Di tulis sejak : 04/05/2015
Tittle : Bad
‘S’ Story
Genre : Drama,
School life, Family life
Length :
Chapter
Author : Cifcif
Rakayzi
Cast :
-
Song Minho “Winner”
-
Song Danah “New F.O”
-
Song Gunhee “No Mercy “ (trainee)
-
Park Jiyeon “T-ara”
-
Suga “BTS”
-
Kim Hansol “Topp Dogg”
-
Aron “NU’EST”
-
Ravi “VIXX”
-
Peniel “BTOB”
-
J.G “Cross Gene”
-
Shim Hyunseong “Boyfriend”
-
L.Joe “Teen Top”
-
Jun-Q “MyName”
-
Gong Chan “B1A4”
-
Yoon Bomi “A-Pink”
-
Gowoon “Berry Good” (Comeo)
-
Suzy “Miss A” (Comeo)
-
Mark “Got7” (Comeo)
Prakata.
Segala apapun yang terjadi dalam cerita ini hanyalah
karangan fiktif belaka, tanpa berniat untuk menyinggung pihak perseorangan
maupun instansi apapun. Tidak ada maksud tertentu untuk menjelekkan ataupun
menghina. Cerita ini hanya karangan author semata.
Dan author tahu kalau semua cast yang terlibat dalam
cerita ini adalah milik mereka sendiri dan tergabung dalam agensinya
masing-masing. Tapi untuk mendukung berkembangnya cerita ini, maka author
mengumpulkan mereka semua agar menjadi sebuah tokoh dalam cerita yang entah
bagus atau tidak ini.
Jadi, anggaplah semua cast itu saling mengenal dan
terlibat. Bayangkan karakter yang diceritakan dalam cerita menjadi karakter
asli dari castnya itu. Bayangkan saja dan berimajinasilah.
Terima kasih.
=== oo0oo ===
Chapter 2
Komisaris Song masih duduk dan memejamkan kedua
matanya tanpa menghiraukan Presdir Song yang sekarang berdiri di hadapannya
itu, dari tadi.
“Abeoji, kenapa kau diam saja. Apa kau ini
sebenarnya tidur hah?” Presdir Song melangkah sedikit mendekati Komisaris.
“Baiklah kalau begitu, aku sudah memikirkannya”
“Hei kenapa kau bangun tiba-tiba dan mengagetkanku?
Apa yang kau pikirkan itu ..”
“Memilihmu sebagai Presdir memang tindakan bodoh
yang aku lakukan, kau tidak bisa diandalkan. Sekarang ini S’ International
Hospital menjadi pusat pembicaraan masyarakat, tapi ternyata membuat kita rugi
dan kalau ini dibiarkan akan menjadi masalah besar”
“Aku tahu itu, tapi bisakah kau tidak menghina harga
diriku dengan meragukan kemampuanku seperti itu, Abeoji?”
“Hei dasar kau ini!” Komisaris Song melempar sebuah
patung kecil dari mejanya dan itu tepat mengenai pipi kanan anaknya. Bravo!
“Aigoo. Abeoji? Kenapa kau selalu seperti itu
padaku, aku ini sudah melakukan apapun yang kau inginkan” Presdir Song meringis
kesakitan memegang pipi kanannya yang tergores dan sedikit berdarah karena
patung itu.
“Dengan membuat perusahaan lain bekerja sama, maka
sedikitnya akan membantu kita kembali memulihkan Rumah Sakit ini. Sebuah investasi
yang besar. Perjanjian dan bekerja sama untuk saling menguntungkan. Kau
mengerti maksudku? Pikirkanlah itu dengan baik, dan jangan salah memilih”
setelah bicara semua itu dan membuat pipi anak keduanya itu berdarah, Komisaris
Song yang juga seorang dokter bedah plastik profesional ini kembali menutup
matanya.
--- --
Mino, Danah dan GUN duduk diam. Setelah kata salam
tadi, tidak ada lagi yang mereka ucapkan. Begitu juga dengan Komisaris Song
yang hanya terus meminum teh panasnya dari tadi.
“Apa yang terjadi di universitas itu, kenapa banyak
artikel tentangmu di internet?” akhirnya dia membuka pembicaraan ini.
“Aku hanya berkelahi dan orang-orang itu terlalu
berobsesi untuk mengenalku”
“Kau ingin aku menghapusnya, Mino?”
“Tidak perlu. Itu urusanku, jangan campuri itu.
Biarkan aku saja yang mengurus semuanya”
“Lalu apa yang kau lakukan dengan dokter Kim?”
tatapan mata Komsaris yang sayu tapi sangat tajam seperti elang itu selesai
dengan Mino dan berganti menuju GUN sekarang.
“Aku tidak suka kalau dia menyamakanku dengan
Presdir Song, dia itu menyebalkan!”
“Presdir Song? Yah kau benar, kalian berbeda dan
tidak perlu disamakan satu sama lain. Aku mengerti itu” Komisaris sedikit
tersenyum dan kembali meneguk teh yang tinggal sedikit lagi digelasnya. “Danah,
bagaimana kau bisa mengurus kedua saudara laki-lakimu itu? Mereka begitu tidak
tahu aturan bermain yang benar. Apa kau juga melakukan sesuatu seperti mereka?”
“Ani. Aku mengurus mereka dengan baik”
“Hahaha ... kau ini lucu sekali, seperti wanita
dewasa. Baiklah kalau begitu, pembicaraan kita selesai. Kalian boleh pergi. Dan
kau GUN, temui Presdir Song karena dia punya kabar bagus untukmu ...”
“Ne. Annyeonghaseyo” mereka bertiga pergi
meninggalkan ruangan yang menyebalkan tidak beda jauh dengan orang yang mempunyai
ruangan itu, Harabeoji atau Komisaris S’ International Hospital yang sangat
berkuasa walaupun ditengah umur tuanya.
“Wow ini keren. Kali ini dia tidak mengatakan apapun
pada kita, apa dia tidak marah dengan apa yang sudah terjadi kemarin?”
“GUN, jangan tertawa dulu. Kau masih harus bertemu
dengan Ayahmu ..”
“Kalau begitu kalian tunggu di mobil, aku akan
kembali dengan cepat” GUN mempercepat langkahnya menuju ruangan Presdir Song.
Sementara Mino dan Danah pergi duluan menuju mobil mereka di bawah.
Perlahan GUN membuka pintu ruangan itu dan masuk.
Tidak ada siapapun, hanya .. Tunggu, jas dan sebuah tas wanita ada dilantai.
Dan seperti suara desahan. GUN terus berjalan perlahan mencari tahu suara apa
itu, diruangan yang besar yang sepi ini suara memang aneh.
Pintu toilet terbuka dan ternyata mereka disana. Ya,
Presdir Song dengan seorang wanita muda yang mungkin umurnya tidak beda jauh
dengan GUN. Mereka sedang berciuman, dan entahlah hal lain yang mereka sedang
lakukan sekarang ini.
“Wow daebak!” GUN bertepuk tangan. Membuat pasangan
‘gila’ itu kaget dan menghentikan aktivitasnya.
“Gunhee? Apa yang kau lakukan disini?”
“Apa yang aku lakukan? Pertanyaanmu tepat sekali.
Apa yang kalian lakukan disitu?”
“Gunhee-ya, Appa bisa menjelaskannya padamu. Tunggu dulu
..” dengan panik Presdir Song mengancingkan beberapa kancing kemejanya yang
terbuka dan merapikan penampilannya yang ‘agak berantakan’ itu.
“Tidak usah repot-repot, lagi pula aku tidak meminta
penjelasan apapun darimu. Tadi aku hanya kebetulan lewat dan Bingo! Ada kalian
disini ..”
“Gunhee-ya, mari kita bicara sebentar ..” Presdir
Song mendorong wanita itu dan hendak keluar juga menutup pintu toilet itu.
“Tunggu dulu ..” GUN menahan pintunya dan malah
masuk kedalam, tersenyum pada wanita yang sedang merapikan pakaiannya sekarang.
“Presdir Song memang hebat, kau selalu menadapatkan wanita yang bagus. Ahjumma
.. ah ani, sepertinya umurmu tidak beda jauh denganku, kau masih muda. Berapa
bayaranmu untuk semalam? Apa boleh jika nanti aku memanggilmu untuk menemaniku
seperti ini?”
Bugh – Sebuah pukulan menghentikan GUN. Tapi dia
hanya tersenyum dan menghapus darah diujung bibirnya lalu kembali mendekati
wanita itu dan menarik bajunya, membuka sedikit bajunya dan menciumnya paksa.
“Apa yang kau lakukan!” Presdir Song kembali memukul
GUN untuk itu.
Wanita didalam itu dengan cepat pergi melarikan diri
setelah apa yang terjadi ini, dia pintar sekali untuk memilih tindakan. Karena
kabur disaat suasana mulai panas adalah tindakan paling tepat. Bravo.
“Wae? Kau pikir aku sasaran panah, Presdir?”
“Kau benar-benar menyebalkan. Song Gunhee apa yang
sebenarnya kau inginkan?”
“Aku juga seorang pria, sama sepertimu, Presdir
Song. Yang aku inginkan hanya wanita sexy dan cantik untuk setiap malamku,
bukankah kau lebih mengerti tentang itu”
“Aku tidak mengerti kenapa kau seperti ini. Sekarang
pergilah dari hadapanku!”
“Hei Presdir Song, kau dan Ayahmu yang membuat aku
seperti ini. Benar-benar menjijikan. Seorang dokter bedah saraf sepertimu
ternyata pintar sekali menikmati hidupnya, ah aku jadi ingin menjadi sepertimu
kelak” dengan sedikit senyuman, GUN pergi meninggalkan Presdir Song yang marah
itu.
“GUNie, apa yang terjadi? Apa yang kalian
bicarakan?” Mino memperhatikan GUN yang berjalan cepat masuk kedalam mobil, dan
dia juga ikut masuk kedalam mobil.
“Sepertinya kau mendapat hadiah dari Ahjusshi ...”
“Astaga! Untung aku tidak hidup bersama orang gila
seperti itu, walaupun setiap hari aku mengtuk diriku sendiri karena terlahir
sebagai darah dagingnya. Ini sangat sakit ...” GUN mengusap ujung bibirnya yang
sekarang memar dan langsung tidur dipangkuan Danah karena mereka duduk bersama
dibelakang.
“Berita apa yang dimaksud pria tua tua itu?”
“Mollaseo. Aku lupa menanyakannya tadi .. tapi hei
..”
“Apa? Ada apa?” Mino kembali mematikan mobilnya saat
mendengar GUN.
“Dari bawah sini sepertinya dadamu terlihat sedikit
besar, dan indah ...”
“Ya! Dasar byuntae! Kau, kau ini menyebalkan ...”
Danah memukul wajah GUN dan langsung meloncat ke kursi depan.
Mendengar hal yang tidak berguna ternyata yang
dikatakan GUN, akhirnya Mino kembali menghidupkan mobilnya dan dengan cepat
pergi meninggalkan rumah sakit ini.
--- --
Murid baru yang menjadi selebriti dalam sehari itu,
Suga, berjalan keluar dari mobilnya dan menyeret tas punggung ditangannya. Dia
berjalan seolang keadaaan sepi, telinganya sama-sekali tidak terpengaruh dengan
bisikan-bisikan keras orang disekitarnya.
“Hei kau, tunggu!” teriak seorang pria yang berlari
menghampiri Suga.
“Apa? Dan siapa kau?” dengan nada bicara yang dingin
Suga berbalik dan menatap seorang pria yang terengah-engah dihadapannya.
“Aku pikir kau sudah mati. Apa tidak ada yang
mendatangimu setelah kejadian beberapa hari yang lalu?”
“Apa maksudmu?”
“Kau sepertinya selamat lagi dari ‘gumiho’ itu yah,
benar-benar hebat!”
“Maaf. aku tidak mengerti apa yang kau katakan, jadi
aku pergi dulu” tanpa senyuman atau basa-basi lainnya, Suga pergi meninggalkan
pria itu.
Memar-memar berwarna ungu kemerahan itu masih
terlihat jelas diwajah Suga, luka disekitar bagian bibir juga sepertinya masih
basah dan tentunya perih. Suga dengan tenangnya berjalan memasuki ruang
kelasnya. Dan disaat yang bersamaan, Mino juga berjalan keluar dari kelas.
Mereka berpapasan.
Tapi tidak seperti dugaan atau harapan orang lain,
karena kedua pria itu hanya berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang terjadi.
Tidak ada tatapan mata, yah hanya berlalu seperti angin. Mino keluar dari kelas
dan Suga masuk kedalam kelas.
Ini sama sekali bukan gaya Mino. Tenang dan dingin
seperti ini jarang sekali terjadi. Dan tentunya ini juga menjadi pembicaraan
yang sangat menggelegar.
Setelah perkelahian waktu itu, Suga memang
menghilang dan baru datang lagi sekarang. Sementara Mino dari kemarin masih
tetap masuk walaupun dia hanya melakukan hal bodoh sendirian daripada mengikuti
pelajarannya.
Sampai terucaplah sebuah kesimpulan, “Sepertinya
Mino benar-benar kalah dari Suga ..”. dan kesimpulan itu menghiasi orang-orang
disana. Menjadi sebuah nyanyian tanpa nada.
“Hei sayang, apa yang kau katakan itu? kenapa bibir
sexy sepertimu bisa mengatakan hal yang bodoh seperti itu, sudahlah diam jangan
bicara tentang itu lagi ....” Chu- GUN mencium seorang wanita yang mungkin
sudah hampir lima menit bersamanya. “Gomawo ..” dan setelah itu GUN pergi
meninggalkannya. Hanya sebuah sarapan dipagi hari.
“Ayolah teman-teman, jangan menatapku seperti itu.
Dan berhentilah bicara tentangku. Kalian hanya menghabiskan tenaga jika seperti
itu ...” Mino tersenyum dan terus berjalan melewati orang-orang yang berbisik
dan seperti netizen.
‘Hyung .. ah gidaryeo!” GUN berlari menghampiri
Mino. “Apa kau tidak masuk kelasmu lagi?”
“Anio. Aku baru keluar dari kelas, aku hari ini
mengikuti pelajaran dengan baik. Bukankah aku seorang calon dokter ..”
“Daebak! Dan aku juga baru selesai melihat wanita
melahirkan ..”
“Aish. Seorang Ginekologi byuntae sepertimu pasti akan menghancurkan
pasien”
“Waeyo Hyung?”
“Sudahlahm aku harus pergi. Kalau kau mau ikut kau
harus menyetir, ara?”
“Geurae geurae, aku memang selalu seperti itu.
Kajja” mereka berdua kembali berjalan melewati nyanyian-nyanyian tanpa nada
itu.
(Ginekologi adalah sebuah ilmu kedokteran yang
spesialis mempelajari tentang reproduksi wanita dan bagian-bagian tubuh wanita)
--- --
“Hyunseong-ah, aku tidak tahu kenapa orang lain
tidak tahu kalau kita adalah setan gumiho yang selama ini mereka bicarakan ..”
“Aku tidak mengerti apa yang kau tanyakan?”
Hyunseong menyimpan handphonenya dan menatap Gongchan aneh.
“Kau ini gila. Memangnya kau ingin kalau semua orang
tahu kalau yang menghancurkan hidup mereka salah satunya adalah kau?” Ravi
menjitak kepala Gongchan dan duduk diantara mereka.
“Hei kenapa kau selalu memukulku?”
“Karena aku tidak suka pria tampan sepertimu!”
“Diam! Semua orang membicarakan Mino karena sikapnya
yang aneh pada Suga, kau tahu kenapa dia jadi seperti itu?” Hyunseong
menunjukan sesuatu yang dari tadi dibacanya di handphone itu.
“Ah molla. Rasanya aku ingin makan ice cream vanilla
...” Ravi menguap dan bersandar dipundak
Hyunseong.
“Ya ya! Kalian lihat tanda ini, benar-benar
menyebalkan!” tiba-tiba L.Joe datang dan langsung membuka jaket tebalnya,
menunjukan sebuah tanda merah dilehernya.
“Apa itu kissmark?” Gongchan menunjuknya dan sedikit
tertawa.
“Melihat ini rasanya harga diriku hancur, akh aku
ingin memotong leherku sekarang ..” L.Joe memukul cermin besar yang terpampang
jelas di dinding ruangan sembilan ekor itu.
“Dari mana kau mendapatkan itu?”
“Wanita itu benar-benar. Dia pergi sebelum aku
bangun dan membuat ini semua ...”
“Tandanya hanya satu, kenapa kau bilang semua?”
Gongchan menghampiri L.Joe yang sekarang malah menggosok-gosok lehernya dengan
sikat gigi dan cream bercukur.
“Hei apa yang kalian lakukan, apa tidak sibuk? Aku
punya tugas yang sangat berat untuk semuanya, cepat berkumpul ...” Mino datang
dengan anggota sembilan ekor yang lain mengikuti di belakangnya. Dengan cepat
atau lebh seperti terburu-buru, Mino duduk dan meminta semuanya untuk
berkumpul. Sepertinya dia serius. “Chamkkaman. Apa itu yang ada di lehermu,
bukankah itu cream bercukur milikku?” Mino memeriksa leher L.Joe yang dipenihi
cream. Yah, walaupun dalam keadaan seperti ini, tetap saja Mino menyadari
segalanya. Bahkan hal kecil seperti itu.
“Dia mendapat kissmark yang indah disana ...” dengan
nada yang aneh, Gongchan membuka semuanya. Membuat anggota lain yang baru datang
tidak bisa diam dan menahan tawanya, mereka tertawa sangat kencang.
“Diam. Tidak usah tertawa!” L.Joe marah dan tidak
suka dengan keadaannya sekarang ini.
“Keundae, kenapa kau memakai cream untuk bercukur?
Apa itu ada khasiatnya?” J.G yang masih tertawa itu menepuk pundak L.Joe dan
menjadikannya lebih kesal.
“Astaga! Walaupun kau yang mendapatkannya, tapi
rasanya aku ikut merasakannya. Harga diriku sebagai seorang pria keren juga hancur
melihatmu seperti ini. Kenapa kau bodoh sekali sampai mendapatkan itu? Ini
memalukan ..” akhirnya Mino yang tadi tidak tertawa sekarang juga tertawa.
“Aku tidak tahu. Sudah diamlah kalian semua, aku
tidak mau membicarakannya. Dan aku tidak tahu apa khasiatnya cream ini, tapi
aku hanya mencoba menghilangkan ini dengan cepat”
“Tidak apa-apa, tandanya kecil. Dan mungkin hanya
akan bertahan tiga sampai empat hari saja, jadi jangan terlalu khawatir ne?”
“Empat hari? Selama itukah aku akan menanggung malu
yang berat ini, astaga memalukan sekali hidupku!”
“Kalau begitu ayo kembali pada tugas yang akan
kuberikan, dengarkan ini dengan baik. Terutama Kim Hansol ..” Mino menatap
Hansol yang masih menahan tawa di punggung Gongchan dengan serius.
“Wae? Kenapa denganku?” Hansol keluar dari balik
punggung Gongchan dan balas menatap tatapan Mino dengan tatapan polos.
“Walaupun kalian belum melihatnya, tapi aku yakin
kalian sudah mendengar tentang murid baru yang berkelahi denganku. Dan aku
ingin sembilan ekor tidak ikut campur dalam masalahku dengannya, mengerti?”
“Tapi kenapa, apa kau tidak ingin membalasnya?”
“Dia itu berbeda, dan aku yakin kalian pasti tidak
akan bisa mengalahkannya ..”
“Shit! Kenapa kau bicara sekasar itu? Darimana kau
tahu kalau sembilan ekor akan kalah darinya yang hanya seorang calon dokter
baru?” Ravi langsung marah dan tidak terima dengan apa yang dikatakan Mino.
“Kau ini meremehkan kami sebagai ‘gumiho’ untuk
melawannya!” Aron juga tidak bisa menahan emosinya mendengar pernyataan itu.
“Ini tidak semudah itu. Aku bicara ini bukan karena
dia kuat ataupun dia akan mengalahkan sembilan ekor, tapi aku hanya memberi
tahu walaupun kalian sembilan ekor dengan ‘kekuatan gumiho’, kalian tidak akan
bisa mengalahkannya”
“Aku mengerti. Sembilan ekor tidak bisa
mengalahkannya, tapi itu tidak berarti dia bisa menang dari kami. Apa semua itu
ada arti lain yang kau sembunyikan?” dengan sangat tenang tapi tajam, Hansol
menjawab Mino dengan pertanyaan kembali.
“Geurae, aku sudah mengira kau akan cepat menyadari
maksudku. Jadi lakukan tugas ini dengan baik”
“Hei apa yang kalian maksud hah, jangan sembunyikan
apapun dalam team ini!” L.Joe menarik kerah baju Mino dan menatapnya tidak
kalah tajam.
“Lepaskan! Aku tidak menyembunyikan apapun ..” Mino
mendorong L.Joe dari tubunya dan kembali menatap Hansol.
“Sembilan ekor adalah milikku, dan itu berarti
kalian semua adalah milikku juga. Dan sembilan ekor hanya akan melakukan
sesuatu dibawah perintahku, selain perintah dariku maka kalian semua tidak bisa
melakukan apapun pada siapapun sebagai sembilan ekor”
“Kami tetap tidak mengerti, bicara yang jelas!” Aron
yang sudah sangat marah karena ini bicara dengan nada tinggi dan membuat
suasana menjadi aneh.
“Masalahku dengan murid baru itu biarlah menjadi
urusanku, karena itu masalah aku dengannya. Tanpa kalian. Jadi bisa tidak kalau
kalian lakukan saja tugas dariku ini hah?”
“Tapi kenapa kau lakukan ini, apa ada hubungannya
denganku?” Hansol kembali bertanya
“Aigoo, aku
tidak tahu bagaimana menghadapai kalian. Kalian semua benar-benar sangat kuat,
karena itu aku mempercayakan hidupku pada kalian semua sebagai sembilan ekor.
Jadi terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku ...” Mino tersenyum dan
menguap, dia menyandarkan tubuhnya pada kursi yang dia duduki.
“Jawab saja!” mereka semua sudah tidak tahan melihat
Mino seperti ini. Dia menyebalkan. Apakah sangat sulit untuknya mengatakan
suatu hal yang dia sembunyikan itu?
“Geurae. Kalian marah padaku? Yah baiklah, aku tidak
bisa apa-apa lagi. Aku akan mengatakan apa yang aku pikirkan ..”
“Iya cepat kalau begitu!” mereka geregetan.
“Aku melakukan ini semua karena Kim Hansol. Jadi kau
benar, ini ada hubungannya denganmu. Karena aku yang menekankan tugas ini
padamu. Sebenarnya ini tidak ada hubungannya dengan kalian berdelapan, tapi
hanya dengan Kim Hansol. Dan aku hanya ingin memintamu untuk tidak terlibat
dalam masalah ini, kau mengerti?”
“Ne, aku mengerti. Aku akan melalukan tugasnya
seperti yang kau inginkan”
“Ya! Hansol-ah, apa kau benar-benar mengerti apa
yang Mino gila ini maksud? Tapi kenapa kau tidak biarkan kami mengerti masalah
kalian itu?”
“Hei kalian ini benar-bennar. Sudah kalau begitu aku
tidak jadi memberikan tugas ini pada kalian, dan hanya Hansol yang mendapat
tugas ini. Karena aku pikir murid baru itu juga tidak terlalu bodoh untuk
membiarkan orang lain mengetahuinya begitu saja, jadi kalian lakukanlah apa
yang kalian inginkan. Kecuali membiarkan Hansol untuk ikut campur masalah aku
dengan murid baru itu, apa kalian mengerti sekarang?”
“Kami tetap tidak mengerti apa sebenarnya yang
kalian sembunyikan ini ...”
“Yah, aku juga sebenarnya tidak benar-benar mengerti
apa yang dia maksudkan dari tadi. Tapi karena ini tugas untukku, jadi sebagai
leader yang baik maka aku akan melakukannya” Hansol tersenyum, membuat semua
orang gila mendengar apa yang dia katakan.
“Ah ini sungguh membingungkan!”
“Ne. Aku pikir juga seperti itu, jadi jika kalian
tidak punya jadwal lain, bagaimana kalau kita semua pergi menonton film baru lalu
makan dan minum beberapa gelas soju, eottae?”
“Setuju!” entah kenapa semua orang ini malah
berteriak setuju sekarang. Dan mereka pergi untuk melakukannya.
Dunia ini memang dipenuhi dengan jutaan hal aneh
setiap detiknya.
--- --
“Sebenarnya apa salahku sampai bertemu dengan orang
seperti ini, bahkan sekarang aku juga mendadak menjadi pembicaraan banyak
orang. Masalahnya bukan karena aku tampan atau keren, tapi entahlah aku tidak
tahu. Tujuanku menjadi dokter disini sepertinya akan banyak gangguan ...
astaga” jika mengingat apa yang telah terjadi beberapa hari belakangan ini,
maka Suga akan bicara sendiri seperti itu. Membicarakan nasibnya yang buruk
bertemu dengan Song Minho.
“Hei, bukankah kau Suga?”
“Ne. Nuguseyo?”
“Jadi benar kau Suga yang di bicarakan orang-orang
itu, ternyata tidak seperti yang aku pikirkan. Kukira kau lebih besar dari
Kakakku ...”
“Kakakmu? Siapa yang kau maksud kakak itu, dan
kenapa kau berkata seolah aku ini seseorang yang kecil dan tidak berdaya?”
“Ya! Aku tidak bermaksud seperti itu, aku tadi hanya
mengutarakan pendapatku saja. Kau ini cepat sekali marah ...”
“Siapa yang marah memangnya, aku hanya bertanya. Kau
ini siapa?”
“Sudahlah, aku harus pergi. Annyeong Suga-sshi”
“Siapa dia itu, tiba-tiba datang dan pergi begitu
saja. Disini benar-benar dipenuhi orang aneh!” Suga hanya melihat punggung
gadis yang baru saja pergi itu sampai dia tidak terlihat lagi. dan akhirnya
Suga kembali membaca buku yang dari tadi dia pegang dan sebenarnya tidak
benar-benar dia baca.
“Annyeonghaseyo ...” seorang gadis datang lagi
menghampiri Suga.
“Ne, annyeong”
“Apa kau sendirian?”
“Memangnya kau melihat aku dengan siapa?”
“Mian, aku hanya bertanya. Kenapa marah seperti
itu?”
“Aku tidak marah. Kenapa semua orang selalu
melihatku marah, aku ini tidak selalu marah”
“Maafkan aku jika mengganggumu, aku hanya ingin
duduk dan bicara denganmu”
“Kursi taman ini bukan milikku, jadi terserahmu jika
ingin duduk atau apapun”
“Baiklah. Aku Kim Seojung, spesialis anestetik”
gadis itu perlahan duduk disamping Suga, dan menatapnya dengan sangat kagum.
Dasar wanita.
“Yah, senang berkenalan denganmu. Kau pasti sudah
tahu namaku kan?” Suga kembali memalingkan tatapannya pada bukunya.
“Geurae. Namamu sangat terkenal sekarang, semua
orang membicarakanmu”
Suga diam, membaca bukunya dan tidak memperhatikan
Kim Seojung.
“Kau ini benar-benar hebat bisa mengalahkan Mino,
tidak semua orang bisa mengalahkannya. Tapi kau dengan mudah langsung mengalahkannya
tanpa ada gumiho yang membalasmu ..”
“Hei kebetulan sekali, karena kau ada disini jadi
apa boleh aku bertanya?” teringat sesuatu, Suga langsung meninggalkan bukunya
dan beralih pada Kim Seojung.
“Tentu saja, apa yang kau tanyakan?”
“Saat datang kesini aku langsung mendapat masalah
dengan pria itu, dan sekarang masalahku dengan bertambah karena orang-orang
banyak membicarakanku dengan pria itu, ah siapa namanya aku lupa ..”
“Pria yang berkelahi denganmu adalah Song Mino. Nama
aslinya Song Minho”
“Yah itu dia, aku lupa. Lalu apa kau tahu siapa
mereka yang orang sebut ‘gumiho’? Dan dimana mereka?”
“Gumiho itu hanya sebutan dari orang yang sudah
bertemu dengan mereka, kemudian orang lain akhirnya juga menyebut gumiho.
Padahal sebenarnya bukan gumiho nama mereka, tapi Sembilan Ekor”
“Apa mereka wanita?”
“Ani. Mereka itu sembilan pria yang orang bilang
sangat kuat dan pintar, tapi sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa mereka
sebenarnya. Hanya yang pernag berurusan dengannya yang tahu seperti apa mereka
..”
“Benarkah? Jadi mereka itu seperti geng yang
tersembunyi?”
“Yah mungkin, aku juga tidak tahu seperti apa
‘gumiho’ itu”
“Lalu bagaimana dengan Minho, siapa dia?”
“Dia hanya anak dari mantan presdir sebuah rumah
sakit, dan sekarang ayahnya dipenjara. Tapi disini bukan hanya dia yang membuat
masalah, tapi ada juga adik dan sepupunya yang selalu membuat masalah”
“Siapa adik dan sepupunya?”
“Adiknya adalah wanita yang tadi bicara denganmu,
Song Danah. Dia itu satu kelas denganku, dan sangat menyebalkan!”
“Wanita yang sombong tadi itu? Aish jinjja. Mereka
keluarga yang sempurna ..”
“Geurae. Ditambah lagi dengan sepupunya, Song
Gunhee. Tapi dia menghilangkan namanya dan mengganti dengan GUN, mungkin hanya
keluarganya yang memanggil dia dengan nama aslinya. Hei kau tahu, dia itu
playboy yang sudah terkenal banyak menghancurkan para gadis. Tapi sayangnya dia
itu begitu tampan dan membuat semua gadis tidak bisa menolak rayuannya ...”
“Setampan apa dia memangnya. Jadi sepertinya aku
sudah bermasalah dengan keluarga dokter yang gila, tapi kenapa mereka semua
adalah dokter?”
“Yah itu karena perusahaan mereka adalah rumah
sakit, tentu saja untuk mengelolanya semua pewaris harus menjadi dokter. Kakek
dan ayah mereka juga dokter semua, tapi keluarga mereka itu berantakan”
“Maksudmu?”
“Seperti tadi, ayah Mino dipenjara karena kasus
narkoba. Lalu Presdir Song, ayah GUN juga terkenal suka bermain wanita.
Bukankah itu namanya berantakan?”
“Keluarga yang benar-benar sempurna. Baiklah, terima
kasih atas ceritanya. Aku pergi dulu, lain kali ceritakan lagi dongeng untukku”
Suga membawa tasnya lalu pergi meninggalkan Kim Seojung begitu saja tanpa
babibu.
“Hei kau ... Aish kenapa aku malah berakhir
sendirian disini, menyebalkan!”
--- --
Mino hanya berdiri. Pintu mobil sudah terbuka,
sekretaris Shin yang sengaja membukakan pintu mobil untuknya, tapi Mino masi
tidak bergeming.
“Apa maksudmu menemuiku?”
“Komisaris memintaku untuk menjemput Anda bertemu
dengan seseorang”
“Apa dia Song Minwoo?”
“Ne”
“Bearapa lali harus kukatakan kalau aku tidak mau
lagi melihat wajahnya!” Mino berteriak dihadapan Sekretaris Shin. “Apa masih
harus aku menemui seorang tahanan yang tinggal menunggu kematiannya di penjara
hah? Apa kau ini gila ..”
“Tapi Komisaris mengatakan Anda harus menemui Tuan
Song”
“Katakan saja padanya kalau aku tidak mau, kau
mengerti?”
“Tapi Tuan, Anda har—“
“Apa kau tidak mengerti perkataanku? Sudah kubilang
aku tidak mau pergi menemuinya. Kau saja yang pergi dan katakan padanya kalau
dia sudah tidak punya anak laki-laki lagi”
“Maaf Tuan, jika Anda tidak bertemu dengannya maka
Komisaris akan membawa Anda dengan paksa nanti”
“Itu urusanku. Sekarang pergilah dari hadapanku, kau
dan mobil ini menghalangi jalanku”
Karena tidak bisa melawannya, akhirnya Sekretaris
Shin pergi. Dan Mino masih berdiri disana, dia berbalik dan meihatnya.
“Apa yang kau lakukan disana?” Mino dengan cepat
berjalan menghampiri Suga yang berdiri disamping mobilnya. “Kau berdiri disini
dari tadi?”
“Bukan apa-apa, aku hanya akan masuk ke mobilku. Itu
saja”
“Kau mendengar semuanya?”
“Aku tidak bermaksud untuk menguping, hanya saja kau
bicara terlalu keras tadi”
Yah, disana tidak ada siapapun tasi selain Mino dan
Sekretaris Shin. Kecuali mungkin Suga yang berdiri disana tanpa sepengetahuan
Mino.
“Jadi kau melihatku dan mendengar semuanya?”
“Jika itu benar, tidak ada keuntungan apapun juga
untukku. Aku akan melupakannya ..” Suga membuka pintu mobilnya dan masuk tapi
dia tidak masuk karena Mino menariknya keluar.
“Mudah sekali kau berkata itu seperti tidak terjadi
apapun ..” dan lagi, Mino memukul Suga beberapa kali sampai dia jatuh.
“Itu bukan salahku ..” Suga bangun dan berdiri.
Mengusap bibirnya yang berdarah dan mengambil tasnya yang tadi terlempar agak
jauh.
“Yah, tapi itu urusanku!”
Mino terus memukul Suga, membuat Suga akhirnya
melawannya dan mereka berkelahi lagi. Menendang dan memukul, perkelahian yang
keren. Mino melempar Suga menabrak mobilnya, dan Suga menendang wajah Mino.
Setelah beberapa lama berlalu, orang-orang mulai
datang dan mengerumuni mereka. Hanya sekedar menonton untuk mengetahui siapa
yang akan menang kali ini.
“Hentikan! Apa yang terjadi disini?” dan Direktur
sekolah datang tiba-tiba menghentikan semuanya. “Apa yang kalian lakukan?”
Tida ada yang menjawab, mereka semua diam. Mino dan
Suga yang berdarah dan terengah-engah itu juga tidak mau bicara apapun.
“Baiklah jika tidak ada yang bicara, kalian berdua
cepat ke ruanganku sekarang” Direktur Yoon menunjuk mereka berdua sebelum pergi
meninggalkan kerumunan itu.
--- --
Apartemen lantai 11 | 11.10 p.m
“Ya! Song Danah palli ..”
“Kau ini menyebalkan. Jika masih bisa berjalan,
kenapa tidak kau sendiri yang mengambilnya dan kenapa menyuruhku?” Danah datang
dan memberikan ice bag (alat kompres dingin) pada Mino yang sekarang terlentang
di sofa.
“Kalau begitu, lalu untuk apa gunanya ada adik? Hei
.. kau ini harus menurut perintahku sebagai kakamu, ara?”
“Yah terserah kau saja, aku tidak perduli” Danah
kembali menekan tombol pada remote TV-nya dan mengganti-ganti salurannya.
“Jangan terus memindahkannya, kau harus memilih mana
yang mau ditonton. Babo. Kau ini tidak akan bisa hidup jika tidak punya
pendirian dan pilihan ..”
“Diam. Sudah kompres daja memarmu itu, jangan
berisik”
“Dimana uri GUNie?”
“Molla ...”
“Ya! Kalian berdua, aku mendapat berita gila hari
ini ..” GUN baru datang dan berlari menghampiri mereka berdua. Dia duduk dan
tertawa. “Hei Hyung, kenapa lagi dengan wajahmu itu? kau berkelahi lagi, wah
lihatlah, kali ini tanganmu juga patah ya?”
“Aish. Tanganku tidak patah, ini hanya terkilir.
Dasar kau ini, seenaknya menyebut tanganku patah!”
“Mian, aku tidak tahu. Kukira tanganmu patah karena
kau memakai pengait itu ..”
“Lain kali jangan bicara semaumu, tanya dulu yang
benar”
“Aigoo. Kalian berdua ini, sudahlah diam. GUN cepat
ceritakan apa beritamu itu?” Danah memukul pipi keduanya.
“Sore tadi Harabeoji menculikku lagi, dan dia bilang
kalau dia akan melakukan sesuatu pada Mino karena kau membantah lagi .. “
“Hanya itu alasan penculikanmu?”
“Anio. Bukan itu berita besarnya!” Gun beranjak dan
pergi kedapur begitu saja.
“Mau kenana kau, katakan yang jelas”
“Tunggu dulu, aku sangat haus” Gun kembali dengan
sekaleng minuman. “Presdir Song akan menikah dengan seorang Presdir Kim’s Departement Store ..”
“Mwo?” Mino dan Danah langsung membulatkan matanya meminta
penjelasan lebih dari GUN.
“Itu untuk memulihkan rumah sakit yang sekarang
hampir bangkrut”
“Jinjjayo? Aish, ini benar-benar berita besar. Apa
orang lain sudah tahu?”
“Kurasa hanya aku yang tahu. Mereka berdua akan
bertemu lusa, dan aku akan membuat sebuah kejutan untuk merayakan pertemuan
itu” GUN tersenyum lebar dan kembali meneguk minumannya. Dia merentangkan
tubuhnya di sofa.
“Ayahmu sungguk keren. Dia akan menikah dengan
Presdir Kim yang terkenal sering menghamburkan kekayaannya itu, daebak!”
“Dia bukan ayahku, dia itu hanya Presdir Song”
“Ah mian, sekarang kau dan aku sudah tidak punya
ayah lagi. Benarkan?” Mino tersenyum dan tos dengan GUN.
“Berita tentang pernikahan ini akan segera keluar,
dan pastikan kau tidak punya jerawat di wajahmu untuk foto di media cetak yah
..” Danah kembali memindahkan saluran TV itu.
“Hyung, handphonemu bergetar ..” GUN meleparkan
handhpohe Mino dari sofa yang didudukinya.
“Wae?” Mino mengangkat telfon masuk. “Suga tidak ada ..” jawab Hyunseong jauh
di sebrang sana.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar