Author : Cif Rakay
Tittle : But, I Love Him
Genre : Romance
Length : Oneshot
Rate : 15+
Main Cast : Oh Seunghee | Choi Seungcheol |
Support cast
-
-
Ah .. hari yang cerah,
indah. Malam masih sedikit lama untuk datang, matahari masih bersinar sangat terang
dan sedikit membuat suhu bertambah. Panas.
Di kejauhan, seorang
namja yang masih lengkap dengan seragam dan tas sekolahnya, sedang berjuang melangkahkan
kedua kakinya untuk sampai ke detik terakhir perjalanannya. Dengan menggendong
seorang yeoja dipunggungnya, namja itu masih berusaha menahan panas dan rasa
pegal yang menjalar menguasai tubuhnya.
“Akhirnya!”
Tiba-tiba namja itu
sedikit berteriak dan tersenyum, hendak menurunkan yeoja itu tapi ternyata
yeoja itu masih memeluk lehernya erat.
“Hey turunlah, kita
sudah sampai ...” namja itu kembali berusaha menurunkan yeoja manja
dipunggungnya itu.
“Emm .. Seungcheol-ah,
aku tidak ingin berhenti memelukmu”
“Mwoya? Kenapa kau ini
...” namja yang dipanggil Seungcheol itu tersenyum kecil.
“Tubuhmu sangat wangi,
dan kau juga tahu kalau dari dulu aku sangat menyukai aroma tubuhmu yang kekar
ini”
“Jadi apa maumu?”
“Sedikit lebih lama
lagi bersamamu, bisakan?”
“Andwae! Aku lelah dan
apa kau tidak tahu kalau seluruh badanku pegal karena menggendongmu dari kampus?”
“Kalau begitu, kau
istirahat dirumahku ne?”
“Cih. Dasar kau ini,
menyebalkan! Aku tidak mau”
“Kenapa? Kenapa tidak
mau?”
“Aku tidak ingin
kerumahmu, Sehun pasti akan menghajarku jika dia melihatku. Dan itu gara-gara
kau, Seunghee! Kalau saja kau tidak membuatku menghilangkan video game Sehun,
pasti hubunganku dengannya tidak ada masalah. Menyebalkan!”
“Mian, aku tidak
sengaja. Lagi pula itu sudah beberapa hari yang lalu, Sehun Oppa pastinya sudah
memaafkanmu”
“Apa kau tidak mengenal
kakakmu sendiri hah? Mana mungkin Sehun memaafkan orang lain semudah itu”
“Baiklah, aku mengaku
salah. Tapi aku ingin bersamamu, jebal Seungcheol-ah ... ne ne?” yeoja yang
bernama Oh Seunghee itu mengedipkan kedua matanya membujuk namja yang sudah hampir
sembilan belas tahun hidup dengannya, menjadi sahabatnya.
“Aish baiklah, jangan
mengedipkan matamu seperti itu, menjijikan!”
“Yee ... gomawo
Seungcheol-ah, kau memang namja terbaik dan tertampan yang aku miliki”
“Hidupku masih tetap
milikku, dasar menyebalkan!”
Akhirnya, namja yang
bernama lengkap Choi Seungcheol itu kembali berjalan masuk kedalam rumah
Seunghee, dengan masih menggendong yeoja itu dipunggungnya.
“Eoh kalian sudah
pulang. Kenapa Seunghee?” Ny.Oh langsung menyambut mereka saat masuk kedalam
rumah.
“Yeoja manja ini hanya
bisa menyusahkan saja, Ahjumma!” jawab Seungcheol.
“Aish Seunghee-ya,
kenapa kau selalu merepotkan Seungcheol hah?”
“Aku tidak merepotkan
dia, Eomma”
“Ahjumma, apa Sehun
hyung ada disini?” tanya Seungcheol sedikit berbisik pada Ny.Oh
“Anio. Dari tadi pagi
anak itu sudah menghilang, dan mungkin juga pulang malam. Waeyo?”
“Tidak apa-apa ...”
Seungcheol menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum. “Kami ke kamar dulu,
Ahjumma. Annyeong”
“Geurae, nanti kita
makan malam bersama” Ny.Oh balas tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatannya
menonton televisi, dan Seungcheol mulai menaiki anak tangga menuju kamar
Seunghee.
Dan sesampainya dikamar
yeoja manja yang sering merengek tidak jelas dan bernama Oh Seunghee ini,
Seungcheol langsung menjatuhkan Seunghee diatas ranjang.
“Ahh .. Ya! Apa kau
tidak bisa lembut sedikit?”
“Jangan rewel. Sudah
baik hati aku tidak menjatuhkan tubuhmu yang berat ini dijalan raya ..”
Seungcheol lalu merebahkan dirinya disamping Seunghee.
“Aigoo. Namja kekar ini
rupanya sudah mulai besar kepala yah, awas saja kau!” Seunghee memasukkan
tangannya kedalam baju Seungcheol dan mulai menggerayami perutnya.
“Percuma saja, aku
sudah tidak geli dengan semua
gelitikanmu itu, Nona Oh”
“Mwo? Kenapa kau tidak
geli?” Seunghee menghentikkan aksinya melihat Seungcheol baik-baik saja dan
malah menguap.
“Kenapa berhenti?”
Seungcheol sedikit merenggangkan kedua tangannya keatas sebelum melipat kedua
tangannya didada, dan menutup matanya.
“Kau bilang itu
percuma, lalu untuk apa kau terus melakukannya?” Seunghee menghentikan
meraba-raba perut Seungcheol dan ikut berbaring disampingnya.
“Seunghee-ya ...”
Seungcheol kembali membuka matanya dan berbalik menatap Seunghee.
“Wae?”
“Apa kau akan terus
seeperti ini?”
“Mwo? Apa maksudmu?”
Seunghee mengernyitkan kedua alisnya menatap Seungcheol.
“Kau tidak boleh terus
seperti ini, bagaimana jika nanti aku tidak ada?”
“Tidak ada? Apa kau mau
pergi dariku?” Seunghee langsung membulatkan kedua matanya kaget mendengar
perkataan Seungcheol.
“Aku hanya bicara.
Bukankah aku harus menjalani hidupku sendiri, pasti suatu hari nanti aku harus
pergi. Menikah misalnya ...”
“Mwo? Choi Seungcheol,
apa kau akan menikah dengan wanita lain?”
“Mmm? Apa maksudnya
dengan ‘wanita lain’?”
“Ah eum anio, aku tidak
mengatakan apapun. Sudahlah aku mau membantu Eomma, kau tidurlah disini!”
Seunghee tiba-tiba beranjak dan pergi meninggalkan Seungcheol dikamarnya.
_###_
Makan malam kali ini
menjadi sangat ramai, kedatangan Tn. Dan Ny. Choi yang tiba-tiba membuat
suasana benar-benar ramai.
“Eoh kalian?”
Seungcheol yang baru saja bangun tidur, terkejut melihat orang tuanya sudah
menyantap makan malam bersama keluarga Seunghee sekarang.
“Annyeong
Seungcheol-ah, cepat makan kesini”
“Aigoo ...” Seungcheol
bergumam pelan dan sedikit menutup wajahnya menghindari tatapan Sehun yang
sudah mengincarnya.
“Seungcheol-ah,
annyeong” Sehun tersenyum dengan manisnya menatap Seungcheol yang perlahan
duduk dihadapannya.
“Ne, annyeong Hyung”
Seungcheol hanya bisa membalas senyuman Sehun, walaupun takut nantinya dia akan
dibuat daging giling oleh Hyung-nya itu.
“Seungcheol-ah, kami
menungggumu pulang dari siang tadi, tapi kau tidak pulang juga. Dan akhirnya
kami kesini” Ny.Choi menjelaskan alasannya datang kesini tiba-tiba.
“Dan ini adalah
kebetulan sekali, kita jadi bisa makan malam bersama seperti ini” Ny.Oh
tersenyum, terlihat sangat senang dengan kedatangan mereka.
“Kenapa Eomma
menugguku?” Seungcheol melirik Ibunya yang duduk disampingnya.
“Emm baiklah, karena
kita disini sudah berkumpul, jadi mungkin aku akan mengatakannya pada kalian
semua disini” Tn.Choi sedikit menarik nafas sebelum menjelaskan sesuatu yang
ingin dia jelaskan.
“Apa ini serius,
Ahjusshi?” Seunghee tersenyum menggoda Tn.Choi.
“Ini mungkin serius.
Karena sebenarnya ... kami sudah memutuskan akan pindah ke Jepang”
“Mwo?” Tn. Dan Ny.Oh,
Sehun, dan Seunghee langsung membulatkan matanya mendengar perkataan Tn.Choi
yang sungguh mengagetkan itu.
“Ini sangat berat, tapi
kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kami harus melakukannya ...” Ny.Choi
dengan berat hati juga memberi penjelasan tentang itu.
“Kami akan pindah tiga
hari lagi” Seungcheol menatap Seunghee yang terlihat sangat kaget dengan berita
itu. Mereka sudah sangat dekat, dan pasti akan sangat berat untuk berpisah.
Sejak dulu, keluarga
Choi dan keluarga Oh adalah teman. Teman yang sangat dekat, lebih dari sahabat.
Mereka semua sudah seperti keluarga besar yang bahagia. Dan tidak terasa,
kebersamaan mereka sudah lebih dari dua puluh tahun. Begitu juga dengan
Seunghee dan Seungcheol yang sudah terlahir bersama, walau beda beberapa bulan.
_###_
“Seunghee-ya ...”
Seungcheol sudah dari tadi hanya melihat Seunghee diam seperti ini, tidak
sepatah katapun terucap dari Seunghee. Bahkan semua perkataan Seungcheol hanya
menjadi angin lewat untuk Seunghee.
“Oh ayolah Seunghee,
kenapa kau diam seperti ini?”
Greb.
Seunghee menahan Seungcheol yang hendak beranjak dengan memeluknya dari
belakang. Mereka terdiam.
“Seungcheol-ah ...”
“Wae?”
“Kenapa kau harus
pergi? Aku tidak mau kau meninggalkan aku, kau tidak boleh pergi Seungcheol-ah”
“Seunghee-ya, aku tidak
bisa melakukan apapun. Kami harus pindah”
“Lalu kalau kau pergi,
siapa yang akan menggendongku lagi? Siapa yang akan memelukku? Siapa yang akan
membantuku? Nappeun namja ...” Seunghee sekuat tenaga menahan air matanya untuk
tidak keluar.
“Mianhae Seunghee-ya”
“Apa kau tidak
menyayangiku?”
Untuk beberapa saat,
mereka terdiam. Tidak ada jawaban dari Seungcheol. Sampai akhirnya Seungcheol
merubah posisi mereka jadi berhadapan saat Seunghee sudah tidak bisa menahan tangisnya
lagi.
“Seunghee-ya mianhae”
“Kau benar-benar tidak
men__”
“Saranghae ...”
Dan, sebuah kata
terucap dari bibir Seungcheol. Membuat mereka kembali terdiam untuk beberapa
saat. Perlahan Seunghee mengangkat wajahnya menatap Seungcheol, berusaha meyakinkan
kalau Seungcheol benar-benar mengatakan kata itu.
“Saranghae Oh Seunghee.
Maafkan aku sudah menyembunyikan perasaanku selama ini, tapi sepertinya aku
harus memberi tahumu tentang ini sebelum aku pergi”
“Seungcheol-ah ...”
“Jangan menangis lagi,
kau harus selalu tersenyum walaupun sudah tidak ada aku yang menggendongmu lagi
nanti” Seungcheol tersenyum dan menghapus sisa air mata Seunghee dengan
tangannya.
Mereka bertatapan,
perlahan mendekat, dan berakhir dengan menyatunya kedua bibir mereka. Sebuah ciuman
manis.
_###_
Setelah itu, setelah
berita tentang keluarga Choi yang akan pindah, dan setelah ciuman itu, Seunghee
dan Seungcheol tidak lagi bertemu. Mereka tidak bicara, tidak tersenyum, dan
menghindar untuk saling bertemu.
Dan malam ini, malam
terakhir Seungcheol disini. Sebelum besok pagi mereka berangkat dan pergi.
“Ayolah kalian berdua,
kenapa diam seperti itu?”
“Mungkin mereka hanya
tidak siap untuk berpisah”
“Kenapa? Bukankah
mereka selalu bertengkar ...”
Ny.Oh dan Ny.Choi sudah
dari tadi membujuk mereka untuk saling bicara dimalam terakhir ini, tapi sama
sekali tidak berhasil karena mereka berdua hanya terus diam dan bahkan tidak
saling pandang.
“Sudahlah Eomma,
biarkan mereka seperti ini. Mungkin perpisahan ala mereka seperti ini” Sehun
duduk disamping Seungcheol.
“Tapi ini jadi membuat
kita khawatir”
“Ya Sengcheol-ah,
karena kau akan pergi dan mungkin tidak kembali, jadi lupakan saja barangku
yang sudah kau hilangkan itu. Aku memaafkanmu ...” Sehun tersenyum penuh arti
pada Seungcheol yang hanya membalasnya dengan anggukan.
“Gomawo Hyung”
“Hentikan! Sudah cukup,
hentikan!” tiba-tiba Seunghee beranjak dari kursinya dan membuat semua orang
kaget dengan teriakannya.
“Mwoya Seunghee-ya?”
“Hey kau kenapa?”
“Aku tidak tahan lagi.
Eomma, Appa aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Ahjumma dan Ahjusshi juga
harus mendengarnya ...”
“Apa?” mereka menanti
dengan seksama apa yang akan dikatakan Seunghee kali ini.
“Se-sebenarnya aku
menyukai Choi Seungcehol”
“Ah bukankah dari dulu
kau memang menyukainya?” Sehun dengan polosnya menjawab perkataan Seunghee.
“Ani, aku lebih dari
sekedar menyukainya. Aku mencintainya. Aku mencintai Choi Seungcheol yang
selama ini selalu bersamaku, aku sangat mencintainya dan tidak ingin dia pergi.
Aku mohon jangan biarkan dia pergi dariku”
“Mwo?” semua orang
termasuk Seungcheol tidak percaya dengan yang dikatakan Seunghee itu, ini
mengagetkan.
“Keundae Seunghee-ya,
kalian adalah keluarga. Tidak bisa jika kau__”
“Ani Eomma, aku bukan
keluarganya. Aku bukan siapa-siapa Seungcheol, tolong jangan halangi aku”
“Seunghee-ya, selama
ini kita sudah bersama sebagai keluarga. Dan selamanya kita akan menjadi
keluarga, jadi__”
“Ahjumma, apa salah
jika aku mencintai Seungcheol? Apa aku tidak boleh bersamanya?”
“Seunghee-ya ...”
“Eomma, bukankah dari
dulu kalian selalu ingin kita benar-benar menjadi keluarga? Kalau begitu
biarkan aku menikah dengan Seungcheol”
“Mwo?”
“Seungcheol-ah, apa kau
tidak bisa mengatakan pada Seunghee kalau kalian adalah saudara?”
“Tidak Eomma, aku tidak
bisa” akhirnya Seungcheol yang dari tadi diam itu berdiri menghampiri Seunghee.
“Karena aku juga mencintainya, aku mencintai Seunghee sebagai seorang yeoja,
bukan saudara”
“Ya. Ada apa dengan
kalian berdua ini?” Tn.Oh ikut tidak mengerti dengan situasi sekarang.
“Aku mohon Eomma,
Ahjumma, aku tidak bisa jika Seungcheol harus pergi dariku. Aku sangat
mencintainya ...” dan sekarang, Seunghee sudah tidak berhasil menahan air
matanya.
“Seunghee-ya jangan
menangis” Ny.Oh sedikit melerai.
“Apa kalian benar-benar
saling mencintai?”
“Ne, Appa. Aku sangat
mencintai Seunghee, jangan pisahkan kami aku mohon”
“Ah kenapa ini jadi
begini ...” Tn.Choi menghela nafas berat.
_###_
Pesawat menuju Jepang
baru saja berangkat. Tn. Dan Ny.Oh kembali berjalan pulang, keluarga Choi sudah
pergi sekarang.
“Seunghee-ya palli!”
Ny.Oh sedikit berteriak memanggil Seunghee yang berjalan pelan dibelakangnya.
“Eomma, dia masih
menangis. Menyebalkan! Sudah kita tinggalkan saja dia ...” Sehun mempercepat
langkahnya menuju mobil didepannya.
“Iya, biarkan dia
menangis seperti itu. Lagi pula dia bisa pulang bersama Seungcheol” Tn.Oh juga
mempercepat langkahnya menuju mobil mereka.
“Ne, baiklah. Kalau
begitu kita pulang saja bertiga. Ya! Seunghee-ya, kami pulang duluan. Kau dan
Seungcheol jangan pulang malam”
“Ne, Eommoniem”
Seungcheol tersenyum dan melambaikan tangannya mengiringi kepergian mereka.
“Seungcheol-ah ...”
“Aish Seunghee-ya,
sudahlah jangan menangis terus. Aku sudah bersamamu sekarang”
“Tapi aku masih tidak
bisa berhenti menangis, aku terharu dengan ini. Mereka akhirnya memberikanmu
padaku ...”
“Jadi diamlah, jangan
menangis. Bagaimana kalau kita membeli eskrim?”
“Baiklah, aku berhenti
menangis. Kajja!” Seunghee langsung menarik tangan Seungcehol menuju mobilnya
dan pergi membeli eskrim.
_###_
“Ini ayo makanlah ...”
Ny.Oh menghidangkan sup ayam gingseng dimeja makan untuk makan malam kali ini.
“Wah ini enak sekali,
gomawo Eommoniem ...” Seungcheol langsung menyerbu sup itu.
“Aish. Menjijikan. Ya!
Seungcheol-ah, berhenti memanggil Eomma-ku dengan panggilan Eommoniem” Sehun
mulai kembali menunjukkan tanduk jahatnya.
“Kenapa? Bukankah kita
akan benar-benar menjadi keluarga?”
“Seharusnya kau ikut
saja ke Jepang, menyebalkan!”
“Oppa!” Sehun langsung
mendapat tatapan laser dari Seunghee.
“Sudahlah, berhenti
bertengkar dan makan” Ny.Oh menengahi.
“Seungcheol-ah, karena
kau tidak jadi pergi, maka aku tidak jadi memaafkanmu. Kau tetap harus
mengganti semua barangku yang kau hilangkan”
“Keundae Hyung, yang
menghilangkan semuanya adalah Seunghee, bukan aku”
“Aku tidak mau tahu,
kau harus menggantinya!”
“Ayolah Hyung, maafkan
aku ...”
“Diam. Sudah cepat
makan saja makanan kalian” Tn.Oh mengambil suara untuk menghentikan mereka dan
memulai makan malam dengan hikmat. Haha.
“Seungcheol-ah
saranghae ...” bisik Seunghee tiba-tiba ditengah makan malam mereka.
“Nado saranghae
Seunghee-ya ...” Seungcheol juga berbisik dengan senyumannya.
“Ya! Kalian berdua
diamlah” Tn.Oh kembali angkat bicara. “Yeobo, mungkin kita sudah memilih
pilihan yang salah. Ah aku tidak tahan dengan mereka, kita harus cepat membuat
pernikahan”
“Mwo?” Sehun langsung
berteriak dan membuat senyuman Seunghee dan Seungcheol menghilang. “Appa, yang
benar saja. Bahkan aku juga belum menikah”
“Memangnya kenapa?”
“Bagaimana bisa
Seunghee menikah lebih dulu daripada aku, setidaknya hargai aku sebagai
kakaknya!”
“Bukankah kau tidak
punya pacar?”
“Ya Eomma. Aku akan
cepat membawa pacarku pada kalian, pokoknya aku harus menikah lebih dulu
daripada Seunghee!” Sehun benar-benar mengeluarkan tanduk jahatnya sekarang.
Dan semua itu,
menyudahi cerita aneh ini. Maaf untuk semua kesalahan dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar