Tittle : Kim Glory Company
Genre : Drama, Marriage life, Family life || Rate : PG-15 || Length : Chapter
Cast : Kim Jiwon, Kim Hanbin, Kim Donghyuk,
Lee Hyein, Koo Junhoe, Song Yunhyeong, Kim Jinhwan, Kim Jisoo, Lee Hayi, Han
Yeojin, Choi Jaehyung, Tn.&Ny.Kim, support cast
Disclaimer : Cerita milik saya, dengan beberapa
bagian diambil dari drama Taiwan. Fiction cast juga milik saya. Idol cast
adalah ciptaan Tuhan YME. dan milik keluarga beserta agensinya.
Summary : ‘Hold
my hand, and give your smile. I’ll be your mine’
Author : Cifcif
rakayzi
======= ======= ======= ======= =======
======= =======
Chapter 2
Mobil
itu masih melaju. Dan suasana hening di dalamnya pecah saat Lee Hyein kembali
mengeluarkan pertanyaannya, membuat Kim Jiwon bersiap mengendalikan emosinya.
Mungkin disini Hyein tidak salah jika dia terus bertanya, dia tidak mengerti
masalah apa yang sedang terjadi dan melibatkannya sekarang. Tapi entah kenapa,
malah Kim Jiwon yang marah. Dia seperti kehilangan cara untuk mengendalikan
dirinya saat mendengar perempuan itu bicara.
“Bisakah
kau berhenti bertanya padaku?” Jiwon menghembuskan nafasnya dan menatap Lee
Hyein, membuat Sekretaris Jung kembali mencuri pandang dari kaca spion,
berharap mereka tidak lagi bertengkar dan membuyarkan konsentrasinya menyetir.
“Aku
masih tidak mengerti kenapa aku harus menjadi tunanganmu?”
“Karena
aku sudah mengatakan pada semua wartawan kalau kau adalah tunanganku, dan
jangan tanyakan lagi kenapa aku melakukannya.” Jiwon memalingkan tatapannya,
beralih menatap jalanan di depannya.
“Tapi
aku bukan tunanganmu yang berinisial H itu, dan juga aku sama sekali tidak
mengenalmu Tuan. Jadi bagaimana mungkin aku bisa menerima untuk menjadi
tunanganmu?”
“Lalu
aku harus bagaimana? Membawa tunanganku kembali dari pemakamannya dan
mengatakan kalau dialah sebenarnya tunanganku, apa itu yang kau inginkan?”
Jiwon kembali menatap Hyein dengan nada suaranya yang sedikit naik. Dan Chanwoo
kembali melirik Presdir Kim dari spionnya.
“Tidak,
bukan begitu maksudku. Hanya saja, aku tidak bisa menerima permintaan Ayahmu
untuk menjadi tunanganmu. Aku tidak mau terlibat masalah seperti itu.”
Tidak
ada jawaban, Kim Jiwon memainkan ponselnya. Lalu beberapa detik kemudian, dia
memberikan ponsel itu pada Hyein. “Lihatlah, kau sebenarnya sudah masuk dalam
masalah itu.” Jiwon menunjukkan artikel yang sudah tersebar di internet sejak
dia mengklarifikasi tunangannya.
“Hah?
Asataga....” Lee Hyein membulatkan matanya melihat layar ponsel itu. Bukan
tulisan artikel itu yang membuatnya membulatkan mata, tapi foto dirinya yang
memakai handuk dalam rangkulan Kim Jiwon. “Aku benar-benar tidak sadar kalau
aku hanya memakai handuk saat itu, dan foto ini sudah dilihat semua orang
sekarang. Bagaimana ini? Apa kau bisa menghapus semua berita ini?”
“Tidak
akan ada yang bisa. Walaupun ada, mungkin semua orang sudah terlanjur
melihatnya. Dan pasti besok, foto itu akan menjadi halaman depan semua koran.”
“Apa?
Apa kau gila? Bagaimana aku bisa jadi seperti ini, kenapa harus aku yang kau
katakan tunanganmu. Woah, di foto ini aku terlihat seperti benar-benar
tunanganmu yang kau sembunyikan. Dan aku hanya memakai handuk, bersamamu di
hotel, lengkaplah beritanya. Semua orang akan membicarakanku. Mau disimpan
dimana wajahku? Astaga.” Lee Hyein hanya terus menekan layar ponselnya, melihat
banyaknya berita tentang dirinya sekarang. Dan dia tidak bisa melakukan apapun
untuk itu.
“Lee
Hyein-sshi,”
“Hemh...
apa?” Hyein melirik Jiwon malas, dia sudah lemas dengan semua yang terjadi hari
ini. Tiba-tiba dan menyeramkan, sama sekali tidak pernah dia bayangkan.
“Maaf
untuk itu,” Jiwon menghindari tatapan Hyein, dan mencoba menurunkan harga
dirinya untuk minta maaf. Sesuatu yang tidak dia lakukan pada orang lain,
selain pada Ayahnya.
“Apa?”
“A-aku
minta maaf karena mengenalkanmu sebagai tunanganku, dan maaf karena sudah
membawamu dalam masalah ini. Aku sama sekali tidak berfikir akan berakhir
seperti ini,”
Tidak
ada jawaban.
Jiwon
menggerakan kepalanya melirik Hyein, dan dengan cepat melempar tatapannya saat
mata mereka bertemu. Lee Hyein ternyata masih menatapnya.
“Aku
tidak tahu harus bagaimana sekarang, semuanya sudah tahu kalau aku tunanganmu.
Tapi apa yang akan terjadi jika aku menerima tawaranmu?”
“A-apa?”
Jiwon melirik Hyein ragu.
“Jika
aku menerima tawaranmu, dan aku menjadi tunanganmu, apa pernikahan yang
dikatakan Ayahmu akan benar-benar terjadi?”
“Sebenarnya
pernikahan itu sudah ditetapkan, setelah pertunanganku dengan Han Yeojin. Dan
kami akan mengumumkan pernikahan itu pada publik. Tapi sekarang pertunanganku
sudah terungkap, jadi pernikahan itu harus terjadi,”
“Dan
apa pernikahan itu sekarang menjadi... harus denganku?”
Jiwon
melirik Hyen sekilas, lalu melempar tatapannya ke arah lain. Dia mengangguk. “Sayangnya,
iya. Maafkan aku.”
Lee
Hyein menelan ludahnya berat, bayangan-bayangan tentang pernikahan yang di luar
pikirannya sekarang melayang-layang dalam kepalanya. Rasanya mual. Sesuatu sebesar
ini tidak pernah dia bayangkan akan terjadi begitu tiba-tiba.
“Jadi,
Nona Lee Hyein, apa kau mau menikah denganku?” Jiwon menarik pandangannya
kembali menatap perempuan itu.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar