Author : cifcif
Rakayzi
Tittle : “Byun
BaekHyun is my HUSBAND!”
Genre : Marriage
life
Length : Oneshoot
Cast :
-
Byun BaekHyun
(EXO)
-
Lee Hyein (oc)
-
Kim Taeyeon
(SNSD)
Prakata ..
Jauh sebelum ada pemberitaan tentang hubungan KTY dan BBH beredar dipublik, ide cerita ini sudah ada. cifcif sudah buat foto covernya malah. dan itu juga dulu, saat masih jadi SONE.
Awalnya ide ini muncul saat cifcif kembali melihat MV Twinkle - TaeTiSeo, dan akhirnya cerita ini jadi. lalu kenapa KTY di cerita jadi pihak ketiga? karena setelah tidak lagi menjadi SONE, cifcif kesel liat BBH ada di MV itu. jadilaha seperti itu.
Dan akhirnya pemberitaan tentang hubungan mereka di media menyebar semerbak, padahal cerita ini belum selesai. akhirnya berbulan-bulan file ini hanya diam di dalam komputer. sampai akhirnya, uri Abeoji menghapusnya, tapi cifcif buru-buru berkata TIDAK! (ala film laga). dengan susah payah merayu Abeoji, cifcif akhirnya menyelesaikan cerita ini dalam 5 jam. sayang kan kalau dihapus begitu aja setelah berbulan-bulan.
Sudah, jadilah seperti ini ... walaupun tidak nyambung dan tidak dapat di mengerti tapi cifcif tetap posting ini FF.
Acara berjalan lancar sesuai yang
direncanakan, dan selesai dengan indah untuk sebagian orang. Karena yang
mempunyai acara ini sebenarnya tidak merasa demikian, bisa dibilang acara ini
lancar karena keterpaksaan pemiliknya.
Lee Hyein
pov.
Apa ini, aku merasa ada sesuatu
yang menyilaukan mataku. Sebuah cahaya kuning dari luar jendela seperti memaksaku
untuk membuka mata secara tidak langsung, mungkin matahari menyuruhku untuk
segera bangun.
Aku membuka mataku perlahan, rasa
berat untuk membukanya membuatku mengernyitkan alisku. Aku menatap langit-langit
ruangan yang tidak kukenal ini, menormalkan mataku yang masih buram untuk
melihat. Tapi tunggu, ruangan yang tidak kukenal? Apa? Lalu aku ada dimana?
Rasanya ada sesuatu yang berat
melingkar dipinggangku, kenapa sempit sekali disini? Aku membulatkan mataku dan
melirik kesamping, seorang namja yang rambut pirangnya berantakan menutupi
hampir seluruh wajahnya tidur disampingku. Astaga, kenapa aku merasa dia
tampan.
Perlahan aku mengusap rambutnya,
menyisirnya dengan jari tanganku. Sekedar untuk merapikannya agar matanya bisa
kulihat, ya .. mata sipit nya yang lucu.
“Emmmhh ...”
Namja itu sedikit merubah posisi
tidurnya, menghembuskan nafas lembutnya pada wajahku. Aku merasa ..
“Aaaaaahh! Byun baekhyun!!”
Astaga OMG! Aku ini benar-benar
gila, sangat gila. Kenapa bisa aku sampai terbuai dengan semua ini, apa yang
terjadi padaku.
“Dasar kau bajingan!”
Aku berteriak dan langsung
mendorong badannya menjauh dariku saat aku benar-benar menyadari kalau aku
tidur diruangan asing tanpa pakaian dengan seorang pria yang juga tanpa
pakaian.
“Aish kenapa berteriak sekencang
itu?”
Dengan wajah sayu, namja itu
bangun dan menatapku sambil menggaruk-garuk punggungnya.
“Ap .. apa .. apa yang kau
lakukan padaku?”
Aku menarik selimut untuk
menutupi badanku, sedikit mundur dari hadapannya.
“Aduh .. kepalaku pusing sekali, rasanya
aku ingin muntah ..”
“Hei kau jawab aku!”
“Hah apa?”
“Apa yang sudah kau lakukan
padaku?”
“Ish kau ini, dengan kau bicara
seperti itu memberi kesan seolah-olah aku telah melakukan sesuatu padamu. Dasar
kau ini .. Ah kepalaku pusing!”
Namja itu malah menggaruk
kepalanya, menyandarkan badannya pada ranjang. Aku hanya diam, mencoba
mengingat apa yang terjadi sebenarnya, tapi kepalaku malah pusing. Rasanya
tenggorokan ku sangat kering, perutku mual.
“Wow lihat .. kau dan aku
telanjang, semalam benar-benar_”
“Tunggu! Apa maksudmu dengan
semalam?”
“Kau jangan memotong, aku belum
selesai bicara. Apa kau lupa apa yang telah terjadi semalam?”
“Apa yang terjadi?”
“Ish jinjja, kau tidak usah
pura-pura seperti itu”
“Aku benar tidak tahu apa yang
terjadi, yang aku ingat hanya kepalaku pusing dan aku ...”
“Benar kau tidak mengingatnya?”
“Cepat katakan padaku apa yang
terjadi!”
“Semalam setelah tamu-tamu itu
pergi, kita makan malam dengan mereka dan kau_”
“Tunggu, maksudmu mereka siapa?”
“Tentusaja orangtuamu dan orangtuaku!
Dan mereka memberi wine pada kita, kau meminumnya dan aku juga. Tapi aku terus
meminumnya dan kau juga, dan kau malah tidur dimeja. Eommoniem menyuruhku
membawamu kekamar, jadi terpaksa aku menggendongmu yang berat minta ampun ...
Aku berdiri sambil menggendongmu di lift, dan terus berjalan sampai kesini ..”
“Lalu apa yang kau lakukan
padaku?”
“Kau ini memang suka memotong
perkataan orang, apa kau tidak diajari sopan santun?”
“Apa kau bilang? Dasar bajingan,
kau tidur denganku dan sudah membuatku telanjang!”
Aku melempar bantal disampingku
tepat diwajahnya.
“Kau ini! Aigoo .. sepertinya
menikah denganmu adalah takdir buruk untukku”
“Menikah?”
“Menjadi suamimu lebih buruk
daripada menjadi pelayan bar!”
“Apa kita benar sudah menikah?”
“Sepertinya efek mabuk semalam
benar-benar membuatmu amnesia, kau sampai tidak ingat kemarin kita berciuman
didepan semua orang?”
Menikah? Astaga YaTuhan, kenapa
aku sampai lupa kalau Byun Baekhyun namja disampingku ini adalah suamiku
sekarang. Aku menikah dengannya kemarin, tepatnya dipaksa menikah oleh kedua
orang tua kami.
“Ssst! Sudah cukup, hentikan. Aku
sudah ingat! Sekarang aku harus kekamar mandi ..”
Aku menarik selimut itu dan
berjalan kekamar mandi, cepat-cepat berjalan sebelum melihat bagian bawah
badannya yang akan terlihat karena aku menarik selimutnya.
“Tapi Yeobo, semalam kau
benar-benar hebat!”
“Mwo?”
Teriakannya menghentikan
langkahku dan langsung berbalik melihatnya, dia tertawa sambil memunguti
beberapa pakaiannya yang berserakan dilantai.
Flashback.
(author pov.)
“Astaga, aku seperti menggendong
gajah. Sumpah berat sekali, apa dia memakan batu sampai seberat ini .. Padahal
kalau dilihat dia sangat kecil, tapi ternyata itu tampang tipuan!”
Baekhyun terus mengumpat didalam
lift, menunggu untuk lift cepat-cepat berhenti dan sampai dilantai
apartementnya.
Dengan langkah sempoyongan dan
mata yang berat, Baekhyun akhirnya sampai didalam apartement nya. Memasuki
kamar pengantin yang sudah disiapkan Eommonim untuk mereka, dan perlahan
menidurkan Hyein yang sudah tertidur dari tadi ke ranjang.
“Membawanya dari bawah kesini
cukup membuat pinggangku hampir patah! Hah ... sepertinya aku harus mandi ..”
Langkah Baekhyun tertahan saat
dirasanya ada sesuatu yang menahan tangannya, tangan Hyein menarik tangannya.
“Kau mau kemana?”
“Hah aku? .. Aku mau mandi”
“Aku pusing sekali, bisakah kau
ambilkan segelas air untukku?”
“Mwo? Shireoyo! Aku harus mandi,
ambillah minum sendiri ..”
Bekhyun berjalan masuk kedalam
kamar mandi, meninggalkan Hyein yang bangun dan sempoyongan berjalan keluar
kamar.
“Aish! Dimana airnya?”
Hyein malah berjalan
kesana-kemari mencari air minum, padahal ada sebotol air berdiri dimeja
dihadapannya. Namun dasar Hyein yang mabuk, dia malah kembali kekamar dan
mengetuk pintu kamar mandi kencang.
“Ya! Apa yang kau lakukan,
berhenti mengetuk pintu!”
“Hei dimana air minumnya hah?”
“Entahlah aku tidak tahu, pergi
keluar dan beli air!”
“Mwo? Aku tidak tahu ini ada
dimana, bisakah kau memberiku air keran saja?”
“Aish .. ah wow!”
Baekhyun tertimpa Hyein yang
jatuh saat Baekhyun membuka pintu kamar mandinya, dan sekarang mereka hanya
bertatapan dengan posisi bertindihan itu.
“Bolehkah aku minum?”
“Ish kau ini, sana mandilah dan
minum air sebanyak yang kau mau. Dasar kau, ceroboh sekali!”
Baekhyun membantu Hyein bangun
dan keluar menutup pintu kamar mandi, dia lalu berbaring diranjang yang
bertaburkan bunga mawar itu.
“Kuno sekali, apa Eomma pikir aku
akan senang melihat ranjang yang bau dengan bunga-bunga ini. Apa dia tidak
pernah sadar kalau aku tidak suka dengan bunga apapun?”
“Aaaaahhhhk ..”
Tiba-tiba teriakan Hyein
terdengan memecahkan suasana malam yang hening itu, membuat Baekhyun langsung
berlari menghampiri kamar mandi. Mengetuk pintunya cepat dan kasar.
“Hyein-ah ada apa? Cepat buka
pintunya!”
Baekhyun terus menggedor-gedor
pintunya kuat, tapi tidak ada jawaban dari Hyein didalam. Sampai Baekhyun sadar
kalau pintunya tidak dikunci, dan dia langsung masuk kedalam.
Baekhyun hanya diam melihat Hyein
yang masih memakai gaun pengantin itu basah kuyup.
“Apa yang terjadi?”
“Baekhyun-ah, tadi aku mau minum
tapi showernya mengeluarkan banyak air padaku”
“Astaga kau ini bodoh sekali,
shower airnya memang banyak. Kau minum dari keran saja ..”
Baekhyun mendengus kesal dan
berjalan mendekati Hyein, mematikan shower nya lalu menatap Hyein kesal.
“Mwoya? Kenapa kau menatapku
seperti itu?”
“Kau bodoh sekali!”
“Ish kau yang bodoh, aku tidak
tahu ada keran disini ..”
Hyein mengibaskan rambutnya lalu
berjalan melalui Bekhyun keluar dari kamar mandi, tapi bugh ..
Hyein terpeleset dan sekarang
Baekhyun sedang menahannya agar tidak jatuh kelantai, dan kembali mereka
bertatapan.
Posisi seperti itu terus mereka
pertahankan sampai beberapa detik telah berlalu, dan Baekhyun perlahan
mendekati Hyein. Semakin mempersempit jarak antara mereka, sampai bibir mereka
sudah menempel sekarang.
Mereka diam tanpa pergerakan
disana, Hyein menutup matanya lalu perlahan membalas lumatan Baekhyun
dibibirnya. Mengikuti permainan lidah Baekhyun yang berubah menjadi lincah dan
sangat lincah.
“Tunggu dulu, bisakah kau tidak
melihatku sekarang? Aku mau mengganti bajuku!”
Hyein menutupi dadanya dengan
kedua tangannya, yah sekarang dia akan mengganti gaun pengantinnya yang ribet
dengan baju tidur yang leluasa. Setelah ciuman panas tadi, sekarang Baekhyun
hanya menatap Hyein dari ranjangnya.
“Geurae .. Aku akan tidur”
Baekhyun memalingkan wajahnya
lalu berbaring, menutupi seluruh badannya dengan selimut.
“Ih ah .. Keundae, Baekhyun-ah
bisakah kau ...”
“Wae?”
“Bisakah kau membantuku membuka
resleting baju ini? Aku tidak bisa meraihnya, baju ini terlalu ribet”
“Ish kau selalu saja merepotkan!”
Baekhyun bangun dan mengusap
wajahnya kasar, berjalan mendekati Hyein yang berdiri didepan cermin lemari
besarnya.
Sementara Hyein mengikat
rambutnya, Baekhyun dengan kasar membuka resleting gaun Hyein.
“Bisakah kau lembut sedikit
padaku?”
“Sudah baik aku menolongmu _”
Mereka diam dan saling memandang
dari cermin saat baekhyun membuka resleting sampai akhir dan membuat gaun itu
jatuh, memperlihatkan badan Hyein yang hanya dibalut bra dan underware.
“Yak! Byun Baekhyun !!”
Hyein langsung menarik kembali
gaunnya, untuk menutupi badannya yang sudah terlihat jelas oleh Baekhyun.
“Mian, aku tidak bermaksud
untuk_”
Baekhyun berlari keranjang tapi
masih tetap kena pukulan dari Hyein, karena Hyein memukulnya sangat keras dan
bahkan menggunakan bantal untuk memukulnya. Tapi dia tidak membenarkan kembali
gaunnya, hingga gaun itu lepas lagi karena tingkah Hyein.
Melihat itu, Baekhyu langsung
menarik Hyein dan menindihnya diranjang. Membuat Hyein hanya diam menatapnya
kaget,
“Yeobo, aku tidak pernah berfikir
kalau kau secantik ini”
“emh Byun Baekhyun ..”
“Bolehkah aku ..”
“Mwo?”
Chu- dan Baekhyun kembali mencium
Hyein. Kali ini dengan penuh nafsu, membuat Hyein tidak bisa melakukan apapun selain
membalas ciumannya.
Perlahan dan tanpa menghentikan
ciuman panasnya, Baekhyun menarik gaun Hyein yang sudah melorot itu. Juga
membuka bajunya, dan membelai Hyein lembut.
Dan untuk selanjutnya, coba
kalian pikirkan apa yang terjadi.
-Flasback
End-
“Byun Bekhyun! Kau kemanakan gaun
ku?”
“Aku membawanya ke loundry tadi”
“Loundry?”
“Ne, aku tahu kau pasti tidak
akan bisa mencuci baju nya kan?”
“Oh ne, aku memang sedikit tidak
bisa mencuci baju sperti itu. Tapi kenapa tidak sekalian kau bawa dengan bajumu
dan _”
“Apa aku harus memberikan sprei
dengan darah itu pada loundry?”
Baekhyun memelankan suaranya,
menatap Hyein malu dan menunjuk sprei diranjang itu.
“Sprei? Aaaah tidak! Aku akan
mencucinya sendiri”
Setelah beberapa detik Hyein
berfikir, dia langsung berlari membawa sprei itu kekamar mandi.
“Hyein-ah, masaklah sesuatu
untukku. Aku lapar sekali!”
“Aku tidak mau, masak saja
sendiri!”
“Hei cepatlah buatkan aku
makanan!”
“Yak! Kenapa kau selalu
menyuruhku hah? Apa aku pembantumu, Byun Baekhyun?”
“Bukankah kau istriku, harusnya
kau melayani suamimu dengan hormat”
“Bagaimana aku bisa menghormati
orang seperti mu, pekerjaan mu hanya menyuruh dan merepotkan oranglain. Aku
tidak mau!”
“Aigoo .. apa kau barusaja
berteriak padaku?”
“Ne, memangnya kenapa?”
“Yak! Lee Hyein, memangnya apa
aku salah memintamu membuatkanku makanan? Ish dasar kau ini, seenaknya berteriak
padaku seperti itu!”
“Aish apa kau mau berkelahi
denganku?”
“Baik kalau itu maumu, aku tidak
akan mudah kau kalahkan!”
Dan suasana di apartement Bakhyun
dipagi hari itu menjadi sangat ramai karena pertengkaran mereka yang terus
memuncak, bahkan pertengkaran mereka menjadi-jadi saat Hyein mulai memukul
Baekhyun.
Hyein
pov.
“Hyein-ah, bagaimana
pernikahanmu?”
Aku menutup buku kuliahku saat
beberapa temanku datang menghampiri.
“Pernikahan itu benar-benar
menyebalkan!”
“Menyebalkan? Apa yang kau
katakan itu, bukankah kau harusnya senang bisa mendapatkan suami yang sempurna
seperti Beakhyun oppa?”
“Sempurna? Hah kalian tidak tahu
apa yang ada dibalik tampang sempurnanya itu”
“Kenapa kau bicara seperti itu?”
“Memang kalau dilihat dari luar
orang akan bilang Byun Baekhyun itu sempurna, dia tampan, pintar, dan lainnya.
Tapi kalau kalian sudah mengenalnya, pasti kalian akan menyesal dan lebih baik
tidak mengenalnya ..”
“Hyein-ah, aku penasaran. Ayo
ceritakan pada kami bagaimana kehidupanmu setelah menikah, sudah lama kan kita
tidak ngobrol seperti ini, semenjak menikah kau jarang sekali ada waktu untuk
kami, ayolah ..”
Aku melihat wajah mereka
merayuku, tapi ini tentang Byun Baekhyun. Namja gila itu, haruskah aku
membicarakannya pada mereka?
“Aku sudah satu bulan menikah
dengannya, tinggal dan hidup bersamanya selama waktu itu benar-benar membuatku
gila. Setiap hari dia selalu menyuruhku untuk ini dan itu, tidak pernah satu
haripun dia absen mnyuruhku. Bahkan saat dia sakitpun masih aku yang repot”
“Wah jinjjayo? Pasti senang bisa
mengurusi Oppa setampan itu?”
“Wajah tampannya hanya tipuan
untuk menutupi sikapnya yang buruk, dia suka berteriak padaku dan memaksaku melakukan
keinginannya”
“Apa yang kau maksud dengan
‘keinginannya’ itu adalah sesuatu yang dimainkan diranjang?” aku membulatkan
mataku setelah seorang dari mereka menggodaku dengan pertanyaannya yang gila
itu. yang benar saja, bahkan aku tidak pernah menyentuh Baekhyun sejak malam
pertama itu, selama satu bulan ini tidka ada hal bagus yang kami lakukan,
apalagi itu.
“Yak! Pertanyaan macam apa itu?”
“Ah ayolah Hyein-ah, ceritakan
pada kami bagaimana Baekhyun Oppa jika sedang diranjang ..”
“Shireoyo! Itu urusanku ..”
“Kalau begitu bagaimana malam pertamamu?”
“Apa?” Mengingat aku dan Bakhyun
telah melakukannya tanpa kesadaran penuh malam itu, apa harus aku ceritakan
juga?
“Hei ayolah ceritakan, kami juga
ingin tahu bagaimana Oppa kalau sudah diranjang ..”
“Sudahlah aku harus pulang
sekarang, aku harus memasak sebelum dia pulang dari kantornya dan berteriak
padaku. Annyeong”
Aku cepat membereskan
barang-barangku dan berlari meninggalkan mereka, itu karena aku tidak mungkin
menceritakan hal yang sangat pribadi seperti itu pada mereka. Mau bagaimanapun
aku harus tetap melindungi image ku.
Yah, semuanya tentang Baekhyun
sudah aku ceritakan pada mereka, kecuali satu hal. Selama ini walau kami sudah
menikah, tapi tetap masih belum membuat kami merasa ada cinta dalam pernikahan
kami.
Aku masih tetap tidur dikamar
yang terpisah dengan Baekhyun, dan kami juga menjalani kehidupan kami
masing-masing tanpa campur tangan. Kecuali aku yang menderita disini karena
seolah-olah menjadi pembantu di apartement nya.
Satu hal tentang Baekhyun yang
tidak aku ceritakan itu adalah, dia mempunyai pacar. Walaupun aku tidak tahu
benarnya wanita yang sering dibawa Baekhyun kerumah adalah pacarnya atau bukan,
tapi aku tetap beranggapan kalau dia adalah pacarnya. Karena hubungan mereka yang
selalu mesra tidak memberikan kesan kalau itu hanya pertemanan biasa.
Aku pertama mengetahui wanita itu
karena dia datang ke apartement saat hari pertama kami tinggal bersama di sini.
Dia datang membawa bunga dan mengucapkan ‘selamat’ pada Baekhyun, dan semenjak
itu dia sering datang.
Nama wanita itu Kim Taeyeon,
mungkin beberapa tahun lebih tua dari Baekhyun karena Baekhyun memanggilnya
Noona. Apa Baekhyun berpacaran dengan wanita yang lebih tua? Ish menjijikan.
Tapi walaupun Kim Taeyeon lebih
tua, aku rasa dia lebih cantik daripada aku. Badannya bagus dan sexy, wajahnya
selalu bercahaya. Penampilannya sangat anggun, jadi mungkin pantas jika
Baekhyun mau dengannya walau lebih tua.
-Hyein
pov End-
Hyein beranjak dari kursi dan
membuka pintu setelah beberapa kali bell berbunyi,
“Annyeong Hyein-ah” Baekhyun
tersenyum dan berjalan masuk dengan menggandeng wanita itu.
“Eoh kalian pulang bersama,
kenapa cepat sekali?”
“Rapatku ditunda besok, jadi aku
pulang cepat. Emh Hyein-ah, tolong buatkan makanan untuk kami, ne?”
“Geurae, tunggulah!”
Hyein berbalik dan pergi kedapur
dengan wajah yang tidak terlalu bagus, dia hanya berpura-pura tersenyum
dihadapan mereka.
Sementara Bekhyun dan Taeyeon
masuk dan mereka duduk menonton TV bersama.
Beberapa
lama kemudian,
“Baekh_”
Hyein terdiam kaget saat melihat
Bekhyun dan Taeyeon sedang berciuman, walau Hyein melihatnya tidak terlalu
jelas karena dari belakang tapi itu cukup membuat ekspresi wajahnya semakin
tidak bagus.
“Emh emh ... Eonnie, Beakhyun-ah,
makanan nya sudah siap!”
“Eoh ne, gomawo”
Taeyeon langsung menghentikan
ciumannya, mendorong Baekhyun sedikit menjauh dari hadapannya saat mendengar
Hyein dibelakangnya.
“Noona, kajja kita makan”
“Geurae”
Baekhyun dan Taeyeon duduk dimeja
makan, sementara Hyein masih berdiri dibelakang kursi tadi.
“Hyein-ah, mana minumanku?”
“Ambil sendiri”
“Aku sedang makan, ambilkan saja”
Hyein membalas teriakan Baekhyun
kesal, dia berjalan kedapur sambil mengumpat tidak jelas.
“Ini minuman mu, dasar pemalas!”
“Ish Aigoo, tidak bisakah kau
bersikap lembut? Kalau gelasnya tumpah bagaimana?”
“Tidak akan apa-apa, hanya saja
bajumu basah mungkin. Setelah makan bereskan sendiri, aku mau keluar sebentar”
“Haruskah aku membereskannya?”
“Kalau tidak mau biar Eonnie yang
membereskannya, bukankah kalian yang makan, jadi bereskan juga oleh kalian!”
“Yak! Lee Hyein ...”
Hyein langsung pergi keluar tanpa
memperdulikan teriakan Baekhyun padanya.
Baekhyun
pov.
“Kemana dia, sudah larut malam
begini masih belum pulang. Apa dia pergi kerumah Eommonim? Tapi tidak mungkin
karena Eommonim selalu memarahinya jika kesana tanpa aku, lalu dia kemana?”
Sudah dari sore tadi aku
menunggunya pulang, dan selalu memeriksa handphone ku barangkali dia mengirim
pesan padaku. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar darinya, bahkan ini sudah
larut malam.
Sebenarnya apa yang dia lakukan
sampai selarut ini diluar?
Apa dia marah padaku? Tapi aku
tidak melakukan apapun padanya hari ini, atau mungkin dia berkencan dengan pria
lain?
Aku menutup gordeng jendela,
melempar handphoneku dan berbaring diranjang. Memandangi jam yang terus
berputar menghabiskan waktu hari ini, ah dia membuatku gila. Aku keluar dari
kamar dan,
Dan aku melihatnya baru datang
dari luar.
“Ehm, darimana saja kau pulang
selarut ini?”
“Bukan urusanmu, aku saja tidak
pernah bertanya ‘darimana kau’ saat beberapa hari kau tidak pulang!”
“Apa kau pergi berkencan dengan
seseorang?”
“Mwo?”
“Ah anio, mungkin tidak ada pria
yang mengajakmu berkencan. Jadi apa kau pergi ke diskotik?”
“Ish kau, dengarkan aku Byun
Baekhyun. Mau kemana aku pergi dan jam berapa aku pulang itu bukan urusanmu,
jadi terserah aku mau bagaimana mengatur hidupku. Arrasseo?”
Hyein masuk kedalam kamarnya dan
membanting pintu, membuatku hanya diam memandangi pintu yang barusaja dia
banting itu kosong.
“Benar, memang terserah bagaimana
kau mengatur hidupmu. Tapi apa kau lupa aku suamimu sekarang? Walaupun
pernikahan kita tidak seperti pernikahan orang lain, tapi apa kau tahu kenapa
aku menikahimu?”
Aku mengacak rambutku dan
kemabali kekamarku, menjatuhkan badanku diranjang dan mencoba menutup kedua
mataku. Melupakan yang barusaja terjadi.
“Ahh astaga apa ini?”
Rasanya baru sebentar aku
memejamkan mataku, semalam aku tidak bisa tidur. Dan apa sekarang,
membangunkanku sepagi ini.
“Bukan pagi, ini sudah jam sepuluh.
Bangunlah, handphone mu terus berdering. Apa kau tidak akan kekantor?”
Kulihat samar-samar Hyein berdiri
disamping ranjangku dengan memakai clemek.
“Apa?”
“Kau banyak sekali bilang ‘apa’,
cepatlah bangun. Aku membuatkan makanan untukmu, dan aku akan pergi hari ini
jadi setelah makan bereskan sendiri!”
“Kau mau pergi kemana?”
“Kemana saja, yang penting aku
tidak memakai uangmu!”
Hyein membuka gordeng jendelanya,
menarik dan melipat selimutku, lalu kembali kedapur. Aku hanya mengikuti
langkah kakinya saja, apa dia sudah tidak marah lagi padaku? Wanita memang
benar-benar aneh.
“Hyein-ah, apa kau akan pulang
malam lagi?”
“Mollayo, makan saja makananmu.
Aku pergi”
Dia membawa tasnya dan pergi,
meninggalkanku. Dia memang sudah seperti biasa lagi, tapi sikapnya tidak pernah
berubah padaku.
-Baekhyun
pov End-
“Aku tidak habis fikir dengannya,
dia selalu melakukan apapun yang dia inginkan. Tapi giliranku melakukan
sesuatu, dia pasti memarahiku. Apa dia memperdulikanku?”
“Tentu saja bodoh, dia suamimu!”
“Kemarin Taeyeon datang lagi ke
apartement ..”
“Bukankah setiap hari dia datang”
“Memang, tapi kemarin mereka ...
mereka sepertinya ..”
“Apa, mereka apa?”
“Kemarin aku tidak sengaja
melihat mereka berciuman”
“Mworago?”
“Hah ... aku tidak tahu kenapa
saat melihat mereka seperti itu rasanya aku marah sekali, mungkin hubungan
mereka akan semakin serius”
“Tidak mungkin seperti itu, pasti
ada salah paham. Bakhyun sudah menikah denganmu, mana mungkin akan menikah lagi
dengan wanita tua itu!”
“Tapi mereka sudah melakukan itu,
bahkan tidak malu saat ada aku disana. Apa lagi yang akan mereka lakukan selain
menikah dan tinggal bersama, haruskah aku menceraikan Baekhyun?”
“Ish jangan, kau ini. Coba
tanyakan pada nya apa sebenarnya hubungan mereka”
“Bertanya padanya? Itu adalah
kiamat untukku”
“Yak! Dasar kau ini, aku sudah
tahu semuanya. Semenjak kau menikah kau selalu menceritakan apa yang terjadi
denganmu dan Baekhyun, jadi kau tidak bisa berbohong dan menutupi kalau kau
tidak men_”
“Ssst diamlah, kau berisik
sekali!”
“Hyein-ah, mungkin lebih baik
jika kau_”
“Jang Nara! Aku tidak mau
semuanya berakhir mengerikan, dan pasti aku sakit hati. Jadi biarlah aku yang
mengurus semuanya seperti yang kuinginkan, kau hanya harus mendengarkan aku
saja oke?”
“Ah, aku hanya menjadi buku curhatanmu
saja. Kau menganggapku apa memangnya?”
“Kau ini sahabatku yang paling
baik, tidak banyak orang mengenalmu jadi kau adalah arsip paling aman.
Saranghae ..”
Seorang wanita yang bernama Jung
Nara itu pergi dari hadapan Hyein, meninggalkannya sendiri di kaffe itu.
“Hufh .. sebenarnya apa yang
harus aku lakukan?”
Hyein hanya bergumam tidak jelas
sebelum akhirnya dia juga pergi dari kaffe itu, melawan hujan deras yang
mengguyur kota.
Hyein
pov.
Aku berjalan sepelan mungkin saat
aku melihat tv masih menyala, walau sekarang sudah hampir jam duabelas tapi
sepertinya Baekhyun masih menonton.
“Hyein-ah, kau sudah pulang?”
Aku langsung berbalik saat
Baekhyun sepertinya menyadari aku membuka pintu kamarku, dan aku melihat ada
Taeyeon tidur dipangkuan Baekhyun.
“Apa kalian akan tidur bersama?”
“Anio, Noona tertidur setelah
nonton tv tadi. Dan karena sudah larut jadi mungkin dia akan menginap disini”
“Baiklah terserah!”
Aku putuskan untuk cepat masuk
kamar, aku tidak ingin lama melihat pemandangan yang membuatku mual itu.
“Apa mereka benar akan tidur
bersama? Tidak ada kamar lagi disini, tidak mungkin kalau Baekhyun membiarkan
Taeyeon tidur di kursi. Dia terlalu menyukainya. Lalu apa peduliku memikirkan
itu, tapi apa tadi pagi dia bertanya aku pulang malam atau tidak karena akan
tidur dengan Taeyeon?”
Pikiranku terus membayangkan
hal-hal aneh, yang tidak seharusnya aku bayangkan. Menjijikan.
Tapi kenapa aku terus memikirkan
Baekhyun dan Taeyeon?
Detik jam terus bertambah, sudah
beberapa jam aku berusaha untuk tidur. Tapi tetap saja aku tidak bisa tidur
walau mataku terpejam, ini karena pikiran anehku. Dari pada terus seperti ini
lebih baik aku pergi membeli beberapa botol soju dan ramen, mungkin akan lebih
baik.
“Wah astaga! Kau mengagetkanku,
sedang apa kau?”
Saat aku membuka pintu kamar,
tiba-tiba saja Baekhyun berjalan melewatiku dengan ditutupi selimut putih.
“Aku lapar sekali, apa kau mau
memasak untukku?”
“Andwae, aku mau keluar. Masak
sendiri!”
Aku berlari keluar menghindari
Baekhyun yang kemungkinan bisa mengejarku.
Dan akhirnya aku hanya
menghabiskan waktuku minum soju ditemani ramen panas di mini market, menunggu
matahari terbit dan mengakiri malam.
“Hei nona, bangunlah nona. Apa
kau gelandangan?”
Astaga, sepertinya aku tertidur
dimeja ini. Dan sekarang matahari sudah berada diatas kepalaku, juga seorang
Ahjusshi yang berdiri disampingku.
“Sekarang jam berapa?”
“Sudah hampir jam satu, dan
sepertinya kau disini dari tadi malam. Tapi penampilanmu sangat cantik untuk
gelandangan, apa kau tidak punya rumah?”
“Ahjusshi, aku bukan gelandangan.
Aku punya rumah dan aku ini seorang mahasiswi. Seenaknya mengatakan aku
gelandangan”
“Lalu kenapa dari tadi malam kau
tidur disini?”
“Itu karena, aku sedang kabur.
Baiklah Ahjusshi, terimakasih sudah membanagunkanku. Aku pergi dulu,
annyeonghaseyo”
Aku mengikat rambutku asal, hanya
agar tidak menghalangi mataku saja. Pergi meninggalkan toko itu tanpa membuang
sampahku dulu, ah aku lupa. Tidak apa-apa mungkinlah. Dan sekarang aku harus
kemana?
Aku tidak mau kembali kerumah, pasti
mereka sedang bermesraan lagi. dan tidak mungkin jika aku pulang kerumah
Baekhyun, Eommonim pasti curiga. Apa lagi kalau aku pulang kerumahku, Eomma
pasti menanyakan dimana menantu kesayanganya itu.
“Baiklah, aku akan tinggal di shauna”
dan sudah kuputuskan tujuanku sekarang, yaitu tempat dimana aku tidak bisa
melihat Baekhyun dan wanita itu bermesraan.
Tapi ternyata, tidak ada juga
yang bisa aku lakukan di sini. Pikiranku penuh dengan bayang-bayang Baekhyun
dan Taeyeon, mereka membuatku gila. Dari tadi aku hanya duduk di ruang spa ini,
melelahkan. Bahakan hari ini aku melewatkan kuliahku dan tugas yang harus aku
kumpulkan, semua pikiranku sudah penuh dengan Baekhyun. Namja gila itu.
Sekarang harus bagaimana aku,
handphone-pun tidak ada, uang juga habis untuk membayar shauna ini dan makanan
tadi, aku tidak mungkin pulang kerumah. Jung Nara pasti masih ada di tempat
les-nya, hufh sungguh aku tidak tahu harus apa.
- Hyein
pov. End –
Hujan turun begitu derasnya,
sampai membuat laut meluap (ah lebay’y). Jalanan-pun sepi, hanya ada beberapa
orang yang berjalan dan itu juga mereka berlari ingin cepat sampai di rumah.
Kendaraan juga sedikit yang melaju, hujan deras dan angin dingin ini membuat
semua orang ingin tinggal di rumah dan tentunya menghabiskan waktu bersama
keluarga.
Tapi berbeda dengan Hyein, karena
dia tidak sedang di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Sekarang ini
Hyein sedang berjalan sendiri ditengah jutaan tetesan hujan, karena uangnya
sudah habis jadi dia terpaksa keluar dari shauna dan berjalan ke rumah Jung
Nara.
“Apa itu Baekhyun?” Hyein
tiba-tiba berhenti didepan sebuah caffe, melihat seorang pria yang berjalan
keluar dengan seorang wanita disampingnya menuju sebuah mobil. Hatinya kembali
bergetar melihat orang itu ternyata benar Byun Baekhyun bersama Taeyeon,
kakinya lemas dan kekuatan yang berusaha dia pertahankan dari tadi untuk
menahan hujan seolah luntur terbawa air.
Ini sudah dua hari Hyein tidak
melihat Baekhyun, dan sekarang dia melihatnya dengan wanita yang selalu tidak
bisa lepas darinya. Perasaan marah dan sakit semakin membuat Hyein yakin kalau
sebenarnya dia tidak ...
Bruk
...
Ini terjadi begitu saja. Tubuh Hyein langsung terhempas dan membentur kerasnya
jalan sebelum akhirnya dia tidak sadarkan diri dan terbaring lemas, darah segar
sudah banyak keluar dari kepalanya dan semakin terlihat banyak karena tercampur
air hujan yang menggenang di jalan. Beberapa orang yang melihat termasuk supir
dari truk yang menabrak Hyein langsung dengan cepat melihatnya, berusaha
menolong dan membawanya ke Rumah Sakit.
Sementara itu,
Jung Nara dengan cemas berusaha
menghubungi keluarga Hyein, karena sekarang kondisi Hyein kritis. Dokter harus
segera mendapatkan persetujuan pihak keluarga untuk melakaukan operasi,
sementara tidak ada yang bisa di hubungi. dan akhirnya, Nara berhasil.
Tidak menunggu lama, Eomma dan
Appa Hyein datang dengan cepat. Mereka terlihat sangat kaget dan
mengkhawatirkan Hyein, Eommoniem bahkan hampir pingsan saat mendengar Hyein
kritis dan harus di operasi.
“Apapun yang bisa
menyelamatkannya ayo lakukan Dokter, mohon untuk selamatkan Hyein ...” teriak
Eomma Hyein yang memukul-mukul Dokter yang sedang menunggu Appa Hyein
mendatangani surat persetujuan. “Baik, tim kami akan berusaha semaksimal
mungkin untuk menyelamatkannya” dan setelah selesai urusan persetujuan itu,
Dokter dan suster pergi membawa Hyein masuk kedalam ruang operasi. Sementara
Eomma, Appa, dan Nara hanya bisa duduk menunggu di depan ruang operasi.
Eomma dan Appa Baekhyun berlari
menghampiri mereka dengan cemas, tidak kalah khawatirnya dengan Eomma dan Appa
Hyein.
“Bagaimana Hyein? apa yang
terjadi padanya?”
“Dia masih dalam operasi,
keadaannya kritis ...”
“Sebenarnya apa yang terjadi,
kenapa Hyein bisa sampai seperti ini?”
“aah-ahjumma, sebenarnya Hyein
tertabrak truk saat akan ke rumahku ..”
“Astaga! Kasihan sekali Hyein-ah,
lalu dimana Baekhyun?” dan akhirnya, seseorang diantara mereka menyadari
ke-tiadaan Byun Baekhyun selain Nara disini.
“Aku tidak tahu, Hyein hanya
sendiri yang aku tahu” Nara menggeleng saat Eomma Baekhyun menatapnya penuh
harap tentang keberadaan suami Hyein itu.
“Astaga dasar bocah itu! apa dia
gila, disaat istrinya kritis seperti ini malah menghilang ..” Eomma
mengeluarkan handphone dari dalam tasnya dan berjalan beberapa langkah untuk
menelfonnya.
Akhirnya malam sudah berganti
siang, tapi matahari ternyata tidak menampakkan sinarnya karena awan hujan
memenuhi langit dan menutupinya. Sejak tadi malam, hujan masih saja turun
membasahi semuanya, termasuk mobil Baekhyun yang sedang melaju kencang itu.
- Baekhyun
pov. –
“Ya! Noona, bisakah kau tenang
sedikit?” aku lihat Taeyeon Noona langsung menutup mulutnya dan menatapku
kaget, maafkan aku. Hatiku sedang tidak enak.
“Baekhyun-ah ... waeyo?”
“Mianhae Noona, bukan maksudku
untuk memarahimu. Tapi sekarang ini banyak sekali yang aku pikirkan, jadi
bisakah Noona jangan menggangguku sebentar? Saat ini kita harus segera sampai
di Rumah Sakit ...”
“Keundae Baekhyun-ah, aku hanya_”
“Noona!” entah kenapa saat ini
aku merasa sangat terganggu dengan dia, berbeda dari biasanya yang aku selalu
ingin bersamanya. Sungguh setelah mendengar kalau Hyein kecelakaan tadi malam,
hatiku sangat tidak tenang sebelum melihatnya langsung.
Sebenarnya aku ini suami macam
apa? Tega membiarkan istrinya melewati masa kritisnya sendirian, sementara aku
bersama wanita lain. Ya Tuhan, kenapa baru sekarang aku merasakan kalau aku
mempunyai istri?
Jalanan yang padat ini semakin
membuatku kesal, aku ingin cepat sampai disana dan melihata bagaimana keadaan
Hyein. kecepatan mobilku sudah diatas rata-rata, tapi ini masih belum cukup
cepat. Rasanya aku ingin terbang dan dengan cepat melihatnya.
“Ya! Dasar bocah tengik, dari
mana saja kau hah?”
Lututku yang bergetar membuat
kakiku berhenti berlari, Eomma berdiri menatapku tajam di depan pintu ruangan
Hyein.
“Eomma, bagaimana keadaan Hyein?”
aku masih berusaha mengandalikan nafasku yang terengah-engah setelah berlari
mencari ruangan Hyein, sungguh hatiku berdebar tidak karuan sekarang.
“Kau bertanya bagaimana keadaan
istrimu? Kenapa tidak dari semalam kau cari tahu bagaimana keadaannya, bukan
malah menghilang dan tidak bisa di hubungi”
“Mianhae Eomma, aa-aku tidak tahu
kalau_”
“Baekhyun-ah, Hyein itu istrimu,
tanggung jawabmu. Dan sudah seharusnya kau menjaga dia dengan seluruh hidupmu,
tapi apa yang terjadi sekarang ... Hyein baru saja melewati masa kritisnya, dan
hanya temannya yang menemani dia semalam disini. Apa kau pernah berfikir suami
macam apa kau ini?”
Perkataan Eomma benar-benar
membuatku tidak bisa berkata apapun, rasanya seluruh tubuhku lemas. Aku memang
salah, aku mengakuinya. Yang dikatakan Eomma itu benar, ini semua salahku.
Bahkan aku tidak mencarinya saat Hyein sudah dua hari menghilang, dasar bodoh.
“Sudahlah, renungkan semua
kedalahanmu itu. Dan jangan berani masuk sebelum kau benar-benar mengakui semua
kesalahanmu. Minta maaflah padanya!” Eomma berjalan melewatiku. “Kau? bukankah
kau sekretaris Baekhyun ...”
“Ne, saya sekretaris Byun
Sajangniem. Kim Taeyeon”
“Ya! Baekhyun-ah, sepertinya
Eomma merasa kau lebih sering bersama wanita ini dari pada Hyein. Apa kalia
punya hubungan lain?” Eomma kembali menghampiriku, dia bertanya tentang
hubungan yang sebenarnya memang ada. Aku dan Noona.
“Eo-eomma aku ...”
“Apa? Apa memang benar kalian
berhubungan lebih dari sebatas sajangniem dan sekretaris?”
“Anio Eomma, kami .. kami hanya
sering bersama”
“Ommo! Byun Baekhyun, kau ini
sudah menikah. Apa kau fikir pantas menjalin hubungan seperti ini di tengah
pernikahanmu? Atau jangan-jangan selama ini Hyein juga tahu tentang kalian?”
“Sebenarnya aku dan Byun
Sajangiem_”
“Sudahlah hentikan semua ini,
Eomma tidak mau mendegar kalian lagi. Dan kau Baekhyun, Eomma minta putuskan
siapa yang akan kau pilih. Sekeretaris ini atau istrimu?”
“Eomma?”
Asataga! Apa yang sebenarnya
Eomma katakan? Kenapa semakin membuatku lemas dan berdebar, aku tidak bisa
memutuskan itu. ini terlalu cepat bagiku.
“Cepat putuskan itu, dan kau
tidak boleh bertemu dengan Hyein jika masih belum memutuskan siapa yang kau
pilih. Arasseo?” Eomma pergi meninggalkanku begitu saja dengan pertanyaan ini.
Sepertinya aku tidak bisa lagin
berdiri dan menopang tubuhku, semua ini membuatku tidak bisa berfikir. Kenapa?
Itu semua karena aku tidak bisa memilih antara Noona dan Hyein. Aku menyukai
mereka.
“Baekhyun-ah, gwaenchanha?”
Taeyeon Noona memeluk dan
mengusap kepalaku, aku merasa nyaman dengannya. Tapi sepertinya ini tidak boleh
terjadi.
“Noona, mianhae. Aku butuh waktu
untuk sendiri sekarang ...” aku perlahan melepaskan pelukannya dan duduk di
kursi tunggu tidak jauh dari ruangan Hyein. sementara Noona hanya berdiri
melihatku seperti ini.
Tuhan, tolonglah berikan
kepastian pada hatiku untuk memilih. Sebenarnya siapa yang harus aku pilih
sekarang?
Sejak aku bekerja di perusahaan
itu, aku sudah menyukai Taeyeon Noona. Sifatnya yang lembut dan dewasa
membuatku merasa nyaman, dia selalu membuatku tersenyum dan mengerti
keinginanku. Aku dan Noona sudah berciuman, kami saling menyukai.
Tapi tunggu, hanya berciuman?
Bukankah aku dan Hyein sudah pernah melakukan yang lebih daripada itu? Bahkan
status kami adalah suami istri, lebih kuat dari pada status hubunganku dengan
Noona.
Hyein yang selalu bertengkah
denganku, yang selalu berteriak menolak permintaanku. Walaupun dia tidak
mengerti apa yang aku inginkan dan selalu membuatku kesal, tapi saat bersamanya
aku bisa tertawa, lebih dari sekedar tersenyum. Tingkahnya yang lucu dan
menyebalkan membuatku senang bisa bersamanya.
Dia yang sudah hidup bersamaku
setelah satu bulan pernikahan ini. Tanpa aku sadari, berarti selama ini Hyein
yang mengurusku. Dia sebenarnya baik, merawatku saat sakit, memasak untukku,
mencuci pakaianku, dan melakukan sebagain perintahku.
Astaga! Aku benar-benar jahat.
Selama ini aku selalu membawa Noona ke rumah, dan lebih banyak bersamanya dari
pada Hyein. tanpa pernah aku pikirkan bagaimana perasaanya padaku. Apa aku
egois? Atau aku gila?
“Baekhyun-ah, apa kau masih
berfikir tentang itu? Tapi bukankah kau menyukaiku, kenapa tidak langsung
menjawab saja?” Noona duduk di sampingku, kembali membelaiku lembut.
“Noona, apa kau menyukaiku?”
“Geuraeyo, aku sangat menyukaimu.
Kau pria kecilku, aku sangat menyukaim”
“Keundae Noona, aku ...”
“Aish, kenapa hanya memilih saja
lama sekali. Apa sebenarnya kau tidak menyukaiku?”
“Aku menyukaimu, Noona. Kendae ..
Aku harus memilih sekarang, dan aku hanya akan memutuskan setelah hatiku benar
menentukannya”
Aku beranjak dan berjalan menuju
pintu ruangan Hyein. Perlahan tanganku membukanya, walaupun aku masih ingat apa
yang dikatakan Eomma. Tapi sepertinya hatiku tidak bisa menahan lagi untuk bertemu
dengannya.
“...
geurae. Kau ini bodoh!”
“Nara-ya,
aku harus bagaimana?”
“Kau
masih tidak bisa melakukannya? Lihatlah apa yang terjadi padamu sekarang, ini
semua karena dia. Karena hatimu yang tidak kuat menahannya, sekarang beranikan
dirimu dan keluarkan semuanya!”
“Aku
tidak bisa ..”
“Ya!
Kau ini bodoh atau apa, Lee Hyein-ah dengarkan aku, harus berapa lama lagi kau
menahannya? Mau sampai kapan kau menyiksa dirimu dengan terus diam diantara
mereka, dunia ini tidak akan berubah jika tidak ada tindakan. Kau mengerti?”
“Tapi
sepertinya Baekhyun menyukainya, dan mungkin dia akan lebih memilih dia
daripadaku. Aku memang istrinya, tapi tidak lebih dari sebatas pengurusnya. Dia
tidak menyukaiku ..”
“Apa
buktinya? Kau belum mencobanya, dan siapa tahu hubungannya dengan wanita itu
hanya sebatas pertemanan. Bandingkan denganmu, kau adalah istri syah Byun
Baekhyun. Kau istrinya, Hyein-ah!”
“Tapi
aku_”
“Jika
memang benar kau mencintainya, katakan yang sebenarnya. Jangan menyiksa dirimu
sendiri, atau kau ingin dia benar pergi dengan wanita itu?”
“Andwae!
Aku tidak mau Baekhyun pergi, aku sangat mencintainya ....”
Astaga! Apa yang baru saja Hyein
katakan? Apa yang aku dengar ini? Dia menyukaiku, Hyein menyukaiku, ternyata
selama ini istriku menyukaiku. Rasanya seluruh tubuhku kaku, aku tidak bisa
berkata apa-apa. Hatiku bergetar, jantungku berdebar sangat cepat. Entah apa
dan kenapa, semua ini membuatku senang. Dan berarti perasaan yang aku rasakan
itu benar.
“Baekhyun-sshi ...”
Aku kembali menutup pintu itu setelah
mendengar seseorang memanggilku, ternyata itu Eomma Hyein. Dia menghampiriku
dan tersenyum. Aku juga melihat uri Eomma yang berdiri dibelakangnya dan
menatapku tajam.
“Kau sudah datang”
“Eommoneim, jeongmal mianhae ..
seharusnya aku datang saat Hyein tad_”
“Tidak apa-apa, kami mengerti
pekerjaanmu. Memang menjadi seorang pemimpin perusahaan lebih banyak tanggung
jawabnya, Hyein juga sudah siuman”
“Lalu bagaimana dengan
keputusanmu?”
“Keputusan apa?” Eomma Hyein
menatapku dan Eomma bergantian.
Lidahku masih terasa kaku untuk
menjawabnya, walaupun hatiku sudah menentukan pilihan itu. Rasanya aku belum
yakin dengan keputusan yang aku ambil.
Aku menatap Noona yang berdiri di
belakang Eomma, aku menyukainya. Mataku beralih menatap sebuah cincin yang
melingkar di jari manisku, cincin pernikahanku. Menatapnya mengingatkanku pada
Hyein, dan semua yang telah terjadi antara kami. Aku juga menyukainya.
“Baekhyun-ah?” Eomma kembali
membuatku menatapnya.
“Eomma ...” Dan sekarang aku
sudah tahu, aku sudah yakin dengan pilihanku. Aku menarik nafas dalam, menatap
Eomma yakin dengan pilihanku ini. “Eomma, aku memilih istriku ...”
“Ya! Byun Baekhyun ap-apa yang
kau katakan? Baekhyun-ah, benarkah itu?”
Sekilah aku melihat senyuman
diwajah Eomma, sebelum aku beralih pada Noona yang tiba-tiba menangis dalam
pelukanku.
“Kajja kita masuk, Hyein pasti
sudah menunggu di dalam ..” Eomma membawa Eommoneim masuk. “Daebak! Eomma suka
pilihanmu, kau sudah meyakinkan dirimu” Eomma menepuk pundakku dan akhirnya
masuk kedalam. Meninggalkan aku dan Noona.
“Noona, jeongmal mianhaeyo”
“Apa yang katakan, kenapa kau
malah memilih dia daripada aku? Apa kau tidak menyukaiku?”
“Aku menyukaimu, tapi sekarang
aku tahu kalau sebenarnya aku lebih menyukai istriku, Byun Hyein”
Mengatakan semua ini membuatku
lega, rasanya bagaikan bebas dari pedang yang akan memutuskan leherku. Tanpa
sadar aku tersenyum.
“Baekhyun-ah, apa kau benar?”
“Aku sangat yakin dengan ini,
mianhae Noona ..”
“Ya! Nappeun namja! Mulai
sekarang aku berhenti jadi sekretarismu, aku keluar. Dan aku sangat membencimu
Byun Baekhyun!” Taeyeon Noona pergi meninggalkanku dengan tangisan dipipinya,
aku merasa bersalah. Tapi sebenarnya lebih merasa bahagia karena akhirnya aku
menemukan cinta yang sesungguhya. Mianhae Taeyeon Noona, terima kasih untuk
semuanya selama ini. Sarangahe.
- Baekhyun
po. End –
Baekhyun membuka pintu dan
perlahan melangkah masuk kedalam, memberanikan diri untuk bertemu dengan Hyein.
“Hyein-ah, sudah jangan menangis
lagi. Lihat siapa yang datang ..” Eomma melepaskan pelukan Hyein, dan
menunjukan kalau sekarang Byun Baekhyun, suaminya sudah ada di hadapannya.
“bb-baek-hyun?” Hyein begitu
kaget melihat sosok pria yang sangat dirindukannya itu, pria yang sudah
membuatnya menangis.
“Annyaeong, Hyein-ah ..” Baekhyun
tersenyum tipis. Sepertinya dia masih tidak bisa menahan malu dan gugup dalam
hatinya.
“Emh, sepertinya hujan sudah
berhenti diluar. Bagaimana kalau sekarang kita pergi mencari makan siang?”
Eomma seolah memberi isyarat pada semuanya untuk memberikan waktu pada mereka,
akhirnya kedua Eomma itu dan Jung Nara meninggalkan mereka berdua.
Tapi masih tidak ada kata yang
terucap disini, Baekhyun dan Hyein masih diam dan menahan pandangannya satu
sama lain.
“Hyein-ah, ak-aku ...” perlahan
Baekhyun berjalan mendekati Hyein yang masih duduk di tempat tidurnya. Tapi
dengan cepat, Hyein menarik Baekhyun dan memeluknya erat. Sangat erat.
“Baekhyun-ah, bogoshippeoyo.
Jeongmal bogoshippeo!” Hyein menangis dalam pelukannya, dia tidak bisa lagi
menahan air mata yang sudah sangat menyesakkan hatinya. Kali ini dia memilih
untuk menghilangkan rasa takutnya dan mengeluarkan semua perasaan yang selama
ini membuat hatinya sakit.
“Hyein-ah, mianhae ..”
“Ani. Aku yang seharusnya minta
maaf padamu, selama ini aku sudah menyukaimu dan memendamnya dalam hatiku. Aku mencintaimu
Byun Baekhyun!”
“Selama ini aku tidak tahu kalau
aku merasakannya, tapi sekarang aku sudah yakin kalau aku juga mencintaimu”
“Benarkah?” Hyein melepaskan
pelukannya dan menatap Baekhyun yang sedikit meneteskan air mata di ujung
matanya.
“Geurae. Maafkan aku karena
selama ini hanya bisa menyakitimu, kau pasti sangat menderita. Tapi sekarang
aku sudah memutuskan semuanya, aku memilihmu. Istriku, Byun Hyein ..”
“... bagaimana dengan Eon_”
“Dia sudah pergi meninggalkanku,
karena dia sudah tahu kalau aku memilihmu!”
“Baekhyun-ah ..”
“Hyein-ah, dengarkan aku. Kau
adalah istriku, dan akan selamanya tetap seperti itu. Aku akan menebus semua
kesalahanku padamu, mencoba mengulang waktu yang kita lewati kemarin. Sekarang,
kita akan mulai hidup yang baru”
“Jeongmal saranghae ..” Hyein
kembali menangis dipelukan Baekhyun, tapi kali ini berbeda, karena tangisan
Hyein adalah tangisan bahagia.
“Nado ...” Baekhyun mempererat
pelukannya. “Eoh, Hyein-ah, kau ini baru saja melewati masa kritismu. Kau harus
istirahat, dan cepat sembuh” Baekhyun melepaskan pelukannya dan memperhatikan
balutan kassa yang terpasang dikepala Hyein, mengamati badan Hyein dengan
seksama.
“Ne, aku akan istirahat. Keundae
..”
“Mwoya? Apa kau sakit, dimana
yang sakit?”
“Aku akan lebih cepat sembuh
dengan pelukan suamiku” Hyein tersenyum dan mengisyaratkan Baekhyun untuk
berbaring bersamanya.
“Geurae, aku akan membuat istriku
cepat sembuh” dan akhirnya Baekhyun ikut berbaring di ranjang pasien itu.
mereka berpelukan.
“Keundae Chagi, apa kau mau
terapi kesembuhan dariku? Ini akan sangat cepat membuatmu sembuh dari pada obat
dokter ..”
“Terapi apa itu?” Hyein
mengangkat kepalanya menatap Baekhyun yang tersenyum di hadapannya.
“Kau harus menutup matamu untuk
mendapatkannya ..”
“Memangnya apa itu?”
“Sudah cepat tutup matamu,
palli!”
Akhirnya Hyein menutuk kedua
matanya, dan Baekhyunpun akhirnya memberikan terapinya. Yaitu ‘Baekhyun Kiss
Therapy’. Haha
- TamaT –
Epilog.
“Chagiya palli, sarapanmu sudah
siap!” Hyein tidak berhenti berteriak memanggil Baekhyun yang sudah dari tadi masih
belum keluar dari kamarnya. Dan akhirnya, Hyein masuk kedalam kamar untuk
meelihat apa yang sedang dilakukan suaminya itu. “Ommo! Kau masih belum memakai
baju, astaga Baekhyun!” Hyein mendengus kesal dan menghampiri Baekhyun yang
berdiri didepan cermin menyisir rambutnya.
“Chagi, aku sedang melihat abs
coklatku. Bagaimana, baguskan?”
“Ya! Lihat sudah jam berapa ini,
apa kau mau terlambat?”
“Biar saja terlamabat, tidak akan
ada yang memecatku”
“Bukankah kau bilang ada
penandatanganan kontrak kerja sama pagi ini, lalu apa yang kau lakukan dengan
abs-mu itu? kemarilah ..” Hyein menarik Baekhyun dan memasangkan kemeja
untuknya, dan juga memasangkan dasi.
“Chagi, aku mau cuti saja dari
kantor sepertimu”
“Baekhyun, aku cuti kuliah
karenamu. Jika saja aku tidak hamil dan mmmm.....”
Baekhyun menciumnya.
“Jangan sepenuhnya menyalahkanku,
kau sendiri yang membuatku melakukannya”
“Ya! Sudahlah, cepat kita sarapan”
“Anio. Aku sudah terlambat, nanti
aku pulang untuk makan siang. Aku pergi dulu, jaga cinta kita baik-baik.
Katakan padanya kalau aku sangat mencintainya dan juga kau” Baekhyun mengusap
dan mencium perut Hyein yang sudah semakin membesar, sementara Hyein hanya
tersenyum melihatnya.
Sungguh, kehidupan mereka
sekarang benar-benar bahagia. Dan semua kebahagian itu karena cinta.
suka ff nya, mian telat comment, buat lagi donk..
BalasHapusoh gamsahamnida :D
BalasHapusiya, nanti tunggu aja FF lainnya
makasih udah baca
Bangus eonni... Fighting buat ff lainnya
BalasHapusGamsahamnida.
Hapusoke, Fighting!
gaada nc nya hhahahah
BalasHapus