disini! Nanti kalian harus berangkat bersama, arasseo?”
“uwo ... uwok ...” Suga langsung berlari kekamar mandi  dan menutup mulutnya.
            “Hoobae, palli!” Suga terus menekan klakson mobilnya dihalaman.
“Camkanam ... dasar tidak sabaran!” Hyein berlari dengan roti dimulutnya, sepatu yang belum ditalikan, dan menenteng tasnya masuk kedalam mobil. Mereka berangkat.
Dreet .. dreet ... handphone Suga terus bergetar.
“Angkatlah!”
“Naega?”
“Ne, aku sedang menyetir ...”
“Andwae. Kau saja yang bicara ..” Hyein menempelkan handphone nya ditelinga Suga dan memeganginya.
Annyeong Hyung, wae? ... Ne, aku sedang dijalan sekarang! ... Wartawan? Geurae, arasseo. Gomawo hyung ...” Suga menarik handphone nya dan menutup telponnya.
“Hoobae, kita sekarang akan membuat keramaian”
“Mwo?”
“Disekolah sudah banyak wartawan, jadi kita harus sedikit repot untuknya”
“Jinja? Eotthokhae?”
“Gwaencanha, kita hanya perlu mengadakan jumpa pers. Dan itu sudah diatur manajer kami, jadi kau hanya tinggal ikuti perkataanku ne?”
“Oh” wajah Hyein langsung panik. Dia membayangkan yang tidak-tidak akan terjadi padanya sekarang.
            “Kajja, kita sampai” Suga melepaskan sabuk pengamannya dan menatap Hyein. “Waeyo?”
“Aku takut sekali, eotthokhae?”
“Dengarkan aku, apapun yang akan terjadi disana nanti kau jangan melepaskan tanganku oke? Tetaplah gandeng tanganku dan jangan perdulikan orang lain disekitarmu, ara?”
“Ne ..”
Mereka akhirnya keluar dari mobil, dan langsung menjadi pusat perhatianpara wartawan dan murid lain yang sudah berkumpul disana.
“Suga, apa benar kau akan menikah?”
“kabarnya kau akan menikah dengan murid dari Big Hit School, benarkah?”
“Suga tolong jelaskan mengenai rencana pernikahanmu?”
“Siapa calon istrimu? Apakah artis?”
“Sugaaa! Nappeun namja ..”
“Sugga oppa!”
“Yak! Suga oppa ...”
Kamera tidak berhenti memotret mereka, begitu juga orangnya. Sampai akhirnya manajer dan staff agensi Bangtan datang dan membawa mereka masuk, melewati kerumunan wartawan dan fans itu.
            “Sekitar satu jam lagi kalian harus menghadiri jumpa pers” manajer Bangtan memberikan baju untuk Suga.
“Eodiseo?”
“Disini, karena kita sudah meminta bantuan pihak sekolah untuk mengklarifikasi pernikahanmu. Dan setelah wawancaranya selesai, Presdir akan meluncurkan pernyataan resmi pernikahanmu di internet. Jadi kalian tidak akan diejar-kkejar wartawan lagi”
“Ne, arasseo. Oh hoobae, gwaencanha?” Suga melihat Hyein yang hanya duduk dari tadi.
“Oh? Ne ..” Hyein menatap Suga yang berjalan menghampirinya.
“Pasti kau kaget sekali dengan ini, tidak apa-apa semua ini akan segera berakhir” Suga tersenyum dan memeberikan Hyein minum.
            “Uri Suga!” tiba-tiba semua member Bangtan datang menghampiri mereka.
“Hyung ..”
“Bagaimana?”
“Seperti yang kau lihat, baik-baik saja!”
“Sekarang kau akan menikah, kenapa cepat sekali aku rasa. Aku juga belum wamil dan kau sudah menikah .. haha ..”
“Oh ini Noona?” satu dari mereka tersenyum dan mendekati Hyein.
“Aniya, aku Hoobae oppadeul ..”
“hoobae?” semuanya menatap Hyein kaget.
“Ne, dia masih kelas satu. Kalah muda dengan uri maknae ...” Suga langsung memeluk Jimin dan menggelitikinya.
“Oh geura, kalau begitu kau akan segera menikah dengan uri sugar. Chukkha ...”
“Gamsahamnida Sunbaenim”
“Tidak usah seperti itu, panggil saja kami Oppadeul, ne?”
“Ne ..”
Member Bangtan yang lainnya bergantian menyalami Hyein, mereka ngobrol sampai suasana antara mereka tidak canggung lagi. sementara Suga masih belum berhenti bermain dengan Jimin, uri maknae.
Sampai jumpa pers nya dimulai.
---
Dan acara itu sudah selesai, keadaan kembali seperti biasa karena informasi sudah didapat dari manapun. Tinggal Fans yang merepotkan Bangtan, mereka mengikuti kemanapun Bangtan pergi sampai akhirnya Bangtan masuk kedalam Van-nya dan pergi dari sekolah.
Sementara Hyein kembali kekelasnya.
“Hyein ... kau hebat sekali!”
“Hei kau, kenapa tidak memberitahu kami hah?”
“Ne, kenapa membiarkan kami tahu dari TV dan internet?” Kookie, Taetae dan Nara langsung menghampiri Hyein saat masuk kelas.
“Mian, karena awalnya aku tidak yakin pernikahan ini akan terjadi ..”
“Kau baru datang kesini dan tiba-tiba masuk berita akan menikah dengan Suga hyung. Daebak!” Taetae tersenyum dan menggandeng Hyein.
“Oh oh apa itu dilehermu?”
“Oh? Mwo? Ani .. aniya, ini hanya noda ..” Hyein langsung menutupi lehernya.
“Ah kau bongong! Itu seperti ....” Taetae dan Kookie terus memperhatikannya.
“Kissmark!” Taetae dan Kookie saling bertatapan dan tersenyum.
“Aniya! Ini bukan apa-apa” Hyein sedikit melangkah mundur dari mereka.
“Hyein, apa kau dan Suga oppa sudah ...” Nara mendekatinya dan menatap Hyein.
“Aniya Nara, dasar kalian Taetae, Kookie awas kalian yah!” Hyein mengejar mereka berdua yang langsung berlari menghindarinya.
To be continued -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR