I Like You Neoreul Saranghae
Part 4
***
“Beberapa hari ini kau terlihat berbeda, kau juga tidak
bertemu lagi dengan dia. Kenapa?” “Bertemu lagi dengan dia? Untuk apa!
Sudahlah, jangan bicarakan lagi dia dihadapanku. Aku sudah melupakannya, kau
bilang aku tidak harus mengingatnya lagi kan?” “Iya, itu benar. Untuk apa
memikirkan orang seperti itu, membuat pusing saja! Lalu bagaimana dengan
Thunder? Bukankah akhir-akhir ini kalian jadi dekat, apa pendapatmu tentang
dia?” “Entahlah aku tidak tahu, sepertinya aku menyukainya. Dia selalu baik
padaku, menyemangatiku, dan selalu membuatku merasa nyaman bersamanya.
Seakan-akan semua adegan kami dalam drama ini adalah nyata!” “Kalau begitu
kenapa kalian tidak benar pacaran saja? Agar seperti dalam drama ini!” “Hah apa
katamu? Diamlah, bagaimana jika orang lain dengar?” “Mendengar apa?” Thunder
tiba-tiba datang, “Astaga! Kau mengagetkanku saja” “Maaf, aku tidak berniat
seperti itu!” “Ada apa kau kesini?” “Aku hanya menjemputmu, ayo shootingnya
akan mulai!” “Baiklah, ayo!” Sulli menggandeng tangan Thunder dan pergi
meninggalkan Amber. “Kami pergi dulu” Thunder tersenyum pada Amber, “Hah, anak
itu ada-ada saja! Kemarin dia menangis sampai matanya bengkak, sekarang dia
sudah ceria lagi, dasar!”.
“Tidak kusangka!” manager Joon memperhatikan Thunder, “Apa?”
Thunder sedikit marah diperhatikan olehnya. “Lihat kau sekarang, begitu bahagia”
“Apa yang kau maksud, bicara yang jelas!” “Maksudku kau dan Sulli, bagaimana?” “Ah
itu pertanyaan yang bagus sekali, aku dan Sulli sekarang? Hubungan kami
sekarang, entahlah aku tidak tahu apa hubungan kami sekarang. Yang jelas kami
ini sudah dekat, bahkan semua adegan-adegan dalam drama itu seakan-akan adalah
nyata!” beranjak dari kursi dan berjalan mendekati jendela, “Aku tidak
menyangka kau akan mendapatkan impianmu sejak dulu!” “Aku juga lebih tidak
menyangka lagi, tapi kukira hubungan kami masih sebatas teman main dalam drama.
Sulli belum bersikap lebih padaku!” berjalan mendekati Joon lagi, “Ah kau ini!”
Joon melempar Thunder dengan bantal, “Awh! apa-apaan kau ini?” “Tenanglah. Dia pasti
sama seperti mu, tunggu saja. Dia pasti juga menyukaimu, kau boleh pegang
kata-kataku ini!” “Aku harap juga begitu!”.
Hari
demi hari berlalu. Banyak adegan yang sudah selesai, menjadi episode-episode. Dan
tidak terasa juga episode itu sudah mencapai akhir, dengan begitu drama ini
juga selesai.
Penayangan perdana drama ini disambut baik oleh para
penonton, rating nya pun tidak disangka bagus sekali. Dengan kata lain, ‘Drama
ini berhasil’.
“Sebelum drama ini popular
dan terkenal seperti sekarang ini, bukankah Nona Sulli digosipkan berpacaran
dengan penyanyi dan actor Choi Minho. Tapi sekarang sepertinya gossip itu tidak
terdengar lagi, apa hubungan kalian sengaja disembunyikan dari media?” “Sebenarnya Saya dan Choi Minho tidak berpacaran
seperti yang telah digosipkan, kami hanya sebatas teman lawan main dalam drama!” “Benarkah begitu? Lalu bagaimana dengan
bukti-bukti yang juga sudah menyebar, kalian sering jalan bersama bahkan
setelah shooting drama itu berakhir?” “Seperti
yang telah Saya bilang, kami hanya teman. Teman juga sering jalan bersama kan?” “Baiklah, dan sekarang drama ini sudah
menjadi drama favorit. Bahkan ratingnya sampai mengalahkan rating drama baru
Choi Minho, bagaimana perasaanmu?” “Melihat
drama yang Saya bintangi sukses, tentu saja itu merupakan sebuah hadiah dan
menjadi kebanggaan tersendiri bagi Saya!”
“Tapi sekarang beredar gossip lagi kalau kau kembali terlibat cinta
lokasi denga lawan mainmu dalam drama ini, bagaimna itu?” Thunder kaget dan
langsung menatap Sulli yang duduk disebelahnya dengan tatapan aneh tapi sedikit
berharap. Sulli tersenyum, “Terlibat
cinta lokasi?”, Sulli melihat kearah Thunder dengan senyuman malu lalu
berkata, “Sayang, bagaimana ini? Rupanya kita
sudah ketauan!”, Haha .. perkataan yang dikatakan Sulli
membuat semua orang kaget, bahkan Produser, Sutradara, dan pemain lainnya juga
kaget dan akhirnya tertawa. “Hah apa?” Thunder
terlihat sangat kaget sekali disana, lalu dengan lembut Sulli memegang tangan
Thunder dan berkata, “Bisa dikatakan
seperti itu, karena memang munkin kami benar terlibat cinta lokasi!” “Jadi gossip itu benar?” “Iya benar, dan sekarang kami sudah resmi
berpacaran. Bukan begitu, sayang?” Sulli menatap Thunder, “Benar sekali, kami memang terlibat cinta
lokasi dan sekarang kami resmi berpacaran!” akhirnya Thunder menjawab dengan senyuman,
dan membuat jumpa pers itu lebih ramai dengan pertanyaan seputar hubungan
mereka.
“Tadi …” “Iya kenapa?” Thunder menatap Sulli, “Apa
tanggapan mu tentang perkataanku tadi?” “Apa yang kau katakana itu benar?” “Iya,
aku berkata benar!” Sulli memandang Thunder, “Benarkah?” Thunder meanajkan
tatapannya, “Thunder, mau kah kau menjadi pacarku?” “Aku tidak mau!” Thunder
memalingkan wajahnya, “Kenapa?” Sulli menatap Thunder kaget, “Aku tidak mau
kita berpacaran jika kau yang menembakku, mau ditaruh dimana harga diri
laki-lakiku jika orang tau kau yang menembakku untuk menjadi pacarmu? Jadi,
biar aku saja yang melakukan itu. Tunggu sebentar!” Thunder berlari pergi
meninggalkan Sulli. “Hei, kau mau kemana?” Sulli tidak mengerti apa yang akan
dilakukan Thunder.
Tidak lama, Thunder datang dengan membawa seikat bunga
dan sebuah kotak kecil. Lalu dia berlutut dihadapan Sulli, “Aku menyukaimu,
bahkan jauh sebelum debut aku sudah menyukaimu. Sejak kita SMA, aku sudah
menyukaimu!” “Sejak kita SMA? Apa kita dulu satu SMA?” “Iya, dulu kita satu
SMA, aku yakin kau tidak mengetahuinya. Tapi itu tidak penting, karena yang
terpenting sekarang adalah aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu, sampai-sampai
rasa cinta itu berubah menjadi rasa cinta yang membuatku gila. Dan aku tidak
mau gila, jadi oleh karena itu, maukah kau menjadi pacarku?” Thunder memberikan
seikat bunga itu dan membuka kotak kecil yang ternyata berisi cincin kepada
Sulli, Sulli tersenyum. “Iya, tentu saja!” Thunder tersenyum dan langsung
memeluk Sulli, “Maafkan aku karena sampai tidak tahu kalau kita satu SMA dulu,
aku sangat minta maaf!” “Sudah kubilang tidak apa-apa, karena sekarang kau
menjadi pacarku, benarkan?” Thunder mengacungkan cincin itu, “Terimakasih”
Sulli tersenyum dan mengacungkan jari manisnya, Thunder lalu memasangkan cincin
nya, dan … mereka berpelukan.
- TamaT -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar