luhanay blog Follow Dash Owner

Senin, 23 Desember 2013

Cerpen Yadong nc17 Chapter 2


Tittle            : Pengantin Baru
Genre          : Romantic, Yadong nc-17
Author          : Cifcif Rakayzi
Cast            : Nicho, Rishy
 

Chapter 2
“Ahhh ... Rasanya pinggangku lebih baik patah daripada sakit seperti ini!”, saat membuka pintu kamar hotelnya Nicho langsung berlari dan berbaring diranjang. “Bereskan dulu tasmu, baru tidur!”, Rishy menarik tangan Nicho untuk mengangkat kopernya yang berat. “Kau ini jahat sekali, pinggangku sakit karenamu. Selama perjalanan aku menahanmu tidur dipundakku, apa kau ini tidak kasihan padaku?”, Nicho bangun dan mendekati Rishy.
“Lalu kenapa kau membiarkanku tidur dipundakmu? Aku tidak menyuruhmu untuk menahanku tidur, itu salahmu sendiri!”, Rishy membuka jaketnya dan berjalan membuka gordeng jendela. “Kau ini benar-benar ... ish .. menjengkelkan saja!”, Nicho mendekatinya.
“Apa?”, Rishy mendekati Nicho dan mengangkat wajahnya. “Kau sekarang sudah menjadi nyonya Nicho, jadi jangan bersikap kasar seperti itu. Harusnya kau bersikap lembut dan mempesona, nyonya Nicho!”, dia berjalan menjauh dari Rishy. “Memangnya aku tidak mempesona sekarang?”, Rishy berjalan mendekati Nicho dan membuatnya berjalan mundur menahan Rishy yang terus mendekat.
Rishy menjatuhkan Nicho diranjang, Nicho hanya diam menatapnya saja. “Justru aku sangat mempesona, saking mempesonanya sampai bisa membuat Nicho hanya berbaring diam diranjang sekarang!”, Rishy mentertawakan raut wajah Nicho sekarang yang terlihat lucu melihatnya.
“Owh jadi sekarang kau mau main kasar denganku ya, baiklah akan aku buktikan siapa yang lebih kasar disini sekarang?”, Nicho menarik Rishy sampai terjatuh tepat diatas badannya. “Lepaskan aku!”, Rishy melepaskan tangan Nicho yang memegang pinggangnya.
“Diamlah, jangan seperti itu. Kau menekan juniorku!”, Nicho langsung melepaskan Rishy dan memegang juniornya. “Apa? Apa yang kau lakukan!”, Rishy melihat yang dilakukan Nicho sementara dia sendiri masih berada diatas badannya. “Entahlah ... Tapi sepertinya dia sudah siap!”, Nicho tersenyum menatap Rishy. “Siap apa?”, Rishy balas menatapnya.
“Siap untuk membuktikan siapa yang paling kasar, ayolah!”, Nicho menariknya lagi dan membalikan posisi mereka sehingga Nicho diatas sekarang, lalu menarik selimut dan menutupi badan mereka.
“Kyaaa ... Nicho! Aku tidak mauuuu!”, Rishy bangun dan membuka selimutnya. “Tidak usah berpura-pura seperti itu!”, Nicho menarik lagi Rishy dan menarik selimutnya lagi. Rishy bangun lagi dan membuka selimutnya lagi, Nicho tersenyum dan menariknya lagi. Kali ini Nicho membiarkan selimutnya, tidak menariknya untuk menutupi badan mereka.
Nicho mulai menciumi Rishy, membiarkan lidah mereka bertemu. Rishy juga akhirnya membalas ciuman itu, lalu lidah mereka bermain. Perlahan Nicho melepaskan ciuman itu dan beralih turun menciumi leher Rishy, membuat lehernya basah dengan saliva dan membuat beberapa kissmark.
Lalu Nicho kembali mencium bibir Rishy, dengan penuh nafsu. Sementara tangan kanannya menahan Rishy dan tangan kirinya menggerayami dada Rishy, mencari kancing baju dan perlahan mulai membukanya.
Dengan apa yang dilakukan Nicho, Rishy juga tidak hanya diam. Dia juga menggerayam dan mulai mebuka kancing kemeja Nicho, membuat bagian depan tubuh mereka bersentuhan langsung. “Tunggu!”, Nicho tiba-tiba menghentikan ciumannya. “Apa?”, Rishy melihat wajahnya yang sedikit tersenyum evil.
“Apa-apaan ini, kenapa bisa seperti ini. Kenapa kita berdua memakai kemeja?”, Nicho melihat kemejanya yang sudah terbuka dan melepaskannya. “Memang kenapa?”, Rishy menarik selimut dan menutupi badannya. “Kemeja berkancing didepan, dan rupanya semua ini adalah kesempatan! Haha ..”, Nicho tersenyum lalu menarik selimut itu dan menutupi mereka berdua.
***
Berlama-lama kemudian saat mereka seperti itu, sekarang sudah pagi tapi tepatnya masih dinihari dan hujan. Baju mereka berserakan di sembarang tempat, dan ranjang yang berantakkan.
Rishy terbangun dan melihat disampingnya Nicho sedang memainkan handphone nya. “Jam berapa ini?”, Rishy menjauhkan kaki Nicho yang menindih kakinya. “Hei sayang, kau sudah bangun. Sekarang masih jam 3, mau kemana?”, Nicho menatap istrinya lalu membelai rambutnya yang setengah menutupi wajahnya.
“Tadi Ibu menelfon ..”, Nicho menyimpan handphone nya dan mendekati Rishy. “Lalu dia bialng apa?” “Ibu bilang, kalian sudah sampai belum? Kenapa tidak telfon kerumah kalau sudah sampai? Lalu apa yang kalian lakukan sekarang?”, Nicho merangkul Rishy.
“Lalu kau menjawab apa? Aku lupa untuk menelfon nya tadi!”                   “Aku jawab kau sedang telanjang dan tidur bersamaku!”, Nicho tersenyum dan memasang wajah ulzang. “Hei benar kau bicara seperti itu?”, Rishy langsung mendorong Nicho menjauh darinya. “Kenapa memangnya?”, Nicho melihat Rishy dan beralih melihat badannya yang setengah terbuka karena selimut yang menutupinya tertarik oleh Nicho.
“Aish ... Kau melihat apa?”, Rishy langsung menarik lagi selimutnya. “Memang benarkan apa yang aku katakan, kau sedang telanjang dan tidur bersamaku. Ibu saja tidak marah, malah tertawa. Lalu kenapa kau marah?”     “Tapi kau tidak harus menjawab seperti itu juga, aku malu!”, Rishy langsung memalingkan wajahnya.
“Dasar kau ini, kenapa harus malu? Inikan sudah menjadi pekerjaan kita sekarang, apa lagi yang harus dilakukan oleh suami-istri jika bukan ...”             “Hei kau Nicho, kau ini selalu saja!”, Rishy memotong perkataannya dan memukul-mukul badannya. “Memang benarkan?”, Nicho tersenyum dan menahan pukulan Rishy padanya.
“Pikiranmu selalu saja seperti itu! Aku heran kenapa kau bisa menjadi Presdir, tapi apa kau bisa bekerja dengan otak mesum mu itu?”, Rishy menghentikan pukulannya dan diam memegangi selimutnya. “Kyaa ... Kau ini menyebalkan sekali, kau meremehkan otak pintarku ini? Tentu saja aku memisahkan antara pekerjaan dan urusan pribadi, kau ini menjengkelkan tapi membuatku semakin menyukaimu! I love you”, Nicho menarik Rishy sampai beradu dengan badananya.
“Sekarang mau apa kau? Lepaskan aku!”       “Tidak ada yang kulakukan, aku diam!”, Nicho memeluknya erat. “Sudah cukup kau membuatku tidak bisa berjalan kemarin, lalu kau mau mebuat aku semakin tidak bisa berjalan? Aku sangat lelah sekali, badanku lemas. Dan itu semua karenamu!”, Rishy mencubit pinggang Nicho sekerasnya.
“Awh sakit! Haha ... Kau ini, tidak akan apa-apa. Nanti juga kau sembuh, itu hanya sesaat. Kalau kau sakit untuk berjalan, dan tidak bisa berjalan, aku akan menggendongmu, memandikanmu, dan mencumbumu, haha ...!”, Rishy mendorong Nicho lagi, memukulnya dengan bantal. “Ish kau ini, dasar kau otak mesum!”, Rishy terus memukuli Nicho yang tertawa dengan bantal.
“Aaahhh ...”, suara petir yang menyambar tiba-tiba membuat Rishy langsung memeluk Nicho. “Haha ... Dengan petir saja kau takut, makannya kau harus diam dan jangan memukulku terus!”, Nicho memeluk Rishy dan menarik selimutnya. “Kenapa tiba-tiba ada pettir, aku takut sekali!”, Rishy menundukan kepalanya didada Nicho yang bidang.
“Lihat saja, hujannya deras sekali. Suhunya juga sangat dingin, membuat juniorku kedinginan. Ayo lebih baik kita membuat tubuh kita hangat ...”, Nicho menindih Rishy dan mengerumuni badan mereka dengan selimut.

tbc -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR