luhanay blog Follow Dash Owner

Selasa, 12 Juli 2016

No Name - FF Bangtan Boys Chapter 7 (end)

dan akhirnya setelah sekian lama merana, dan hidup dalam kesengsaraan tanpa Quota internet ..
FF bangtan boys yang GJ ini bisa selesai.



Chapter 7
Hyein masih mengeringkan rambutnya, sementara Suga sibuk dengan handphonenya. Mereka berdua hanya diam tanpa sepatah katapun.
“Hoobae, apa kau tidak ngantuk?”
“Ne?”
“Kalau mau tidur, tidurlah. Ranjangnya hanya ada satu, kecuali jika kau mau tidur di sofa. Eotthokhae?”
“Lebih baik kau yang tidur di sofa, dan aku diranjang”
“Andwae! Kenapa kita tidak tidur bersama saja?”
“Mwo?”
“Kita tidur bersama di sini?”
“An_” perkataan Hyein terhenti saat handphone nya berdering mengagetkannya. Telfon dari Eomma.
Hyein : “Annyeonghaseyo Eomma”
Eomma : “Apa sekarang kalian sudah memulainya?”
Hyein : “Mwoya?”
Eomma : “Aish kau ini, kalau begitu berikan telfonnya pada suamimu!”
(Hyein berjalan memberikan telfonnya)
Suga  : “Annyeong Eomma”
Eomma : “Bagaimana? Kalian harus segera memulainya?”
Suga  : “Mwoya?”
“Eomma : “ish kalian berdua tidak usah malu-malu, katakan pada Hyein kal_”
Suga  : “Ne Eomma, arrasseo! Hyein sudah siap ..”
(Suga langsung senyum evil dan menarik Hyein hingga duduk disampingnya)
Eomma : “Geurae, chukka!”
Suga : “Jaljayo Eomma”
(Suga memberikan telfonnya pada Hyein dan menutupnya)
Suga poV.
“Apa yang Eomma katakan?” Hyein langsung memandangku lekat.
“Eomma bilang apa yang sedang kita lakukan sekarang?”
“Lalu kau bilang apa?”
“Aku bilang kau dan aku akan ... ups!”
“Mwoya?” Hyein membulatkan matanya dan mendekatiku untuk memastikan yang aku katakan tadi.
“Hoobae ...” saat berada sedekat ini dengannya, melihat wajahnya, kenapa aku jadi berdebar seperti ini. Apa yang harus aku katakan, mendadak aku melupakan semua yang akan kukatakan. Dia begitu cantik. Dan entah perasaanku atau memang benar, suhu di kamar ini panas sekali.
“Mwoya?” Hyein menepuk pipiku, menyadarkanku dari lamunanku.
“Mwo?”
“Kenapa kau mengulang yang kukatakan?”
“a aku han hanya ... Lee Hyein ...”
“Wae?”
Dia menatapku polos, membuatku semakin berdebar. Bibirnya yang sedikit merah dan imut begitu menggodaku. Wangi badannya yang bisa kucium membuatku merasa mabuk.
“Saranghaeyo ...”
            Hyein poV.
“Mwoya?” aku menepuk pipinya saat dia hanya menatapku, tidak menjawab pertanyaanku dari tadi.
“Mwo?”
“Kenapa kau mengulang yang kukatakan?”
“a aku han hanya ... Lee Hyein ...”
“Wae?”
“Saranghaeyo ...”
Apa? Apa yang baru saja dia katakan padaku? Benarkah itu? Benarkah dia berkata ‘aku mencintaimu’ ?
Perlahan dia mendekatiku, terus, sampai sangat dekat denganku. Dia memegang tanganku, dan menciumku.
Hanya menempelkan bibirnya dibibirku, tanpa pergerakan.
Sampai beberapa detik berlalu, akhirnya dia ..
Dia memiringkan kepalanya, mencari celah agar lidahnya masuk kedalam mulutku. Merasakannya aku menutup mataku, membalasnya, yang mulai memainkan lidahku. Dia menghisap bibir bawahku, menggulumnya, melumatnya lembut. Perlahan berubah menjadi sedikit kasar dan penuh nafsu.
            Author poV.
Mereka menghentikan ciumannya saat dirasa sudah kehabisan oksigen diparu-parunya. Tidak lama, mereka kembali melanjutkannya.
Suga mulai menggerayam badan Hyein, memeluknya mesra. Seakan menikmatinya, Hyein mengalungkan tangannya dileher Suga. Tidak bisa menolak ciuman Suga yang memabukkan.
Dreet ..dreet ...
Suga melepaskan ciumannya saat sadar handphone nya terus berdering.
“Aish!” Suga mengambil handphhonenya kasar, melihat nama yang muncul dilayar handphonenya itu lalu sedikit melemparnya ke meja.
“Nugu? Kenapa tidak diangkat?”
“Eomma ..”
“Kenapa tidak diangkat?”
“Tidak perlu, Eomma pasti akan bertanya pertanyaan yang sama dengan Eomma-mu. Tidak perlu aku angkat”
“Ish ..”
“Wae?”
“Aniya!”
“Mwo? Katakan padaku, apa?” Suga menatap Hyein.
“Tidak apa-apa ..”
“Lalu kenapa kau bilang Aish tadi?”
“Aku bilang tidak apa-apa, kenapa terus bertanya?”
“Aish!”
Suga tersenyum dan memandang bibir Hyein yang sedikit memerah. Lalu itu kembali, dan berlanjut. Membuat mereka bersatu dalam gerakan lembut dan nyanyian halus Hyein yang mengiringi malam.
           
            Pantulan terang nya sinar lampu sudah mulai terkalahkan dengan cahaya matahari yang menembus jendela apartement mereka sekarang, tentu .. karena sekarang sudah jam 10 pagi.
Saking pulasnya mereka berdua tertidur, sampai tidak ada yang mendengar handphone masing-masing yang terus berbunyi.
“Emmh ..”
Perlahan Hyein membuka matanya,melihat ke sekeliling dan melihat handphonenya.
“Astaga! 27 panggilan tidak terjawab dan 28 sms, itu semua hanya dari Eomma. Apa yang harus kulakukan?”
Hyein memaksakan bangun dan duduk, menelfon kembali Eommanya sebelum terjadi amukan besar.
Hyein : Yeobeoseyo, Eomma?
Eomma : Aish kemana saja kau, dari tadi Eomma telfon tapi kau bahkan tidak
    menjawab smsku, wae?”
hyein : Mianhae Eomma, aku baru bangun ..
Eomma : Apa kalian sudah melakukannya?
Hyein : Mwo?
Eomma : Geurae, mungkin kalian capek. Tapi kau jangan lupa, nanti jam 11 kita ada
                 Acara dirumah Yoon Gi, ne?
Hyein : Ne, arrasseo Eomma
Tanpa basa-basi Hyein langsung menutup telfonnya, tidak ingin berlama-lama mendengar suara Eomma yang terus membicarakan hal ‘itu’ dari tadi malam. Hyein mengalihkan pandangannya pada namja yang masih tidur disampingnya itu.
“Oppa ... ireona ... oppa”
Hyein sedikit menggoyangkan badan Suga yang masih naked, hanya tertutupi dengan selimut sebagian itu juga.
“Oppa ireona!”
Hyein tiba-tiba berteriak sangat kencang sampai membuat burung-burung yang bertengger dipinggir jendela (mengintip) langsung terbang pergi menjauh.
“Waeyo? Kenapa berteriak!”
“Oppa, kita harus segera pergi kerumahmu. Eomma sudah banyak menelfonku dan pasti kau juga. Jadi bangunlah dan kita cepat pergi kesana!”
“Aigoo chagiya, aku masih ingin tidur. Bagaimana kalau lima menit lagi?”
“Andwae! Palli kau mandi!”
“Chagiya ..”
“Palli Oppa!”
Akhirnya Hyein melilitkan selimut untuk menutupi bodynaked nya, dan juga mengikatkan baju dipinggang Suga agar menutupi juniornya, dan menarik Suga berjalan ke kamar mandi.
            Suga membuka pintu mobilnya, lalu duduk disebelah Hyein yang sedang merapikan rambutnya.
Suga lalu mengemudikan mobilnya pelan, dan berhenti.
“Chamkkaman ..”
Hyein dan Suga bersamaan bicara dan saling menatap sekarang,
“Ah wae? Kenapa kau mengikutiku?”
“Baiklah kau duluan yang bicara ..”
“Oppa, apa kita ..”
“Chagiya, apa semalam ita melakukannya?”
“Oppa!”
“Cagiya, sepertinya iya. Kita melakukannya sampai tiga ronde seingatku, jinjjayo?”
“Oppa, aku harus bagaimana? Sekolahku?”
“Chagiya, mianhaeo”
“Gwaenchana Oppa, kita sudah terlanjur melakukannya semalam. Aku bahkan sampai tidak bisa mengingatnya lagi ..”
“Gomawo Chagiya, jeongmal saranghaeyo ..”
Suga melepas sabuk pengannya dan mencium Hyein.

-The End- 
halah halah cifcif panas bikin ini ...
maaf maaf ya jika tidak berkenan dihati, mohon maaf banget.
terimakasih sudah membaca :) 

[Untuk beberapa alasan, dan demi kebaikan bersama, cerita ini saya ubah. Tepatnya, saya menghapus beberapa bagian yang terlalu vurgar, dan menambah dosa] Terima kasih.
 


5 komentar:

  1. daebak :) ff nya keren chingu
    gak nyangka suga bisa seromantis itu
    sering2 post ff baru
    Ku tunggu ff yang lain ya
    Keep writing :)

    BalasHapus
  2. wes....panas bgt yakk...keren FF nya...ditunggu FF lainnya

    BalasHapus

iklaan

SUPER JUNIOR