luhanay blog Follow Dash Owner

Selasa, 08 September 2015

[FF] But, I Love Him









Author             : Cif Rakay
Tittle                : But, I Love Him
Genre              : Romance
Length             : Oneshot
Rate                 : 15+
Main Cast        : Oh Seunghee | Choi Seungcheol | Support cast
-
-
Ah .. hari yang cerah, indah. Malam masih sedikit lama untuk datang, matahari masih bersinar sangat terang dan sedikit membuat suhu bertambah. Panas.
Di kejauhan, seorang namja yang masih lengkap dengan seragam dan tas sekolahnya, sedang berjuang melangkahkan kedua kakinya untuk sampai ke detik terakhir perjalanannya. Dengan menggendong seorang yeoja dipunggungnya, namja itu masih berusaha menahan panas dan rasa pegal yang menjalar menguasai tubuhnya.
“Akhirnya!”
Tiba-tiba namja itu sedikit berteriak dan tersenyum, hendak menurunkan yeoja itu tapi ternyata yeoja itu masih memeluk lehernya erat.
“Hey turunlah, kita sudah sampai ...” namja itu kembali berusaha menurunkan yeoja manja dipunggungnya itu.
“Emm .. Seungcheol-ah, aku tidak ingin berhenti memelukmu”
“Mwoya? Kenapa kau ini ...” namja yang dipanggil Seungcheol itu tersenyum kecil.
“Tubuhmu sangat wangi, dan kau juga tahu kalau dari dulu aku sangat menyukai aroma tubuhmu yang kekar ini”
“Jadi apa maumu?”
“Sedikit lebih lama lagi bersamamu, bisakan?”
“Andwae! Aku lelah dan apa kau tidak tahu kalau seluruh badanku pegal karena menggendongmu dari kampus?”
“Kalau begitu, kau istirahat dirumahku ne?”
“Cih. Dasar kau ini, menyebalkan! Aku tidak mau”
“Kenapa? Kenapa tidak mau?”
“Aku tidak ingin kerumahmu, Sehun pasti akan menghajarku jika dia melihatku. Dan itu gara-gara kau, Seunghee! Kalau saja kau tidak membuatku menghilangkan video game Sehun, pasti hubunganku dengannya tidak ada masalah. Menyebalkan!”
“Mian, aku tidak sengaja. Lagi pula itu sudah beberapa hari yang lalu, Sehun Oppa pastinya sudah memaafkanmu”
“Apa kau tidak mengenal kakakmu sendiri hah? Mana mungkin Sehun memaafkan orang lain semudah itu”
“Baiklah, aku mengaku salah. Tapi aku ingin bersamamu, jebal Seungcheol-ah ... ne ne?” yeoja yang bernama Oh Seunghee itu mengedipkan kedua matanya membujuk namja yang sudah hampir sembilan belas tahun hidup dengannya, menjadi sahabatnya.
“Aish baiklah, jangan mengedipkan matamu seperti itu, menjijikan!”
“Yee ... gomawo Seungcheol-ah, kau memang namja terbaik dan tertampan yang aku miliki”
“Hidupku masih tetap milikku, dasar menyebalkan!”
Akhirnya, namja yang bernama lengkap Choi Seungcheol itu kembali berjalan masuk kedalam rumah Seunghee, dengan masih menggendong yeoja itu dipunggungnya.
“Eoh kalian sudah pulang. Kenapa Seunghee?” Ny.Oh langsung menyambut mereka saat masuk kedalam rumah.
“Yeoja manja ini hanya bisa menyusahkan saja, Ahjumma!” jawab Seungcheol.
“Aish Seunghee-ya, kenapa kau selalu merepotkan Seungcheol hah?”
“Aku tidak merepotkan dia, Eomma”
“Ahjumma, apa Sehun hyung ada disini?” tanya Seungcheol sedikit berbisik pada Ny.Oh
“Anio. Dari tadi pagi anak itu sudah menghilang, dan mungkin juga pulang malam. Waeyo?”
“Tidak apa-apa ...” Seungcheol menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum. “Kami ke kamar dulu, Ahjumma. Annyeong”
“Geurae, nanti kita makan malam bersama” Ny.Oh balas tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatannya menonton televisi, dan Seungcheol mulai menaiki anak tangga menuju kamar Seunghee.
Dan sesampainya dikamar yeoja manja yang sering merengek tidak jelas dan bernama Oh Seunghee ini, Seungcheol langsung menjatuhkan Seunghee diatas ranjang.
“Ahh .. Ya! Apa kau tidak bisa lembut sedikit?”
“Jangan rewel. Sudah baik hati aku tidak menjatuhkan tubuhmu yang berat ini dijalan raya ..” Seungcheol lalu merebahkan dirinya disamping Seunghee.
“Aigoo. Namja kekar ini rupanya sudah mulai besar kepala yah, awas saja kau!” Seunghee memasukkan tangannya kedalam baju Seungcheol dan mulai menggerayami perutnya.
“Percuma saja, aku sudah tidak  geli dengan semua gelitikanmu itu, Nona Oh”
“Mwo? Kenapa kau tidak geli?” Seunghee menghentikkan aksinya melihat Seungcheol baik-baik saja dan malah menguap.
“Kenapa berhenti?” Seungcheol sedikit merenggangkan kedua tangannya keatas sebelum melipat kedua tangannya didada, dan menutup matanya.
“Kau bilang itu percuma, lalu untuk apa kau terus melakukannya?” Seunghee menghentikan meraba-raba perut Seungcheol dan ikut berbaring disampingnya.
“Seunghee-ya ...” Seungcheol kembali membuka matanya dan berbalik menatap Seunghee.
“Wae?”
“Apa kau akan terus seeperti ini?”
“Mwo? Apa maksudmu?” Seunghee mengernyitkan kedua alisnya menatap Seungcheol.
“Kau tidak boleh terus seperti ini, bagaimana jika nanti aku tidak ada?”
“Tidak ada? Apa kau mau pergi dariku?” Seunghee langsung membulatkan kedua matanya kaget mendengar perkataan Seungcheol.
“Aku hanya bicara. Bukankah aku harus menjalani hidupku sendiri, pasti suatu hari nanti aku harus pergi. Menikah misalnya ...”
“Mwo? Choi Seungcheol, apa kau akan menikah dengan wanita lain?”
“Mmm? Apa maksudnya dengan ‘wanita lain’?”
“Ah eum anio, aku tidak mengatakan apapun. Sudahlah aku mau membantu Eomma, kau tidurlah disini!” Seunghee tiba-tiba beranjak dan pergi meninggalkan Seungcheol dikamarnya.
_###_
Makan malam kali ini menjadi sangat ramai, kedatangan Tn. Dan Ny. Choi yang tiba-tiba membuat suasana benar-benar ramai.
“Eoh kalian?” Seungcheol yang baru saja bangun tidur, terkejut melihat orang tuanya sudah menyantap makan malam bersama keluarga Seunghee sekarang.
“Annyeong Seungcheol-ah, cepat makan kesini”
“Aigoo ...” Seungcheol bergumam pelan dan sedikit menutup wajahnya menghindari tatapan Sehun yang sudah mengincarnya.
“Seungcheol-ah, annyeong” Sehun tersenyum dengan manisnya menatap Seungcheol yang perlahan duduk dihadapannya.
“Ne, annyeong Hyung” Seungcheol hanya bisa membalas senyuman Sehun, walaupun takut nantinya dia akan dibuat daging giling oleh Hyung-nya itu.
“Seungcheol-ah, kami menungggumu pulang dari siang tadi, tapi kau tidak pulang juga. Dan akhirnya kami kesini” Ny.Choi menjelaskan alasannya datang kesini tiba-tiba.
“Dan ini adalah kebetulan sekali, kita jadi bisa makan malam bersama seperti ini” Ny.Oh tersenyum, terlihat sangat senang dengan kedatangan mereka.
“Kenapa Eomma menugguku?” Seungcheol melirik Ibunya yang duduk disampingnya.
“Emm baiklah, karena kita disini sudah berkumpul, jadi mungkin aku akan mengatakannya pada kalian semua disini” Tn.Choi sedikit menarik nafas sebelum menjelaskan sesuatu yang ingin dia jelaskan.
“Apa ini serius, Ahjusshi?” Seunghee tersenyum menggoda Tn.Choi.
“Ini mungkin serius. Karena sebenarnya ... kami sudah memutuskan akan pindah ke Jepang”
“Mwo?” Tn. Dan Ny.Oh, Sehun, dan Seunghee langsung membulatkan matanya mendengar perkataan Tn.Choi yang sungguh mengagetkan itu.
“Ini sangat berat, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kami harus melakukannya ...” Ny.Choi dengan berat hati juga memberi penjelasan tentang itu.
“Kami akan pindah tiga hari lagi” Seungcheol menatap Seunghee yang terlihat sangat kaget dengan berita itu. Mereka sudah sangat dekat, dan pasti akan sangat berat untuk berpisah.
Sejak dulu, keluarga Choi dan keluarga Oh adalah teman. Teman yang sangat dekat, lebih dari sahabat. Mereka semua sudah seperti keluarga besar yang bahagia. Dan tidak terasa, kebersamaan mereka sudah lebih dari dua puluh tahun. Begitu juga dengan Seunghee dan Seungcheol yang sudah terlahir bersama, walau beda beberapa bulan.
_###_
“Seunghee-ya ...” Seungcheol sudah dari tadi hanya melihat Seunghee diam seperti ini, tidak sepatah katapun terucap dari Seunghee. Bahkan semua perkataan Seungcheol hanya menjadi angin lewat untuk Seunghee.
“Oh ayolah Seunghee, kenapa kau diam seperti ini?”
Greb. Seunghee menahan Seungcheol yang hendak beranjak dengan memeluknya dari belakang. Mereka terdiam.
“Seungcheol-ah ...”
“Wae?”
“Kenapa kau harus pergi? Aku tidak mau kau meninggalkan aku, kau tidak boleh pergi Seungcheol-ah”
“Seunghee-ya, aku tidak bisa melakukan apapun. Kami harus pindah”
“Lalu kalau kau pergi, siapa yang akan menggendongku lagi? Siapa yang akan memelukku? Siapa yang akan membantuku? Nappeun namja ...” Seunghee sekuat tenaga menahan air matanya untuk tidak keluar.
“Mianhae Seunghee-ya”
“Apa kau tidak menyayangiku?”
Untuk beberapa saat, mereka terdiam. Tidak ada jawaban dari Seungcheol. Sampai akhirnya Seungcheol merubah posisi mereka jadi berhadapan saat Seunghee sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi.
“Seunghee-ya mianhae”
“Kau benar-benar tidak men__”
“Saranghae ...”
Dan, sebuah kata terucap dari bibir Seungcheol. Membuat mereka kembali terdiam untuk beberapa saat. Perlahan Seunghee mengangkat wajahnya menatap Seungcheol, berusaha meyakinkan kalau Seungcheol benar-benar mengatakan kata itu.
“Saranghae Oh Seunghee. Maafkan aku sudah menyembunyikan perasaanku selama ini, tapi sepertinya aku harus memberi tahumu tentang ini sebelum aku pergi”
“Seungcheol-ah ...”
“Jangan menangis lagi, kau harus selalu tersenyum walaupun sudah tidak ada aku yang menggendongmu lagi nanti” Seungcheol tersenyum dan menghapus sisa air mata Seunghee dengan tangannya.
Mereka bertatapan, perlahan mendekat, dan berakhir dengan menyatunya kedua bibir mereka. Sebuah ciuman manis.
_###_
Setelah itu, setelah berita tentang keluarga Choi yang akan pindah, dan setelah ciuman itu, Seunghee dan Seungcheol tidak lagi bertemu. Mereka tidak bicara, tidak tersenyum, dan menghindar untuk saling bertemu.
Dan malam ini, malam terakhir Seungcheol disini. Sebelum besok pagi mereka berangkat dan pergi.
“Ayolah kalian berdua, kenapa diam seperti itu?”
“Mungkin mereka hanya tidak siap untuk berpisah”
“Kenapa? Bukankah mereka selalu bertengkar ...”
Ny.Oh dan Ny.Choi sudah dari tadi membujuk mereka untuk saling bicara dimalam terakhir ini, tapi sama sekali tidak berhasil karena mereka berdua hanya terus diam dan bahkan tidak saling pandang.
“Sudahlah Eomma, biarkan mereka seperti ini. Mungkin perpisahan ala mereka seperti ini” Sehun duduk disamping Seungcheol.
“Tapi ini jadi membuat kita khawatir”
“Ya Sengcheol-ah, karena kau akan pergi dan mungkin tidak kembali, jadi lupakan saja barangku yang sudah kau hilangkan itu. Aku memaafkanmu ...” Sehun tersenyum penuh arti pada Seungcheol yang hanya membalasnya dengan anggukan.
“Gomawo Hyung”
“Hentikan! Sudah cukup, hentikan!” tiba-tiba Seunghee beranjak dari kursinya dan membuat semua orang kaget dengan teriakannya.
“Mwoya Seunghee-ya?”
“Hey kau kenapa?”
“Aku tidak tahan lagi. Eomma, Appa aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Ahjumma dan Ahjusshi juga harus mendengarnya ...”
“Apa?” mereka menanti dengan seksama apa yang akan dikatakan Seunghee kali ini.
“Se-sebenarnya aku menyukai Choi Seungcehol”
“Ah bukankah dari dulu kau memang menyukainya?” Sehun dengan polosnya menjawab perkataan Seunghee.
“Ani, aku lebih dari sekedar menyukainya. Aku mencintainya. Aku mencintai Choi Seungcheol yang selama ini selalu bersamaku, aku sangat mencintainya dan tidak ingin dia pergi. Aku mohon jangan biarkan dia pergi dariku”
“Mwo?” semua orang termasuk Seungcheol tidak percaya dengan yang dikatakan Seunghee itu, ini mengagetkan.
“Keundae Seunghee-ya, kalian adalah keluarga. Tidak bisa jika kau__”
“Ani Eomma, aku bukan keluarganya. Aku bukan siapa-siapa Seungcheol, tolong jangan halangi aku”
“Seunghee-ya, selama ini kita sudah bersama sebagai keluarga. Dan selamanya kita akan menjadi keluarga, jadi__”
“Ahjumma, apa salah jika aku mencintai Seungcheol? Apa aku tidak boleh bersamanya?”
“Seunghee-ya ...”
“Eomma, bukankah dari dulu kalian selalu ingin kita benar-benar menjadi keluarga? Kalau begitu biarkan aku menikah dengan Seungcheol”
“Mwo?”
“Seungcheol-ah, apa kau tidak bisa mengatakan pada Seunghee kalau kalian adalah saudara?”
“Tidak Eomma, aku tidak bisa” akhirnya Seungcheol yang dari tadi diam itu berdiri menghampiri Seunghee. “Karena aku juga mencintainya, aku mencintai Seunghee sebagai seorang yeoja, bukan saudara”
“Ya. Ada apa dengan kalian berdua ini?” Tn.Oh ikut tidak mengerti dengan situasi sekarang.
“Aku mohon Eomma, Ahjumma, aku tidak bisa jika Seungcheol harus pergi dariku. Aku sangat mencintainya ...” dan sekarang, Seunghee sudah tidak berhasil menahan air matanya.
“Seunghee-ya jangan menangis” Ny.Oh sedikit melerai.
“Apa kalian benar-benar saling mencintai?”
“Ne, Appa. Aku sangat mencintai Seunghee, jangan pisahkan kami aku mohon”
“Ah kenapa ini jadi begini ...” Tn.Choi menghela nafas berat.
_###_
Pesawat menuju Jepang baru saja berangkat. Tn. Dan Ny.Oh kembali berjalan pulang, keluarga Choi sudah pergi sekarang.
“Seunghee-ya palli!” Ny.Oh sedikit berteriak memanggil Seunghee yang berjalan pelan dibelakangnya.
“Eomma, dia masih menangis. Menyebalkan! Sudah kita tinggalkan saja dia ...” Sehun mempercepat langkahnya menuju mobil didepannya.
“Iya, biarkan dia menangis seperti itu. Lagi pula dia bisa pulang bersama Seungcheol” Tn.Oh juga mempercepat langkahnya menuju mobil mereka.
“Ne, baiklah. Kalau begitu kita pulang saja bertiga. Ya! Seunghee-ya, kami pulang duluan. Kau dan Seungcheol jangan pulang malam”
“Ne, Eommoniem” Seungcheol tersenyum dan melambaikan tangannya mengiringi kepergian mereka.
“Seungcheol-ah ...”
“Aish Seunghee-ya, sudahlah jangan menangis terus. Aku sudah bersamamu sekarang”
“Tapi aku masih tidak bisa berhenti menangis, aku terharu dengan ini. Mereka akhirnya memberikanmu padaku ...”
“Jadi diamlah, jangan menangis. Bagaimana kalau kita membeli eskrim?”
“Baiklah, aku berhenti menangis. Kajja!” Seunghee langsung menarik tangan Seungcehol menuju mobilnya dan pergi membeli eskrim.
_###_
“Ini ayo makanlah ...” Ny.Oh menghidangkan sup ayam gingseng dimeja makan untuk makan malam kali ini.
“Wah ini enak sekali, gomawo Eommoniem ...” Seungcheol langsung menyerbu sup itu.
“Aish. Menjijikan. Ya! Seungcheol-ah, berhenti memanggil Eomma-ku dengan panggilan Eommoniem” Sehun mulai kembali menunjukkan tanduk jahatnya.
“Kenapa? Bukankah kita akan benar-benar menjadi keluarga?”
“Seharusnya kau ikut saja ke Jepang, menyebalkan!”
“Oppa!” Sehun langsung mendapat tatapan laser dari Seunghee.
“Sudahlah, berhenti bertengkar dan makan” Ny.Oh menengahi.
“Seungcheol-ah, karena kau tidak jadi pergi, maka aku tidak jadi memaafkanmu. Kau tetap harus mengganti semua barangku yang kau hilangkan”
“Keundae Hyung, yang menghilangkan semuanya adalah Seunghee, bukan aku”
“Aku tidak mau tahu, kau harus menggantinya!”
“Ayolah Hyung, maafkan aku ...”
“Diam. Sudah cepat makan saja makanan kalian” Tn.Oh mengambil suara untuk menghentikan mereka dan memulai makan malam dengan hikmat. Haha.
“Seungcheol-ah saranghae ...” bisik Seunghee tiba-tiba ditengah makan malam mereka.
“Nado saranghae Seunghee-ya ...” Seungcheol juga berbisik dengan senyumannya.
“Ya! Kalian berdua diamlah” Tn.Oh kembali angkat bicara. “Yeobo, mungkin kita sudah memilih pilihan yang salah. Ah aku tidak tahan dengan mereka, kita harus cepat membuat pernikahan”
“Mwo?” Sehun langsung berteriak dan membuat senyuman Seunghee dan Seungcheol menghilang. “Appa, yang benar saja. Bahkan aku juga belum menikah”
“Memangnya kenapa?”
“Bagaimana bisa Seunghee menikah lebih dulu daripada aku, setidaknya hargai aku sebagai kakaknya!”
“Bukankah kau tidak punya pacar?”
“Ya Eomma. Aku akan cepat membawa pacarku pada kalian, pokoknya aku harus menikah lebih dulu daripada Seunghee!” Sehun benar-benar mengeluarkan tanduk jahatnya sekarang.
Dan semua itu, menyudahi cerita aneh ini. Maaf untuk semua kesalahan dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklaan

SUPER JUNIOR