Part 2
“Kenapa G.O tidak ada? Apa dia bukan orang sekitar sini, lalu dari mana dia?” Amber berjalan-jalan disekitar rumahnya dan sekitar tempat kemarin dia bertemu dengan G.O, tapi usahanya untuk menemukan G.O dengan berlari pagi ternyata sia-sia karena G.O tidak ada. Malah yang datang kerumah adalah Seungho, ayahnya. “Amber, lebih baik kamu tinggalkan rumah ini dan ikut denganku. Kita mulai kehidupan baru lagi di Inggris, karena aku akan bekerja disana. Tentunya kau tidak akan seperti ini bila denganku disana! Kau mau?” “Tidak usah repot-repot menawariku, jika mau pergi silahkan pergi. Lagipula dengan aku ikut denganmu, kau juga tidak akan menjamin aku tidak seperti ini kan disana?” “Ya memang, tapi setidaknya kau punya teman jika tinggal denganku” “Aku tidak perlu teman seperti mu!” “Amber ..” perkataan Seungho terpotong karena kedatangan Victoria , Ibu Amber kesana.
“Apa
yang kau lakukan disini?” “Aku mengajaknya untuk pergi bersama ku, lau kau
sendiri kesini untuk apa?” “Ini rumahku!” “Hentikan! Bisakah kalian bicara
tidak dihadapanku? Jika ingin bicara silahkan kalian pergi dari sini!” Amber
masuk ke kamarnya. “Lihat yang kau perbuat! Hei Amber .. tunggu!” Victoria
mengejar Amber kekamarnya. “Amber, Ibu tadinya ingin mengajakmu untuk pindah
kerumah Ibu. Dan tinggal dengan Ayah barumu disana, kau mau?” “Tidak!” “Tapi
kenapa? Ibu rasa disana akan lebih baik untukmu dari pada kau sendirian disini”
“Menurutku disana juga tidak lebih baik daripada disini, Bu! Kau juga tahu
kalau kau tidak mau tinggal dengan pria itu” “Amber, kau selalu begini. Kenapa
nak?” “Harusnya aku yang bertanya kenapa? Ada apa dengan kalian, apa yang
terjadi dengan kalian? Apa kalian tahu, semua yang terjadi padaku adalah salah
kalian berdua. Ibu dan Ayah! Aku tidak akan menjadi seperti ini jika kalian
tidak seperti ini, kalian selalu mementingkan diri kalian sendiri. Jadi
sekarang untuk apa kalian datang lagi kesini dan seperti punya kasih sayang
mengajakku tinggal bersama kalian, untuk apa hah?” Amber berlari keluar dari
kamarnya, juga berlari melewati Seungho yang berdiri disamping pinti kamarnya,
dan pergi keluar rumah.
“Ah
sial, apa yang aku lakukan sekarang? Benarkah yang kulakukan pada mereka? Tapi
jika aku tidak seperti itu, mungkin mereka tidak akan pernah menyadari apa yang
mereka lakukan. Menurutku yang mereka lakukan itu salah, salah!” Amber hanya
menyendiri di taman bermain sekitar rumahnya, memainkan ayunan. “Aku ingin
bertemu G.O sekarang, dimana dia?”, dan sekarang Amber menangis, sendirian.
Pagi
ini tidak seperti kemarin, tidak ada matahari yang menembus masuk ke kamar
Amber, hanya terdengar suara hujan yang deras dan sesekali petir menyambar. “Jika
hujan tidak membosankan, mungkin aku tidak akan membencinya!” “Kau tiddak harus
membenci hujan!” tiba-tiba G.O datang dengan langsuk masuk kekamar Amber,
membawa setangkai bunga. “Kau, apa yang kau lakukan disini?” “Bukankah kau
ingin bertemu denganku?” “Dari mana kau tahu itu?” “Teman selalu memahami
temannya” “Tapi itu kemarin, bukan sekarang. Datang disaat tidak diinginkan,
apakah itu memahami?” “Kau tidak ingin aku datang? Baiklah kalau begitu aku
akan pergi sekarang!” G.O berbalik dan melangkah, “Eh tunggu!” “Apa kau berubah
pikiran?” “Aku tidak bermaksud untuk mengusirmu, hanya saja ... kenapa kau baru
datang?” “Ini bunga untukmu!” G.O memberikan bunganya dan duduk disamping
Amber, “Aku tidak suka bunga!” “Aku tahu ..” “Kalau tahu lalu kenapa kau
berikan ini padaku?” “Amber memang tidak suka bunga, tapi jiwa perempuan dalam
hati Amber menyukainya. Aku tahu itu juga, jadi aku memberi nya bunga melalui
Amber”, perkataan G.O itu membuat Amber sedikit tersenyum, “Terimakasih”.
G.O
memberikan sebungkus roti dan susu cup, “Ini makanlah, kau semalam tidak makan
kan?” “Dari mana ini? Aku tidak melihat kau membawanya tadi” “Ada ditanganku” “Hei
kenapa kau selalu tahu apa yang terjadi padaku?” “Sudah kubilang, aku seorang
malaikat!” “Mulai lagi!”, G.O berdiri dihadapan Amber, sekitar beberapa langkah
dari hadapannya. “Amber, dengarkan aku! Aku ingin memberitahu mu sesuatu” “Apa
itu? Kau seorang malaikat lagi?” “Walaupun aku sudah menjadi temanmu, yang akan
selalu ada untukmu, memahamimu, dan juga bisa kau cintai, tapi aku punya
beberapa aturan yang harus kau turuti. Pertama, aku tidak selalu bisa kau cari
karena aku hanya ada disaat tertentu. Kedua, kau tidak boleh memberitahu tentang
aku pada siapapaun. Ketiga, kau tidak bisa melakukan kontak fisik denganku. Kau
mengerti?” “Kenapa harus ada peraturan seperti itu antara teman?” “karena ini
memang sudah harus seperti ini! Bagaimana?” “Baiklah aku akan menurutimu,
asalkan kau tetap menjadi temanku!” “Baiklah ..”.
Seminggu
skorsing Amber pun selesai, hari ini dia mulai kembali bersekolah. Tetapi dengan
sedikit perubahan, perubahan sikap khususnya. Itu karena semenjak dia mengenal
G.O, dia mendapat banyak pembelajaran darinya. Bahkan sampai pembelajaran
tentang sekolahnya, sehingga sedikit kepintarannya kembali muncul.
Bersambung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar