Hai hai hallo, selamat datang lagi disini.
Ini loh cifcif mau lanjutin FF yang pert 2 nya, penasaran mau baca gak? Eh tapi gimana yang part 1 nya, apakah menarik atau jelek? Kalau jelek ya cifcif minta maaf pada semuanya karena sudah membuat FF yang buruk dari idola kalian.
Part 2
Seperti biasa juga, aku, Seungho, Thunder dan MIR selalu
menghabiskan waktu setelah kuliah di canteen.
“Lusa kita wisuda, apa yang harus kita
lakukan?”
“Kita hanya harus mencari wanita untuk pendamping, biar tertlihat keren kan …”
“Astaga MIR, pikiranmu hanya wanita saja! Memangnya tidak ada yang lain?”
“Hei Victoria, aku ini seorang pria jadi sudah pasti aku hanya memikirkan wanita. Memangnya kau harus memikirkan pria lagi maksudmu?”
“Bukan begitu juga, aku hanya …”
“Emh .. menurut kalian apa Sulli akan mau menikah denganku?” Seungho memotong perkataan Victoria dan bicara dengan memandang Sulli yang berada lumayan jauh didepannya. “Apa?” semua orang kecuali Victoria berteriak dan langsung memasang wajah sangat kaget dihadapannya, “Kenapa?” Seungho mengalihkan perhatiannya pada mereka, “Harusnya kita yang Tanya kenapa, memangnya apa yang kau bicarakan itu?”
“Kalian ini bagaimana? Bukankah kalian juga tahu kalau aku menyukainya dari dulu, dari pertama dia menjadi tetangga baruku. Dan sepertinya dia memang jodohku karena sejak SMP kamu selalu satu sekolah sampai sekarang pun kan!”
“Tapi bukankah dia tidak begitu menganggap mu?”
“Iya, Sulli selalu bersikap acuh padamu. Dan hanya pada Leejoon dia ramah, kau tahu itu juga kan?”
“Itu bukan berarti dia tidak menyukaiku kan! Hei Victoria, kau seorang wanita dan pasti sedikit tahu bagaimana Sulli kan, jadi apa pendapatmu tentangnya?”
“Ah aku .. “
“Bicara saja ayo”
“Jika kau menyukainya, pasti dia juga akan menyukaimu. Emh aku pergi dulu, daah ..” Victoria berlari menjauhi mereka. “Ada apa dengan anak itu?”
“Pasti mau bertemu dengan Leejoon!”
“Setiap kali aku membicarakan wanita dia pasti pergi”
“Entahlah aku tidak tahu!”.
“Kita hanya harus mencari wanita untuk pendamping, biar tertlihat keren kan …”
“Astaga MIR, pikiranmu hanya wanita saja! Memangnya tidak ada yang lain?”
“Hei Victoria, aku ini seorang pria jadi sudah pasti aku hanya memikirkan wanita. Memangnya kau harus memikirkan pria lagi maksudmu?”
“Bukan begitu juga, aku hanya …”
“Emh .. menurut kalian apa Sulli akan mau menikah denganku?” Seungho memotong perkataan Victoria dan bicara dengan memandang Sulli yang berada lumayan jauh didepannya. “Apa?” semua orang kecuali Victoria berteriak dan langsung memasang wajah sangat kaget dihadapannya, “Kenapa?” Seungho mengalihkan perhatiannya pada mereka, “Harusnya kita yang Tanya kenapa, memangnya apa yang kau bicarakan itu?”
“Kalian ini bagaimana? Bukankah kalian juga tahu kalau aku menyukainya dari dulu, dari pertama dia menjadi tetangga baruku. Dan sepertinya dia memang jodohku karena sejak SMP kamu selalu satu sekolah sampai sekarang pun kan!”
“Tapi bukankah dia tidak begitu menganggap mu?”
“Iya, Sulli selalu bersikap acuh padamu. Dan hanya pada Leejoon dia ramah, kau tahu itu juga kan?”
“Itu bukan berarti dia tidak menyukaiku kan! Hei Victoria, kau seorang wanita dan pasti sedikit tahu bagaimana Sulli kan, jadi apa pendapatmu tentangnya?”
“Ah aku .. “
“Bicara saja ayo”
“Jika kau menyukainya, pasti dia juga akan menyukaimu. Emh aku pergi dulu, daah ..” Victoria berlari menjauhi mereka. “Ada apa dengan anak itu?”
“Pasti mau bertemu dengan Leejoon!”
“Setiap kali aku membicarakan wanita dia pasti pergi”
“Entahlah aku tidak tahu!”.
***
Victoria hanya duduk ditaman kampus itu,
dia menangis dan sendiri.
“Apa yang harus aku lakukan? Kini yang aku takutkan selama ini benar terjadi, Seungho menikah dengan Sulli! Hiks .. hiks ..”. Victoria hanya terus menangis saja, dan Leejoon dating. “ Hai, sedan gap … kamu menangis?” Leejoon langsung berdiri dihadapan Victoria dan menatap matanya, “ Tidak!”
“Lalu kenapa ada air mata?”
“Aku tidak menangis!”
“Tidak apa-apa, jika memang kau menangis .. menangislah! Aku tidak akan menghalangimu”
“Aku bilang aku tidak menangis .. hiks .. hiks ..”
“Tidak apa-apa, menangislah! Aku akan menemanimu disini, ayo menangis lah …” Leejoon memeluk Victoria.
“Apa yang harus aku lakukan? Kini yang aku takutkan selama ini benar terjadi, Seungho menikah dengan Sulli! Hiks .. hiks ..”. Victoria hanya terus menangis saja, dan Leejoon dating. “ Hai, sedan gap … kamu menangis?” Leejoon langsung berdiri dihadapan Victoria dan menatap matanya, “ Tidak!”
“Lalu kenapa ada air mata?”
“Aku tidak menangis!”
“Tidak apa-apa, jika memang kau menangis .. menangislah! Aku tidak akan menghalangimu”
“Aku bilang aku tidak menangis .. hiks .. hiks ..”
“Tidak apa-apa, menangislah! Aku akan menemanimu disini, ayo menangis lah …” Leejoon memeluk Victoria.
Beberapa menit kemudian, sekarang Victoria
sudah berhenti menangis dan dia juga masih berada dipelukan Leejoon.
“Sekarang apa kau mau eskrim?”
“Iya boleh jika kau yang belikan, tidak merepotkan?”
“Tentu saja jika untukmu apa yang tidak, tunggu sebentar disini” Leejoon melepaskan pelukan nya dan pergi.
“Sekarang apa kau mau eskrim?”
“Iya boleh jika kau yang belikan, tidak merepotkan?”
“Tentu saja jika untukmu apa yang tidak, tunggu sebentar disini” Leejoon melepaskan pelukan nya dan pergi.
Leejoon adalah teman Victoria sejak SMP
yang selalu mengikutinya sampai kuliah sekarang ini, semua itu karena Leejoon
menyukai Victoria dan sangat berharap Victoria membalas cintanya. Leejoon juga
tidak kalah terkenal dengan Seungho, tidak kalah tampan juga. Tapi Leejoon tidak
bergabung dengan Seungho karena beberapa alas an, dan karena itu Seungho,
Thunder, dan MIR menganggap Leejoon dan Victoria pacaran.
“Seungho
berbeda sekali dengan Leejoon, bagaikan langit dan bumi menurutku. Leejoon
begitu perhatian padaku, sangat sangat baik padaku, selalu mau mengerti aku,
dan dia juga selalu ada untukku kapanpun! Andaikan Seungho begitu padaku,
padahal siapa yang temanku, bukankah Seungho yang gila itu, tapi kenapa Leejoon
yang harus …”
“Victoria!”
“Kau sudah datang ..”
“Ini silahkan dinikmati pesananmu tuan putrid, maaf menunggu lama”
“Tapi sepertinya kau sangat cepat kembali, terimakasih!” Victoria mengambil erkrim nya dan mereka berdua makan eskrim.
“Victoria!”
“Kau sudah datang ..”
“Ini silahkan dinikmati pesananmu tuan putrid, maaf menunggu lama”
“Tapi sepertinya kau sangat cepat kembali, terimakasih!” Victoria mengambil erkrim nya dan mereka berdua makan eskrim.
“Sekarang apa aku boleh tahu kenapa kau
menangis?”
“ Aku bilang aku tidak menangis!”
“Baiklah kalau begitu, aku tidak akan membicarakannya lagi. Tapi kenapa kau masih di kampus sekarang, tidak pulang?”
“Bisakah kita membicarakan topic lain yang lebih menyenangkan?”
“Haha … Iya baiklah kalau begitu, tapi lebih baik kita pergi dari sini. Dan aku janji kita akan membicarakan topic yang sangat menyenangkan sampai kau akan tertawa, mau?”
“Asal kau antar pulang saja, aku akan bersedia!
“Tentu saja tuan putri, aku kan selalu mengantarmu pulang dengan selamat. Kapan aku tidak mengantarmu pulang saat aku yang mengajakmu pergi? Bahkan saat kau yang mengajak pergi juga aku mengantarmu pulang”
“Baiklah-baiklah ayo cepat pergi dan hentikan bicaramu!” mereka berdua pergi meninggalkan kampus.
“ Aku bilang aku tidak menangis!”
“Baiklah kalau begitu, aku tidak akan membicarakannya lagi. Tapi kenapa kau masih di kampus sekarang, tidak pulang?”
“Bisakah kita membicarakan topic lain yang lebih menyenangkan?”
“Haha … Iya baiklah kalau begitu, tapi lebih baik kita pergi dari sini. Dan aku janji kita akan membicarakan topic yang sangat menyenangkan sampai kau akan tertawa, mau?”
“Asal kau antar pulang saja, aku akan bersedia!
“Tentu saja tuan putri, aku kan selalu mengantarmu pulang dengan selamat. Kapan aku tidak mengantarmu pulang saat aku yang mengajakmu pergi? Bahkan saat kau yang mengajak pergi juga aku mengantarmu pulang”
“Baiklah-baiklah ayo cepat pergi dan hentikan bicaramu!” mereka berdua pergi meninggalkan kampus.
***
Bersambung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar