LOVE YOU
Part 2
Mir sekarang sudah lumayan bisa beradaptasi
dengan SMA ini, dia juga sudah mempunyai teman. Pelajaran pun juga sudah
lumayan terikuti, dan Krystal juga sudah lumayan dia dekati. Mir dan Krystal
sudah mulai akrab, apalagi dengan Luna yang memang menyukainya.
Tapi, disisi lain Sulli juga mulai
mendekati Mir. Tidak peduli dia adik kelas atau bukan, Sulli tetap
mendekatinya. Mulai akrab juga dengannya.
“Hai Krystal!” Mir mendekati Krystal yang
sedang duduk sendirian dibangkunya, “Ada apa?” “Ini ada coklat untukmu!” Mir
memberikan sebuah coklat pada Krystal, “Untuk apa?” “Sebagai tanda terima kasih
karena kamu selalu membantuku belajar!” “Tidak usah seperti ini, sebagai teman
kita memang harus saling membantu kan?” “Tolong ambillah, ini untukmu. Anggap
saja sebagai hadiah untukmu!” “Baiklah kalau begitu, terima kasih!” Krystal
tersenyum. “Emm .. kapan-kapan kita jalan bareng yuk?” “Jalan kemana?” “Kemana
saja, ketaman misalnya. Mau?” “Aku tidak tahu, aku selalu ada janji dengan
kakakku!” “Kapan-kapan saja, atau pulang sekolah juga boleh. Mau ya?” “Lihat
nanti saja, aku tidak berjanji tapi!” “Iya tidak apa-apa, kalau begitu aku
pergi dulu!” “Iya, terima kasih coklatnya!” Krystal tersenyum lagi, kali ini
dia membalas senyuman dari Mir.
“Hai Mir, sendirian aja?” Sulli datang
menhampiri Mir yang duduk sendiri di kanten. “Hai juga Kak, tadi aku bersama
teman!” “Oh..” Sulli senyum, “Ada apa Kak?” “Enggak, cuman mau ngobrol aja. Eh
ngomong-ngomong kamu bisa jalan bareng gak?” “Kita berdua?” “Iya! Bisa gak?”
“Bisa aja sih Kak, tapi kapan? Soalnya aku sudah buat janji dengan teman!”
“Kapan-kapan aja, sebisanya kamu” “Iya deh, nanti aku kabar-kabar Kakak ya.
Maaf Kak, aku kekelas dulu ya!” “Iya, silahkan” Mir senyum lagi membalas
senyuman Sulli.
“Baik anak-anak, sekarang olah raga kita
hari ini adalah lari estapet. Kalian buat kelompok yang terdiri dari enam
orang, perempuan dan laki-laki sama rata. Silahkan kalian mencari anggota!”
Guru olah raga memberikan waktu untuk mereka para murid membuat kelompok. Dan
karena kekurangan orang, Krystal jadi satu kelompok dengan Mir.
Pelajaranpun dimulai, kelompok perkelompok
mulai kebagian waktu berlari. Dan sekarang saatnya kelompok terakhir, yaitu
kelompok Mir dan Krystal. Priiiit … saat
peluit berbunyi, orang yang berada dibarisan pertama mulai berlari membawa
tongkat, lalu diganti oleh orang kedua, dan diganti oleh Krystal yang jadi
orang ketiga lalu menuju ke Mir yang jadi orang terakhir. Tapi entah kenapa
sepertinya Krystal berlari terlalu cepat dan bersemangat, dia seperti tidak
bisa menghentikan larinya dan akhirnya dia menabrak Mir yang sudah ada
dihadapannya. Bugh .. mereka berdua
jatuh dengan posisi bertindih, Mir dibawah tertindih oleh Krystal.
Priiiit
… “Apa yang kalian
lakukan?” Guru menghampiri mereka berdua dan diikuti oleh beberapa murid,
sementara Mir dan Krystal malah bertatapan. “Hei ayo cepat bangun!” Guru
kembali membunyikan peluitnya, dan membuat mereka sadar lalu memalingkan
tatapannya. “Emh maaf, aku tidak sengaja!” Krystal bangun dan mengulurkan
tangannya untuk membantu Mir bangun, “Tidak apa-apa, terima kasih!” Mir
tersenyum lalu bangun, “Kenapa kau ini bisa sampai jatuh, konsentrasi kalau
begitu!” “Maaf Pak, saya tidak sengaja!” “Baik kita ulang saja, ayo kembali
bersiap diposisi masing-masing!” akhirnya Guru melanjutkan pelajarannya.
“Krystal tunggu!” Mir mengejar Krystal yang
akan keluar dari kelas, “Apa?” Krystal berbalik dan menghadap kearah Mir.
“Tidak apa-apa, kita pulang bareng?” “Aku pulang bersama Luna!” “Lunanya mana?”
“Dia duluan, katanya menunggu didepan gerbang” “Kalau begitu kita bareng sampai
gerbang saja!” “Baiklah, ayo!” Krystal dan Mir berjalan bersama.
“Kau tau tidak?” “Apa?” “Kau tidak ingat?”
“Ingat apa?” “Tadi itu!” “Tadi apa?” “Tadi saat jatuh kau menciumku! Memang
sedikit, tapi kau tetap menciumku bukan?” “Apa? Benarkah?” “Kau sudah lupa atau
pura-pura lupa?” “Aku benar-benar tidak tahu bukannya pura-pura lupa,
kejadiannya begitu cepat. Aku tidak ingat aku menciummu! Tapi maafkan aku, aku
tidak sengaja tadi, maaf ya?” “Astaga kau ini!” Mir tersenyum melihat Krystal
yang panic dan pipinya memerah. “Apa?” “Tidak! Iya, aku maafkan. Asal .. “
“Asal apa?” “Bukankah kita sudah janjian akan jalan bersama?” “Sudah aku bilang,
aku tidak berjanji!” “Kalau begitu aku tidak akan maafkan!” “Eh .. iya iya,
yasudah kapan?”, Mir tersenyum lagi. “Nanti malam, aku jemput kerumahmu” “Nanti
malam?” “Hei tidak usah berteriak!” Mir menutup telinganya. “Maaf, tapi kenapa
mala mini?” “Lalu kapan?” “Yasudah lah, tapi jangan pulang malam-malam ya? Kita
Cuma sebentar saja!” “Iya, aku juga tahu! Itu Luna sudah menunggu, kalau begitu
aku pergi dulu. Sampai nanti malam!” Mir berlari pergi.
Bersambung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar