Hallo,
cifcif mau melanjutkan FF yang part 3 nya dan rencananya ini akhir dari ceritanya. Part 2 nya gimana? Seru atau buruk?
Tapi apapun komentar kalian cifcif akan terima kok, karena cifcif juga masih belajar. Terimakasih yang sebesar-besarnya karena sudah mau membaca FF cifcif ini. Terimakasih.
Part 3
Astaga! Sekarang wisuda!
“Yey! Kita semua sudah lulus sekarang, apa
yang harus kita lakukan?”
“Dari kemarin kau tetap saja bertanya begitu, memangnya apa yang mau kau lakukan?”
“Entahlah tapi apapun itu aku tidak ingin berpisah dengan kalian semua, kalian sudah menajdi bagaian dari hidupku sejak dulu. Kalian sahabat-sahabat terbaik yang pernah aku miliki, selama hidupku aku berjanji tidak akan melupakan kalian semua!”
“Kau membuat ku terharu, berhentilah bicara seperti itu karena kita tidak akan berpisah”
“Iya MIR, yang Thunder katakana benar. Kita tidak akan berpisah, selamanya!”
“Victoria …”
“Entahlah Seungho, aki tidak tahu. Bukankah kau akan menikah dengan Sulli?”
“Hei hei Victoria, kenapa kau ini? “
“Tapi aku juga tidak ingin melupakan kalian, dan semoga kita bisa bertsama kembali. Aku sayang kalian …” Victoria memeluk Thunder dan MIR. “Victoria, kami juga sayang padamu!”
“Hei apa yang sedang kalian lakukan ini, ayolah apa aku tidak terlihat sekarang ini? Victoria, apa kau tidak menyayangiku hah?”
“Aku pergi dulu, keluargaku sudah menunggu. Sampai jumpa!” Victoria melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkam mereka bertiga. “Apa yang dia lakukan?”
“Emh Seungho, sepertinya keluargaku juga sudah menungguku. Aku pergi dulu, bye”
“Keluargaku juga sudah menunggu, maaf sobat aku pergi!” akhirnya MIR dan Thunder pergi meninggalkan Seungho yang kebingungan itu melihat tingkah mereka, apalagi Victoria.
“Dari kemarin kau tetap saja bertanya begitu, memangnya apa yang mau kau lakukan?”
“Entahlah tapi apapun itu aku tidak ingin berpisah dengan kalian semua, kalian sudah menajdi bagaian dari hidupku sejak dulu. Kalian sahabat-sahabat terbaik yang pernah aku miliki, selama hidupku aku berjanji tidak akan melupakan kalian semua!”
“Kau membuat ku terharu, berhentilah bicara seperti itu karena kita tidak akan berpisah”
“Iya MIR, yang Thunder katakana benar. Kita tidak akan berpisah, selamanya!”
“Victoria …”
“Entahlah Seungho, aki tidak tahu. Bukankah kau akan menikah dengan Sulli?”
“Hei hei Victoria, kenapa kau ini? “
“Tapi aku juga tidak ingin melupakan kalian, dan semoga kita bisa bertsama kembali. Aku sayang kalian …” Victoria memeluk Thunder dan MIR. “Victoria, kami juga sayang padamu!”
“Hei apa yang sedang kalian lakukan ini, ayolah apa aku tidak terlihat sekarang ini? Victoria, apa kau tidak menyayangiku hah?”
“Aku pergi dulu, keluargaku sudah menunggu. Sampai jumpa!” Victoria melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkam mereka bertiga. “Apa yang dia lakukan?”
“Emh Seungho, sepertinya keluargaku juga sudah menungguku. Aku pergi dulu, bye”
“Keluargaku juga sudah menunggu, maaf sobat aku pergi!” akhirnya MIR dan Thunder pergi meninggalkan Seungho yang kebingungan itu melihat tingkah mereka, apalagi Victoria.
“Victoria, tunggu!” terdengar suara
teriakan Leejoon membuat Victoria menghentikan langkahnya dan berbalik melihat
Leejoon. “Apa?”
“Apa? Kemapa kau bertanya seperti itu padaku, apa kau tidak merasakan kalau ini adalah pepisahan kita?”
Victoria menarik panjang nafasnya, “Iya joon …”
“Victoria apa kau tidak mau mengucapkan selamat padaku atau mungkin salam perpisahan tepatnya?”
“Lebih baik kau ucapkan itu pada Sulli, karena dia yang lebih membutuhkannya dari pada aku. Maafkan aku, aku pergi dulu …”
“Sulli? Kau masih saja bicara Sulli Sulli padaku, apa kau tidak tahu kalau ak … ah baiklah aku mengerti, tunggu sebentar disini!” Leejoon berlari pergi meninggalkan Victoria.
“Apa? Kemapa kau bertanya seperti itu padaku, apa kau tidak merasakan kalau ini adalah pepisahan kita?”
Victoria menarik panjang nafasnya, “Iya joon …”
“Victoria apa kau tidak mau mengucapkan selamat padaku atau mungkin salam perpisahan tepatnya?”
“Lebih baik kau ucapkan itu pada Sulli, karena dia yang lebih membutuhkannya dari pada aku. Maafkan aku, aku pergi dulu …”
“Sulli? Kau masih saja bicara Sulli Sulli padaku, apa kau tidak tahu kalau ak … ah baiklah aku mengerti, tunggu sebentar disini!” Leejoon berlari pergi meninggalkan Victoria.
“Sulli dengarkan aku dulu, apa selama ini
kau tidak tahu kalau aku sangat menyukaimu?”
“Seungho, kau sudah ratusan kali bicara padaku. Dan aku juga sudah menjawab kalau aku tidak sebaliknya!”
“Apa kau sudah memikirkannya baik-baik?”
“Hah .. mungkin aku memang harus mengatakannya padamu, kalau sebenarnya aku menyukai orang lain yaiu Le …” Seungho memotong perkataan Sulli dengan langsung menciumnya, dan kebetulan juga saat itu Leejoon datang. Victoria mendorong Seungho, “Hei apa yang kau lakukan?”
“Sulli sudah kubilang aku menyukaimu dan berharap kau mau jdai istriku!”
“Apa? Hah astaga …” Sulli memalingkan wajahnya dan sangat kaget melihat Leejoon berdiri tidak jauh darinya. “Leejoon?”
“Euh emh .. Sulli, maaf seharusnya aku tidak …”
“Em Leejoon, ini tidak seperti apa yang kau pikirkan! Aku dan Seungho hanya …”
“Tidak apa-apa, mungkin bukan waktu yang tepat aku datang. Kalau begitu aku pergi dulu” Leejoon pergi. “Leejoon tunggu!” Sulli langsung mengejarnya, “Sulli!” dan Seungho juga mengejar Sulli.
“Seungho, kau sudah ratusan kali bicara padaku. Dan aku juga sudah menjawab kalau aku tidak sebaliknya!”
“Apa kau sudah memikirkannya baik-baik?”
“Hah .. mungkin aku memang harus mengatakannya padamu, kalau sebenarnya aku menyukai orang lain yaiu Le …” Seungho memotong perkataan Sulli dengan langsung menciumnya, dan kebetulan juga saat itu Leejoon datang. Victoria mendorong Seungho, “Hei apa yang kau lakukan?”
“Sulli sudah kubilang aku menyukaimu dan berharap kau mau jdai istriku!”
“Apa? Hah astaga …” Sulli memalingkan wajahnya dan sangat kaget melihat Leejoon berdiri tidak jauh darinya. “Leejoon?”
“Euh emh .. Sulli, maaf seharusnya aku tidak …”
“Em Leejoon, ini tidak seperti apa yang kau pikirkan! Aku dan Seungho hanya …”
“Tidak apa-apa, mungkin bukan waktu yang tepat aku datang. Kalau begitu aku pergi dulu” Leejoon pergi. “Leejoon tunggu!” Sulli langsung mengejarnya, “Sulli!” dan Seungho juga mengejar Sulli.
“Ah terimakasih kau masih menungguku,
sekarang dengarkan aku Victoria, please!”
“Memangnya apa?”
“Barusan aku menemui Sulli dan aku melihatnya berciuman dengan Seungho!”
“Seungho?”
“Itu cukup membuktikan kalau Sulli tidak benar-benar menyukaiku, dan karena aku juga memang tidak menyukai Sulli. Kau tahu kenapa?”
Victoria meneteskan air mata karena mendengar Seungho berciuman dengan Sulli itu, “Apa yang harus aku lakukan?”
“Apa?”
“Tidak ada!” Victoria perlahan pergi dan menghapus air matanya, “Victoria tunggu!”
“Hiks .. hiks .. apa lagi?”
“Aku tidak menyukai Sulli karena aku menyukaimu!” perkataan Leejoon itu membuat Victoria menghentikan tangisan dan langkahnya, lalu dia berbalik lagi dan melihat Leejoon. “Apa yang kau katakana itu?”
“Dengar, saat aku pertama kali bertemu denganmu aku sudah menyukaimu. Dan sejak saat itulah aku mulai mencintaimu, dari kita SMP sampai sekarang ini aku masih tetap mencintaimu, Victoria. Apa kau tidak pernah merasakannya?”
“Leejoom aku .. “
“Victoria, aku sangat berharap kau bisa membalas cintaku. Karena aku pikir kau juga …”
“Joon, dengarkan aku dulu …”
“Aku mohon Victoria, aku .. aku …” Leejoon mencium Victoria, dan saat itu juga Sulli datang. “Leejoon!” setengah nada teriakan Sulli membuat Leejoon melepaskan ciumannya, “Sulli?”
“Kau dengan Victoria … ?”
“Iya Sulli, aku dengan Victoria. Maaf aku tidak membalas cintamu karena aku sudah mencintai Victoria, Tuan Putri ku sejak dulu!”
“Ikh … !!” Sulli langsung pergi berlari meninggalkan mereka, “Wow Victoria, kau ternyata benar pacaran dengan orang ini! Kalau begitu selamat ya, aku pergi dulu” Seungho yang baru sampai dan melihat Sulli pergi lagi akhirnya juga ikut pergi lagi mengejarnya.
“Memangnya apa?”
“Barusan aku menemui Sulli dan aku melihatnya berciuman dengan Seungho!”
“Seungho?”
“Itu cukup membuktikan kalau Sulli tidak benar-benar menyukaiku, dan karena aku juga memang tidak menyukai Sulli. Kau tahu kenapa?”
Victoria meneteskan air mata karena mendengar Seungho berciuman dengan Sulli itu, “Apa yang harus aku lakukan?”
“Apa?”
“Tidak ada!” Victoria perlahan pergi dan menghapus air matanya, “Victoria tunggu!”
“Hiks .. hiks .. apa lagi?”
“Aku tidak menyukai Sulli karena aku menyukaimu!” perkataan Leejoon itu membuat Victoria menghentikan tangisan dan langkahnya, lalu dia berbalik lagi dan melihat Leejoon. “Apa yang kau katakana itu?”
“Dengar, saat aku pertama kali bertemu denganmu aku sudah menyukaimu. Dan sejak saat itulah aku mulai mencintaimu, dari kita SMP sampai sekarang ini aku masih tetap mencintaimu, Victoria. Apa kau tidak pernah merasakannya?”
“Leejoom aku .. “
“Victoria, aku sangat berharap kau bisa membalas cintaku. Karena aku pikir kau juga …”
“Joon, dengarkan aku dulu …”
“Aku mohon Victoria, aku .. aku …” Leejoon mencium Victoria, dan saat itu juga Sulli datang. “Leejoon!” setengah nada teriakan Sulli membuat Leejoon melepaskan ciumannya, “Sulli?”
“Kau dengan Victoria … ?”
“Iya Sulli, aku dengan Victoria. Maaf aku tidak membalas cintamu karena aku sudah mencintai Victoria, Tuan Putri ku sejak dulu!”
“Ikh … !!” Sulli langsung pergi berlari meninggalkan mereka, “Wow Victoria, kau ternyata benar pacaran dengan orang ini! Kalau begitu selamat ya, aku pergi dulu” Seungho yang baru sampai dan melihat Sulli pergi lagi akhirnya juga ikut pergi lagi mengejarnya.
“Sulli tunggulah aku, aku capek terus
mengejarmu!”
“Aku tidak menyuruhmu untuk mengejarku, pergi saja kau!”
“Kau kenapa menangis, Sulli?”
“Bagaimana aku tidak menangis jika melihat pria yang aku cintai berciuman dan mengatakan mencintai orang lain!”
“Apa? Apa kau bilang?”
“Yah, aku mencintai Leejoon dan aku tidak mencintaimu. Kau dengar? Aku tidak mencintaimu Seungho! Tapi sekarang Leejoon sudah dengan orang lain, dan itu karena mu. Kalau tadi kau tidak menciumku pasti Leejoon juga tidak akan mencium Victoria!” Sulli pergi lagi dengan menangis dan meninggalkan Seungho yang diam terpaku. “Apa?” Seungho jatuh dan terduduk, dia setengah menangis. “Apa yang barusan dia katakana itu? Dia mencintai Leejoon? Kenapa tidak dari dulu dia katakana itu padaku, dan kenapa baru sekarang saat aku sudah sangat mencintainya. Kenapa?” saat Seungho sedang seperti itu, Thunder dan MIR datang lagi, “Seungho dengarkan kami, maaf tadi kami hanya diam”
“Iya, tapi kami sekarang kembali lagi untukmu”
“Apa maksud kalian itu?”
“Dengar Seungho, sebenarnya bukan Sulli yang mencintaimu tapi Victoria!”
“Apa?”
“Iya, Victoria selama ini .. emh, bukan begitu .. dari dulu Victoria sudah mencintaimu. Bahkan dia sangat mencintaimu, tapi kau hanya membicarakan Sulli saja”
“Dan kenapa Victoria selalu pergi jika kau mebicarakn wanita lain apalagi Sulli? Itu karena Victoria cemburu padamu”
“Benarkah yang kalian katakana itu? Bagaimana mungkin Victoria … “
“Seungho, jika kau tidak ingin Victoria patah hati sebaiknya sekarang kau kejar dia sebelum terlambat!”
“Maksudmu?”
“Leejoon, tidak ingat?”
“Leejoon? Ah aku mengerti dan tahu harus bagaimana, terimakasih sudah memberitahuku! Kalau begitu aku pergi dulu ..” dengan cepat Seungho pergi.
“Aku tidak menyuruhmu untuk mengejarku, pergi saja kau!”
“Kau kenapa menangis, Sulli?”
“Bagaimana aku tidak menangis jika melihat pria yang aku cintai berciuman dan mengatakan mencintai orang lain!”
“Apa? Apa kau bilang?”
“Yah, aku mencintai Leejoon dan aku tidak mencintaimu. Kau dengar? Aku tidak mencintaimu Seungho! Tapi sekarang Leejoon sudah dengan orang lain, dan itu karena mu. Kalau tadi kau tidak menciumku pasti Leejoon juga tidak akan mencium Victoria!” Sulli pergi lagi dengan menangis dan meninggalkan Seungho yang diam terpaku. “Apa?” Seungho jatuh dan terduduk, dia setengah menangis. “Apa yang barusan dia katakana itu? Dia mencintai Leejoon? Kenapa tidak dari dulu dia katakana itu padaku, dan kenapa baru sekarang saat aku sudah sangat mencintainya. Kenapa?” saat Seungho sedang seperti itu, Thunder dan MIR datang lagi, “Seungho dengarkan kami, maaf tadi kami hanya diam”
“Iya, tapi kami sekarang kembali lagi untukmu”
“Apa maksud kalian itu?”
“Dengar Seungho, sebenarnya bukan Sulli yang mencintaimu tapi Victoria!”
“Apa?”
“Iya, Victoria selama ini .. emh, bukan begitu .. dari dulu Victoria sudah mencintaimu. Bahkan dia sangat mencintaimu, tapi kau hanya membicarakan Sulli saja”
“Dan kenapa Victoria selalu pergi jika kau mebicarakn wanita lain apalagi Sulli? Itu karena Victoria cemburu padamu”
“Benarkah yang kalian katakana itu? Bagaimana mungkin Victoria … “
“Seungho, jika kau tidak ingin Victoria patah hati sebaiknya sekarang kau kejar dia sebelum terlambat!”
“Maksudmu?”
“Leejoon, tidak ingat?”
“Leejoon? Ah aku mengerti dan tahu harus bagaimana, terimakasih sudah memberitahuku! Kalau begitu aku pergi dulu ..” dengan cepat Seungho pergi.
Victoria person : Seungho sepertinya memang dengan Sulli, lalu aku harus bagaimana? Apa
yang harus aku lakukan sekarang? Lalu bagaimana dengan Leejoon?
“Victoria?” Leejoon memegang tangannya,
“Joon, aku …”
“Tadi kau mau bilang apa padaku?”
“Tadi aku mau bilang kalau aku .. aku .. kalau kau juga menyukaimu, dan aku juga akan membalas cintamu ..”
“Benarkah?”
“Tentu saja, asalkan aku selalu menjadi tuan putrimu!”
“Victoria, aku janji akan mencintaimu dengan sangat, dan juga kau akan tetap menjadi tuan putriku selamanya!” akhirnya mereka berdua pergi, juga dengan keluarga mereka masing-masing setelah lama menunggu juga keluarganya.
“Tadi kau mau bilang apa padaku?”
“Tadi aku mau bilang kalau aku .. aku .. kalau kau juga menyukaimu, dan aku juga akan membalas cintamu ..”
“Benarkah?”
“Tentu saja, asalkan aku selalu menjadi tuan putrimu!”
“Victoria, aku janji akan mencintaimu dengan sangat, dan juga kau akan tetap menjadi tuan putriku selamanya!” akhirnya mereka berdua pergi, juga dengan keluarga mereka masing-masing setelah lama menunggu juga keluarganya.
“Tunggu Victoria, tunggu aku dulu!” Seungho
datang setelah Victoria pergi, Victoria tidak kembali untuk Seungho, dan itu
berarti kalau Victoria memilih Leejoon pada akhirnya walaupun mengorbankan
perasaannya pada Seungho. “Tunggu aku Victoria, tunggu! Maafkan aku tidak
merasakanya, maafkan aku karena aku akan bisa mencintaimu sekarang, jadi
kembali lah padaku!”.
-TamaT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar