Alloha !
Cifcif Rakayzi punya FF lagi
untuk para readers yang syudah mau berkunjung ke cifcif simple blog ini,
walaupun seperti biasa .. FF nya masih jauh dikatakan bagus. Okey, langsung
saja ke inti cerita disini, karena cifcif rakayzi tidak mau bertele-tele tidak
jelas dan menghamburkan kata sehingga membuat readers merana karena terlalu
lama dan sangat bosan dengan rangkaian kata tak bermakna. Haha!
Author : cifcif Rakayzi
Tittle : Coz You’re My Destiny
Genre : Romance, School life, Haha!
Length : Oneshoot
Main cast :
1.
Aican (oc)
2.
Lee Jinki (SHINee)
3.
Lee Hyein (oc)
Prolog
Suatu hari di hari senin,
saat itu adalah waktu istirahat menjelang pelajaran Farmakologi yang paling
‘menyenangkan’. Suasana sangat panas dan membosankan karena sangat mengantuk
dan kekenyangan sehingga menimbulkan suatu perasaan tidak menyenangkan yaitu
BT.
Dan teman cifcif, itu dia
namanya Ai Nurul Fauzia. Cifcif tidak akan sensor namanya untuk kepentingan
popularitas, yah untuk membuat dia terkenal juga kan. Nah itu, dia datang untuk
meminta nama Jepang pada cifcif dan teman cifcif satunya lagi, Nara Jung yang
sekarang katanya mau ganti marga jadi Nara Do.
Padahal cifcif sudah bilang
kalau cifcif tidak tahu apapun tentang Jepang, tapi dia tetap ngotot minta ke
cifcif. Maka di berilah sebuah nama dari cifcif yang indah dan cantik, karena
namanya adalah “Ai-Can” yang adalah singkatan dari Ai Nurul Fauzia Cantik.
Padahal awalnya cifcif ngasih nama dia itu “Aican mimini hibiku iki no oto”,
tapi eh ternyata menimbulkan kontroversi yang HOT!. Maka nama itu tidak jadi
dipilih.
Lalu pelajaran Farmakologi
itupun dimulai ditengah keadaan cifcif yang BT abiez. Yang akhirnya membuat
cifcif tidak menyimak apa yang diterangkan oleh Seonsaengnim yang neomu yeppeo
itu, cifcif malah coret-coret dibelakang buku catatan. Dan azek. Karena
ternyata eh ternyata ... coretan itu saat dibaca kembali membentuk sebuah
rangkaian kata yang menjadi sebuah cerita berkembang. Gaulnya, coretan di
halaman belakang buku catatan itu menjadi Fan Fiction. Haha!
Coz
You’re My Destiny
Aican berlari menaiki tangga menuju kelasnya, dengan
nafas terengah-engah dia terus berlari melalui setiap anak tangga yang ada
untuk sampai dikelasnya. Dan akhirnya dia sampai didepan pintu kelasnya. Tapi
Aican hanya berdiri diam didepan pintu itu, beberapa kali dia menarik nafas
panjang untuk menormalkan kembali alur nafasnya itu. Dan setelah mantap dia
menarik nafas, akhirnya Aican perlahan membuka pintu kelas.
“Astaga Aican! Darimana saja
kau?” Hyein langsung memeluk Aican saat dia baru saja melangkahkana satu
kakinya masuk kedalam kelas. “Mana Seonsaengnim?” Aican menyipitkan matanya
melihat meja guru yang kosong. “Tenang saja, tidak ada Seonsaengnim hari ini.
Mereka semua ada keperluan lain!”
“Hah~ syukurlah ... Aku
sudah susah payah datang kesini!” Aican membuang nafas lega lalu duduk
dikursinya. “Memangnya dari mana saja kau bisa terlambat?”
“Ceritanya menyebalkan
sekali! Tapi .. tunggu, dimana dia?” Aican kembali berdiri dan melihat sudut
kesudut ruangan. “Dia siapa?” Hyein juga ikut melihat seluruh ruang kelas yang
dipenuhi dengan suara siswa-siswi lain yang asyik melakukan aktifitasnya
masing-masing.
“Si brengsek Jinki. Dimana
dia sekarang?”
“Jinki? Dia tadi pergi untuk
mencarimu, katanya kau dalam bahaya. Dia terlihat begitu panik mencarimu
kemana-mana!”
“Jinjjayo? Padahal dia yag
membuatku kesiangan dan harus berlari kabur dari guru piket, dia benar-benar
menyebalkan!”
“Memangnya dia kenapa?”
“Tadi saat aku berjalan, dia
menawarkan tumpangan padaku. Dan aku ikut. Tapi ternyata dia malah menurunkanku
ditengah jalanan sepi, dan aku harus melewati ke’gila’an untuk sampai
disekolah!”
“Astaga Aican! Kenapa kau
mau? Bukankah kalian dari dulu musuh bebuyutan?”
“Entahlah, aku tidak tahu.
Aku rasa tadi pagi aku bukan melihat seorang lee Jinki, tapi aku melihat
seorang namja yang tampan ..”
“Aigoo ... Kenapa bisa
seperti itu? Apa kau menyukai Jinki?”
“Mwo? Aku menyukai si
brengsek Lee Jinki? Jinjja? Oh! Michigesseo ..” Aican mengacak rambutnya
frustasi mendengar perkataan Hyein.
“Bukankah kau selalu
bertengkar dengannya? Tapi tadi pagi kau melihatnya tampan, itu berarti kau
sudah terkena virus!”
“Virus apa?” Aican
membulatkan matanya, mendekat pada Hyein untuk mendapat kepastian dari
perkataannya yang bermakna ambigu.
“Bukan virus H5N1 atau virus
Mers ataupun virus antraks, tapi virus yang lebih parah dari itu semua. Dan
virus ini tidak akan sembuh dengan obat psikotropika ataupun obat-obat gangguan
jiwa!”
“Jangan berkata yang
tidak-tidak! Katakana saja virus apa itu?”
“Kau terkena virus cinta Lee
Jinki!”
“OMG! Aku benar-benar mati!”
Aican terduduk dilantai, mengacak rambutnya lagi dan menendang-nendang kaki
Hyein. Tidak terima dengan apa yang dikatakan Hyein padanya. Bagaimana tidak,
Lee jinki dengannya sudah menjadi musuh bebuyutan dari sejak dia masuk ke
sekolah ini. Dan sekarang dia jatuh cinta pada Lee Jinki? Si brengsek itu? Oh
tidak!
“Aican!” tiba-tiba seorang
namja membuka pintu kasar dan berlali menghampiri mereka. dia adalah Lee Jinki.
“Jinki-aah ...” keduanya
menatap Jinki yang masih terengah-engah mengatur nafasnya.
“Apa yang kau lakukan? Aku
sudah mencarimu kemana-mana, dan ternyata kau disini. Gwaenchana?”
“Ne?”
“Kau baik-baik saja? Apa kau
terluka? Bagaimana cara kau sampai kesini?”
“Ough Jinki-aah, kau
perhatian sekali pada Aican. Rupanya kalian memang benar”
“Mwoga?” Jinki langsung
mengalihkan tatapannya pada Hyein yang sekarang sedang senyum-senyum sendiri
memperhatikan mereka berdua.
“Ya! Seharusnya kau tidak
meninggalkanku tadi. Lalu apa maksudmu meninggalkan ku tadi disana? Membuatku
suusah payah untuk datang kesini!”
“Aican mianhae. Aku hanya
mempermainkanmu, keundae aku merasa kalau aku sudah keterlaluan padamu. Jadi
maafkan aku ... aku tidak bermaksud untuk_”
“Jinki-aah, aku tidak peduli
apapun yang alasanmu. Kau sudah sering membuatku seperti ini!” Aican
memalingkan wajahnya dari Jinki dan pergi meninggalkanya.
“Chamkkaman!”
Tapi Aican terus berjalan,
tidak memperdulikan panggilan Jinki yang setengah berteriak itu.
“Aican!” dan tiba-tiba Jinki
menarik tangan Aican lalu menciumnya. Membuat perhatian semua orang dikelas itu
tertuju pada mereka sekarang.
“Wow! Daebak ..”
“Aican teruskan .. kau hebat
Jinki-aah!”
Sorak beberapa orang disana
semakin meramaikan suasana kelas itu.
“emmh apa yang kau lakukan?”
Aican mendorong dada Jinki sampai dia melepaskan ciumannya. Mereka bertatapan.
“Aican jeongmal mianhaeyo ..
keundae aku harus mengtakannya. Sebenarnya sejak pertama kali kita bertemu
disini, aku sudah menyukaimu, aku bahkan berharap kta bisa menjadi teman dan
tidak harus selalu bertengkar. Aican .. saranghae” dan Jinki kembali
menempelkan bibirnya pada bibir Aican, membuat semua kembali bersorak.
“Jinki-aah ... mianhae, aku
tidak mencintaimu sekarang, keundae .. sekarang aku mulai menyukaimu dan aku
akan memulai untuk mencintaimu. Saranghae” Aican mencium Jinki, kali ini ciuman
mereka benar-benar membuat semua orang tanpa kecuali kaprodi yang sedang
berdiri didepan pintu bersorak ramai.
Dan akhirnya, permusuhan
antara mereka berakhir. Tergantikan oleh sebuah cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar