I Like You Neoreul Saranghae
Part 2
***
“Hei, hubungan mu
dengan Minho sudah tercium netizen. Berhati-hatilah jika kalian ingin
menyembunyikan hubungan itu!” “Aku tahu!” “Kau harus benar-benar, bukan ‘aku
tahu, aku tahu’ saja. Jika gosip itu sudah menyebar dimana-mana, maka drama
barumu ini tidak akan berhasil Kau tidak mau dikeluarkan dari drama itu kan?”
“Tentu saja aku tidak mau, lagipula susah payah aku menjadi pemeran utama
wanita disana!” “Makannya kalian harus hati-hati, jangan jalan berdua
sembarangan!” “Iya, aku tahu. Aku juga mengerti, diamlah. Aku capek!” Sulli
memakai headset nya lalu tidur, “Jangan tidur, sebentar lagi kita sampai. Kau
harus terlihat bagus, ini shooting pertama drama itu!” “Aku tidak akan tidur,
tenang saja” mereka terus berjalan dalam mobilnya.
“Ini adalah shooting
pertama kita, aku harap semuanya bekerja keras. Senmangat!” “Baiklah, camera,
rolling, action ..”
Setenga shooting pertama drama ini
berjalan lancar, Thunder mengeluarkan semua kemampuan actingnya, entah itu
karena Sulli atau karena alasan lain. Dia memang menyukai Sulli sejak sebelum
debut, karena Sulli adalah teman satu sekolahnya saat di SMA, tapi sepertinya
Sulli tidak mengetahui itu. Dan menjadi lawan main dalam drama ini seperti
menjadi batu loncatan untuknya mendekati Sulli, walaupun sekarang ada halangan
yaitu gosip Sulli dengan Choi Minho.
“Apa
kau lelah?” “Iya, lelah sekali. Episode pertama ini aku sudah selelah ini, aku
selau masuk dalam setiap SIN!” “Itulah keistimewaan pemeran utama” “Jangan
seperti itu, kau juga pemeran utama” “Kalau begitu ini, makanlah. Untuk
menambah sedikit stamina mu, karena kita masih ada beberpa SIN lagi!” Thunder
meberikan minuman obat, “Terimakasih”.
Akhirnya
shooting episode pertama ini selesai juga, sekarang sudah pukul 2 dini hari.
Semua orang-orang dan crue membereskan semuanya, termasuk Sulli yang sepertinya
mendapat telpon dari Choi Minho. “Cepatlah sedikit, aku mau cepat mandi!” Amber
sudah tidak sabar melihat Sulli yang berjalan perlahan, “Aku sepertinya tidak
pulang bersamamu, maaf ya. Kau duluan saja!” “Apa kau pulang bersama
seseorang?” “Iya” “Baiklah kalau begitu aku pulang duluan, tapi ingat untuk
berhati-hati!” “Iya, aku tahu!” manager Amber pergi meninggalkan Sulli dihalam
rumah tempat shooting. Tidak lama setelah itu, sebuah mobil datang menjemput
dan Sulli pergi dengannya.
“Gila!
Keren sekali, baru episode pertama kami sudah ada adegan berpelukan. Sebuah
ermulaan yang cerah, bukan begitu?” “Iya jika kau berhasil menghilangkan gosip
dia dan prianya itu!” “Kau tenang saja, aku pasti berhasil membuat gosip itu
berubah menjadi gosipku dengan Sulli. Tunggu saja!” “Yah baiklah terserak kau
saja, sekarang diamlah karena aku akan tidur!” manager Joon berusaha mencari
posisi tidur yang enak, sementara Thunder hanya senyum-senyum sendiri di
ranjang itu. “Tidurlah! Waktu tidur mu hanya sebentar, nanti kau harus sudah
shooting jam sembilan” “Tidur saja kau, jangan ikut campur!” Thunder melempar
Joon yang ada diranjang sebelahnya dengan bantal.
“Dengar,
kalian adalah teman baik. Jadi kalian harus membuat hubungan diantara kalian yang
seperti
itu, jangan terlihat kaku dan canggung ya? Cobalah seperti itu” “Iya kami
mengerti, kami akan mencoba. Terimakasih” Thunder dan Sulli berusaha meyakinkan sutradara bahwa mereka yakin bisa
berakting seperti yang diinginkan, tapi sepertinya itu tidak mudah karena Sulli
terlihat agak sedikit beda hari ini.
“Hei kau ini jangan malas seperti itu, kau mau peranmu
hilang hah?” “Entahlah, aku pusing. Rasanya hari ini aku tidak enak badan!”
“Apakah kau sakit?” “Tidak, hanya tidak bersemangat saja!” “Apa terjadi sesuatu
denganmu?” “Yah, sedikit masalah kecil” “Yah aku harap itu tidak akan membuat
acting mu berantakkan, kasian Thunder jika harus terus mengulang adegan
bersamamu terus!” “Iya aku mengerti, aku akan berusaha!” “SUdah lah sekarang
kau ganti baju dan berdandan, mereka akan mulai lagi” “Iya!” Sulli pergi
kekamar ganti dan mengganti bajunya, manager Amber pun pergi. Tapi tiba-tiba
Thunder datang dan dia masuk kekamar ganti, “Aaaaaahh!” terdengar teriakan
Sulli yang sangat mengagetkan semuanya, “Oops!” sementara Thunder hanya
tersenyum melihat Sulli yang masih setengah telanjang. “Heh mau apa kau disini?
Cepat pergi sana, pergi!” Sulli memukul dan mendorong Thunder keluar dari kamar
ganti itu, “Hah astaga! Tidak kusangka aku mendapat nikmat seperti itu secepat
ini, hahah …!” Thunder duduk menunggu Sulli diluar kamar ganti dengan tertawa
senang. Tidak lama, Sulli keluar, “Kau ini apa-apaan? Masuk seenaknya saja!”
“Aku tidak tahu ada kau didalam,
lagipula kenapa kau tidak mengunci pintunya?” “Mengunci pintu? Ah iya aku lupa
tadi .. Tapi tetap saja kau yang salah!” Sulli pergi meninggalkan Thunder yang
masih tertawa itu.
“Cut! Hei aduh bagaimana ini, Sulli kau harusnya
menunjukkan perasaan suka pada Thunder. Apa kau tidak bisa membalas sinyal dari
Thunder tadi? Dia sudah memberimu kesempatan, bagaimana ini?” “Iya maaf Pak,
saya hari ini sedikit tidak enak badan” “Saya mengerti, tapi adegan ini harus
selesai hari ini, karena besok masih banyak adegan yang harus kamu mainkan!”
“Maaf Pak, saya akan mencoba lagi” “Baik kalo begitu, kita ulangi setelah
istirahat lima menit!” “Terimakasih, Pak” sutradara itu pergi meninggalkan
Sulli dan Thunder. “Tidak apa-apa, kau pasti bisa!” “Terimakasih” “Kita harus
bekerja sama agar ini cepat selesai, aku akan lebih memberimu sinyal agar kau
tahu kapan kau harus mulai, bagaimana?” “Iya aku mengerti, terimakasih. Maaf
aku jadi merepotkanmu, hari ini aku sedikit tidak bersemangat” “Tidak apa-apa,
aku juga sering seperti itu. Lagipula kita akan bekerja sama, jadi pasti
semuanya nanti akan cepat selesai” Thunder mencoba menghibur Sulli yang memang
terlihat lesu.
Bersambung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar