LOVE YOU
Part 3
***
“Katanya mau jalan-jalan, kenapa malah
makan direstoran seperti ini?” “Ah kau ini tidak mengerti apa, maksudku kita
jalan berdua bukan beneran berjalan-jalan!” “Lagipula apa enaknya tempat ini?”
“Yang enak bukan tempatnya, tapi makanan nya!” “Ih bukan itu maksudku! Untuk
apa datang ketempat seperti ini, kita hanya makan dan melihat orang lain
berdansa. Membosankan!” Krystal meneguk minumannya.
“Apa kau mau berdansa juga seperti mereka?”
“Tidak, bukan itu maksudku!” “Tidak apa-apa seperti itu juga, ayo kita berdansa?”
“Untuk apa?” “Ayolah, kau bilang mau?” “Siapa yang bilang mau?” “Ayolah
Krystal, kalau tidak aku tidak akan memaafkanmu!” “Astaga kau ini, akh
baikhlah!”, akhirnya mereka berdua berdansa.
Beberapa menit sudah berlalu, ternyata
mereka masih berdansa. Berdansa sangat romantis, seperti sepasang kekasih.
“Malam ini kau cantik sekali!” “Apa maksudmu?” “Apa kau tidak mau aku bilang
cantik?” “Entahlah!” “Aku berkata jujur, sungguh. Malam ini kau sangat cantik.
Boleh aku ..” “Apa?” “Aku ingin ..” “Apa? Katakana!”, tiba-tiba disela dansa
mereka yang bagus itu Mir mencium Krystal lembut.
Krystal melepaskan tangan Mir, “Apa yang
kau lakukan?!” “Musiknya belum selesai, kita masih harus berdansa!” Mir menarik
Krystal lagi dan mereka berdansa lagi. “Kenapa kau tadi menciumku?” “Karena aku
menyukaimu!” “Apa?” “Sejak awal bertemu denganmu, aku sudah langsung
menyukaimu. Perasaanku selalu berdebar bila melihatmu, sepertinya aku jatuh
hati padamu. Apa kau menyukaiku?”, Krystal hanya diam. Dia tidak menjawab dan
hanya menatap Mir, “Hei, apa kau juga menyukaiku?” “Aku tidak tahu?” “Kenapa
tidak tahu?” “Aku tidak tahu!” “Yasudah, kau tidak perlu menjawab sekarang. Aku
masih beruntung kau bilang tidak tahu, ari pada kau bilang tidak sekaligus
kan!” Mir tersenyum menatap Krystal.
***
“Ah kau menghalangi jalanku, awas!” Krystal
mendorong Mir yang terus berdiri dihadapannya dan menghalangi jalannya. “Aku
sudah menunggu hamper dua bulan untuk jawabanmu, kapan kau akan menjawabnya?”
“Aku tidak tahu, awas jangan halangi jalanku!” “Hei cepatlah, apa kau mau aku
cium lagi? Disini, biar orang lain melihat kita!” “Hei ssst! Diamlah, nanti
oaring lain dengar!” “Biar saja!” “Akh kau ini selalu menyusahkanku. Baiklah,
akan kupikirkan dulu. Beri aku waktu!” “Krystal saying, aku sudah memberimu
banayak waktu! Kalau begitu besok aku tunggu jawabanmu, ingat. Dan pikirkan
jawaban iya, karena jika nanti aku bisa saja diambil orang dan kau akan
menyesal!” Mir tertawa lalu pergi.
“Krystal, ada apa?” Luna mengdekati
Krystal, “Apa yang harus aku lakukan?” “Tentang Mir?” “Iya!” “Menurutku terima saja
dia, dia pria yang baik. Padahal yang menyukainya aku, tapi kenapa kau yang
ditembaknya?” “Sebenarnya aku juga … “ “Menyukainya kan?” “Apa?” “Ah sudahlah,
tidak usah pura-pura. Aku tahu kok! Tidak apa-apa, terima saja. Mir kan banyak
yang suka, jadi kalau kau tidak terima dia sekarang nanti keburu diambil orang!”
“Aduh entahlah, aku bingung. Ayo kita pulang!” Krystal dan Luna akhirnya pulang
bersama.
“Eh tunggu, bukannya itu Kakakmu dan Mir?”
Luna menunjuk kearah Sulli dan Mir yang sedang bicara berdua dikoridor, “Kakak
dan Mir?” ekspresi wajah Krystal langsung berubah. “Untuk apa mereka bicara
berdua?” “Aku tidak tahu, ayo kita pulang saja!” Krystal melangkah, “Eh tunggu,
kita lihat dulu!” “Untuk apa?” “Eh eh krystal, lihat itu! Astaga dia menciumnya
..” Luna menunjuk lagi mereka, itu karena Sulli mencium Mir dan membuat mereka
berdua kaget. Melihat itu Krystal langsung berlari pergi, “Hei kau mau kemana,
tunggu!” Luna mengejar Krystal.
“Krystal,
tau gak?” Sulli mendekati Krystal, “Apa?” “Tadi aku bertemu Mir!” “Bukankah
setiap hari Kakak bertemu dengannya?” “Tapi tadi ada yang terjadi antara kami
..” “Kak, apa Kakak menyukainya?” “Tentu saja, Kakak kan sudah pernah bilang
kalau Kakak menyukainya dan akan berusaha mendapatkannya. Tidak peduli dia adik
kelas atau bukan, Kakak tetap menyukainya!” “Benarkah?” “Iya, benar! Kenapa memang?”
“Tidak, Cuma Tanya saja!” Krystal beranjak dan pergi meninggalkan Sulli, “Hei
kau mau kemana? Kakak belum selesai bicara, Krystal?”.
Bersambung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar