Assalamualaikum ...
annyeong chingudeul, apa kabar hari ini?
Karena hari ini adalah spesial ultah Syifa AL Karimah yang ke-17 tahun, maka cifcif Rakayzi juga akan spesial membuat post dengan tema "Ungkapan 17 Tahun"
Karena secara 17 tahun itu di Indonesia sudah dianggap 'dewasa' kan yah, dan sudah harus bikin KTP kan ya, jadi itu berarti bahwa Syifa AL Karimah juga Alhamdulillah sudah dewasa secara umur. :)
Minggu, 27 April 2014
Syifa AL Karimah :
" Diumur yang ke-17 tahun ini pasti akan lebih banyak halangan dan rintangan untuk melakukan kehidupan yang lebih baik, dan pasti akan diperlukan kerja keras jiwa dan raga untuk tetap hidup dengan baik. Tapi masalahnya, aku tidak tahu apakah besok aku masih akan hidup dan bersekolah?
Karena besok jadwal disekolah sangat padat, belum Responsi, belum nyanyi, belum praktek dan masih banyak lainnya, yang akan repot jika ditinggalkan. Masihkah aku hidup besok?
Semoga saja masih, karena besok masih ada baju cucian yang harus dicuci. Amin.
Dan dihari ini juga, aku untuk kesekian kalinya terlupakan oleh keluarga. Memang aku tidak berharap dan mengharapkan diberi ucapan 'Selamat Ulang Tahun' dan mendapat kado taupun kue ulang tahun, tapi setidaknya adalah anggota keluarga yang mengingat hari kelahiranku.
Masa setiap ada arsip yang harus diisi, Appa animyeon Eomma harus bertanya tanggal berapa aku lahir? Memangnya mereka tidak mengingat hari dimana aku lahir? Sedih :'(
Sudahlah, urusan ingat dan tidak ingat itu tidak penting, karena hidup bukan untuk mengingat dan tidak mengingat saja. Lupakan masalah itu.
Dan kejutannya dihari ini, walaupun aku menghabiskan waktu disekolah dengan acara keFarmasian, tapi ada hadiah yang sangat istimewa untukku. Yaitu uri chingu memberikan kue ulang tahun dan kartu ucapan selamat, bahkan sebagian orang menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Lagu yang sudah hampir 10 tahun aku tidak mendengarnya dari orang lain saat aku ulang tahun.
Rasanya aku bahagia, ternyata masih ada orang yang peduli dan mengingatku. Walaupun kelihatannya mereka acuh tak acuh padaku, tapi ternyata sebenarnya mereka sangat memperdulikanku. Ouwh Terimakasih banyak. Saranghae yeongwonhie chingudeul.
Dan beribu, berjuta terima kasih juga aku ucapkan akan jasa-jasa Appa wa Eomma yang sudah membesarkan aku sampai sebesar sekarang. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa membalas jasa kalian yang sangat berharga untukku, aku sangat mencintai kalian.
Dan yang terbesar adalah ucapan terima kasih rasa syukur kepasa Allah SWT. yang sudah memberikan kesempatan padaku untuk masih berada dibumi ini sampai detik sekarang. Alhamdulillah. Walaupun aku banyak sekali dosa padamu Ya Allah, tapi Engkau masih memberikanku kasih sayang dan nikmat yang sangat besar. Aku bersyukur telah dilahirkan dengan agama-Mu.
Dan bercerita tentang 17 tahun, berarti dapat KTP atau Kartu Tanda Penduduk. maka anggaplah aku sudah dewasa. Berarti tidak ada larangan untukku melakukan 'sesuatu' yang berbatasan dengan umur. Haha! ada rasa bahagia dan sedih dengan itu.
17 tahun berarti menunjukkan aku semakin tua dan semakin sedikit umur yang kupunya untuk menebus semua dosa-dosa yang setiap detik kuperbuat. Bisakah aku menebus semua dosa yang lebih banyak dari pada air laut itu dengan sisa waktu yang masih ada?
Dan untuk Eomma yang paling aku sayang,
bagaimana kabarmu disana? Apa menyenangkan? Apa kau mengingat dan merindukan ku Eomma?
Karena setiap hari aku selalu merindukanmu, sangat merindukan pelukan mu Eomma.
Walaupun sudah ada Eomma baru disampingku sekarang, tapi Eomma masih tetaplah Eomma yang melahirkanku. Aku masih tetap ingin bersamamu apapun yang terjadi.
Karena apa Eomma tahu?
Rasanya aberat sekali tumbuh dan beranjak dewasa tanpa ada Eomma disampingku. Aku tidak punya tempat cerita selain buku, aku bahkan tidak punya tempat bersandar selain dinding kosong yang bisu. Aku sangat merindukanmu Eomma, jeongmal.
Dulu saat aku ulang tahun, Eomma selalu membuat kue ataupun nasi kuning untukku, walaupun alasannya hanya untuk merayakan ulang tahun Eomma yang beda beberapa hari denganku, tapi aku tahu kalau sebenarnya itu untukku. Terima kasih Eomma sudah menjadi Eomma yang terbaik untukku selama hidupmu. Saranghae.
Dan rasanya aku ingin sekali berteriak, menangis, mengeluarkan semua gundahan dihatiku, aku ingin sekali bersama Eomma selamanya. Aku terlalu lemah untuk hidup tanpa Eomma, walaupun ada Appa juga disampingku, tapi entah kenapa aku tidak bisa sebebas bicara dengan Eomma. Bisakah Eomma kembali kepelukanku?
Dan banyak sekali hal yang terjadi yang telah kulalui untuk mencapai umur 17 ini, sedih, suka, duka, dan luka banyak aku alami. Aku sebenarnya tidak terlalu menyukai umur 17 tahun seperti orang kebanyakan, tapi setidaknya aku sudah dewasa sekarang.
Dan aku harus bisa hidup mandiri, meneruskan kehidupanku kedepan yang entah masih jauh atau sudah pendek itu. Sebisa mungkin aku harus tetap berusaha menghapus dosa yang terus menumpuk memberatkan kehidupanku untuk akhirat nanti. Aku takut sebenarnya.
Dan tidak banyak yang bisa aku ceritakan, karena aku selalu lupa mengatakan sesuatu saat sedang waktunya, tapi akan ingat untuk berkata apa saat sedang bukan waktunya. Penyakit kronis memang itu Lupa, bukan kanker. Menurutku sih itu mah.
Dan intinya saja, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sangat besar, berribu, berjuta, bahkan tidak terhinggan terima kasih untuk keluarga yang kadang ada dan kadang tidak untukku, untuk teman yang kadang bisa diandalkan dan kadang tidak, untuk kemajuan IPTEK, untuk orang lain yang belum aku kenal, untuk guru-guru-ku yang telah mengajarkan banyak ilmu, untuk semua yang ada dilangit dan dibumi, dan yang paling besar adalah Untuk Allah SWT. atas semua yang telah diberikan padaku. baik itu kesedihan ataupun kesenangan. karena tanpa dua hal itu, kehidupanku tidak akan berjalan dengan indah.
Dan selain terima kasih, aku ingin banyak-banyak minta maaf yang sebesarnya dan sangat tulus atas semua yang telah aku lakukan, baik sengaja ataupun tidak, baik yang diketahui ataupun tidak, karena aku tidak bisa menjaga tubuhku dengan benar, maka pastilah banyak sekali kesalahan yang telah aku lakukan. Mungkin banyak orang yang sudah aku buat sakit hati, menangis, sakit, dan segala macam.
Sangat minta maaf yang sebesar-besarnya, dan aku berharap kalian mau memaafkanku.
Dan jika istilah Reinkarnasi itu benar, dan aku akan hidup lagi di kehidupan yang akan datang, maka aku tidak akan melupakan semua orang yang sudah ada dan hadir dalam kehidupanku. Terimakasih dan mohon maaf untuk semunya, salam sejahtera. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar