FF bangtan boys yang GJ ini bisa selesai.
Chapter
7
Hyein
masih mengeringkan rambutnya, sementara Suga sibuk dengan handphonenya. Mereka
berdua hanya diam tanpa sepatah katapun.
“Hoobae,
apa kau tidak ngantuk?”
“Ne?”
“Kalau
mau tidur, tidurlah. Ranjangnya hanya ada satu, kecuali jika kau mau tidur di
sofa. Eotthokhae?”
“Lebih
baik kau yang tidur di sofa, dan aku diranjang”
“Andwae!
Kenapa kita tidak tidur bersama saja?”
“Mwo?”
“Kita
tidur bersama di sini?”
“An_”
perkataan Hyein terhenti saat handphone nya berdering mengagetkannya. Telfon
dari Eomma.
Hyein : “Annyeonghaseyo Eomma”
Eomma
: “Apa sekarang kalian sudah memulainya?”
Hyein : “Mwoya?”
Eomma
: “Aish kau ini, kalau begitu berikan telfonnya pada suamimu!”
(Hyein
berjalan memberikan telfonnya)
Suga : “Annyeong Eomma”
Eomma
: “Bagaimana? Kalian harus segera memulainya?”
Suga : “Mwoya?”
“Eomma
: “ish kalian berdua tidak usah malu-malu, katakan pada Hyein kal_”
Suga : “Ne Eomma, arrasseo! Hyein sudah siap ..”
(Suga
langsung senyum evil dan menarik Hyein hingga duduk disampingnya)
Eomma
: “Geurae, chukka!”
Suga
: “Jaljayo Eomma”
(Suga
memberikan telfonnya pada Hyein dan menutupnya)
Suga
poV.
“Apa
yang Eomma katakan?” Hyein langsung memandangku lekat.
“Eomma
bilang apa yang sedang kita lakukan sekarang?”
“Lalu
kau bilang apa?”
“Aku
bilang kau dan aku akan ... ups!”
“Mwoya?”
Hyein membulatkan matanya dan mendekatiku untuk memastikan yang aku katakan
tadi.
“Hoobae
...” saat berada sedekat ini dengannya, melihat wajahnya, kenapa aku jadi
berdebar seperti ini. Apa yang harus aku katakan, mendadak aku melupakan semua
yang akan kukatakan. Dia begitu cantik. Dan entah perasaanku atau memang benar,
suhu di kamar ini panas sekali.
“Mwoya?”
Hyein menepuk pipiku, menyadarkanku dari lamunanku.
“Mwo?”
“Kenapa
kau mengulang yang kukatakan?”
“a
aku han hanya ... Lee Hyein ...”
“Wae?”
Dia
menatapku polos, membuatku semakin berdebar. Bibirnya yang sedikit merah dan
imut begitu menggodaku. Wangi badannya yang bisa kucium membuatku merasa mabuk.
“Saranghaeyo
...”
Hyein poV.
“Mwoya?”
aku menepuk pipinya saat dia hanya menatapku, tidak menjawab pertanyaanku dari
tadi.
“Mwo?”
“Kenapa
kau mengulang yang kukatakan?”
“a
aku han hanya ... Lee Hyein ...”
“Wae?”
“Saranghaeyo
...”
Apa?
Apa yang baru saja dia katakan padaku? Benarkah itu? Benarkah dia berkata ‘aku
mencintaimu’ ?
Perlahan
dia mendekatiku, terus, sampai sangat dekat denganku. Dia memegang tanganku,
dan menciumku.
Hanya
menempelkan bibirnya dibibirku, tanpa pergerakan.
Sampai
beberapa detik berlalu, akhirnya dia ..
Dia
memiringkan kepalanya, mencari celah agar lidahnya masuk kedalam mulutku.
Merasakannya aku menutup mataku, membalasnya, yang mulai memainkan lidahku. Dia
menghisap bibir bawahku, menggulumnya, melumatnya lembut. Perlahan berubah
menjadi sedikit kasar dan penuh nafsu.
Author poV.
Mereka
menghentikan ciumannya saat dirasa sudah kehabisan oksigen diparu-parunya.
Tidak lama, mereka kembali melanjutkannya.
Suga
mulai menggerayam badan Hyein, memeluknya mesra. Seakan menikmatinya, Hyein
mengalungkan tangannya dileher Suga. Tidak bisa menolak ciuman Suga yang
memabukkan.
Dreet
..dreet ...
Suga
melepaskan ciumannya saat sadar handphone nya terus berdering.
“Aish!”
Suga mengambil handphhonenya kasar, melihat nama yang muncul dilayar
handphonenya itu lalu sedikit melemparnya ke meja.
“Nugu?
Kenapa tidak diangkat?”
“Eomma
..”
“Kenapa
tidak diangkat?”
“Tidak
perlu, Eomma pasti akan bertanya pertanyaan yang sama dengan Eomma-mu. Tidak
perlu aku angkat”
“Ish
..”
“Wae?”
“Aniya!”
“Mwo?
Katakan padaku, apa?” Suga menatap Hyein.
“Tidak
apa-apa ..”
“Lalu
kenapa kau bilang Aish tadi?”
“Aku
bilang tidak apa-apa, kenapa terus bertanya?”
“Aish!”
Suga
tersenyum dan memandang bibir Hyein yang sedikit memerah. Lalu itu kembali, dan berlanjut. Membuat mereka bersatu dalam gerakan lembut dan nyanyian halus Hyein yang mengiringi malam.
Pantulan terang nya sinar lampu
sudah mulai terkalahkan dengan cahaya matahari yang menembus jendela apartement
mereka sekarang, tentu .. karena sekarang sudah jam 10 pagi.
Saking
pulasnya mereka berdua tertidur, sampai tidak ada yang mendengar handphone
masing-masing yang terus berbunyi.
“Emmh
..”
Perlahan
Hyein membuka matanya,melihat ke sekeliling dan melihat handphonenya.
“Astaga!
27 panggilan tidak terjawab dan 28 sms, itu semua hanya dari Eomma. Apa yang
harus kulakukan?”
Hyein
memaksakan bangun dan duduk, menelfon kembali Eommanya sebelum terjadi amukan
besar.
Hyein
: Yeobeoseyo, Eomma?
Eomma
: Aish kemana saja kau, dari tadi Eomma telfon tapi kau bahkan tidak
menjawab smsku, wae?”
hyein
: Mianhae Eomma, aku baru bangun ..
Eomma
: Apa kalian sudah melakukannya?
Hyein
: Mwo?
Eomma
: Geurae, mungkin kalian capek. Tapi kau jangan lupa, nanti jam 11 kita ada
Acara dirumah Yoon Gi, ne?
Hyein
: Ne, arrasseo Eomma
Tanpa
basa-basi Hyein langsung menutup telfonnya, tidak ingin berlama-lama mendengar
suara Eomma yang terus membicarakan hal ‘itu’ dari tadi malam. Hyein
mengalihkan pandangannya pada namja yang masih tidur disampingnya itu.
“Oppa
... ireona ... oppa”
Hyein
sedikit menggoyangkan badan Suga yang masih naked, hanya tertutupi dengan
selimut sebagian itu juga.
“Oppa
ireona!”
Hyein
tiba-tiba berteriak sangat kencang sampai membuat burung-burung yang bertengger
dipinggir jendela (mengintip) langsung terbang pergi menjauh.
“Waeyo?
Kenapa berteriak!”
“Oppa,
kita harus segera pergi kerumahmu. Eomma sudah banyak menelfonku dan pasti kau
juga. Jadi bangunlah dan kita cepat pergi kesana!”
“Aigoo
chagiya, aku masih ingin tidur. Bagaimana kalau lima menit lagi?”
“Andwae!
Palli kau mandi!”
“Chagiya
..”
“Palli
Oppa!”
Akhirnya
Hyein melilitkan selimut untuk menutupi bodynaked nya, dan juga mengikatkan
baju dipinggang Suga agar menutupi juniornya, dan menarik Suga berjalan ke
kamar mandi.
Suga membuka pintu mobilnya, lalu
duduk disebelah Hyein yang sedang merapikan rambutnya.
Suga
lalu mengemudikan mobilnya pelan, dan berhenti.
“Chamkkaman
..”
Hyein
dan Suga bersamaan bicara dan saling menatap sekarang,
“Ah
wae? Kenapa kau mengikutiku?”
“Baiklah
kau duluan yang bicara ..”
“Oppa,
apa kita ..”
“Chagiya,
apa semalam ita melakukannya?”
“Oppa!”
“Cagiya,
sepertinya iya. Kita melakukannya sampai tiga ronde seingatku, jinjjayo?”
“Oppa,
aku harus bagaimana? Sekolahku?”
“Chagiya,
mianhaeo”
“Gwaenchana
Oppa, kita sudah terlanjur melakukannya semalam. Aku bahkan sampai tidak bisa
mengingatnya lagi ..”
“Gomawo
Chagiya, jeongmal saranghaeyo ..”
Suga
melepas sabuk pengannya dan mencium Hyein.
-The End-
halah halah cifcif panas bikin ini ...
maaf maaf ya jika tidak berkenan dihati, mohon maaf banget.
terimakasih sudah membaca :)
[Untuk beberapa alasan, dan demi kebaikan bersama, cerita ini saya ubah. Tepatnya, saya menghapus beberapa bagian yang terlalu vurgar, dan menambah dosa] Terima kasih.
[Untuk beberapa alasan, dan demi kebaikan bersama, cerita ini saya ubah. Tepatnya, saya menghapus beberapa bagian yang terlalu vurgar, dan menambah dosa] Terima kasih.
daebak :) ff nya keren chingu
BalasHapusgak nyangka suga bisa seromantis itu
sering2 post ff baru
Ku tunggu ff yang lain ya
Keep writing :)
wes....panas bgt yakk...keren FF nya...ditunggu FF lainnya
BalasHapusWohooii daebak!
BalasHapusWohooii daebak!
BalasHapusgamsahamnida :)
Hapus