Tittle : The Power Of Baby
Genre : Romance, Marriage life, School life
Length : Chapter
Author : cifcif Rakayzi
Since : 19 Oktober 2014
Cast : ‘BTS’ Kim Taehyung | Choi Kyuri | Other cast
-Chapter 1-
Keadaan di lapang olah raga itu
semakin ramai, suasana semakin memanas saat Jinyoung membalas pukulan Taehyung
dan membuat pelipis matanya sedikit berdarah. Taehyung yang marah kembali
memukul Jinyoung, dan menjadikan perkelahian itu bertambah gila. Walaupun
Jinyoung sudah bercucuran darah, tapi tidak menghentikan Taehyung untuk
memukulnya.
Dalam keadaan seperti ini, tidak
ada seorangpun murid yang berani melerai perkelahian mereka, atau bahkan
memanggil Seonsaengniem. Semuanya tidak ingin berakhir seperti Jinyoung karena
melawan Taehyung. Dan akhirnya pelajaran olah raga itu berubah menjadi
pertarungan.
“Ya! Geumanhae Hyung jebal ..”
teriak Jinyoung menahan Taehyung, tapi itu tidak bisa membuat Taehyung
berhenti.
“Cih. Memangnya siapa kau berani
memerintahku? Apa aku belum cukup memberimu pelajaran Jinyoung-aah?” Tehyung
tersenyum kecil dan kembali berjalan menghampiri Jinyoung yang sudah terbaring
lemah ditanah.
“Kau memang benar-benar
bajingan!” tiba-tiba Jinyoung bangun dan memukul Taehyung tepat dipipi
kanannya, membuat ujung bibirnya berdarah. Dan mereka kembali berkelahi, saling
memberikan pukulan diwajah dan tubuh lainnya.
“Ya! Haksaeng geuman!” dan
seorang Seonsaengniem tiba-tiba datang, berlari menerobos kerumunan orang-orang
yang menonton perkelahian itu. “Berkelahi bukan bagian dari pelajaran olah raga
hari ini, jadi apa yang kalian lakukan?” tapi kemarahan Seonsaengniem tidak
dihiraukan oleh Taehyung dan Jinyoung yang masih saling pukul memukul.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa
diam saja, ayo pisahkan mereka!” Seonsaengniem berteriak pada murid-murid yang
menjadi diam semenjak kedatangannya. Dan akhirnya, perkelahian itu berhenti
setelah Taehyung ditarik paksa oleh Seonsaengniem sementara Jinyoung dibawa
oleh murid lain.
“Apa urusanmu menghentikanku?”
Taehyung melepaskan tangannya dan menatap tajam Seonsaengniem.
“Harusnya aku yang bertanya
seperti itu padamu, apa urusanmu sampai membuat adik kelasmu seperti ini?”
“Kau Jinyoung, ini belum
selesai!” tanpa menjawab pertanyaan Seonsaengniem, Taehyung pergi begitu saja
meninggalkan lapangan.
“Aish anak itu benar-benar.
Baiklah semuanya kembali kekelas dan tiga orang tolong bantu aku membawa
Jinyoung.
Akhirnya perkelahian yang
dimulai hanya gara-gara hal sepele itu selesai, Jinyoung sudah dibawa ke Rumah
Sakit. Sementara Tehyung menghilang entah kemana.
***
Suasana menjadi tenang sejak
seonsaeengniem masuk kedalam kelas mereka, dan hal lain yang membuat mereka
diam adalah seorang yeoja yang berdiri disamping Seonsaengniem.
“Semuanya, hari ini ada seorang
teman baru yang akan bergabung menjadi bagian dari kita. Dia baru pindah dari
Gangnam ke Seoul, dan mulai hari ini dia menjadi murid disini. Bisa kau
perkenalkan dirimu, Haksaeng?” Seonsaengniem tersenyum melihat yeoja baru itu.
“Ne. Naneun Choi Kyuri imnida. Kepindahanku
kesini karena keluargaku memutuskan untuk memulai hidup baru di Seoul, setelah
kehidupan yang tidak begitu baik yang kami alami di Gangnam. Jadi mohon
bantuannya. Mannaseo bangapseumnida, gamsahamnida”
“Gomawoyo Choi Kyuri-sshi,
semoga kau dan keluargamu bisa memulai hidup baru yang bahagia disini”
“Ne, gamsahamnida Seonsaengniem”
“Baiklah, ada pertanyaan untuk
Choi Kyuri-sshi?” Seonsaengniem melihat muridnya dari sudut kesudut. “Opseo?
Geurae, silahkan kau duduk di bangku yang kosong itu Choi Kyuri-sshi. Dan untuk
semuanya, mari kita mulai pelajaran kita hari ini, silahkan buka buku
catatannya ...”
Pelajaranpun dimulai. Murid baru
bernama Choi Kyuri itu juga mulai beradaptasi dengan teman-teman barunya yang
begitu baik menyambutnya.
“Sst Ya! Annyeong ..” bisik
seorang yeoja dari belakang Kyuri. Dia menoleh dan tersenyum membalas senyuma
dari yeoja itu.
“Namaku Hyesong, apa kita bisa
berteman?”
“Ne, tentu saja. Mulai sekarang
kita berteman ..”
“Gomawo. Aku suka denganmu, kau
terlihat baik”
“Aku memang baik, bukan hanya
sekedar terlihat saja. Haha”
“Ish ya, kau lucu haha ...”
Tapi tiba-tiba Seonsaengniem
menghentikan perkataannya saat melihat seorang namja membuka pintu kelas dengan
kasar, membuat semua pandangan tertuju padanya yang masih berdiri didepan
pintu.
“Ya! Tatapan macam apa yang kalian
berikan?” dan semua murid langsung memalingkan tatapannya saat namja itu
mengeluarkan suaranya tadi, mereka tidak ingin terlibat masalah dengan namja
gila ini. Seonsaengniem kembali melanjutkan perkataannya tetang pelajaran yang
mereka bahas tadi.
“Siapa namja itu?” bisik Kyuri
pada Hyesong. “Dia Kim Taehyung. Namja paling mematikan disini, sudahlah jangan
perdulikan dia jika kau tidak ingin bermasalah dengannya” jawab Hyesong sangat
pelan, karena Taehyung sedang berjalan kearah mereka sekarang.
Kedua mata Kyuri bertemu dengan
Taehyung saat dia tidak sengaja melihat Taehyung yang duduk dibangku samping kanannya.
Beberapa detik kedua mata itu saling menatap sampai akhirnya Kyuri memalingkan
tatapannya karena teringat dengan perkataan Hyesong tentang Taehyung.
Tapi Kyuri penasaran dengan
pikirannya sendiri, penasaran siapa Kim Tehyung itu. Kenapa Seonsaengniem atau
bahkan siapapun tidak ada yang bertanya alasan dia terlambat, kenapa semuanya
seolah tidak memperdulikannya, dan kenapa wajahnya penuh dengan luka memar.
Sebenarnya siapa dia? Pikiran itu yang terus membuat Kyuri tidak bisa
memperhatikan penjelasan Seonsaengniem didepan, dan hanya memikirkan namja
bernama Taehyung itu.
Rasa itu membuat Kyuri kembali
memalingkan wajahnya melihat Taehyung, dan ternyata dia juga masih melihatnya. Hati
Kyuri tiba-tiba berdebar kencang saat melihat senyuman kecil disudut bibir
Taehyung padanya, sontak membuat Kyuri dengan cepat membuka buku ditangannya
dan membacanya untuk menenangkan hatinya.
Apa namja itu baru saja
tersenyum padaku? Itu yang terus dicerna dalam pikiran Kyuri sekarang ini. Dan
karena tidak menemukan jawaban yang dapat menenangkan hatinya, dia kembali
melihat kearah Taehyung. Tapi sayangnya dia hanya melihat Taehyung tertunduk
dimeja, menutupi wajahnya dengan buku. Apa dia tidur? Sudahlah ini bukan
sesuatu yang penting yang harus dipikirkan, sekarang harusnya aku membaca
bukuku dan kembali memperhatikan Seonsaengniem.
Pada akhirnya Kyuri menenangkan
hatinya sendiri dengan pikiran yang juga dibuatnya sendiri. Walaupun sebenarnya
rasa penasaran terhadap Kim Taehyung semakin memenuhi pikirannya dan membuatnya
tidak bisa berkonsentrasi pada pelajaran.
Sampai saat jam pelajaran
berakhir dan bell istirahat berbunyi, Kyuri masih tidak bisa mengerti dengan keadaan
disekitarnya. “Ya Kyuri-sshi?” Dan akhirnya dia baru tersadar dari lamunannya
saat Hyesong berteriak dihadapannya untuk kesekian kalinya.
“Emh waeyo?” Kyuri langsung
melihat keadaan di sekelilingnya, dan dia baru sadar kalau tinggal mereka
berdua dikelas. “Apa yang kau pikirkan?” Hyesong melihat buku yang dari tadi
Kyuri pegang dan ikut melihat sekelilingnya. “Apa sekarang tinggal kita berdua
disini? Di-dimana dia?” Kyuri berdiri dan melihat keluar jendela disampingnya.
“Dia siapa?” Hyesong juga melihat
keluar jendela. “Kim Taehyung” Kyuri menunjuk bangku yang tadi Taehyung duduki.
“Oh dia, entahlah mungkin sudah pergi. Memangnya kenapa dia?” Hyesong menatap
Kyuri yang terlihat kaget karena kehilangan orang yang membuatnya dari tadi tidak
bisa belajar. “An-anio. Bukan apa-apa ...” Kyuri tersenyum membalas tatapan
Hyesong, menghilangkan pikirannya dari namja itu. “Geurae, kajja kita makan
siang bersama ..” Hyesong menarik tangan Kyuri keluar dari kelas.
Tapi langkah mereka terhenti
saat mendengar keributan dilorong sekolah, orang-orang berkerumun dan beberapa
dari mereka sedikit berteriak. Sebagian orang berlari ikut dalam kerumunan itu,
dan sebagian lagi berlari keluar meninggalkan kerumunan itu. “Hei apa yang
terjadi?” tanya Hyesong pada seorang yeoja yang berjalan melewatinya
meninggalkan kerumunan itu. “Taehyung berkelahi lagi ..” jawabnya singkat lalu
berlari meninggalkan mereka. “Ommo! Dia memang benar cari gara-gara, siapa lagi
yang sekarang dia siksa. Kajja Kyuri-sshi kita lihat mereka ..” Hyesong
langsung berlari menghampiri dan masuk kedalam kerumunan itu, sementara Kyuri
mengikutinya dari belakang.
Taehyung berkelahi? Kim Taehyung
yang tadi duduk disampingku? Benarkah itu namja yang tadi datang terlambat? Dan
pertanyaan itulah yang menyerang pikiran Kyuri sekarang ditengah penasarannya
melihat siapa yang berkelahi.
“Aigoo Kyuri-sshi, lihatlah dia.
baru kemarin dia menyiksa Hoobae-nya, dan sekarang dia membuat ulah lagi ..”
Hyesong menunjukkan dua orang namja yang sedang saling pukul dilantai pada
Kyuri, dan ternyata benar. Dia adalah Kim Taehyung sekarang sedang berkelahi
dengan adik kelasnya, walaupun kemarin juga dia baru saja membuat Jinyoung
kritis di Rumah Sakit.
Disana, dalam perkelahian itu,
Taehyung menghajar Hoobae-nya hanya karena tadi Hoobae itu menghalangi
jalannya. Tapi hal sekecil apapun yang membuat Taehyung marah, maka akan
berakibat buruk bagi pelakunya. Karena seorang Kim Taehyung tidak akan pernah
membiarkan orang lain hidup tenang.
Orang-orang yang menonton
sedikit demi sedikit menghilang dan menjauh dari mereka, karena ternyata
seorang Seonsaengniem sedang berjalan kearah mereka. jadi orang lain pergi
untuk mencari aman. Begitu juga dengan Hyesong dan Kyuri yang pergi kembali
kekelas.
“Kalau saja dia bukan anggota
kelas kita, pasti kita semua sudah bebas dari dulu. Tidak akan terkena imbas
kegilaannya ...” ucap beberapa orang yang membicarakan perkelahian Taehyung.
“Geurae, dia hanya membawa dampak buruk bagi kelas kita. Dan seharusnya dia
dikeluarkan dari dulu ..” jawab beberapa orang lagi.
“Hyesong-sshi, memangnya apa
yang terjadi?” Kyuri menahan malunya dan memberanikan diri bertanya tentang
Taehyung. “Tadi kau sudah liatkan bagaimana dia berkelahi? Dia itu orang gila
..” jawab Hyesong sambil memperagakan
beberapa bagian perkelahian Taehyung. “Apa maksudnya?” Kyuri berusaha mencari
tahu lebih banyak tentang namja yang sudah mencuri perhatiannya sejak pandangan
pertama itu.
“Kyuri-sshi, karena kau baru
disini, jadi biar aku jelaskan padamu tentang Kim Taehyung. Dia itu sebenarnya
adalah cucu dari pemilik sekolah ini. Dulu Ayahnya adalah kepala sekolah, tapi
setelah beliau meninggal karena kecelakaan mobil bersama istrinya, jabatan itu
diambil alih oleh pamannya. Dan semenjak kematian orang tuanya, Taehyung
berubah menjadi preman seperti sekarang ini”
“Lalu dengan siapa dia tinggal
sekarang?”
“Sebenarnya dia masih punya
keluarga dari Ayahnya, tapi tidak ada satupun yang menemaninya tinggal. Jadi
dia dibesarkan oleh para pelayannya sampai sekarang”
“Memangnya kapan orang tuanya
meninggal?”
“Saat usianya 9 tahun kalau
seingatku, tapi entahlah aku tidak begitu mengingat kehidupan namja gila itu!”
“Kalau begitu siapa yang selama
ini membiayai kehidupannya?”
“Walaupun tidak ada yang
menemaninya, tapi pamannya masih mengurusi biaya kehidupan Taehyung. Dia masih
bergelimang harta, tapi sayangnya dia memilih hidup seperti ini dibanding hidup baik dengan semua
hartanya”
“Apa dia selalu bermasalah
disekolah?”
“Ya! Kau ini banyak bertanya
sekali, memangnya kau menyukai Taehyung hah? Jangan katakan ‘iya’ padaku Choi
Kyuri ..”
“Mwo? An-anio. Aku tidak
menyukainya, aku hanya ingin tahu bagaimana orang-orang disekolah ini agar aku
bisa mengenal dengan baik sekolah baruku ini ..”
“Ah geurae, kau murid baru ya.
Aku lupa itu. mianhae, bukan maksudku untuk seperti itu terhadapmu”
“Gwaenchanha”
“Keundae, aku ingatkan kembali
padamu. Jangan sampai kau menyukai Kim Taehyung ne, karena itu sama saja kau
masuk kedalam kolam yang penuh dengan hiu pembunuh. Dengarnya, baru saja
kemarin dia berkelahi dengan Jinyoung, bahkan kabarnya dia sampai kritis di
Rumah Sakit sampai sekarang. Dan kau juga lihat tadi, dia sudah kembali membuat
masalah dengan berkelahi lagi. kalau terus seperti itu, aku yakin dia tidak
akan lulus ujian tahun ini!”
“Jinjjayo? Siapa tadi yang
sampai kritis?”
“Jinyoung, uri Hoobae. Sudahlah
kita jangan membahas Taehyung lagi, kita makan siang saja. Kajja!” Hyesong
mengajak Kyuri ke kantin, karena tadi rencana mereka tertunda akibat
perkelahian Taehyung.
Sampai akhirnya pelajaran hari
ini sudah selesai. Dan kalau saja Seonsaengniem tidak memanggil Kyuri kekantor,
pasti dia bisa pulang bersama dengan Hyesong dan teman-teman barunya dari tadi.
Tapi karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan, akhirnya Kyuri pulang
sendiri sekarang.
“.... bisakah aku bebas sekarang
... Eomma .. Eommaaa!”
Sebuah suara yang terdengar
pelan membuat Kyuri berhenti melangkah, dia terdiam sebentar dan melihat
sekelilingnya. Tapi tidak ada siapapun disini selain dirinya, dan suara itu
terdengar lagi. Kali ini dengan sedikit tangisan diujung teriakkannya.
Kyuri akhirnya berjalan menuju
asal dari suara itu. Suara teriakan yang berubah menjadi tangisan yang
sepertinya berasal dari tangga menuju atap sekolah. Kyuri terus berjalan
mengikuti asal suara aneh itu.
Dan sekarang Kyuri sampai di
anak tangga yang terakhir menuju atap,
pintu menuju keluar juga terbuka, dan itu semakin membuat Kyuri penasaran untuk
melihat siapa yang bersuara itu.
Perlahan Kyuri berjalan keluar,
melihat sekeliling dan akhirnya dia menemukan sesosok tubuh yang sedang
berjalan. Dia memperhatikan namja pemilik tubuh itu, dan tanpa sadar Kyuri
terus berjalan mendekati namja itu. “Aaah!” Kyuri berteriak kaget saat namja
itu tiba-tiba terjatuh dilantai.
Dengan sedikit rasa takut, dan
banyak rasa penasaran, Kyuri berlari menghampiri namja itu yang sekarang
tergeletak dilantai. “Kim Taehyung-sshi?” Kyuri terkejut saat melihat namja
yang ternyata itu adalah Kim Taehyung. “Do .. nuguya?” tanya Taehyung pelan
saat melihat Kyuri berdiri di sampingnya. “Kim Taehyung-sshi, gwaenchanha?”
Kyuri begitu khawatir melihat keadaan Taehyung sekarang, beberapa bagian
diwajahnya berdarah dan penuh memar. Seragamnya yang terbuka memperlihatkan
perutnya yang penuh luka dan berdarah, apa yang terjadi padanya?
“Memangnya kau siapa berani
menanyakan keadaanku? Apa kau suruhan Jinyoung untuk membunuhku .. sekarang bak-
ohok ohok .. akh ..” perkataan Taehyung terhenti karena dia batuk dan
mengeluarkan darah bersama batuknya.
“ah gwaenchanha? Kim
Taehyung-sshi kita harus ke Rumah Sakit, ayo bangunlah ...” Kyuri menarik
tangan Taehyung, berusaha membangunkannya. Tapi sepertinya Taehyung terlalu
lemas untuk berdiri, dan akhirnya Kyuri terduduk jatuh disamping Taehyung.
“Gwaenchanta .. gwaenchanta .. Eomma
gwaenchanta ..” Kyuri melihat Taehyung menangis sambil memegangi perutnya yang
memar dan berdarah. Itu membuat Kyuri tidak tahu harus melakukan apa dan
bagaimana sekarang, dengan keadaan Taehyung yang seperti itu.
“Kim Taehyung-sshi, apa kau
baik-baik saja?” Kyuri semakin khawatir dengan keadaan Taehyung yang terus
mengeluarkan darah dari batuknya. “Siapa kau? Apa kau punya Eomma atau Appa?
Apa kau hidup bahagia bersama mereka? Haruskah aku menembak kepalaku sendiri
untuk bertemu dengan Eomma dan Appaku di surga? Apa kau punya ide bagus untuk
hidupku? Tolong katakan kalau aku punya seseorang yang menyayangiku, yang
mencintaiku, yang tidak selalu menghinaku, yang tidak akan menghukumku. Tolong
katakan sesuatu yang bisa membuatku tersenyum, jebal! Hiks hiks .. ohok ohok ..
jeb-jebal hok ohok ..” Kyuri semakin tidak tahu harus bagaimana sekarang, dan
akhirnya dia memilih untuk berbaring disamping Taehyung. Memeluknya dan
berusaha menenangkannya, berharap dia berhenti menangis dan yang penting adalah
dia berhenti mengeluarkan darah dari batuknya.
Kyuri membuka matanya dan
bangun, tapi tidak ada siapapun disini. Dia sendiri. Hanya ada bercak darah dilantai,
dan itu pasti darah Taehyung. Hanya saja Kyuri masih tidak percaya dia tadi
bersama dengan Kim Taehyung, atau bahkan dia tadi tidur bersama dengannya? Tapi
sekarang dimana dia, kemana Kim Taehyung pergi?
Hari sudah sangat sore, Kyuri
harus segera pulang sebelum langit berubah menjadi gelap. Walaupun dia ingin
mencari Kim Taehyung dan memastikan kalau dia tadi benar tidur bersamanya atau
itu hanya mimpi. Tapi sepertinya itu kenyataan, karena darah siapa lagi yang
menempel di seragam Kyuri kalau bukan darah dari Taehyung.
***
Hyesong dan Seonju menghampiri
Kyuri yang hanya diam memandang keluar jendela, seolah memikirkan sesuatu yang
sangat serius. “Lihatlah Seonju-aah, teman baru kita sedang melamun ..” canda
Hyesong agar Kyuri menyadari keberadaan mereka disampingnya. “Aigoo, rupanya
uri Kyuri sudah punya namjachingu disini .. haha” Seonju dan Hyesong terus
bercanda menggoda Kyuri yang masih diam dengan lamunannya itu. “Ya!
Kyuri-sshi!” dan akhirnya Kyuri tersadar saat Seonju menepukkan tangannya
dihadapan Kyuri.
“Wae waeyo?” dengan polosnya
Kyuri menatap temannya satu persatu, seolah tidak ada yang berbeda. “Pagi hari
yag cerah ini kenapa kau melamun sendiri disini, apa yang kau pikirkan sampai
seperti itu?” Seonju duduk dihadapan Kyuri dan menatapnya serius, berharap
mendapat jawaban yang serius juga. “Opsseo. Aku tidak memikirkan apapun ..”
jawab Kyuri sambil tersenyum kecil pada mereka. “Gojitmal, mana mungkin tidak
ada. Sudah tiga hari ini kau selalu melamun jika aku perhatikan, apa kau punya
masalah?” Hyesong juga ikut duduk didepan Kyuri, dan seolah membantu Seonju
meng-interogasi Kyuri.
“Ani, aku baik-baik saja. Tidak
ada masalah sedikitpun, aku juga tidak melamun, seingatku haha ..” Kyuri hanya
menjawab pertanyaan mereka dengan tertawa. “Ya! Ayolah cerita pada kami,
bukankah kami ini sudah menjadi temanmu?” Seonju masih tetap penasaran dengan
Kyuri, dan memaksa apa yang sedang dipikirkannya. “Tidak ada. Aku hanya saja
sedang memperhatikan keadaan disekolah ini, masih mencoba beradaptasi dengan
lingkungan baru disini” Kyuri berdiri dan melepaskan tas yang dari tadi dia
pakai, lalu dia duduk kembali setelah merapikan seragamnya.
“Ah iya, kenapa yang lain belum
datang? Padahal sudah bell masuk sebentar lagi berbunyi ..” Kyuri seolah
mengalihkan pembicaraan dengan melihat sekelilingnya yang memang masih sepi
karena murid lain belum banyak yang datang. “Mereka pasti kesiangan, karena pelajaran
tambahan kemarin malam benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Jadi pantas
mereka kesiangan” Hyesong juga melihat sekelilingnya, dan matanya berhenti
dibangku Taehyung. “Kemana namja gila itu, sudah tiga hari dia tidak masuk” dan
pertanyaan Hyesong itu membuat Kyuri antusias mendengarkannya, karena itulah
yang sebenarnya dia pikirkan dari kemarin.
“Jangan pikirkan dia, sudah
lebih baik tanpa kehadirannya. Kelas kita menjadi aman tentram dan nyaman,
berbeda jika dia sekolah. Keadaan ramai ribut dan kacau ..” Seonju juga ikut
memperhatikan bangku Taehyung yang sudah tiga hari ini kosong. “Memangnya
kemana dia?” Kyuri sedikit bertanya agar mendapat informasi tentang Taehyung
yang sudah menyita pikirannya hari-hari ini. “Nan molla. Tapi menurut berita yangaku
dengar, dia akan dipenjara karena masalahnya dengan Jinyoung itu” Seonju
mengecilkan volume suaranya, membuat Hyesong dan Kyuri merapat untuk
mendengarnya.
“Jinjjayo? Wae, apa yang terjadi
dengan Jinyoung?” Hyesong langsung membulatkan matanya mendengar berita Seonju.
“Ish apa kau tidak tahu berita ini hah?”
Seonju mengernyitkan kedua matanya melihat Hyesong. “Mollayo, ayo cepat
ceritakan padaku!” Hyesong kembali mendekati Seonju untuk mendengar berita ini.
“Setelah perkelahian mereka dilapangan waktu itu, Jinyoung dibawa ke Rumah
Sakit. Tapi ternyata Taehyung bersama teman-temannya kembali menyerang Jinyoung
ke Rumah Sakit, membuat Jinyoung sempat kritis sebelum akhirnya dia meninggal”
Seonju semakin memperkecil suaranya, terutama saat mengucapkan kata meninggal.
“Ya! Seonju-aah, benarkah yang
kau katakan itu? kau tahu dari mana berita semacam ini, atau kau berbohong ..”
Hyesong menatap Seonju tidak percaya dengan apa yang dikatakannya tadi. “Ini
benar, aku tahu dari teman sekelasnya Jinyoung. Dan mereka bilang Jinyoung
sudah meninggal” Seonju menajamkan tatapannya menatap Hyesong untuk meyakinkan
ucapannya. “Benarkah Taehyung yang membunuhnya?” Kyuri akhirnya bersuara juga,
setelah dari tadi dia hanya diam. “Kalau itu aku tidak tahu pasti kebenarannya,
tapi yang jelas kabar yang beredar Taehyunglah pembunuhnya ..”
“Sebenarnya apa masalah mereka
berdua?”
“Masalahnya kecil, saat kami
sedang latihan di lapang olah raga waktu itu, Jinyoung datang untuk bicara
dengan Youngjae. Tapi tanpa sengaja Jinyoung menabrak Taehyung yang sedang
jongkok sampai jatuh, dan dari sanalah perkelahian mereka dimulai. Taehyung
yang marah terus melawan Jinyoung yang tidak mau kalah, dan akhirnya
perkelahian itu membawa bencana ..”
“Sepertinya memang Taehyung
terbuat dari api. Apapun yang tidak disukainya pasti dia lawan, apa dia itu
manusia atau setan. Padahal dia adalah keponakan kepala sekolah, tapi
kelakuannya benar-benar seperti preman. Pantas saja kepala sekolah tidak mau
mengurusnya selama ini ..”
“Sudah-sudah, bell sudah berbunyi.
Jangan bicarakan hal menyeramkan ini, lebih baikkita bersiap untuk pelajaran
matematika yang menyebalkan dari pada memikirkan Taehyung!” Hyesong beranjak
dan duduk dibangkunya karena bell sudah berbunyi dan itu artinya Seonsaengniem
akan segera datang untuk memberikan pelajaran.
Dan setelah Seonsaengniem
datang, pelajaranpun dimulai. Semua murid dikelas itu hadir, kecuali satu
orang. Kim Taehyung yang menghilang beberapa hari ini.
Tapi tiba-tiba seseorang datang.
Masuk begitu saja dan duduk, tanpa memperhatikan sekelilingnya yang sebenarnya
membicarakannya. Siapa lagi yang berani datang tanpa aturan seperti itu kalau
bukan Kim Taehyung. Dia datang setelah pelajaran mau selesai, atau bisa
dibilang dia terlambat sepuluh jam pelajaran.
“Kim Taehyung-sshi, dari mana
saja kau? Kenapa baru sekarang kau datang?” Seonsaengniem menghentikan
kegiatannya dan menghampiri Taehyung yang sekarang hanya duduk diam. “Apa kau
ingin menghukumku karena datang terlambat?” Taehyung balas menatap
Seonsaengniem yang sekarang berdiri dihadapannya. “Anio. Aku hanya bertanya
kemana saja kau tiga hari ini, kenapa tidak sekolah?” Seonsaengniem menegaskan
pertanyaannya.
“Itu bukan urusanmu, karena itu
urusanku. Kau tidak perlu ikut campur masalahku, arasseo? Dan hari ini
sebenarnya aku juga tidak berniat untuk masuk kelas membosankan ini, hanya saja
aku ingin melihat keadaan disini setelah tiga hari tanpaku. Geurae, karena
sepertinya tidak ada yang menginginkan keberadaanku disini, aku pergi. Annyeong
..” dengan tenangnya Taehyung kembali beranjak dan pergi meninggalkan kelas.
“Sebenarnya untuk apa dia datang
kesini?” ucap seseorang. “Sepertinya dia hanya datang untuk bertemu dengan
kepala sekolah, karena masalah yang dia buat beberapa hari yang lalu ..” jawab
Seonsaengniem sebelum kembali melanjutkan kegiatan mengajarnya.
Tapi dibalik semua itu,
kedatangan Taehyung membuat Kyuri kembali memikirkannya. Kyuri mengingat
beberapa hari yang lalu saat melihat Taehyung yang menangis, karena disana dia
melihat seorang Kim Taehyung yang kesepian. Bukan seorang Kim Taehyung yang
buruk dipikiran orang lain.
Kyuri ingin mengejarnya pergi,
tapi itu tidak bisa karena pelajaran belum selesai. Dia hanya bisa menunggu
sampai Seonsaengniem mengakhiri pelajaran hari ini.
Dan akhirnya setelah menunggu
lima menit yang begitu lama baginya, Kyuri bergegas segera pergi. Bahkan
meninggalkan beberapa bukunya dimeja, membuat Hyesong, Seonju dan beberapa
temannya bingung dengan tingkahnya yang mendadak aneh.
Kyuri berlari kesana-kemari
mencari Taehyung, tapi dia tidak bisa menemukannya. Diatap sekolah juga tidak
ada, dimanapun tempat yang dia datangi tidak ada Kim Taehyung. Dan akhirnya
Choi Kyuri menyerah mencarinya, dia pulang meninggalkan sekolah.
Kyuri menjatuhkan badannya
diatas ranjang, merebahkan tubuhnya yang lelah karena berlarian kesana kemari
tadi. Tapi dia tidak bisa menyerah memikirkan Taehyung, karena Taehyung selalu
melintas dimatanya.
Apa yang sebenarnya terjadi,
kenapa aku selalu memikirkan dia. padahal sudah jelas orang mengatakan kalau
dia adalah orang jahat dan gila, tapi kenapa hatiku seolah tidak percaya semua
itu. perasaanku yakin kalau dia tidak seperti yang orang bicarakan, dia hanya
seorang anak yang kesepian. Tapi kenapa aku harus merasakan hal itu, apa aku
menyukainya? Benarkah ini, apa aku sudah menyukai Kim Taehyung? Perasaan antara
harus membenci dan tidak, terus berkecamuh dibatin Kyuri, dia tidak bisa
menghilangkan Taehyung dari pikirannya.
***
Keadaan kelas menjadi berbeda,
sejak bell berbunyi semuanya hening. Hanya sesekali terdengar bisikan-bisikan
beberapa murid yang saling bertukar cerita terdengar pelan memecah keheningan
dan ketidak nyamanan dikelas ini. Dan itu semua karena Kim Taehyung.
Kim Taehyung hadir tepat pada
waktunya, itu berarti dia tidak kesiangan hari ini. Dia mengikuti pelajaran
dengan aman, tidak membuat masalah dan keributan sedikitpun dari tadi pagi
sampai malam sekarang ini. Dan itulah yang membuat semua orang diam karena
bertanya-tanya apa yang terjadi pada preman Taehyung ini.
Jam sudah menunjukkan pukul
sembilan malam. Disaat beberapa murid lain diam-diam pergi meninggalkan kelas,
Taehyung masih ada dikelas. Hanya saja dia lelap tidur dari tadi, tapi setidaknya
hari ini dia sangat baik dan berhasil membuat semua orang heran, termasuk Choi
Kyuri.
Akhirnya pelajaran yang
melelahkan ini selesai, dan ini juga sudah jam sepuluh. Murid-murid yang lain
dengan cepat meninggalkan kelas, karena mungkin kantuk dan lelah sudah
menyerang mereka dari tadi sore.
“Kyuri-sshi, kajja kita pulang
bersama ..” ajak Hyesong yang tersenyum berdiri di depan Kyuri sekarang. “Ah
mian, sepertinya aku akan pulang sebentar lagi. Ada sesuatu yang harus aku
selesaikan dikantor, kau pulang saja duluan dengan yang lain. Aku akan pulang
sendiri”
“Baiklah kalau begitu, malam ini
aku tidak bisa menemanimu sampai selesai. Aku sangat lelah. Kalau begitu kami
duluan pulang, annyeong” Hyesong akhirnya pergi bersama yang lain, dan
meninggalkan Kyuri dengan Taehyung yang masih terlelap tidur dimejanya.
“Kim Taehyung-sshi .. Ki-kim
Taehyung-sshi irreona ..” perlahan Kyuri membangunkan Taehyung, walaupun
sebenarnya dia takut saat Taehyung bangun dia akan marah dan melakukan sesuatu
padanya. Setelah beberapa lama dia berusaha membangunkan Taehyung, akhirnya dia
bangun.
“Annyeong Kim Taehyung-sshi ..”
Kyuri tersenyum saat Taehyung sudah membuka mata dan menatapnya. “Nugu?” jawab
Taehyung pelan tapi terdengar sangat dingin dan ketus. “Apa kau tidak ingat
padaku? Aku yang waktu itu menemanimu diatap ..”
“Apa masalahmu denganku?”
Taehyung duduk tegap dan menatap Kyuri tajam, membuat Kyuri takut walaupun
penasaran. “Anio. Aku hanya membangunkanmu, semuanya sudah pulang ..” Kyuri
berusaha menunjukkan kalau dikelas hanya tinggal mereka berdua sekarang. Tapi
tanpa basa-basi, Taehyung dengan cepat membereskan buku-bukunya dan lalu pergi
meninggalkan Kyuri begitu saja.
Tidak mau kehilangan dia, Kyuri
juga dengan cepat mengambil tasnya lalu berlari meninggalkan kelas mengejar
Taehyung yang mungkin belum cukup jauh berjalan. “Chogiyeo .. ah gidaryeo jebal
..” Kyuri masih berlari mengejar Taehyung yang berjalan dengan cepat keluar
dari gerbang sekolah. “Gidaryeo jebal ..” dan akhirnya Kyuri berhasil menahan
tangan Taehyung, membuatnya berhenti. Sekarang Taehyung menatap Kyuri tajam.
“Siapa kau? Apa keuntunganmu mengikutiku, ataukah kau teman Go Namseon?”
“Go Namseon? Siapa itu, aku
tidak mengenalnya”
“Ya! Lepaskan aku, dan berhenti
mengikutiku. Pergilah!” Taehyung menepis tangan Kyuri yang menahan tangan
kanannya lalu dia kembali berjalan meninggalkan Kyuri yang masih berdiri
didepan gerbang.
Tapi Kyuri benar-benar tidak mau
menyia-nyiakan moment ini, dia tidak ingin melepaskan Taehyung yang sudah
didepan matanya sekarang. Perlahan dia berjalan mengikuti Taehyung
dibelakangnya, dan Kyuri terus berjalan tanpa sepengetahuan Taehyung. Hingga
mereka sampai disebuah restoran kecil, tentunya Kyuri ikut masuk saat Taehyung
masuk kedalam.
Beberapa menit Kyuri mengamati
Taehyung yang hanya duduk sendiri tanpa melakukan apapun selain meminum bir
yang dipesannya, membuat Kyuri akhirnya bosan terus diam memperhatikan
Taehyung. Akhirnya Kyuri memutuskan untuk menghampirinya, tapi langkah Kyuri
terhenti saat dia melihat Taehyung bergerak. Dia mengambil selembar kertas dari
saku bajunya, menatapnya serius dan dia menangis. Melihat itu, Kyuri
mengurungkan niatnya untuk menghampiri Taehyung, dan kembali duduk
memperhatikan Taehyung dari mejanya.
Sebarnya apa yang terjadi
padanya, apa dia selalu menangis? Perasaan Kyuri semakin penasaran dengan
tingkah Taehyung yang jauh berbeda jika dia lihat disekolah. Rasanya ingin
sekali dia berdiri dan menhampiri Taehyung, melihat kertas apa itu dan bertanya
padanya tentang hal yang membuatnya menagis seperti ini, tapi itu sepertinya
tidak mungkin. Karena disamping Kyuri takut Taehyung marah, Kyuri juga tidak
bisa langsung saja menghampiri Taehyung.
Terlihat Taehyung menyeka air
matanya, lalu kembali meneguk bir dari botolnya dan beranjak dari mejanya. Dia
membawa sebuah tas berisi bebapa botol bir yang diberikan pelayan sebelum
akhirnya dia pergi meninggalkan restoran, padahal dia masih memegang botol
birnya itu yang sesekali dia minum.
Kyuri juga kembali pergi, masih
mengikuti Taehyung. Dan sepertinya Taehyung masih tidak menyadari kalau Kyuri
mengikutinya, ditambah mungkin karena sekarang dia mabuk setelah
menghabiskan dua botol bir sendirian.
Taehyung dan Kyuri terus
berjalan. Karena sekarang sudah tengah malam, tidak banyak orang yang berlalu
lalang dijalanan. Hanya sedikit kendaraan yang masih melaju dijalan raya,
suasananya tenang dan sedikit sepi.
Kyuri kadang tertawa
mendengarkan nyanyian-nyanyian atau yang mungkin lebih pantas disebut teriakan
Taehyung, dan kadang juga dia mengernyitkan dahinya tidak mengerti apa yang
diteriakkan namja mabuk didepannya itu. Karena Taehyung terus berteriak dari
tadi, juga dia masih berjalan walaupun langkah kakinya sempoyongan dan hampir
jatuh. Tapi Kyuri masih setia mengikutinya dari belakang, sampai rela berbohong
pada Eomma-nya kalau dia menginap dirumah teman karena mengerjakan tugas. Kyuri
masih sangat penasaran dan ingin mengenal lebih seorang Taehyung yang sudah
membuatnya jatuh hati.
Taehyung berhenti didepan
gerbang sebuah rumah, dia hanya diam memandang bell rumah itu. Tapi tiba-tiba
dia berbalik dan melihat Kyuri yang sepertinya tidak menyadari kalau Taehyung
menemukannya. “Ya! Sudah aku bilang berhenti meng-mengikutiku, kenapa kau tetap
saja mengikutiku hah?”
Kyuri yang kaget dan tidak tahu
harus menjawab apa hanya diam membalas tatapan Taehyung padanya, Taehyung
berjalan kearahnya dan bugh ..
tiba-tiba dia jatuh tepat dihadapan Kyuri. “Kim Taehyung-sshi .. irreonayo
Taehyung-sshi .. Kim Taehyung-sshi .. Ya!”
teriak Kyuri berusaha membangunkan Taehyung yang sepertinya sudah
terlalu mabuk.
***
Sudah sekitar lima menit Kyuri
masih diam menatap bangku Taehyung yang kosong, tidak ada sepatah katapun yang
dia ucapkan sejak dia datang tadi. Hari ini dia datang sangat pagi ke sekolah,
jadi tidak ada siapapun dikelasnya sekarang selain dia sendiri. Itu karena
semalam dia tidur di shauna. Tentu saja
alasannya karena dia sudah mengatakan kalau dia menginap dirumah teman, jadi
tidak mungkin kalau dia mendadak pulang kerumah tengah malam.
Dan entah terlalu lama memandang
kosong bangku itu atau karena suatu hal yang dipikirkannya, sekarang Kyuri
menangis. Menunduk dimeja dan menutup wajahnya, berusaha menahan tangisannya
tapi dia tidak bisa karena tetap saja dia tersedu-sedu menangis disana.
“Kyuri-sshi ...” tiba-tiba
sebuah suara terdengar begitu nyaring dikelas yang sepi itu, mengagetkan Kyuri
dan membuatnya berhenti menangis. Kyuri memutar kepalanya melihat kebelakang,
melihat siapa pemilik suara itu, suara yang memanggil namanya.
- Bersambung
–
Tidak ada komentar:
Posting Komentar