Entah setiap anak kecil
selalu mengatakan ‘ingin cepat besar dan dewasa’ atau tidak, tapi itulah yang
aku rasakan dulu, yah ... dulu.
Dulu saat aku kecil,
aku merasa kalau menjadi besar dan dewasa akan sangat menyenangkan. Kita bisa
melakukan apapun yang kita mau, pergi kemanapun yang kita mau, membeli apapun
yang kita mau, dan memilih apapun yang kita mau. Rasanya itu menyenangkan.
Aku selalu bermimpi dan
mengkhayalkan menjadi dewasa dan melakukan satu per satu hal yang ingin aku
lakukan, hidup sepetti apa yang aku inginkan tanpa terus dihalangi peraturan
yang melarang ini dan itu. Aku ingin menjadi dewasa, membuat semua orang tahu
kalau aku sudah besar dan tidak harus mereka perlakukan sebagai anak kecil
lagi. Anak kecil yang tidak bisa apa-apa dan selalu membuat masalah. Yah,
kurasa itu masalahnya. Inti alasan anak kecil ingin menjadi dewasa adalah
karena tidak mau terus dianggap anak kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa,
pembuat masalah, dan harus melakukan apapun yang orang dewasa perintahkan. Itu menyebalkan
memang.
Seiring berputarnya
jarum jam yang menambah waktu, pergantian matahari dan bulan yang terus
menerus, angin berhembus lembut, dan musim terus berganti. Akhirnya waktu
membawaku terus tumbuh, perlahan, dan aku menjadi dewasa. Benar, seperti apa
yang selalu aku inginkan.
Tapi sayangnya, ini
tidak seperti apa yang aku bayangkan. Aku menjadi dewasa dan benar-benar
dewasa. Dan saat aku menyadarinya, kehidupan berubah menjadi tidak sebahagia
saat aku masih seorang anak kecil. Angin berhembus cepat dan hidup menjadi
semakin sulit, benar-benar sangat sulit.
Menjadi seorang dewasa
ternyata tidak menyenangkan. Pemikiran kira berkembang dan semakin banyak yang
kita tahu, baik dan buruk dunia sudah bisa kita lihat nyata dengan kedua mata.
Penderitaan, kesedihan, air mata, tangisan, dan senyuman memaksa kita untuk
berjalan penuh tenaga. Bekerja keras.
Yah, saat kita menjadi
dewasa, maka kehidupan memaksa kita untuk bekerja keras. Melihat semua orang
disekeliling dan ikut merasakan perasaan mereka, semua kesedihan dan kebahagian
mereka. Dan untuk itulah orang dewasa harus bekerja keras, untuk menghidupi
dirinya dan semua orang disekelilingnya, menghilangkan kesedihan mereka dan
mendatangkan kebahagian.
Dan sekarang aku takut,
saat menjadi lebih dewasa lagi. Saat ada waktunya dunia tidak berpihak ditangan
kita, saat tahu tidak semua orang mengharapkan kita, saat tahu kalau semua
orang tidak semuanya menyukai senyuman dan kerja keras kita. Disaat angin tidak
berhembus dan menghapus ait mata keluhanku, dan bulan tidak bersinar menghiasi
langit malam yang benar-benar gelap.
Oh, aku tidak tahu. Apa
yang harus aku lakukan?
Aku hanya bisa
berteriak menjerit ‘tidak ingin menjadi dewasa!’, sungguh aku ingin kembali
menjadi anak-anak. Anak kecil yang tidak tahu apa dunia, seperti apa sebenarnya
dunia itu. Anak kecil yang selalu penuh dengan tawa, yang selalu berlari dan
bermain. Dan, anak kecil yang ternyata selalu dilindungi orang dewasa.
Ah, ini menyedihkan.
Aku ternyata baru menyadari itu. Menyadari kalau semua perintah yang diberikan
orang dewasa pada semua anak-anak adalah untuk melindungi mereka dari tajamnya
dunia saat mereka masih tidak punya kekuatan untuk menghadapinya, melindungi
mereka dari perasaan yang menyakitkan karena harus menjadi dewasa. Aku tidak tahu
kalau menjadi anak-anak itu sungguh sangat menyenangkan, semua penuh dengan
kasih sayang, semua orang terus menjadikan kita priositas dan memberikan semua
cintanya. Benar-benar menyenangkan.
Apa yang bisa aku
lakukan? Apa yang bisa terjadi? Semua waktu itu tidak akan pernah berputar
mundur, tidak akan mengembalikan apa yang pernah terjadi, dan tidak akan pernah
membawa kita kembali pada masa itu. Semuanya sudah sampai disini sekarang,
terlambat.
Waktunya sudah habis,
terlalu gila jika kita menyesal dan terus menangis meminta waktu berputar
kembali. Angin sudah menghembuskan kita sejauh ini, terlambat.
Mungkin menjadi dewasa
tidak se-mengerikan itu, dan jika kita kumpulkan kekuatan maka akan bisa
membuat kita terus berdiri untuk melangkah maju. Maju dan menghadapi semuanya,
kembali bekerja keras menghilangkan kesedihan dan memperbaiki semuanya. Merubah
semua tangisan itu menjadi senyum kebahagian, dan orang-orang disekeliling kita
menunggu saat itu, menunggu kita membuatnya tersenyum.
Yah benar, tidak ada
cara untuk kembali. Jangan ada kata menyesal dan tangisan untuk apa yang sudah
terjadi, sampai kapanpun waktu tidak akan bergerak untuk mundur, tapi hanya
maju kedepan.
Sekarang, kita sudah
benar-benar sangat dewasa. Yah ... dewasa. Bukankah itu menyenangkan? Bukankah
itu hal yang selalu diinginkan? Jadi, untuk apa melihat kebelakang dan
memperlambat langkah untuk maju kedepan?
Yang kita harus lakukan
sekarang adalah tersenyum, kembali kuatkan hati, kumpulkan semua kekuatan yang
tersisa dan mendapatkan kekuatan yang baru, terus bersemangat. Walaupun kadang
bulan tidak bersinar, angin tidak berhembus, dan kesedihan datang, semangat
untuk maju tidak boleh hilang dan mengacaukan semuanya, lagi. Sudah cukup kita
bersedih mengingat masa kecil, itu tidak penting dan sangat bodoh. Untuk
kedepan, tidak ada lagi penyesalan. Yang ada hanya semangat dan kerja keras.
Apapun yang terjadi,
aku harus tetap berjalan untuk menghilangkan kesedihan dan membawa kebahagiaan
pada semua orang. Aku harus membuat mereka tersenyum, membuat keadaan mereka
lebih baik, membuat mereka bahagia dan sangat bahagia. Mereka membutuhkan itu.
Dan mengenai itu,
tentang semua hal yang sudah kita ketahui, tentang baik dan buruknya dunia, itu
tidak akan merugikan. Semua pengetahuan itu akan sangat berguna untuk
melindungi semua anak-anak nanti, mencintai dan menyayangi mereka sampai mereka
mempunyai banyak kekuatan untuk menghadapi dinginnya dunia dengan hatinya
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar