luhanay blog Follow Dash Owner

Senin, 23 Desember 2013

Cerpen Yadong nc17 Chapter 3



Tittle            : Pengantin Baru
Genre          : Romantic, Yadong nc-17
Author          : Cifcif Rakayzi
Cast            : Nicho, Rishy



Chapter 3
Dengan cuaca yang hujan seperti ini, tidak banyak yang bisa mereka lakukan. Selain hanya diam dikamar, dan menonton tv.
“Kenapa Ayah dan Ibu memilihkan tempat yang seperti ini, disini hujan terus seperti ini. Tidak bisa senang-senang!” Rishy cemberut sambil terus memijit remote tv yang chanelnya terus ia ganti-ganti. Nicho hanya tersenyum melihat Rishy seperti itu, dan dia selesai membuat teh hangat dan langsung membawanya. “Ini, minumlah untuk menghangatkan badanmu!”, Nicho memberikan gelas teh itu.
“Apa yang bisa kita lakukan disini?”, sambil menegug tehnya Rishy memandang kearah Nicho yang juga sedang meneguk kopinya. “Kalau kau mau pergi, kita lebih baik hujan-hujanan. Aku siap mengantarmu pergi kemanapunkau mau!”. Nicho tersenyum, menaruh kopinya dimeja dan menatap serius Rishy. “Tidak usah, malas sekali kalau basah. Kita disini saja ...”, Rishy juga menaruh tehnya dimeja dan mendekati Nicho.
“Kalau begitu berhentilah cemberut seperti itu, kau begitu membuatku ..” Rishy memotong perkataan Nicho dan memajukan wajahnya sampai tepat dihadapan wajah Nicho. “Aku membuatmu apa?”, Rishy tersenyum kecil dan membelai pipi Nicho. “Kau .. kau mem .. hei apa yang kau lakukan?”, Nicho menjauh.
“Memangnya aku melakukan apa?”, Rishy kembali mendekati Nicho. “Beerhentilah memandangku seperti itu dan jangan membelai pipiku, membuatku geli!”, Nicho memegang tangan kanan Rishy yang menempel dipipinya. “Kenapa?”, Rishy menatap Nicho. “Kau menggoda juniorku ...”          “Benarkah begitu?”, Rishy merayu Nicho sampai Nicho mulai mundur menghindari Rishy.
“Aku mencintaimu ...”, Nicho berhenti mundur menghindar dan tersenyum manis dihadapan Rishy. “Aku juga mencintaimu, walaupun kau kasar jelek dan bodoh! Haha...”, Rishy membalas senyuman Nicho. “Hei kau mengataiku?”, Nicho merubah senyumannya dengan tatapan marah.
“Haha ... betapa lucunya dirimu, lihat ada sisa kopi dibibirmu dari tadi. Kau dasar pria bodoh .. haha ..”, Rishy mendekati Nicho. “Hei kau mengataiku bodoh dua kali, kesini kau aku harus menghukummu!”, Nicho menarik badan Rishy sampai menempel dengan badannya.
“Biar aku bersihkan ...”, Rishy tersenyum kecil manis, lalu dengan lembut menempelkan bibirnya pada bibir Nicho. Perlahan melumat bibir Nicho, membersihkan sisa kopi yang ada dibibir atasnya sedari tadi. Nicho membuka mulutnya dan memainkan lidahnya untuk beradu dengan lidah Rishy, Rishy juga membalas permainan Nicho dan mendekapnya erat seolah untuk memperdalam ciumannya.
***
Rishy membuka matanya perlahan saat diarasakan sinar matahari membuat matanya silau, dia melihat Nicho tidak ada disampingnya. Dengan kaget, Rishy langsung bangun dan mencarinya ke semua sudut ruangan. Seolah tidak ingin Nicho meninggalkannya.
“Nicho ... Nicho kau dimana?”, Rishy berjalan ke sana kemari dan berhenti di depan pintu kamar mandi. Perlahan dia membuka pintunya, dan yang dilihatnya adalah tubuh seorang pria kekar yang sedang dibasahi air.
Rishy langsung menyadari keadaannya, dan memalingkan wajahnya kaget. Seakan mengetahui kedatangan Rishy, Nicho menoleh dan sedikit berjalan menghampirinya. “Sayang, kau sudah bangun!”, sapanya lembut.
“Maaf, aku tidak seharusnya melihat ini. Tadi aku mencarimu, kupikir kau pergi meninggalkanku!”, Rishy menarik pintu hendak menutupnya kembali. Dengan cepat, Nicho menghalangi pintu itu. “Tidak apa-apa, kemarilah! Kau juga harus mandi, karena semalam tubuhmu itu penuh dengan keringat ... Kau ingat? Sampai membuat tubuhku juga basah, ayolah kemari!”, Nicho menarik tangan Rishy dengan tangannya yang penuh sabun memasuki kamar mandi, lalu menutup pintunya.
“Apa yang kau lakukan, aku tidak mau mandi berdua denganmu!”, Rishy menjauh dari tubuh Nicho yang mulai mendekat dan membasahi piyama nya. “Kenapa? Aku kan suamimu, yang semalam menidurimu haha ...”, Nicho tertawa dan membasuh tangannya yang penuh busa sabun itu dengan tetesan keras air yang masih keluar dari shower.
“Tidak mau, aku akan mandi nanti!”, Rishy melangkah menjauhi Nicho. “Mandi setelah aku akan membuang waktu, sayang. Apa kau lupa sekarang kita harus kebandara untuk pulang, dan sekitar dua jam lagi pesawatnya berangkat!”, Nicho yang masih membasuh tangannya menatap Rishy yang sudah membelakanginya.
“Apa? Benarkah? Kenapa kau baru bicara sekarang, ahh kenapa aku bisa lupa dan bangun sesiang ini!”, Rishy mendekati Nicho. “Kau kelelahan sayang, semalam kita melakukannya sangat bersemangat. Bahkan dinginnya ac masih membuatmu berkeringat, kau hebat sekali!”, Nicho tersenyum memuji seperti anak kecil. “Ikh dasar kau ini menyebalkan, jangan bicara seperti itu. Lalu kenapa kau tidak membangunkanku?”, Rishy memukul dada Nicho.
“Aku tidak tega melihatmu begiu pulas, kau mungkin sangat cape!”, Nicho memegang kedua tangan Rishy yang memukulnya, menghentikan pukulannya. “Lalu bagaimana kita bisa bersiap dalam dua jam?”, Rishy melepaskan tangan Nicho dari tangannya.
“Kalau begitu, kita pulang besik. Memesan tiket pesawat yang baru!”    “Ish, tidak bisa. Aku mau pulang sekarang! Aku sudah bosan dengan tempat yang selalu hujan seperti ini, baiklah ayo cepat kau bersihkan sabun-sabun itu dari badanmu! Kita harus bergegas ...”, Rishy langsung membuka cepat piyama nya dan melemparnya asal, lalu berdiri dekat dengan Nicho yang tersenyum melihat istrinya full naked untuk mendapatkan guyuran air dari shower nya.
***
Satu bulan setelah pernikahan mereka berlalu.
“Sayang, akhir bulan ini kau mau jalan-jalan kemana?”                             “Akhir bulan? Memangnya sekarang tanggal berapa?”, Rishy menatap Nicho sekilas lalu melihat kalender yang tergantung di dinding ruang makannya. “Sekarang tanggal 27, kenapa?”, Nicho menatap serius Rishy. “27? Kenapa rasanya aku belum juga ... uwo..uwo..”, tiba-tiba ditengah perkataannya Rishy muntah dan dia langsung berlari kekamar mandi.
“Sayang, kenapa denganmu? Kau sakit?”, Nicho menempelkan punggung tangannya di dahi Rishy yang keluar dari kamar mandi. “Akhir-akhir ini aku memang sering pusing dan selalu mual ...”, jawabnya lemas dan memeluk Nicho.
“Kalau begitu kita kedokter sekarang!”, Nicho melepas pelukannya dan menatap Rishy. “Tidak usah, mungkin Cuma masuk angin!”, Rishy memegang tangan Nicho dan kembali menyandarkan kepalanya didada Nicho.
“Bukan masuk angin, mungkin hamil barang kali ...”, Ibu tiba-tiba datang dan tersenyum melihat mereka. “Hamil?”, Rishy dan Nicho menjawab bersamaan lalu saling bertatapan. “Iya hamil, ini sudah sebulan kalian menikah kan?”, Ibu menambahkan lagi.
“Aku memang sudah telat 3 minggu, tapi mungkinkah?”, Rishy memegang perutnya dan menatap Nicho. “Semoga saja kau benar hamil, berarti pekerjaan kita tidak sia-sia selama ini ...”, Nicho tersenyum bahagia dan langsung memeluk Rishy.
Rishy memukul dada Nicho karena malu dengan Ibunya atas yang dikatakan Nicho, “Aku ..uwo..uwo ... ahh uwo..uwo...” Rishy langsung berlari lagi kekamar mandi sambil menutupi mulutnya, Ibu langsung mengikutinya sementara Nicho masih tersenyum bahagia memikirkannya.
The End ,-
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR