luhanay blog Follow Dash Owner

Sabtu, 04 Juli 2015

Miracle in Rain




Tittle                : Miracle in Rain
Genre              : Romace, Marriage life, Sad
 Length            : Twoshot
Author             : cifcif Rakayzi
Cast                 : Byun Baekhyun | Song Ahri  | L.Joe
--- --
Part 1
Sebenarnya malam ini adalah malam yang indah. Entah kenapa banyak kunang-kunang yang terbang melayang dengan cahaya mereka yang indah, sedikit menambah cahaya bulan purnama yang sudah bersinar terang di atas sana. Banyak bintang juga terlihat di langit yang gelap itu. Sungguh ini indah.
Tapi sayangnya, semua keindahan ciptaaan Tuhan YME itu sama sekali tidak membuat mereka berpaling dari ke-diam-an yang dari tadi mereka pegang dengan kuat. Sudah hampir satu jam mungkin mereka seperti itu, menyebalkan memang, tapi tidak ada kekuatan yang bisa mereka gunakan untuk saling bertukar suara.
Setelah pertengkaran hebat di restoran tadi, Byun Baekhyun langsung pergi menariknya kesini. Hanya tempat di pinggir danau yang mereka sukai. Keputusan akhir dari pertengkaran tadi terlalu membuat mereka sesak, sangat menyakitkan. Mereka lemas dengan keputusan gila ini, tapi tidak ada yang mereka bisa lakukan untuk melawan. Ini sesuatu yang lebih besar, diluar dari kemampuan mereka.
“Ahri-ya mianhae ....”
Akhirnya, sebuah kata terucap dari Byun Baekhyun. Walaupun dengan sangat tertekan.
“Ak-aku .. aku tidak tahu harus berkata apa lagi, ini sudah keputusan yang tidak bisa aku tolak. Aku mohon maafkan aku, aku sangat mencintaimu”
Tidak ada jawaban dari gadis bernama Song Ahri yang berdiri tidak jauh dari Byun Baekhyun, suasananya sangat hening. Bahakan ini terlalu hening sampai ternyata Baekhyun menayadari kalau Ahri menangis.
“Ahri-ya ...” perlahan Baekhyun berjalan dan menarik lembut gadis yang sudah lebih dari lima tahun menjadi yeojachingunya itu kedalam pelukannya. Dia memeluknya erat.
Tapi sayangnya, hujan turun dengan tiba-tiba. Menghancurkan malam yang indah ini. Menambah kesedihan mereka. Apa itu artinya langit juga menangis bersama mereka?
“Kenapa mereka melakukan ini?”
“Aku juga tidak mengerti kenapa Appa bisa melakukan semua ini, tapi setidaknya keluargamu sudah melakukan hal yang benar. Walaupun ... aku harus berpisah denganmu” nada penyesalan dan kesedihan sangat terasa di akhir perkataan Baekhyun. Tidak mudah melepas dan melupakan semuanya.
“Tapi aku tidak mau berpisah denganmu ...” Ahri menumpahkan kesedihannya, rasa sesak yang sejak tadi dia tahan. Dia menangis dalam pelukan Baekhyun yang erat.
“Aku mengerti, tapi pernikahan kita tidak akan terjadi. Semuanya sudah selesai ..”
“Oppa, jangan pernah tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu, sungguh jangan tinggalkan aku. Ini begitu berat untukku ..”
“Juga sangat sakit untukku ...”
Pelukan itu sangat erat dan kuat, seakan tidak ada sesuatu ataupun seseorang yang bisa melepaskannya. Mereka itu saling mencintai, dan tentunya bukan sebuah perpisahan yang diinginkan oleh semua orang di dunia ini. Tapi, sayangnya ini terjadi.
--- --
“Hei dari mana saja kau? Dan apa yang kau lakukan?” Komisaris Byun -Kakek Baekhyun- diam melihat Baekhyun yang baru pulang setelah menghilang dua hari dan datang dengan keadaan tidak baik. Dia mabuk, wajahnya penuh memar dan bercak darah segar, bajunya kotor dan beberapa bagian robek.
“Apa masih perlu kau menanyakan itu padaku?” tanpa melihat Harabeoji, Baekhyun terus berjalan lurus menaiki anak tangga menuju kamarnya.
“Ya! Dasar anak bodoh! Kenapa kau menghabiskan tenagamu dengan sia-sia seperti itu, bukankah kau harus segera menyelamatkan perusahaan ayahmu ..”
Baekhyun menghentikan langkahnya saat menuju anak tangga terakhir sebelum dia benar-benar sampai di lantai dua. “Bukankah kau Komisaris perusahaan itu, lalu kenapa aku yang harus mengurus semua itu?”
“Ayahmu sudah di penjara, dan pasti perusahaan kita akan menghadapi masalah besar. Kau harus bekerja keras untuk tidak membuatnya bangkrut”
“Aku hanya seorang Direktur, jabatanku tidak terlalu penting untuk melakukan semua itu”
“Mungkin seminggu lagi setelah rapat dewan direksi, kau akan segera menjadi Presdir”
“Terserah ...” Baekhyun tidak perduli apa yang terjadi pada perusahaan itu, yang dia pikirkan sekarang ini hanyalah Song Ahri. Dia sangat mencintainya. Dan sekarang tidak ada yang bisa dia lakukan setelah berpisah dengannya, dia hanya menghacurkan dirinya sendiri.
Semua ini bukan kesalahan Baekhyun memang, tapi dia sendiri juga tidak bisa langsung menyalahkan atas apa yang sudah terjadi. Memangnya siapa yang mau di penjara dan berpisah dengan orang yang dicinta? Pasti hanya orang gila yang menginginkannya.
Baekhyun masuk kedalam kamarnya, membanting pintu dan langsung melempar vas bunga juga beberapa hiasan dinding sampai memecahkan cermin dan jendela. Sungguh, ini sangat berat untuknya. Terlalu menyakitkan karena menjadi yang terkena imbas dari sesuatu yang sama sekali tidak dia mengerti.
--- --
Eomma mengantarkan makanan lagi untuk Song Ahri, walaupun makanan yang tadi pagi masih tidak dia sentuh.
“Ahri-ya, ayolah makan sesuatu. Jika terus seperti ini kau akan sakit, ayo makan ..”
“Andwae! Untuk apa aku hidup jika Eomma sendiri yang menghancurkan hidupku?”
“Song Ahri, sudah Eomma katakan padamu, ini yang terbaik untuk keluarga kita, untuk perusahaan, dan untukmu. Mereka itu gila”
“Eomma, aku sangat mencintainya. Apa Eomma tidak mengerti perasaanku?” Ahri kembali membasahi kedua pipinya dengan air mata segar dari matanya. Mata yang sudah bengkak dan sediit meghitam karena terus menangis selama dua hari ini.
“Baiklah, terserah kau saja. Kalau kau sakit, kau juga yang merasakannya ..” Eomma menyimpan makanan baru di meja dan mengambil makanan yang tadi lalu pergi begitu saja meninggalkan Ahri. Bukan berarti Eomma tidak sayang padanya, tapi ini cara untuk membutnya kuat. Dia harus bangkit dari rasa sakit itu.
“Bagaimana keadaannya?” Komisaris Song melihat istrinya kembali membawa makanan dari kamar Ahri.
“Yeobo, apa yang harus kita lakukan? Dia semakin memburuk, aku takut terjadi sesuatu padanya jika terus seperti ini”
“Kasihan dia, kalau saja ini bukan karena bajingan itu!”
“Yeobo, berhentilah menyalahkan Presdir Byun. Dia sudah mendapatkan hukuman atas perbuatannya ..”
“Aku juga tidak bisa berhenti marah jika memikirkan ini. Bayangkan saja, pernikahan sudah di depan mata tapi tiba-tiba Presdir Byun di tangkap polisi. Menghancurkan semuanya. Bagaimana keluarga kita menahan malu? Semua orang sudah terlanjur tahu kalau Ahri akan menikah, tapi sekarang apa yang terjadi, pernikahan batal!” Komisaris Song tidak bisa menahan emosinya jika membicarakan ini.
“Ahri juga tidak akan bisa melupakan Baekhyun dengan cepat, waktu lima tahun itu bukan sebentar. Terlalu kuat untuk dilupakan begitu saja, ini pasti menyakitkan untuknya”
“Yah, aku mengerti. Akan segera aku pikirkan untuk membuatnya kembali seperti dulu, dan tentunya menyelamatkan keluarga kita ..”
“Apa yang akan kau lakukan?”
“Aku akan berinvestasi dengan Top Group. Komisarisnya adalah temanku, dia berjanji untuk membantu kita dalam masalah ini ..”
Ini semua akan mudah jika mereka tidak tahu tentang kasus korupsi Presdir Byun, dan mungkin pernikahan Baekhyun dengan Ahri juga tidak akan batal. Tapi Tuhan berkehendak lain. Tiba-tiba saja kasus itu muncul ke permukaan dan menghancurkan semuanya.
Tentu saja Komisaris Song dan perusahaannya tidak bisa membiarkan seorang koruptor menjadi besan dan bagian dari mereka, akan sangat memalukan. Jadi tidak ada pilihan lagi selain membatalkan pernikahan dan memutuskan hubungan dengan mereka, hubungan yang sudah terjalin begitu dekat selama lebih dari lima tahun ini.
Karena pernikahan ini bukan hanya bertujuan menyatukan dua keluarga, tapi juga untuk saling menguntungkan perusahaan kedua belah pihak dengan adanya investasi besar, maka batalnya pernikahan ini pasti akan juga berimbas pada kondisi perusahaan.
“Maaf Tuan, Presdir dari Top Group sudah datang” ketua pelayan Kim datang memeberi tahu kalau seseorang yang sudah di tunggu Komisaris Song sudah datang.
“Eoh ne, katakan aku akan segera menemuinya”
“Algaseumnida” ketua pelayan Kim kembali pergi.
“Siapa dia, Yeobo?”
“Presdir itu adalah anak Komisaris Lee, pemilik Top Group. Dan mungkin dia bisa memperbaiki keadaan, sudahlah nanti aku ceritakan, sekarang ayo temui dia ..” Komisaris Song dan istrinya pergi menemui Presdir itu.
Ya. Saat mereka bertemu, senyuman tidak berhenti mengembang dari wajah Komisaris Song. Dia menyukai Presdir muda ini.
“Annyeonghaseyo”
“Eoh kau lebih tampan dari dugaanku, sepertinya Ayahmu membesarkanmu dengan baik ..”
“Gamsahamnida. Tapi sepertinya Anda terlalu berlebihan”
“Ayahmu bilang kau merubah namamu, benarkah?”
“Animida. Sebenarnya bukan merubah, hanya saja teman-temanku di California sering memangilku L.Joe daripada nama asliku. Dan kebiasaan itu terbawa sampai aku bekerja disini ...”
“L.joe? Nama itu sudah terdengar seperti nama Amerika .. haha”
“Ne, Appa juga tidak menyukai nama itu awalnya. Tapi sekarang dia bahkan membuatkan papan namaku dengan nama itu di perusahaan”
“Komisaris Lee memang selalu mengejutkan dari dulu, sejak kita masih satu SMA. Eoh sampai lupa, apa dia sudah memberi tahu tentang kontrak kerja sama perusahaan kita?”
“Tentu saja. Tujuan kedatanganku kesini adalah untuk membicarakan kerja sama itu ..”
Dan pada akhirnya mereka terus berbicara, bertukar pendapat mengenai kerja sama yang akan mereka mulai sekarang. Sampai mungkin tidak terasa hari yang cerah sudah berganti malam yang gelap dan dingin. Terpaksa, pembicaraan itu harus dilanjutkan lain waktu.
Presdir dari Top Group yang bernama  L.Joe dan bernama asli Lee Byung Hoon itu berjalan menghampiri mobilnya yang sudah di siapkan pelayan, dia lebih suka menyetir sendiri daripada memakai sopir.
“Aaakhh ...”
Tiba-tiba, sebuah jeritan terdengar cukup keras dan membuat tangan L.joe tertahan untuk membuka pintu mobil, dia melihat sekeliling mencari asal suara itu. Begitu juga para pelayan yang langsung berlari mencari asal jeritan yang mengagetkan itu.
L.joe berlari, melihat sekeliling. Dan jeritan itu terdengar lagi, semaki dekat, dan ketemu. Dari balkon diatas sana. Seorang wanita yang berdiri diujung balkon-lah yang menjerit, dan dia menangis.
Dia begitu saja menjatuhkan tubuhnya, dan bugh .. menimpa L.joe dibawah. Tapi untung tidak terjadi apa-apa karena dengan sigap Presdir L.joe menangkapnya.
Untuk pertama kalinya, dua pasang mata yang tidak saling mengenal bertatapan. Dalam diam saling menelusuri kedalaman tatapan mata itu, mencoba mencari tahu siapa dan bagaimana dia.
“nnu-gu?”
“Gwaenchanha?”
“Kenapa kau tidak membiarkanku jatuh?”
“Kenapa kau melompat dari balkon? Apa maksudmu ingin bunuh diri atau semacamnya, tapi sepertinya kau kurang keberanian. Balkon ini terlalu rendah, harusnya kau melompat dari ketinggian 400 atau 500 meter ..” L.joe menurunkan wanita itu dan sedikit tersenyum padanya.
“Song Ahri !!” Eomma datang dengan nafas terengah-engah dan wajah yang sangat panik, dia langsung berlari tadi saat mendengar jeritan itu. “Apa yang terjadi?” dia langsung memeluk anak semata wayangnya itu, memeluk sangat erat dan tidak ingin Ahri meninggalkannya.
“Lepaskan aku!” Ahri berontak dan mendorong Eomma, membuat Eomma semakin menangis dan terus berusaha memeluknya.
“Kenapa kau melompat dari balkon, apa yang terjadi?”
“Jangan sentuh aku!”
“Maaf Ahjumma, tapi sepertinya dia baik-baik saja. Kebetulan aku menahannya tadi”
“Kau menahannya? Ah terima kasih banyak, apa jadinya jika tidak ada kau disini. Anakku pasti sudah jatuh ..”
“Kalian semua menyebalkan!!” Song Ahri berlari pergi meninggalkan mereka. Gerbang rumah sudah terbuka, tadinya itu untuk Presdir L.joe, tapi karena tidak jadi, maka sekarang Ahri yang berlari keluar dari rumah dengan cepat.
“Ahri-ya .... jangan pergi Ahri” Eomma dan beberapa pelayan yang ada disana mencoba mengejar Ahri yang sudah berlari snagat cepat.
“Ahjumma, maaf, kalau boleh biarkan saya yang mengejarnya?”
“Kau?  yah baiklah tolong bawa Ahri kemari ..”
“Ne, saya akan mencobanya”
Dan akhirnya, L.joe yang berlari keluar mengejar Ahri, walaupun dia juga ditemani dua pelayan yang ikut mencari Ahri. Kalau saja ini bukan sedang malam dan Ahri tidak sedang seperti itu, mereka juga pasti tidak akan menahan Ahri untuk pergi. Tapi sekarang kondisinya sudah berbeda, Song Ahri masih tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.
L.joe menemukan Ahri, dia hanya duduk di kursi taman yang sebenarnya tidak jauh dari rumahnya. Wanita itu menangis. Melihat itu, L.Joe menahan dua pelayan yang hendak menghampirinya. “Tidak usah, biar aku saja yang membawanya pulang. Kalian kembalilah ..”
“Ne, algaseumnida” dan akhirnya dua pelayan itu kembali pulang, menyerahkan urursan Ahri pada Presdir muda ini.
L.joe perlahan menghampiri Ahri, dengan sangat sopan dan lembut dia mendekati Ahri. “Boleh aku duduk bersamamu?”
Tidak ada jawaban, Ahri hanya terus menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia tidak terlalu menghiraukan L.joe.
“Baiklah, aku akan duduk”
L.joe duduk. Dia hanya diam, tidak melakukan apapun dan tidak mengeluarkan kata apapun. L.joe hanya duduk menemani Ahri yang masih tidak berhenti menangis walau ini sepertinya sudah sekitar lima menit berlalu.
“Kenapa kau menangis?”
“Mereka jahat sekali ...” dan akhirnya, dengan suara pelan dan bergetar, Song Ahri menjawab pertanyaan L.joe yang sudah ke sekian kalinya.
“Apa maksudmu mereka itu adalah orang tuamu?”
“... mmh ..”
“Apa yang sudah mereka lakukan padamu?”
“Mereka menghancurkan semuanya! Mereka membuat aku berpisah dengan orang yang sangat aku cintai, dan mereka hanya memikirkan perusahaan dari pada aku ... jahat!”
“Apa namamu Song Ahri?”
“Kau tahu? Aku sangat mencintainya, dia sudah seperti hidupku sendiri. Bagaimana aku bisa hidup tanpanya?”
“Tenanglah, jangan menangis lagi. Aku mengerti perasaanmu ...”
“Kau mengerti? Pasti kau bohong! Eomma dan Appa juga terus bohong kalau mereka mengerti perasaanku, tapi bagaimana mereka bisa mengerti kalau mereka tetap menyiksa ku seperti ini?”
“Dulu saat aku masih kecil, aku punya teman yang sangat baik. Kami selalu bermain bersama, sekolah bersama, dan melakukan apapun bersama. Kami terus bersama sampai kami tumbuh besar dan mulai merasakan sebuah perasaan yang lebih dari sekedar teman ..”
“Kau menyukainya?” Ahri mulai berhenti menangis dan mendengarkan L.joe.
“Awalnya aku tidak tahu perasaan apa yang ada dalam hatiku ini, sampai akhirnya aku tahu kalau ternyata aku tidak menyukainya, tapi aku sangat mencintainya ..”
“Kalian terus bersama?”
“Setelah mengerti perasaan satu sama lain, kami berubah. Bukan lagi teman yang selalu bersama, tapi kami adalah seorang pria dan wanita yang saling mencintai. Kami ingin selalu bersama, kami selalu bermimpi kalau kami menikah dan hidup bahagia dengan anak-anak kami nanti. Tapi ...”
“Tapi apa yang terjadi pada kalian?”
“Saat aku memberi tahu Appa kalau aku memilih dia, Appa hanya menjawab kalau aku tidak bisa bersama dengan orang biasa sepertinya. Aku berbeda karena aku adalah seorang pewaris perusahaannya, aku tidak bisa berteman dan menikah dengan mudah seperti keinginanku. Teman hanya akan menghalangi jalanmu, dan seorang pewaris tahta tidak memerlukan teman. Itu yang Appa katakan padaku ...”
“Kalian berpisah?”
“Anio, kami terus berusaha untuk bersama. Semakin Appa melarang kami, maka kami semakin keras berusaha untuk bersatu. Sampai akhirnya .... aku kalah”
“Kenapa?”
“Appa membuat sabotase, dia .. dan juga keluarganya meninggal dalam kecelakaan”
“Mwo?”
“Appa melakukan semua itu karena aku”
“Kenapa Appa-mu sampai melakukan itu, lalu apa yang terjadi?”
“Itu semua kesalahanku. Aku yang tidak berfikir panjang ke depan, aku selalu memaksakan diri. Aku tidak memperdulikan akibat dari apa yang aku lakukan. Dia meninggal karena aku”
“Itu- itu bukan kesalahanmu ..”
“Karena kejadian itu, aku mengerti. Di dunia ini kita hidup dengan keras, mengorbankan orang lain untuk orang lain. Kita egois, selalu mengambil keputusan atas apa yang kita inginkan, bukan apa yang kita butuhkan. Hidup ini kejam. Bahkan saking kejamnya, seorang manusia harus menghilangkan orang yang dicintainya untuk terus maju kedepan. Itu tidak ada bedanya dengan binatang yang memakan binatang lain untuk bertahan hidup, walaupun itu keluarganya sendiri ..”
“... itu .. menyedihkan. Bahkan yang aku alami tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu”
“Menyedihkan? Kupikir tidak ada yang harus di sedihkan, semuanya sudah terjadi, tidak mungkin bisa terulang. Bahkan malaikatpun tidak akan bisa mengulang waktu yang sudah berlalu ...”
“Eoh?”
“Sejak saat itu aku tahu, kalau setiap orang sudah terlahir dengan takdirnya masing-masing. Takdir yang walaupun bisa diubah, akan tetap sulit untuk berubah. Takdir yang menentukan seperti apa cerita hidupnya, cerita sedih atau cerita bahagia. Tapi menurutku, semua kesedihan itu menyimpan kebahagiaan ..”
“Maksudmu?”
“Setiap cerita dari takdir yang sudah ada, pasti pada akhirnya itu akan berakhir bahagia. Walau selama ini yang ada hanya kesedihan dan rasa sakit, tapi suatu hari itu akan berakhir dengan kebahagiaan. Kau percaya?”
“Kebahagiaan? Apa yang kau katakan itu benar ...”
“Benar, aku selalu mempercayainya. Walaupun sekarang hidupku masih tidak bisa ku atur sendiri, tapi aku yakin nanti akan berakhir bahagia. Kau juga harus yakin kalai takdirmu akan berakhir bahagia, jadi berhentilah menangis”
“Kenapa kau yakin sekali?”
“Karena kita punya Tuhan yang akan selalu melihat dan menjaga setiap umatnya. Kau harus yakin dengan semua itu ..”
“Lalu, apa ... ceritaku akan bahagia?”
“Tentu saja. Hanya mungkin kau perlu berjalan lebih panjang dan banyak tambahan waktu untuk mendapatkannya, sepertiku ... haha. Aku juga masih belum tahu bagaimana hidupku nanti”
“Sebenarnya kau siapa?”
“Naega? Kenapa kau baru menanyakan siapa aku, padahal aku sudah bercerita panjang lebar padamu. Bahkan aku juga menceritakan kisah hidupku padamu, kau orang pertama yang kuberi tahu”
“Jeongmal? Ah mianhae, sepertinya aku sudah membuatmu__”
“Gwaenchanha. Aku bercerita dengan senang hati, jadi tidak usah memasang wajah seperti itu padaku. Aku ini Presdir Top Group, L.joe imnida”
“Top Group?”
“Kau tahu?”
“Ne. Perusahaanmu sangat terkenal dengan kemajuannya, aku tidak berfikir akan bertemu dengan presdirnya seperti ini”
“Geurae, ini pertemuan yang aneh. Yah tapi tidak apa-apa, ternyata ceritaku membuatmu lebih baik. Benarkan?”
“Sepertinya masih belum, tapi setidaknya sudah membuatku berhenti menangis. Gomawo”
“Kau ini harus banyak berfikir, terus coba fahami apa yang terjadi disekitarmu. Cerita apa yang sedang bermain. Kau juga tidak boleh lupa memikirkan orang-orang disekelilingmu, keluarga, teman, dan semua yang kau sayangi. Jangan membuat sebuah keputusan yang akan membahayakan mereka ataupun dirimu sendiri. Kau mengerti?”
“Aku sedikit mengerti”
“Terkadang kau juga harus mengesampingkan perasaanmu, membuang hatimu untuk tetap bertahan dalam kehidupan yang kejam ini. Alasan tidak diperlukan untuk membuatmu maju, tapi hanya pengorbanan yang akan membuatmu maju. Jangan berfikir dengan hatimu, tapi berfikirlah dengan pikiranmu. Dan itu yang membuatku bertahan sampai sekarang ..”
“Pasti sangat berat untukmu. Tapi kau hebat, kau berhasil bangkit dan menjadi seperti sekarang ini”
“Entahlah, sepertinya aku tidak hebat. Aku sudah jatuh, dan aku tidak bangkit untuk berdiri, tapi aku hanya merangkak untuk mencari akhir takdirku yang bahagia. Sebenarnya aku sudah tenggelam, jadi tidak akan bisa kembali kering seperti semula, yang kulakukan hanya mencoba untuk tidak tenggelam dan tertarik kedasar kolam. Ah maafkan aku, bicaraku ini sangat aneh. Aku juga tidak mengerti apa yang kukatakan, maafkan aku ...”
“haha ... ternyata kau ini lucu”
“Lucu? Aku tidak tahu kalau aku ini lucu, orang-orang selalu bilang kalau aku ini tampan”
“Jeongmal? Sepertinya mereka menipumu, Pak.Presdir ..”
“Apa aku tidak tampan?”
“Andwae! Mulai sekarang kau jangan tertipu lagi oleh mereka ...”
“Astaga! Kenapa ini menyebalkan sekali ... Sudahlah, aku harus pulang. Kau juga Nona Song Ahri, mau pulang bersamaku?”
“Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar disekitar sini, ini masih belum terlalu malam untuk seorang pria seperti mu. Bagaimana, kau mau?”
“Sebaiknya kita pulang saja”
“Aku memaksa!”
“Ish kau menakutkan. Baiklah jika kau memaksa, tapi hanya disekitar sini dan cepat pulang”
“Arasseo Sajangniem ...”
Dan pada akhirnya, L.joe berhasil membuat Ahri berhenti menangis. Bahkan sepertinya dia juga berhasil mengembalikan sedikit senyuman diwajah wanita itu. Daebak. Ini awal yang bagus untuk pertemuan mereka. Dan semoga saja, takdir mereka berdua akan berakhir bahagia seperti yang dikatakan Presdir Top Group itu. Semoga.
--- --
Berita penangkapan Presdir Byun sudah semakin menyebar, orang-orang membicarakannya. Penangkapan Prsdir Byun dengan tuduhan korupsi itu sudah membuat perusahaan keramik miliknya diambang kehancuran, bahkan baru satu minggu berlalu, tapi saham mereka sudah banyak merugi.
Tidak ada yang bisa dilakukan Baekhyun selain diam dan menghancurkan dirinya sendiri, dia tidak berhenti berkelahi dan membuat Harabeoji sangat marah.
“Sekarang dimana dia?”
“Apa yang Anda maksud adalah Direktur Byun?”
“Ya. Dimana anak itu?”
“Seperti yang Anda perintahkan, Direktur Byun sudah saya ikat di kamarnya ...”
“Baguslah”
“Tapi Tuan, apa ini tidak terlalu kejam?”
“Apa maksudmu?” Harabeoji membuka matanya dan menatap Pak. Kang -Sekretaris nya-
“Saya fikir dengan mengurungnya saja sudah cukup, apa dia sampai perlu di ikat seperti itu?”
“Kau berfikir begitu? Tapi sayangnya aku tidak. Besok adalah rapat penentuan untuk mengangkatnya sebagai Presdir yang baru, dan itu sangat penting untuk menolong perusahaan ini. Jadi aku ingin dia tidak lagi membuat wajahnya hancur, kau mengerti?”
“Ne, saya mengerti. Baiklah kalau begitu, sekarang sudah waktunya Anda mengikuti rapat”
“Geurae. Ini sangat melelahkan ..”
Komisaris Byun dan Sekretaris Kang akhirnya pergi meninggalkan ruangannya menuju meeting room, dan memulai rapatnya.
Sementara itu, Baekhyun hanya diam dengan tangan dan kakinya yang terikat. Sepertinya dia sudah tidak memiliki cukup tenaga untuk melawan, dia sudah lelah.
“Baekhyun-ah, aku sudah berbaik hati datang hanya untuk menyuapimu, jadi ayo makan sedikit saja ...”
“Samcheon, untuk apa lagi aku makan? Hidupku sudah hancur ...”
“Kau jangan menyerah seperti itu. Jika benar kau mencintainya, kau harus melakukan segala cara untuk tetap bersamanya. Kenapa kau ini lemah sekali?”
“Andwae ... itu sulit. Samcheon, aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa bersamanya lagi, mungkin aku sudah menghancurkan hidupnya. Aku tidak bisa melakukannya!”
“Ya! Berhentilah berteriak, aku ini tidak tuli untuk kau bicara pelan saja ... dasar kau ini” Junmyeon Samcheon  menghela nafas, akhirnya dia menyimpan kembali piring yang dari tadi dia pegang. Baekhyun benar-benar tidak mau makan.
“Samcheon, aku mencintainya ...”
“Hey bocah, dengarkan aku baik-baik. Jika kalian itu jodoh, maka pada akhirnya kau akan kembali padanya. Jadi jangan hancurkan hidupmu hanya karena masalah ini, babo. Baekhyun-ah, kalau saranku, kau itu harus berhenti seperti ini. Kembalilah seperti dulu, lalu kau pikirkan bagaimana cara untuk mengalahkan Ayahku. Kau mengerti?”
“Aku mengalahkan Harabeoji?”
“Geurae. Memangnya kenapa, kau tidak bisa atau kau tidak mau?”
“Bukan itu, tapi kenapa aku harus mengalahkannya?”
“Ya! Kau ini bodoh atau apa, kenapa tidak mengerti. Bukankah Ayah yang sudah menghancurkan hidupmu?”
“Anio, sepertinya tidak seperti itu ...”
“Mwo? Lalu apa masalahnya kalau begitu?”
“Ini semua kesalahan Ayahku, dia yang menghancurkan semuanya”
“Jinjja? Kalau begitu kenapa Ayah membuatmu seperti ini?”
“Harabeoji hanya ingin aku menjadi Presdir dan menyelamatkan perusahaan, Samcheon apa kau tahu kalau perusahaan sudah bangkrut?”
“Yah, aku tahu”
“Lalu kenapa tidak kau saja yang menjadi Presdir?”
“Entahlah aku tidak tahu, mungkin Ayah menginginkanmu”
“Ini menyebalkan!”
“Arasseo. Hey Baekhyun-ah, sungguh aku tidak mengerti masalahmu ini. Sebenarnya siapa yang menjadi penjahatnya dalam cerita ini, siapa korban dan tersangka? Aku tidak mengerti ..”
“Sudahlah Samcheon, aku mengerti. Mulai sekarang aku akan berhenti menghancurkan hidupku, aku akan menjadi Presdir dan melakukan apa yang kubisa. Terima kasih untuk saranmu, Samcheon”
“Iya sama-sama, tapi aku masih belum mengerti. Tapi tidak apa-apa, aku akan mencari tahu nanti. Sudahlah aku bosan, biar kupanggil pelayan saja untuk menyuapimu makan. Aku harus pergi bekerja, dan kau ... lakukan sajalah apa yang kau inginkan. Aku pergi ..”
Pada akhirnya, Junmyeon Samcheon pergi meninggalkan Baekhyun kembali sendiri. Dia itu sebenarnya paman yang aneh, jadi pantas kalau Komisaris tidak menjadikannya sebagai Presdir.
--- --
Setelah kedatangannya waktu itu, sudah seminggu ini Presdir L.joe dan Komisaris Song jadi semakin sering bertemu. Mereka menjadi sibuk mengurus investasi yang kedua perusahaan mereka kerjakan, kerjasama yang akan membuat perusahaan mereka semakin maju dan besar.
“Terima kasih sudah mengantarku ..”
“Ne, dengan senang hati”
“Tapi, karena sekarang kau sudah dirumahku, jadi ayo turun dan masuklah dulu”
“Tidak usah Ahjusshi, aku pulang saja”
“Tidak bisa, kau harus masuk dan makan malam bersama kami. Ini perintah”
“Baiklah kalau begitu, karena ini perintah” L,joe tersenyum dan keluar dari mobilnya mengiktui Komisaris Song yang sudah lebih dulu keluar dari mobil.
“Ahri juga sepertinya akan senang kau datang”
“Bagaimana kabarnya sekarang?”
“Berkatmu, dia sudah lebih baik sekarang. Setidaknya dia sudah kembali masuk kuliah. Sepertinya kalian cocok, bagaimana menurutmu?”
“.. haha .. Kami bisa berteman”
“Haha .. yah kau benar, ayo cepat kita masuk”
Mereka berdua masuk. Makan malam dimulai, pembicaraan tentang ini dan itu terjadi. Mereka tertawa. Makan malam selesai. Mereka melanjutkan pembicaraan dan tertawa lagi. Sampai akhirnya mereka memberikan waktu untuk L.joe dan Ahri bicara, dan itu hanya berdua.
“Bagaimana keadaanmu sekarang?”
“Aku sudah lebih baik, terima kasih”
“Aku minta maaf ...”
“Untuk apa?”
“Ayahmu sudah memberi tahu ku tentang apa yang sudah terjadi padamu, pacarmu, dan pernikahanmu ...” L.joe bicara pelan, dia tidak ingin kembali membuat Ahri sedih dengan menyinggung masalah ini.
“Tidak apa-apa, tidak usah minta maaf. Ini memang sudah terjadi, mau apa lagi”
“Kau baik-baik saja?”
“Iya, aku baik. Kalau aku dan dia jodoh, pasti suatu saat kita akan kembali bersama. Jadi tidak ada yang harus aku khawatirkan, yang harus aku lakukan hanya melanjutkan hidupku”
“Benar, kau harus melanjutkannya. Kau sudah percaya dengan akhir yang bahagia?”
“Iya, aku percaya. Aku akan terus berjalan mencarinya, kau juga, Oppa”
“Hey jangan panggil aku seperti itu, cukup hanya di depan Ayahmu saja”
“Kenapa, bukankah kau memang lebih tua dariku?”
“Aku tahu, tapi rasanya mendengarmu memanggilku seperti itu ... membuatku sedikit ..”
“Kalau begitu, apa aku harus memanggilmu Sajangniem?”
“Ani, tidak seperti itu. Kau panggil namaku”
“Namamu? Baiklah, mulai sekarang. Keundae, apa kita berteman?”
“Geurae, mulai sekarang kita berteman. Eottae?”
“Aku setuju. Mungkin akan sangat berguna untukku jika mempunyai teman sepertimu, L.joe Sajangniem ... haha”
“Kau dan aku adalah teman ...”
Dan akhirnya semenjak itu, hubungan diantara mereka lebih baik. Mereka berteman dan saling bicara untuk membuat hidupnya lebih baik, mengingat kalau Presdir itu dan Ahri tidak mempunyai teman lain.
Dan juga, hubungan kedua keluarga mereka semakin dekat. Karena disamping bekerja sama dalam perusahaan, mereka juga adalah teman.
Disamping itu, masalah Byun Baekhyun ...
Baekhyun tidak lagi berkelahi untuk menghancurkan dirinya, tapi dia bekerja dengan baik sebagai Presdir Byun, menggantikan Ayahnya yang sudah mendapat hukuman di penjara. Baekhyun berusaha membuat perusahaannya tidak bangkrut, walau dia masih berdiri diatas tekanan Harabeoji, tapi setidaknya dia sudah kembali seperti dulu.
Perlahan hidup mereka semakin membaik setelah kehancuran itu. Mereka kembali seperti dulu, yah .. walaupun akan tetap saja ada luka dalam hati. Sebuah lubang karena lukan itu akan tetap menjadi lubang, tidak akan bisa tertutup lagi.
--- --
Sampai suatu saat, pertemanan L.joe dan Ahri harus berubah karena telah membawa mereka berdua pada sebuah keputusan yang mengagetkan. Mereka dijodohkan dan harus menikah.
“Mianhae ...”
“Kau dan aku tersudut dalam lingkaran ini, aku tidak tahu dimana pintu keluarnya”
“Ahri-ya mianhae ..”
“Oppa, aku tidak menyalahkanmu. Ini terjadi begitu saja, kau tidak bisa menghindarinya dan aku juga. Kita berdua tidak bisa ... ini sudah terlambat”
“Tapi pernikahan ini tidak akan membuat pertemanan antara kita berubah, aku akan tetap menjadi temanmu. Dan pernikahan ini hanya ... ini hanya sebuah pernikahan biasa, kau dan aku akan hidup seperti biasa.  Kau tetap Song Ahri ...”
“Apa maksudmu?”
“Walaupun kita sudah menikah, tapi kita akan tetap hidup masing-masing. Menjalani semuanya seperti biasa dengan pertemanan kita. Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, hanya saja yang berbeda adalah status kita, dan kau tidak usah fikirkan itu”
“Baiklah, aku mengerti. Kita akan tetap menjadi teman ..”
“Geurae”
“Gomawo Oppa”
Mereka berdua tersenyum. Mencoba untuk membuat keadaan ini menjadi lebih baik, hanya itu yang bisa mereka lakukan. Ini sudah terlambat untuk kembali, semuanya sudah terjadi. Sekarang mereka sedang berdiri di depan pintu aula hotel untuk melangsungkan acara pernikahannya.
L.joe mengulurkan tangannya, membuat Ahri menggandengnya. Dan dengan langkah bersamaan, mereka masuk kedalam. Memulai pernikahan, dan juga memulai semuanya.
Pernikahan ini terjadi karena kedua keluarga tidak berhasil mengerti keadaan L.joe dan Ahri yang memang tidak saling mencintai, dan akhirnya mereka berdua kalah.
Banyak pertimbangan yang sudah difikirkan Ahri, sampai akhirnya dia mau menikah. “Mungkin ini sudah yang terbaik. Aku harus melupakan Baekhyun dan kembali melihat jalanku didepan. Semoga L.joe bisa mengerti ...” itu yang selalu Ahri fikirkan, dan karena alasan itu juga dia bisa menerima semuanya.
Acara pernikahan berjalan lancar dan meriah, para tamu undangan besorak ramai melihat pasangan pengantin yang sekarang sudah resmi menjadi suami istri itu. Begitu jugai kedua keluarga Ahri dan L.joe yang sangat senang dengan pernikahan ini, walau sebenarnya mereka tidak mengerti bagaimana Ahri dan L.joe.
Saat ini pesta sudah memulai rangkaian acara terakhir, yaitu dansa pasanga. Banyak sekali pasangan yang berdansa dilantai dansa, tapi ada juga beberapa yang berdansa dengan sesama jenisnya karena tidak punya pasangan. Menurut mereka, sendiri bukan berarti tidak bisa untuk bersenang-senang.
Begitu juga dengan pasangan pengantin baru kita yang sebenarnya terpaksa untuk ikut berdansa, mereka hanya mengayunkan tubuhnya pelan dan tidak mengikuti irama musik klasik yang sedang mengiringi seluruh ruangan.
“... apa dia? ..” Ahri bergumam dan memisingkan kedua matanya, mencoba memperjelas seseorang yang dilihatnya diantara keramaian.
“Mwoya? Kau lihat apa?”
“Aku seperti melihat seseorang ...”
“Yah, disekitarmu banyak sekali orang. Kau melihat siapa?”
Walaupun Ahri sendiri juga tidak tahu apa yang dia lihat itu, tapi Ahri sangat yakin dengan dugaannya kalau orang yang dilihatnya adalah Dia.
“Oppa, bolehkah aku ke toilet sebentar?”
“Geurae, silahkan. Mau kuantar?”
“Tidak perlu, aku bisa sendiri ...” Ahri melepaskan tangan L.joe dan berjalan keluar dari lantai dansa. Sebenarnya dia tidak benar-benar ingin ketoilet, dia hanya ingin memastikan sesuatu yang dilihatnya.
“Baekhyun ....”
Ahri langsung berteriak memanggil seorang pria yang sudah berjalan beberapa langkah dari pintu aula hotel itu. Dan karena pria yang dipanggil malah mempercepat langkahnya, Ahri terpaksan mengangkat dan menyeret gaun panjang yang dipakainya berlari mengejar pria itu.
“Gidaryeo, apa kau Byun Baekhyun?”
Tidak ada jawaban. Pria yang memakai jas hitam itu malah semakin mempercepat langkahnya dan sekarang dia berlari keluar. Begitu juga Ahri yang sedikit kerepotan dengan gaunnya, dia juga berlari terus mengejar pria yang sangat yakin adalah Baekhyun pikirnya.
“Ya! Baekhyun Oppa ....”
Dan akhirnya, Ahri berhasil lebih cepat dan menarik sebelah tangan pria itu. Tangan yang sangat dingin, dan sepertinya ... itu memang Byun Baekhyun.
“Mianhae Ahri-ya ...”
“Oppa? Apa yang kau lakukan ... kenapa kau berlari, apa kau tidak ingin melihatku? Tatap aku Oppa, apa kau ingin pergi lagi dariku?”
“Ani. Mianhae Ahri-ya, aku haru pergi ..” Baekhyun melepaskan genggaman tangan Ahri dan kembali berjalan.
“Oppa! Aku mohon jangan pergi, aku sangat ... aku mencintaimu Oppa ..”
Sedikit teriakan Ahri yang terdengar berhasil menghentikan langkah kaki Baekhyun, dia berhenti dan berbalik melihat Ahri yang sekarang terduduk dan menangis.
“Jebal Ahri-ya jangan menangis, kau dan aku tidak bisa kembali. Aku harus pergi darimu ..”
“ ... hiks hiks ... ak-aku sudah melupakanmu, tapi kenapa sekarang kau malah ada dihadapanku lagi Oppa .. kenapa? Kau itu bodoh ... kenapa datang kesini ...”
“Aku ... aku hanya ..” perlahan Baekhyun berjalan mendekati Ahra yang masih menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Ahri-ya, aku hanya merindukanmu ...” dan, tiba-tiba Baekhyun menarik Ahri kedalam pelukannya. “Ya Song Ahri! Neomu bogoshippeo” Baekhyun semakin mempererat pelukannya, membuat Ahri semakin menangis.
“Aku juga merindukanmu Oppa, aku mohon jangan pergi lagi dariku ...”
“Geurae, aku tidak akan meninggalkanmu”
“Saranghae Oppa ..”
“Aku sangat mencintaimu, Ahri-ya”
Mereka berdua berpelukan, melepaskan semua kerinduan yang mereka tahan selama ini. Kerinduan yang telah membuat hati mereka retak dan berlubang. (alah lebay)
Semua air mata dan rasa sakit yang selama ini mereka tahan akhirnya hanya sia-sia, sekarang mereka kembali berpelukan. Jadi, untuk apa selama ini mereka gila seperti itu jika pada akhirnya mereka kembali bersama. Itu artinya mereka hanya meyakiti dirinya sendiri. Menyebalkan. (ah Author pusying karena alur cerita tidak berjalan sesuai rencana)
L.joe terus berjalan dan melihat sekeliling. Dia mencari Ahri, mempelai wanitanya yang sudah lebih dari sepuluh menit tidak kembali dari toilet itu, dan berkat petunjuk dari security, L.joe mencari Ahri sampai keluar hotel sekarang.
L.joe berhenti dan diam. Dia melihat Ahri dan seorang pria, mereka berciuman, dan itu entah kenapa terlihat sangat romantis. L.joe masih tetap diam melihat semua itu. Dia masih berfikir tentang siapa pria itu dan kenapa Ahri menangis. Sekarang, perlahan L.joe kembali berjalan mendekati mereka yang masih sedikit jauh di depannya.
“Oppa??”
Ahri terkejut setelah khirnya menyadari kalau L.joe berdiri tidak jauh darinya, dan melihat semuanya.
“Nugu?” Baekhyun berbalik dan juga ikut melihat L.joe yang berjalan menghampiri mereka.
“Oppa mianhae, aku bisa menjelaskannya ...”
Dengan tiba-tiba saja, tetesan-tetesan hujan turun dari langit. Hanya sebuah tetesan kecil dan tidak lebat, hujannya kecil, lebih tepatnya gerimis yang sedikit lebih banyak.
“Tidak perlu, aku sudah menebak. Apa kau pacar Ahri?” L.joe hanya tersenyum dan berhenti dihadapan mereka berdua. Dia sama sekali terlihay santai dan tidak marah. Dia malah tersenyum.
“Ne, Baekhyun imnida”
“Oh pantas Ahri tidak bisa melupakanmu, kau tampan ... haha”
“Ne?” Baekhyun hanya diam melihat L.joe yang tertawa, dia tidak mengerti kenapa pria ini mentertawakan dirinya.
“Oppa ...”
“Aku bercanda, eh tapi kau itu benar tampan. Sudahlah lupakan itu, aku mencarimu Ahri-ya. Kufikir kau menghilang karena tertelan kloset dikamar mandi, tapi sepertinya kau aman-aman saja disini”
“Apa kau suami Ahri?”
“Geurae, sekarang aku suaminya. Maafkan aku sudah mengganggu hubungan kalian, tapi tidak seperti yang kau bayangkan. Aku dan Ahri hanya berteman, dan karena sekarang kau sudah kembali, jadi ... kalian teruslah bersama”
“Oppa?”
“Apa maksudmu?” Baekhyun dan Ahri membulatkan mata, tidak mengerti apa yang dikatakan L.joe yang masih senyam-senyum itu.
“Aku akan merahasiakan hubungan kalian, jadi silahkan kembalilah bersama. Aku tidak tega melihat Ahri terus gila karenamu, jadi kau harus bekerja sama denganku soal ini ...”
“Oppa, apa yang kau katakan?”
“Ahri-ya, kita memang sudah menikah, tapi kau dan aku tetap berteman. Jadi aku akan membantumu, tapi jika kau juga bekerja sama untuk menyembunyikan ini dari semua keluarga. Eottae?”
Mendengar apa yang baru saja dikatakan L.joe, Ahri terdiam. Dia tidak mengerti kenapa L.joe mau melakukan itu, dia itu sangat baik atau bodoh. Membuat Ahri melupakan fikirannya tentang dia yang akan menutup lubang hatinya karena Baekhyun, melupakan kalau Ahri akan menganggap kalau L.joe adalah pria yang terbaik untuknya. Karena sekarang fikiran untuk kembali bersama Baekhyun sudah merasuki hati dan fikiran Ahri.
“Oppa .. mianhae”
“Tidak usah minta maaf, aku ini temanmu. Dan Kau Baekhyun-sshi, mulai sekarang mari kita bekerja sama. Aku adalah suami Ahri, L.joe imnida ...” L.joe tersenyum dan mengulurkan tangannya.
“Geurae. Kita akan bekerja sama, gamsahamnida” Baekhyun menyambut uluran tangan L.joe dengan senang hati dan senyuman yang tidak kalah mempesonanya dengan L.joe. Mereka berjabat tangan.
“Gomawo Oppa ..”
“Keundae Baekhyun-sshi, maafkan aku. Karena pestanya belum selesai, jadi aku harus membawa Ahri kembali masuk, jadi tunggu kami nanti disini ..” L.joe mengambil sebuah kertas kecil dari dalam saku tuxeodo-nya dan memberikannya pada Baekhyun.
“Apa ini?”
“Itu adalah alamat villa yang akan kami kunjungi setelah pesta ini berakhir, kau tunggulah disana nanti”
“Apa maksudmu? Ini adalah malam ...”
“Hey, malam apa ini? Apa yang akan dilakukan oleh dua orang teman di sebuah villa honey moon? Sudahlah, kalian berdua saja yang disana. Aku juga punya pekerjaan lain ...”
“Tapi ini .. aku tidak bisa ...”
“Tidak usah berfikir, kau datang saja. Masalah yang lain, kita fikirkan nanti disana. Dan sepertinya kau lebih tua dariku, jadi aku akan memanggilmu Hyung mulai sekarang, ne?”
“Hyung?”
“Itu bagus. Kau memang lebih tua dari L.joe Oppa ...” Ahri tersenyumm.
“Jadi masalah untuk malam ini sudah selesai, kalau begitu ayo  cepat kita kembali kedalam Yeobo, aku tidak tahan lagi dengan pesta yang membosankan ini. Selesaikan dengan cepat. Disini hujannya semakin besar ...”
“Baiklah. Dan kau, pergilah Oppa ...”
L.joe dan Ahri kembali masuk kedalam, meninggalkan Baekhyun sendirian yang masih sedikit tidak mengerti dengan keadaan ini. Dia masih tidak mengerti kenapa L.joe berbuat seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi.
--- --
Acara demi acara sudah mereka lewati, dan akhirnya pesta pernikaha itu selesai. Dengan mengendarai mobilnya yang sudah disulap menjadi mobil pengantin dengan banyak hiasan bunga dan pita, L.joe bersama Ahri pergi meninggalkan hotel dengan diiringi sorak ramai dari para tamu dan keluarga. Walaupun hujan masih mengguyur, tapi tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap berteriak meramaikan pasangan pengantin baru itu.
L.joe dan Ahri pergi menuju villa yang sudah jauh-jauh hari Ayah L.joe pesan, khusus untuk honey moon mereka. Tapi ternyata keadaan sudah berubah, cerita mereka tidak seperti apa yang dibayangkan.
[(sebenarnya sih, cerita FF ini jadi keluar dari kerangka karangan deh. Author juga gak tahu gimana balikin alurnya supaya sinkron sama alur sebelumnya, tapi susah. Jadi yasudahlah, anggap saja cerita ini nyambung yah. Dan soal masalah Baekhyun-Ahri, itu sedikit sulit dimengerti, jadi itu juga mohon untuk dianggap nyambung juga dengan ceritanya. Maafin author yah yang mungkin udah bikin reader kecewa dengan cerita yang tidak sesuai harapan)]
Disana, di villa itu, Baekhyun sudah menunggu dengan mobilnya.
“Annyeong Hyung, kenapa tidak masuk?” L.joe membuka kaca mobilnya dan tersenyum melihat Baekhyun.
“Aku tidak tahu kuncinya ..”
“Ada pelayan disana, bilang saja kau ingin masuk, kalau begitu sekarang bawa mobilmu dan ikut aku masuk” L.joe kembali menutup jendelanya dan masuk kedalam halaman villa itu dengan mobil Baekhyun yang mengikuti dari belakang.
Sekarang, mereka bertiga sudah ada didalam. Ahri langsung memburu kamar mandi, dia sudah tidak sabar untuk berpisah dengan gaun yang menyusahkan itu. Sementara L.joe dan Baekhyun, mereka duduk bersama.
“Apa kalian ingin bersama malam ini?”
“Sepertinya tidak bisa, aku tidak mau ada sesuatu terjadi jika aku ada disini bersama kalian”
“Kalian? Apa maksud Hyung itu aku dan Ahri?”
“Mau bagaimanapun, ini tetap saja malam pernikahanmu”
“Tidak seperti itu Hyung. Jika kau disini, maka aku akan  menginap di hotel atau tempat lain disekitar sini. Aku juga tidak ingin mengganggu ...”
“Tetap saja aku tidak bisa disini, aku tidak mau”
“Lalu bagaimana?”
“Kau harus tetap disini, bukankah villa ini khusus untuk kalian berdua. Jadi aku akan pergi”
“Kenapa Hyung? Aku tidak akan mengganggu, lagi pula aku juga tidak keberatan”
“Sebenarnya aku masih tidak mengerti, kenapa kau melakukan ini padaku?” Baekhyun menatap L.joe serius untuk mendapatkan jawaban yang lebih mudah dia cerna.
“Karena aku dan Ahri hanya berteman, dan pernikahan ini hanya untuk memperlancar kerja sama antara perusahaan keluarga kami. Aku dan Ahri tidak saling menyukai, Ahri sangat mencintaimu, Hyung”
“Mwo?” Baekhyun berguman pelan, walaupun itu masih bisa terdengar oleh L.joe. Baekhyun masih tidak mengerti.
“Hyung, aku mengerti bagaimana perasaan kalian berdua. Ayah Ahri sudah memberitahuku tentang pernikahan kalian dan semua yang terjadi pada kalian. Jadi walaupun kalian berdua sudah gila dan menyakiti hati kalian masing-masing, tetap saja kalian itu harus kembali bersama karena kalian sudah bertemu. Anggaplah semua yang terjadi kemarin itu hanya mimpi, sekarang kalian berdua sudah bersama lagi ...”
“Kenapa kau membantuku bersama Ahri?”
“Karena aku teman Ahri. Hyung, kau juga pasti mengerti kalau setiap teman itu ingin yang terbaik untuk temannya, benarkan? Jadi, itu juga yang aku lakukan pada Ahri, karena kebahagiannya adalah Kau, Hyung”
“Kau baik sekali ...”
“Jengmal? Apa aku juga tampan? Haha .. aku bercanda, Hyung. Apa sekarang aku juga bisa menjadi temanmu?”
“Teman? Geurae, kau adalah temanku mulai sekarang”
“Baiklah, berarti kau juga harus baik padaku”
“Geurae, aku berhutang banyak padamu karena melakukan ini. Baiklah, sepertinya ini sudah terlalu malam, aku harus pergi. Kau jaga Ahri dengan baik ...” Baekhyun beranjak dan mengambil jasnya, dia pergi.
“Tentu saja. Annyeong, Hyung ...” L.joe tersenyum dan mengantar Baekhyun sampai keluar, dan hujan sudah berhenti membasahi semuanya. Baekhyun pergi.
“Dimana Baekhyun Oppa?” Ahri keluar dari kamar mandi memakai celana pendek dan kaos biasa dengan rambut basah, terlihat cantik dan sedikit seksi. Ahri melihat L.joe yang masih berdiri disamping pintu yang terbuka.
“Hyung sudah pergi, dia bilang tidak mau bersamamu disini”
“Benarkah dia pergi begitu saja?”
“Geurae ..” L.joe sedikit menguap, dia menutup pintunya dan berjalan masuk. L.joe berdiri didepan cermin besar dikamar, dia membuka tuxedonya.
“Oppa ...” Ahri perlahan berjalan menghampirinya dan berdiri dibelakangnya.
“Wae?” L.joe melihat Ahri dari pantulan cermin.
“Aku tidak mengerti kenapa kau melakukan ini, tapi sungguh ini sangat membuatku senang. Kau sangat baik, Oppa. Gomawo ...” Ahri memeluk L.joe dari belakang, walaupun sedikit canggung karena .. entah apa aku tidak tahu.
“Seorang teman hanya ingin melihat temannya bahagia”
“Gomawo, Oppa”
“Keundae Ahri-ya ..” L.joe melepaskan pelukan Ahri dan berbalik, membuat posisi mereka berhadapan. “Maaf sudah membuat semua tangisanmu dulu jadi sia-sia ...”
“Mwo? Ah itu .. aku juga tidak pernah berfikir akan menjadi seperti ini. Tidak perlu minta maaf, Oppa. Aku berhutang banyak padamu karena semua ini ..”
“Tidak perlu difikirkan, yang penting kalian sudah kembali bersama. Sekarang aku mau mandi, kau tidurlah disini, aku akan tidur dikamar sebelah. Kalau ada apa-apa, telfon aku atau berteriaklah. Jaljayeo ..” L.joe tersenyum lalu pergi meninggalkan Ahri dan keluar dari kamar.
Ini benar-benar cerita yang tidak bisa dimengerti.
--- --
Sejak saat itu, hubungan diantara mereka bertiga semakin berjalan dengan baik. Pertemanan antara mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh status pernikahan L.joe dan Ahri, karena Baekhyun dan Ahri selalu bersama.
Walaupun L.joe dan Ahri tinggal bersama dalam satu rumah, tapi tidak membuat Baekhyun berpisah dengan Ahri. Baekhyun sering menginap dirumah mereka, makan bersama, bercanda dan tertawa, jalan-jalan bersama, dan bersenang-senang bersama. Tidak terjadi apa-apa.
L.joe dan Ahri akan menjadi suami istri saat bersama keluarganya, mereka berdua akan berubah menjadi suami istri yang sangat baik dan romantis. Tidak ada yang tahu kalau sebenarnya Ahri kembali bersama Baekhyun. Kondisi aman terkendali.
--- --
Sekarang ini, L.joe dan Ahri sedang berduaan dikamar Ahri, karena sekarang mereka harus menginap dirumah orang tua Ahri. Tentu saja itu adalah paksaan dari Komisaris Song, Ahri Appa.
Dimeja, L.joe masih tidak memalingkan pandangannya dari laptop yang sudah dari beberapa jam tadi bersamanya, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai Presdir. Sementara Ahri yang sebentar lagi akan selesai dengan skripsi dan mengakhiri kuliahnya, masih berguling-guling diranjang. Tidak menghiraukan buku-buku yang menyelimuti tubuhnya, dia tergoda oleh drama dan acara lain didalam televisi besar yang terpajang di dinding.
“Ya! Berhenti menonton dan selesaikan tugasmu itu ...”
“Oppa, apa kau tidak mau menonton drama ini?”
“Aku tidak suka drama dan sesuatu yang membosankan seperti itu ...”
“Pantas saja kau itu tidak tahu selebriti, kuno sekali!”
“Terserah saja, Nona Song”
Mereka berdua kembali pada pekerjaan yang masih menyibukkan mereka berdua, pembicaraan antara mereka kembali hilang untuk beberapa lama.
“Oppa, bagaimana perusahaanmu itu?”
“Kenapa kau bertanya tentang itu? Perusahaanku lancar, semuanya berjalan dengan baik”
“Bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” Ahri membereskan buku-bukunya dan duduk diranjang menatap punggung L.joe.
“Apa?”
“Apa kau bisa membantu perusahaan Baekhyun? Sekarang ini perusahaannya masih tidak berjalan dengan baik walaupun Baekhyun Oppa sudah bekerja keras ...”
“Itu bisa saja ..”
“Benarkah?” mendengar jawaban L.joe, Ahri langsung senang dan berharap banyak padanya.
“Kendae, apa tidak  akan apa-apa? Aku sedikit tahu tentang Komisaris Byun, dan dia itu tipe orang yang keras. Dia mungkin akan merasa aneh jika aku membantu tiba-tiba ...”
“Ne, Harabeoji memang sulit dimengerti. Dia itu keras dan aneh, dari dulu aku masih saja takut padanya ..”
“Eoh aku lupa, kau juga pasti mengenalnya. Baiklah, nanti aku coba bicarakan ini dengan Hyung, karena aku Presdir jadi mungkin aku bisa memberi perusahaannya sedikit investasi”
“Oppa, kau ini benar-benar baik. Daebak Oppa, gomawo gomawo ...”
“Iya. Dan kau cepat selesaikan tugasmu itu, kalau masih berantakan, malam ini kau yang harus tidur di sofa”
“Hey mana bisa begitu, aku ini perempuan”
“Kalau kau perempuan, terus apa?”
“Oppa tidak bisa membuatku tidur di sofa, itu .. menyebalkan”
“Selama ini jika kita menginap, aku yang selalu tidur di sofa sementara kau diranjang yang nyaman. Sesekali kau juga harus tidur di sofa yang sempit, Nona Song!”
“Oppa, nappeun namja!”
“Anio. Kalau begitu cepat selesaikan tugasmu dan bereskan semuanya ...” L.joe berbailk dan menyuruh Ahri untuk membereskan beberapa tempat yang Ia tunjuk. Membuat Ahri mengumpat tidak jelas.
Mereka berdua memang tidak terasa sudah satu bulan menikah, tapi karena mereka itu berteman, jadi banyak pertengkaran yang terjadi karena sifat masing-masing yang tidak mau kalah. Ditambah beberapa kebiasaan buruk mereka yang membuat pertengkaran mereka semakin sering terjadi akhir-akhir ini.
“Ahri-ya, apa masih belum ada tanda-tandanya?”
“Tanda apa?”
“Kehamilanmu, apa kau masih belum hamil?”
“Mwo? Hamil?” Ahri sedikit berteriak mendengar pertanyaan Eomma, semntara L.joe hampir saja tersedak oleh apel yang dia kunyah.
“Eomma, kenapa bertanya itu?”
“Bukankah kalian sudah sebulan lebih menikah, apa masih belum hamil juga?” Eomma terus saja menggoda mereka dengan pertanyaan seperti ini. Membuat acara menonton televisi malam ini sedikit aneh dan canggung.
“Memangnya kalau menikah sebulan harus hamil?” Ahri juga tidak mau kalah dengan pertanyaan ini.
“Bukan seperti itu, hanya saja apa kalian tidak ingin punya anak?”
“Eomma, mungkin saja Tuhan masih belum memberi kami kesempatan ...” akhirnya L.joe ikut membantu Ahri menjawab.
“Mungkin usaha kalian kurang maksimal ...”
“Eomma! Apa maksudnya itu, sudah hentikan ...”
“Ish .. memangnya kenapa?”
“Kami akan punya anak saat waktunya kami punya anak, jadi jangan bahas lagi masalah ini” Ahri beranjak dan pergi meninggalkan mereka semua, dia menutup pintu kamarnya keras.
“Maaf Eomma, mungkin Ahri masih belum membayangkan untuk memiliki anak. Biar aku yang bicara padanya ...”
“Aigoo ... menantuku memang yang terbaik, kau itu manis sekali”
L.joe hanya tersenyum mendengarkan Eomma, dia lalu pergi menyusul Ahri ke kamar.
--- --
L.joe masih menyetir mobilnya, dan Ahri masih tidak berkedip menatap layar poselnya. Mereka hanya terus berjalan, tidak ada permbicaraan. Siang ini L.joe terpaksa harus menjemput Ahri ke kampusnya, karena itu paksaan Ahri Eomma.
“Nona Song, kau mau langsung pulang atau ikut makan bersamaku?”
“Mwo? Kenapa aku harus makan siang denganmu?”
“Aku akan makan bersama Baekhyun Hyung, kita akan coba membicarakan investas yang aku katakan semalam. Kau mau tidak? Kalau tidak, turun di pertigaan itu ...”
“Lalu aku harus naik bis sampai ke rumah?”
“Aku tidak mau mengantarmu sampai rumah, pasti Hyung akan lama menunggu”
“Yasudahlah, aku ikut saja ...”
“Kalau begitu telfon Eomma-mu dan katakan kalau kau pergi makan siang bersamaku”
Ahri menelfon Eomma dan L.joe mempercepat laju mobilnya. Siang ini mereka akan bertemu dengan teman, dan itu Byun Baekhyun.
“Annyeong Hyung ...”
“Eoh kalian datang bersama?”
“Dia itu tidak mau pulang sendiri, jadi terpaksa aku membawanya kesini”
“Ya! Bukankah Oppa sendiri yang menawariku untuk ikut bersamamu, tapi kenapa kau mengatakan seolah aku memaksa padamu?”
“Ish kau ini, sudah diamlah. Kami akan membicarakan sesuatu yang penting, jadi kau jangan mengganggu Chagiya ...” Baekhyun mengacak rambutnya dan langsung menarik Ahri untuk duduk disampingnya.
Setelah itu, mereka memesan makanan dan mereka juga membicarakan niat L.joe untuk membantu perusahaannya lebih maju. Walaupun itu sebenarnya permintaan dari Ahri, tapi L.joe sama sekali tidak keberatan dan menganggap ini adalah sebuah kebaikan untuk menolong temannya. Pria yang baik.
Beberapa jam telah berlalu, dan lepas dari pembicaraan mereka, akhirnya Baekhyun dan Ahri pergi bersama, sementara L.joe harus kembali kekantornya untuk bekerja.
“Aku akan selesai sekitar jam sembilan, jadi kalian berdua jangan pulang terlalu malam. Aku akan menjemputmu di pertigaan dekat rumahmu, ara?” L.joe kembali membuka kaca mobilnya setelah sebelumnya dia melaju beberapa senti meter.
“Ne, algaseumnida Sajangniem” Ahri dan Baekhyun menjawab bersama dan tertawa.
“Ah aku sepertinya ingin sesuatu, bisakah kau bawakan aku wafle coklat vanila nanti?”
“Geurae ...”
“Baiklah, aku pergi” L.joe pergi meninggalkan mereka berdua yang sebentar lagi juga akan pergi setelah mobil Baekhyun keluar dari basement.
“Ahri-ya, aku tidak pernah berfikir kau akan menikah dengan pria sebaik dia dan kita kembali bersama. Ini sebuah keajaiban”
“Geurae, aku juga tidak pernah memikirkan hidup sebaik ini. Yang dikatakan L.joe Oppa benar, semuanya akan berakhir bahagia ...”
“Saranghae. Baiklah, sekarang kita menonton?”
“Ne, kita nonton. Menyenangkan!”
“Mesin menyala dan mobil melaju ...” Baekhyun mulai melaju dengan mobilnya.
“Oppa, pantas saja perusahaanmu masih tidak kembali. Bagaimana kau bisa maju jika terus bolos bekerja dan hanya bersamaku ...”
“Hey ... bukankah kau yang memintaku untuk tidak pergi darimu?”
“Hah iyah, itu benar. Jadi sepertinya aku juga ikut andil membuat perusahaanmu seperti sekarang ini, salahku ...” Ahri menundukan kepalanya, dan membuat Baekhyun hanya tertawa puas melihat wanita yang duduk disampingnya bertingkah seperti itu.
--- --
Hari ini adalah hari minggu, dan itu berarti libur. Kantor libur dan kuliah juga libur. Memang tidak hanya hari ini, kantor juga libur dari sabtu, dan kuliah Ahri hanya masuk empat hari dalam satu minggu.
“Oppa, aku akan pergi bersama Baekhyun ...”
“Geurae”
“Aku sudah menyiapkan makan siang untukmu di meja”
“Ne. Dan oh iya Ahri-ya, tolong belikan aku kimbab atau sejenisnya. Tapi kau harus memilih toko yang bersih dan kimbab nya harus enak, ingat ..”
“Baiklah, aku mengerti. Aku pergi ..”
Ahri pergi meninggalkan L.joe yang tidak lepas dari laptop dan beberapa pekerjaan kecil, walaupun ini hari libur.
--- --
Waktu terus berjalan. Pertemanan mereka bertiga masih sangat baik dan bahagia, begitu juga dengan kerja sama antara L.joe dan Baekhyun yang sudah mulai berjalan dengan baik. Sekali lagi, waktu terus berjalan.
--- --
L.joe berjalan membawa tasnya dan masuk kedalam mobil, disusul dengan Ahri yang sibuk merapikan rambut basahnya.
“Kau pergi bersamaku atau ...?”
“Anio, aku pergi bersama Baekhyun Oppa. Dan sepertinya kita akan pulang sedikit malam ..”
“Yah baiklah, kalau begitu bawakan aku kue beras pedas”
“Ne, Sajangniem ...”
L.joe pergi lebih dulu dengan mobilnya, sementara Ahri masih menunggu Baekhyun datang menjemputnya.
--- --
Pekerjaan L.joe semakin banyak dan membuatnya semakin sibuk, dia sering lembur akhir-akhir ini. Begitu juga kerja samanya dengan Baekhyun yang sudah memberi kemajuan.
--- --
L.joe baru saja pulang dari kantor setelah semalam dia lembur, dia langsung melempar jas dan dasinya lalu berbaring di sofa.
“Apa kau mau pergi?”
“Ne, aku akan pergi bersama Baekhyun Oppa. Kau mau kubelikan sesuatu?”
“Geurae, aku mau daging panggang. Tapi kau harus mem___”
“Arasseo. Aku akan memilih toko yang bersih dan daging yang enak, apa lagi yang kau inginkan?”
“Hanya itu saja, oh bagaimana kalau sebotol soju?”
“Baiklah, aku akan berusaha pulang cepat untukmu. Aku pergi ...”
Ahri pergi dan L.joe akhirnya tidur.
--- --
L.joe menarik nafas panjang melihat setumpuk pekerjaan yang terus datang kehadapannya, dia lalu mengambil ponselnya.
L.joe    : Ahri-ya, kau masih di kampus?
Ahri     : Ne, adapa apa?
L.joe    : Appa menyuruhku mengajakmu makan malam, dia sudah memesan tempat disebuah
              Hotel. Tapi pekerjaanku banyak sekali, jadi bagaimana kalau kau dan Hyung kesana?
Ahri     : Eoh geurae ... Selamat bekerja, Oppa. Fighting!
L.joe    : Gomawo
L.joe menutup telfonnya dan kembali pada setumpuk pekerjaannya.
--- --
Siang ini Ahri datang ke kantor L.joe, tentu saja itu adalah paksaan dari Eomma. Karena mereka berdua masih belum memberikan ‘kabar baik’ untuk keluarga.
“Oppa, ini makan siangmu. Bilang pada Eomma kalau aku sudah mengantarnya untukmu”
“Ne, gomawo”
“Aku akan pergi bersama Baekhyun Oppa”
“Pergi bersama lagi?”
“Geurae, kami akan makan siang. Kau mau sesuatu?”
“Anio. Pergilah ... Aku akan memakan ini”
“Ne, annyeong Oppa”
Ahri pergi dan L. Joe memakan makanan yang dibawa Ahri untuknya. L.joe sangat lelah dengan pekerjaan yang tidak memberinya waktu untuk istirahat, dan untuk pertama kalinya L.joe merasakan sedikit rasa aneh dalam hatinya saat mendengar Baekhyun.
--- --
Ahri dan L.joe masih berjalan mendorong trolly yang sudah dipenuhi beberapa barang dan makanan. Mereka harus berbelanja untuk mengisi persediaan dirumah yang sudah menipis.
“Oppa, aku akan pergi bersama Baekhyun Oppa. Jadi bisakah kau membawa belanjaannya sendiri nanti?”
“Kalian pergi kemana?”
“Molla. Baek Oppa mengajakku pergi ke sautu tempat”
“Ne, baiklah. Jangan pulang larut malam seperti kemarin”
“Geurae”
L.joe mulai bertanya tentang mereka berdua, rasanya dia jadi ingin tahu tentang apa yang mereka berdua lakukan.
--- --
Ini hampir dua bulan lebih. L.joe sudah terbiasa hidup dengan Ahri yang tinggal bersamanya, L.joe sudah menikmati mereka yang tinggal berdua.
L.joe terbiasa dengan Ahri yang selalu memasak untuknya, mencuci pakaiannya, tertawa bersamanya, dan Ahri yang mengurus dirinya. L.joe menyukai itu semua.
Dan entah kenapa, L.joe jadi merasa kalau pernikahan macam apa yang dia jalankan sekarang ini. setiap hari istrinya selalu pergi bersama pria lain dan dia hanya sendirian bersama pekerjaan yang semakin hari semakin menyibukkan harinya. L.joe merasa kalau dia membutuhkan Ahri.
--- --
“Oppa, malam ini Baek Oppa mengajakku makan malam. Jadi kau bisa makan malam sendiri hari ini?” Ahri tersenyum menatap L.joe yang masih memakai sepatunya.
“Makan malam?”
“Geurae, katanya dia ingin bicara denganku ...”
“Baiklah, aku bisa sendiri. Apa kau akan pulang malam?”
“Tidak tahu, tapi mungkin dia akan mengantarku pulang jika sampai larut”
“Emm begitu ...” L.joe selesai memakai sepatu dan mengambil tasnya lalu mereka berdua keluar dari rumah, masuk kedalam mobil dan pergi.
Pagi ini L.joe hanya mengantar Ahri sampai stasiun kereta bawah tanah, seterusnya dia akan diantar Bekhyun ke kampusnya, dan tersisa L.joe yang menyetir sendiri ke kantornya.
“Oh astaga!” L.joe terkejut melihat Komisaris Lee -Ayahnya- sudah berdiri didalam ruangannya, dan sekarang menatapnya tajam. 


-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR