Tittle : The Power Of Baby
Genre : Romance, Marriage life, School life
Length : Chapter
Author : cifcif Rakayzi
Since : 19 Oktober 2014
Cast : ‘BTS’ Kim Taehyung | Choi Kyuri | Other cast
-Chapter 2-
Kyuri menangis, menunduk dimeja
dan menutup wajahnya, dia berusaha menahan tangisannya tapi dia tidak bisa
karena tetap saja dia tersedu-sedu menangis disana.
“Kyuri-sshi ...” tiba-tiba
sebuah suara terdengar begitu nyaring dikelas yang sepi itu, mengagetkan Kyuri
dan membuatnya berhenti menangis. Kyuri memutar kepalanya melihat kebelakang,
melihat siapa pemilik suara itu, suara yang memanggil namanya.
Dan ternyata itu Seonju. Membuat
Kyuri kecewa karena bukan orang yang dia harapkan. “Waeyo? Kau menangis
Kyuri-sshi?” Seonju langsung menghampirinya saat dirasa ada yang aneh pada
Kyuri. “Anio. Aku tidak memangis, aku hanya mengantuk karena semalaman tidak
tidur” jawab Kyuri sambil menghapus sisa air matanya dan merapikan rambutnya.
“Geojitmal! Aku tahu perbedaan
mata yang bengkak karena tidak tidur dan bengkak karena menangis, jujur saja
padaku ..” Seonju menarik kursi disampingnya dan duduk dihadapan Kyuri,
menatapnya tajam dan meminta penjelasan lebih darinya. “Sungguh, aku hanya
kurang tidur dan aku menguap sampai keluar air mata, karena bisasanya memang
seperti itu” Kyuri tersenyum dan memijat pelan kedua matanya meyakinkan Seonju.
“Atau jangan-jangan kau disini semalaman, benarkah itu?” Seonju kembali
memicingkan matanya mendekati Kyuri.
“Tentu saja tidak, aku ada
dirumah” Kyuri tertawa kecil kaget mendengar pertanyaan Seonju. “Tapi kenapa
kau datang sepagi ini kesekolah?” Seonju masih belum puas memberikan pertanyaan
pada Kyuri. “Aku hanya sedang rajin hari ini, lalu kau sendiri?” Kyuri
membalikkan pertanyaan berharap Seonju berhenti bertanya padanya, karena itu
sangat mengganggu. “Karena hari ini jadwalku menjadi piket kebersihan, tentu
saja aku harus datang pagi dan membereskan kelas sebelum semuanya datang dan
membuat kelas ini semakin kacau ..” jawabnya panjang lebar. “Geuraeyeo, kalau
begitu mulailah membersihkan semuanya ..” secara tidak langsung Kyuri
menghentikan Seonju untuk tidak lagi menanyainya dengan berbagai macam
pertanyaan yang hanya membuat hatinya bertambah kesal.
Karena hari ini, Kyuri sangat
ingin orang yang dia harapkan datang menemuinya untuk sekedar basa-basi ataupun
meminta maaf atas apa yang terjadi. Ini semua benar-benar di luar pemikiran,
sangat-sangat gila.
Waktu terus berlalu, perlahan
anak-anak datang dan memenuhi kelas. Juga tidak absen mengotori kelas yang
sudah Seonju bersihkan dengan sangat, tapi apa daya, petugas kebersihan memang
selalu menjadi yang terpojok atas tingkah laku semuanya.
Dan ternyata, orang yang di
tunggu Kyuri tidak kungjung datang. Sejak pelajaran di mulai tadi pagi sampai
sekarang sudah pelajaran yang terakhir, dia tidak berhenti menatap kursi yang
kosong di sebelahnya. Dia tidak ada.
Hati Kyuri terasa semakin
bergetar, ditambah setiap kali dia mengingat apa yang telah terjadi dan dia
yang menghilang entah kemana. Ini semua terasa membingungkan dan tidak bisa di
fikir.
***
Jam terus berputar, waktu yang
sudah terbuang tidak akan pernah bisa kembali walau apapun alasannya.
Dan ini sudah tiga hari berlalu,
Kyuri masih saja menanti kedatangannya. Dia yang tiba-tiba menghilang.
Sebenarnya Kyuri ingin sekali menceritakan apa yang sudah terjadi pada Hyesong
ataupun Seonju, tapi rasanya ini tidak mungkin. Kyuri terlalu takut untuk
mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sudah membuatnya tidak
berhenti menangis kurang lebih tiga hari ini.
“Memangnya kau tidak menganggap
kami teman?” Hyesong menatap Kyuri dan semakin mendekat padanya. “Lalu kau
anggap apa kami ini?” Seonju juga akhirnya megikuti Hyesong dengan menatap
Kyuri dan memukul meja pelan.
“Ya! Bukan seperti itu, hanya
saja aku memang tidak apa-apa. Tidak ada sesuatu yang aku sembunyikan dari
kalian berdua, sungguh aku tidak apa-apa” Kyuri tersenyum, berusaha meyakinkan
mereka yang masih bersikeras ingin tahu apa yang terjadi.
“Jeongmal?” tapi tidak begitu
saja mereka percaya apa yang di yakinkan Kyuri, justru dengan seperti itu
mereka malah semakin berfikir kalau dia memang benar menyembunyikan sesuatu
dari mereka. “Aku tidak ada masalah apapun, dan aku tidak menyembunyikan
apapun. Percayalah padaku, sungguh aku baik-baik saja” Kyuri kembali tersenyum
dan terus membuat kedua teman di hadapannya itu percaya pada apa yang dia
katakan.
“Geurae, kami percaya padamu.
Tapi jika kau punya masalah apapun kau bisa ceritakan pada kami, karena kami
akan berusaha membantumu sebisa mungkin dengan masalah apapun. Dan tentunya
rahasia dijamin .. ara?” Hyesong
mengacungkan jari kelingkingnya dan mengajak Seonju juga Kyuri untuk berjanji
ala zaman dulu. janji kelingking.
“Emh lihatlah, dia sepertinya
kembali ...” pandangan mata Seonju langsung tertuju pada namja yang baru saja
masuk kelas. “Setiap dia tidak sekolah, pasti saja kembali dengan wajah yang
penuh memar. Tapi sepertinya kali ini dia lebih parah ...” mereka berbisik,
membicarakan namja yang sedang berjalan ke arah mereka.
Kyuri membalikan badannya dan
melihat siapa yang Hyesong dan Seonju maksud, dan ternyata dia Kim Taehyung
yang sekarang datang dengan wajah penuh memar dan darah segar yang keluar dari
keningnya.
Matanya langsung mengunci fokus
tatapan itu, hatinya berdebar dan jantungnya seperti berhenti berdetak. Aliran
darah Kyuri pun serasa begitu menyakitkan, Kim Taehyung benar-benar membuatnya
gila.
Langkah Taehyung yang pelan dan
seperti gemetar karena menahan sesuatu terhenti, tinggal beberapa langkah lagi
dia menuju kursinya dan Kyuri. Tapi seolah mengerti dengan tatapan Kyuri,
Taehyung sedikit tersenyum dan Bugh
... dia terjatuh tepat di hadapan Kyuri. Taehyung tidak sadarkan diri.
“Ommo! Apa yang terjadi, kenapa
kepalanya berdarah ...” suasana pagi hari itu menjadi ramai, anak-anak panik
karena kepala Taehyung yang terus mengeluarkan darah. Sampai akhirnya beberapa
dari mereka membawa Taehyung ke Ruang Perawatan Sekolah.
“Aku harus pergi!” Kyuri
tiba-tiba beranjak. “Mau kemana kau pergi?” Seonju menahan tangan Kyuri yang
terlihat gemetar itu. “Aku harus ke toilet, sebenarnya aku takut darah. Jadi
aku harus ..” Kyuri melepaskan tangan Seonju dan berlari keluar meninggalkan
kelas. “Mungkin dia mual, aku juga tidak suka melihat darah. Aku ingin muntah
..” Hyesong langsung memalingkan pandangannya dari bercak darah yang terlihat
sangat jelas di tengah lantai putih itu.
***
Butuh waktu lama untuk Kyuri
memberanikan diri datang kesini, sampai akhirnya Kyuri perlahan berjalan
menghampiri Taehyung yang masih terbaring, dia terus berjalan dan semakin
mendekatinya. Kyuri berdiri di samping ranjang, menatap kedua manik mata
Taehyung yang tertutup. Wajahnya penuh luka dan memar, tangannya juga, dan
sekarang kepalanya harus di perban. Sebenarnya apa yang terjadi padanya? Kenapa
sampai bisa seperti ini? Kyuri terus memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam
fikirannya.
Melihatnya terbaring lemah
seperti ini membuat Kyuri melupakan kemarahan yang dia pendam dalam hatinya
karena kejadian tiga hari yang lalu, Taehyung yang menghilang dan tidak ada
kabar. Sungguh, melihat Taehyung dengan keadaan sekarang hanya membuat Kyuri
sedih dan tidak bisa menahan air matanya. Taehyung yang sudah membuatnya gila.
“ ... tt-taehyung-sshi ...”
panggilnya pelan, dengan lembut dia mengusap tangan Taehyung yang sedikit di
balut kain kasa, menggenggamnya erat. Kyuri tertunduk dan menangis.
“Mianhae ...” tiba-tiba itu
terucap pelan dari bibir Taehyung. Dan dengan cepat Kyuri mengangkat wajahnya
menatap Taehyung yang sekarang menatapnya dengan rasa bersalah.
“kk-kau bangun?”
“Aku sungguh minta maaf. Kau
pergi begitu saja, aku belum sempat minta maaf karena kesalahanku. Aku
men-cari-mu ttap-ppii__” perkataan Taehyung terhenti, dia sepertinya sangat
kesakitan sekarang. “Taehyung-sshi ...” Kyuri sangat khawatir melihat Taehyung
seperti ini. “Gwaenchanha. Aku hanya sedang sedikit buruk” Taehyung tersenyum
begitu saja pada Kyuri, walaupun senyuman tipis itu terlihat penuh perjuangan.
(Lebay)
“Taehyung-sshi, itu ... Aku
tidak sepenuhnya menyalahkanmu, karena aku juga tidak bisa menjaga diriku
dengan baik. Ta-tapi kejadian itu ...”
“Tidak, itu kesalahanku. Karena aku,
kau pasti marah sekali. Mianhae. Aku sudah membuatmu seperti ini”
“Yang bodoh itu aku. Kau sudah
menyuruhku untuk tidak mengikutimu, tapi aku terus mengikutimu sampai sejauh
itu. Maafkan aku .. hiks hiks” Kyuri mengangis tertunduk.
“Kyuri-sshi ... a-ku akan ber__”
hanya itu yang baru dikatakan Taehyung, tapi sekarang dia menutup matanya dan
tidak sadarkan diri.
***
Ini memang sangat menyebalkan.
Baru saja Kyuri bertemu dengan Taehyung, dan sekarang Taehyung sudah pergi
lagi. Setelah beberapa hari ini dia menangisi namja yang aneh itu, sekarang
namja itu kembali membuatnya menangis.
Kemarin saat Taehyung kembali
tidak sadar, beberapa orang pengawal dan seorang wanita tua yang orang lain
bilang mereka itu adalah para pelayan Taehyung membawanya pergi. Entah kemana.
Sampai sekarang, setelah hari berganti dua kali, Kyuri masih tidak menemukan
dimana Taehyung. Bahkan rumah yang waktu itu dia dan Taehyung datangi sekarang
dikunci.
Dan malam ini juga Kyuri masih
terlihat diam, dari tadi dia hanya melihat-lihat buku yang di pegangnya.
Pelajaran dari tadi pagi juga sepertinya tidak ada yang masuk satupun padanya,
dia hanya memikirkan Taehyung.
“Masih ada waktu lima belas
menit sebelum pulang, kalian kerjakan latihan halaman dua tujuh dan kumpulkan
saat aku kembali ..” Seonsangniem keluar dari kelas.
“Ya! Waktu ini kenapa lama
sekali berputar, belajar sampai malam membosankan. Ayo kita pergi sekarang ..”
ucap seseorang dari belakang. “Seonsaengniem akan kembali sebentar lagi,
diamlah dan kerjakan latihanmu!” ketua murid Shin berusaha menenangkan suasana
agar mereka tidak membuat masalah.
Deg
..
Tiba-tiba jantung Kyuri berdetak sangat kencang, hatinya bergetar. Rasanya
seperti Taehyung memanggil namanya. Kyuri bergegas membereskan bukunya dan
beranjak.
“Kyuri-sshi, mau kemana?”
Hyesong menahan tangan Kyuri. “Aku harus pergi!” Kyuri melepaskan tangannya
dari Hyesong dan berjalan menuju pintu sebelum ketua kelas akhirnya menahannya
juga. “Tapi Seonsaengniem akan kembali sebentar lagi, tunggulah sampai bell berbunyi”
ketua murid Shin kembali menutup pintu yang sudah dibuka Kyuri. “Aku harus
pergi sekarang, uri-Eomma menyuruhku segera pulang” tanpa basa-basi Kyuri mendorong
ketua murid dan berlari pergi dengan cepat.
“Hei ada apa dengannya?” Ketua
murid Shin mengumpat kesal karena tidak bisa menahannya. “Ya Seonju-ya, Kyuri
sepertinya memang sedang bermasalah” Hyesong berlari mendekati meja Seonju.
“Sudah aku bilang dia itu sedang meyembunyikan sesuatu, dan sepertinya ini ada
hubungannya dengan namja yang___”
“Diam semua, Seonsaengniem
datang!” ketua murid Shin menarik Hyesong untuk kembali ke mejanya dan duduk.
Dan menit terakhir pelajaran hari itupun kembali dimulai.
Sementara itu di halaman
sekolah, Kyuri berhenti berlari dan terdiam. Yang dia cari sekarang ada di
hadapannya.
“Annyeong Kyuri-sshi ..”
Taehyung tersenyum dan berjalan mendekati Kyuri. “Taehyung-sshi?” sementara
Kyuri sedikit melangkah mundur dari hadapannya.
“Aku mencarimu. Maaf kemarin aku
menghilang lagi, aku sedikit tidak baik. Apa kelas sudah bubar, tapi ini belum
waktunya kurasa ..”
“Aku pergi dari kelas”
“Apa kau sangat marah padaku?”
“Aku salah karena mengikutimu,
dan aku juga sangat membencimu atas semuanya. Aku tidak tahu harus bagaimana,
kau terus menghilang. Aku sangat marah padamu!”
“Aku mengerti. Ini tidak
seharusnya terjadi. Aku tidak mengenalmu, tapi aku tidak akan menghilang lagi
..”
“Tidak, aku sudah memikirkan
semuanya. Kau ... aku sudah memaafkanmu”
“... sungguh aku sangat minta
maaf padamu, membuatmu seperti ini juga aku tidak mengerti. Tapi kau tidak
harus melakukannya, laporkan saja aku pada polisi atau siapapun terserah padamu
..”
“Andwae. Aku bilang aku sudah
memaafkanmu!”
“Kyuri-sshi, aku mohon jangan
seperti ini___”
Dengan yakin, Kyuri melangkah
mendekati Taehyung dan berhenti setelah berada sangat dekat di hadapannya.
Kyuri menarik nafas dalam. “Kim Taehyung-sshi, apa kau tahu kenapa aku
mengikutimu dan mencari tahu tentangmu?”
“Kau mungkin suruhan Go Namseon
dan akan membunuhku atau kau adalah teman Jinyoung yang sedang mengincarku?”
“Aku tidak akan membunuhmu dan
aku bukan teman Jinyoung ataupun Go Namseon. Aku hanya seorang Choi Kyuri, dan
aku ... “ Kyuri melangkahkan kakinya lagi, semakin dekat. “Na, do johahae ...
Kim Taehyung!”
Mendengar apa yang baru saja
dikatakan Kyuri, Taehyung tidak menjawab apapun. Dia terdiam dan menatap lekat
kedua mata Kyuri yang berkata jujur.
“Apa yang kau katakan?”
“Aku marah padamu karena
kejadian itu, tapi sepertinya aku tidak bisa lebih marah lagi karena aku
menyukaimu. Aku menyukaimu sejak aku pertama kali melihatmu, Kim Taehyung-sshi”
“Ya! Apa kau sadar dengan apa
yang kau bicarakan?”
“Aku sangat sadar. Butuh waktu
lama untukku mengatakan ini, setelah kejadian itu hatiku memang sakit, tapi aku
kembali berfikir. Dan rasanya fikiranku sudah rusak karenamu, aku menyukaimu
Kim Taehyung!”
“Dengar, apapun yang kau katakan
sekarang ini aku anggap tidak pernah kau ucapkan. Dan sekarang lakukan apapun
yang ingin kau lakukan padaku untuk menghilangkan rasa marahmu ..”
“Baiklah, jika kau tidak percaya
padaku, aku akan melakukannya ...”
Dan tiba-tiba saja Kyuri semakin
mendekat dan Chu-. Kyuri mencium
Taehyung.
Dengan keadaan seperti ini
mereka hanya diam, tidak ada dari mereka yang melakukan apapun. Benar-benar
hanya diam. Mereka mematung dan waktu seolah berhenti. Yang terdengar hanyalah
detak jantung keduanya yang semakin cepat dan menimbulkan sensasi panas dingin
(LebaY).
“Ya ya! Apa yang terjadi? Lihat
mereka ...” sebuah teriakan terdengar sangat keras ditengah kesepian malam ini,
seorang murid melihat mereka dari jendela kelasnya dan membuat orang lain juga
melihat mereka.
Kyuri melepaskan tempelan (?)
bibir mereka dan menatap Taehyung yang diam menatapnya lekat, mereka seolah
tidak memperdulikan teriakan orang-orang dari atas yang membuat keadaan menjadi
ramai, mereka hanya saling menatap dan diam.
“Kau bilang aku boleh melakukan
apapun padamu untuk menghilangkan rasa marahku, ya .. dan itu adalah pilihanku”
Kyuri memalingkan wajahnya lalu melangkah pergi.
Tapi tangan Taehyung cepat
menahannya, membuat Kyuri kembali berbalik kehadapannya. Mereka kembali
bertatapan.
“Apa yang kau katakan itu
benar?”
“Geurae. Aku sangat menyukaimu
...”
“Kyuri-sshi ... kka-kalau
begitu, apa ki-ta harus ber-paca-ran?” perkataan yang ragu, seakan terpaksa,
terseret-seret dan penuh penekanan itu terucap sangat mengejutkan dari Kim
Taehyung.
“Mwo?” Kyuri menatap Taehyung
serius.
“Aku tidak bisa meninggalkanmu
begitu saja setelah apa yang terjadi, jadi apakah kita harus berpacaran?”
Taehyung memalingkan kedua tatapan matanya dari Kyuri, dia menunduk memijat
tengkuknya pelan.
“Apa yang terjadi, aku mohon
jangan kau bicarakan lagi. Itu adalah kesalahan kita berdua, jadi anggap itu
hanya mimpi buruk atau itu tidak pernah terjadi. Aku tidak apa-apa, asal ...
kau - denganku ...” Kyuri tersenyum, walaupun hatinya berdebar tapi dia senang
karena tidak pernah terpikir akan seperti ini jadinya.
“Gwaenchanha?” Taehyung kembali
menatap kedua mata Kyuri, meyakinkan apa yang dikatakan Kyuri tadi.
“Nan gwaenchanta”
“.... mianhae ..”
Chu- Dan itu
kembali terjadi. Kali ini Taehyung yang menjatuhkan bibirnya pada bibir Kyuri,
mempertemukan kedua bibir itu untuk berpagut.
Dengan apa yang terjadi,
sorakan-sorakan dari atas semakin ramai terdengar. Suasana malam itu menjadi
sangat ramai karena beberapa kelas yang lainpun ikut bersorak dan melihat apa
yang terjadi dari kelasnya.
“Ya! Apa yang terjadi? Ke-kenapa
Kyuri dengan dia ...” Hyesong dan Seonju berteriak histeris melihat Kyuri dan
Taehyung berpagutan dibawah. Mereka berfikir apa yang sudah terjadi sampai
Preman Taehyung bisa melakukan itu pada Choi Kyuri yang merupakan murid baru.
Ini benar-benar akan menjadi ‘kabar terpanas’ disekolah, dan itu mungkin
dimulai dari besok.
***
Sekarang, Kyuri dan Taehyung
duduk diam tanpa kata. Mereka hanya berayun pelan di ayunan taman ini, padahal
sudah hampir sepuluh menit mereka hanya diam seperti ini. Tapi sepertinya butuh
nafas panjang dan keberanian yang lebih untuk mengatakan sepatah katapun saat
ini, karena tidak ada kata yang bisa menggambarkan atau mewakili suasana
canggung dan perasaan antara mereka berdua. Dan yang tepat hanya diam.
Tapi jika terus diam seperti
ini, maka waktu yang berputar akan terbuang sia-sia dan menyakitkan. Akhirnya
dengan segenap kekuatan yang dimiliki, Kim Taehyung membuka pembicaraan.
“Apa kau tahu siapa aku disini?”
“Ne, aku sudah mendengar
tentangmu dari teman-teman”
“Aku pasti akan membuatmu
menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan kau pasti tidak akan bisa bersamaku
..”
“Sejak pertama kali bertemu
denganmu, hatiku sudah bergetar. Aku merasa sesuatu yang berbeda darimu, dan
aku selalu tertarik untuk mencari tahu tentangmu lebih dan lebih. Dan setelah
beberapa kali mengikutimu, aku yakin kalau kau tidak sepenuhnya seperti apa
yang oranglain katakan tentangmu ..”
“Kenapa kau begitu yakin?”
“Entahlah aku tidak tahu, hanya
saja hatiku mempercayaimu”
Taehyung tersenyum kecil, dia
sekilas menatap Kyuri sebelum kembali memalingkan tatapannya. Membuat Kyuri
menatapnya.
“Waeyo?”
“Molla. Aku tidak mengerti apa
yang terjadi ...”
“Apa aku boleh bertanya?”
“Mwo?”
“Kenapa kau menangis?”
Senyuman diwajah Taehyung
langsung menghilang, dia diam dan memalingkan wajahnya.
“Kau melihatku menangis?”
“Ne, aku sudah dua kali
melihatmu menangis ..”
“Aku tidak pernah menangis,
mungkin kau hanya salah lihat. Lupakan pertanyaan itu, dan jangan pernah
bertanya lagi padaku. Apapun pertanyaannya!” Taehyung beranjak dari ayunan dan
pergi.
“Kim Taehyung-sshi ...”
“Pulanglah!”
Kyuri juga beranjak dan berlari
mengejar Taehyung sebelum beberapa orang pria besar menghampiri Taehyung dan
memukulinya.
Mereka berkelahi, Taehyung
dengan lima orang pria dewasa yang tubuhnya lebih besar daripadanya. Sementara
Kyuri hanya bersembunyi dan melihat mereka dari balik pohon. Kyuri tidak tahu
apa yang terjadi disana, siapa mereka dan kenapa mereka berkelahi. Sekarang ini
dia hanya mengkhawatirkan Taehyung, yang baru saja memar di wajahnya membaik.
Perkelahian itu berhenti,
pria-pria itu tidak lagi memukuli Taehyung sekarang. Tapi seorang pria yang
masih memakai seragam sekolah berjalan pelan menghampiri Taehyung, dia
tersenyum. Mereka membicarakan sesuatu.
Beberapa lama mereka bicara
dengan serius, Taehyung sudah berjalan menjauhinya sebelum pria itu berteriak
dan membuat Taehyung berlari kembali dan memukulnya. Mereka kembali berkelahi,
hanya saja sekarang hanya Taehyung dan pria itu.
Kyuri sudah tidak tahan terus
bersembunyi dan hanya diam menyaksikan semua ini, Taehyung sudah terbaring
lemas dijalan. Pria itu menginjak dada Taehyung dan membuatnya berteriak.
Akhirnya dengan sekuat tenaga
Kyuri memberanikan diri untuk menghampiri Taehyung. “Hajima ....” Kyuri
mendorong pria yang menginjak Taehyung dan langsung terduduk memeluk Taehyung
yang sekarang sudah dipenuhi bercak darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.
“Ya! Siapa kau ini?”
“Aku mohon hentikan, jangan
memukulnya lagi. Hentikanlah ....”
Kemunculan Kyuri memang berhasil
membuat mereka berhenti memukuli Taehyung, tapi entah apakah ini akan
menyelesaikan masalah atau malah sebaliknya dan membuat keadaan semakin
memburuk.
“Hei Kim Taehyung, sekarang
rupanya kau menggunakan wanita untuk melindungimu hah? Dasar pengecut ... cih”
“Ya! Aku tidak tahu siapa kau,
tapi aku mohon hentikan. Jangan menyentuh dia sedikitpun, atau ...”
“Atau apa?” pria yang memakai
seragan itu tersenyum kecil dan mendekati Kyuri.
“Atau aku akan menelfon polisi
..”
“Polisi? Kau fikir kami takut
dengan polisi, Nona manis? Silahkan telfon saja”
Karena tidak tahu lagi harus
apa, Kyuri mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan mulai menekan tombol.
Praaakk
...
Dan akhirnya pria itu merebut ponsel itu lalu melemparnya membentur pohon
sampai menjadi patah beberapa bagian.
“Ya! Taehyung-ah, aku masih
punya PR untukmu! Ayo pergi ...”
Tapi pria itu dan teman-temannya
pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang sepertinya sudah tidak sadarkan
diri dengan Kyuri. Di taman itu, malam seperti ini, mereka berdua dengan
keadaan seperti ini.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar